"Bener apa kata Mark,"
"Hah?" Lucas memegang dadanya dramatis, menatap sosok Keynan yang entah sejak kapan sudah berdiri tak jauh dari mereka, "Kok bisa masuk?"
