Valler yang saat ini sedang melakukan pemotretan bersama Arjuna, terlihat asyik bercengkrama dengan sahabatnya itu sambil menunggu para kru mempersiapkan perlengkapan pemotretan.
"Oh iya Ar, mungkin setelah Villa Itu selesai diresmikan aku akan kembali ke London, karena ada urusan penting yang harus ku lakukan bersama Keira, apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Valle dengan naada memohon.
"Apapun untuk mu sayang," jawab Arjuna sambil mengelus rambut Vallery.
"Benarkah kah?" tanya Valle memastikan.
"Hm, apapun, memang apa yang kau ingin aku lakukan untuk mu,hm?" tanya Arjuna lagi.
"Em, tolong gantikan Keira mengurus perusahaan sampai Kami kembali, setelah kami kembali kita akan liburan di villa bersama dengan Adit juga, bagaimana? kau bisa kan? ya ya ya," bujuk Valle dengan tatapan mata yang ia buat seimut mungkin agar Arjuna menyetujui permintaannya.
Karena Valle tau bahwa Arjunapaling malas untuk mengurus perusahaan, bahkan selama dia jadi CEO di perusahaan ayahnya bisa dihitung berapa kali saat dia datang ke perusahaan tersebut, namun Valle juga tahu pasti jika Arjun juga tidak akan bisa menolak permintaannya.
Arjuna menghela nafasnya berat sambil menatap Valle dengan gemas.
"Baiklah, berapa lama kau disana sweety?"
"Aku belum tau, tapi akan ku usahakan secepatnya aku selesaikan pekerjaan disana," jawab Vallery.
"Jaga kesehatan mu disana, oke," ucap Arjun sambil mengelus rambut Vallery yang sedang bersandar di lengan Arjuna.
Mereka memang begitu dekat, namun itu semua hanya sekedar rasa sayang kepada seorang teman, begitu juga dengan Arjun, ia sudah menyayangi Valle seperti adiknya sendiri.
"Ar,ayo Selfie aku ingin meng-upload foto kita di story' insta milik ku," ajak Valle sambil berfose.
"Oke, sini biar aku yang ambil fotonya," ucap Arjun mengambil handphone milik valle dan mereka pun melakukan beberapa fose lucu yang mereka abadikan didalam ponsel.
"Waw, yang ini bagus Ar," seru Valle sambil melihat hasil jepretan Arjun di ponselnya.
"Yang mana? em tidak-tidak yang ini saja, lebih lucu," ucap Arjun sambil menunjuk salah satu pose mereka.
"Tidak-tidak yang pertama saja," saut Valle masih tetap bersih keras dengan pilihannya.
"Kau ini," Arjun mengacak rambut dengan gemas.
Valle akhirnya memposting foto pilihannya yang pertama dengan caption,
(with my boy friend @Arjuna_ official).
Tak berapa lama mereka di panggil untuk melakukan sesi pemotretan lagi.
Sampai waktu menunjukkan pukul 11 siang, akhirnya semua selesai, dan setelah pemotretan Valle berencana akan ke perusahaan tapi sebelum itu dia memutuskan untuk mengantar makan siang untuk Kenzo di kantornya.
"Ar aku duluan ya, bye," ucap Valle sambil melambaikan tangannya berpamitan pada Arjuna.
Valle berjalan keluar gedung menuju parkiran mobil, sebelum ke kantor Kenzo dia membeli makanan untuk makan siang nya bersama Kenzo.
"Semoga dia gak marah aku ke kantornya," gumam Valle setelah membeli makanan, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Admaja Group.
Sedangkan di kantor Admaja, Kenzo masih di kuasai emosi setelah mengetahui pekerjaan Valle, tidak ada yang salah dengan pekerjaannya, hanya saja dia sudah di kuasai rasa cemburu melihat potret Valle dengan Arjuna yang tampak begitu dekat hingga membakar hatinya.
"Kau lihat Jo, bahkan dia tidak mau memberi tahu aku tentang pekerjaannya!" ucap Ken geram sambil melempar majalah itu lagi.
"Tapi apa kau sudah pernah bertanya padanya?" tanya Jordan.
"Sudah,semalam aku bertanya dia bekerja sebagai apa di JB agency, dia hanya menjawab, nanti aku akan tahu sendiri, jawaban macam apa itu hah," ucap Ken dengan kesal.
"Dan ya, aku mengetahuinya sendiri sekarang, " Ujar Ken lagi sambil membuang nafas dengan kasar.
"Tapi Ken, apa salahnya jika dia menjadi model? bahkan nona Valle terlihat begitu bersinar," ujar Jordan semakin membuat Kekesalan Kenzo berkali kali lipat.
"Apa kau tidak bisa melihatnya hah! dia berfoto seperti itu dengan laki-laki lain, apa dia tidak menghargai ku sebagai suaminya?" ujar Ken sambil meninggikan suaranya.
"Tapi tidak ada yang salah dengan foto ini, bahkan banyak model yang berfose lebih dekat dari pada ini," sejenak jordan menghentikan perkataannya sambil menatap Kenzo dengan intens, "Apa tuan muda ini sedang cemburu? hm," ujar Jordan tersenyum mengejek pada Kenzo.
"Apa maksudmu?" tanya Ken sambil menatap Jordan dengan tatapan tajam.
"Kenapa? kau marah padanya hanya karena dia jadi model, dan itu tidak masuk akal kawan, seharusnya kau bangga pada istri mu itu, karena dia bisa menjadi seperti itu dengan usahanya sendiri, tapi lain lagi kalau kau marahnya karena dia berfoto mesra dengan pria lain, Itu artinya kau cemburu," ucap Jordan panjang lebar dan mampu membuat Kenzo tidak bisa berkata apapun.
Bahkan ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri, kenapa dia bisa bersikap berlebihan seperti itu saat melihat kedekatan Valle dengan Arjuna yang notabenenya adalah sahabat Vallery.
"Huh cinta membuat mu menjadi bodoh kawan," ucap Jordan lagi sambil terkekeh, ia mendudukkan dirinya dengan santai di sofa ruangan Ken.
Jordan menatap Ken yang masih berpikir keras tentang apa yang baru saja ia lakukan, Jordan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat temannya itu, kalau cinta tinggal bilang saja, apa susahnya, pikir Jordan.
Kenzo terdiam memikirkan kata-kata Jordan,
'Apa benar aku cemburu padanya? huh entahlah aku juga tidak mengerti perasaan ku " ujar Ken dalam hatinya.
"Sudah jangan marah padanya, mungkin dia tidak berniat menyembunyikannya darimu, bukankah dia mulai bekerja di perusahaan itu saat kalian bertengkar dan hidup seperti orang asing, jadi itu bukan salahnya, tapi kau yang menciptakan ruang untuk dia tidak terbuka padamu," jelas jordan kembali.
Cukup lama Ken berpikir, "Iya kau benar, sudahlah aku tidak ingin memikirkannya lagi, tadi mau apa kau kesini?" tanya Ken kemudian.
"Oh, ini aku ingin membahas tentang kerjasama kita dengan perusahaan VG crops yang ada di London itu, semua pembangunan hotel di kota A berjalan lancar dan sudah berjalan 30%, ini dokumen nya, dan ya Tuan Aditya mengajukan pendapat bagaimana kalau kita sekalian membangun Mall di dekat hotel itu pasti akan menjadi sangat menguntungkan," jelas Jordan sambil memberikan berkas-berkas itu pada Ken.
"Oke, itu ide yang sangat bagus, minta mereka untuk menyiapkan desain pembangunan Mallnya dan segera berikan padaku," jawab Ken masih memeriksa berkas-berkas yang Jordan berikan.
"Dan juga aku dengar Perusahaan itu sudah memiliki beberapa Mall, Hotel, Perumahan Elite, Apartemen Elite dan puluhan butik di berbagai kota disana dan disini, di London ada 5 cabang 1 induk perusahaan VG crops dan 1 cabang perusahaan disini, dan mereka saat ini juga sedang membangun Villa di kota s, dengan lokasi yang sangat nyaman dan strategis berdekatan dengan pantai, selain Villa juga mereka membangun resort di sana padahal Perusahaan itu berdiri baru 4 tahun yang lalu, menurut ku itu benar-benar pencapaian yang luar biasa," jelas Jordan.
Tentu saja Ken yang mendengar itu sangat terkejut, "Benarkah? sungguh luar biasa tuan Aditya," ucap Ken memuji Adit karena ia tidak tau jika pemiliknya bukanlah Adit.
"Tidak, bukan Tuan Aditya pemilik perusahaan itu, tapi seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya yang memiliki itu semua, tuan Aditya adalah wakilnya saja," jawab Jordan.
"Kau serius?" tanya Ken terkejut.
"Aku jadi penasaran dengan pemilik VG crops" lanjutnya lagi sambil memegang dagunya berfikir siapa wanita hebat dibalik kesuksesan yang luar biasa itu.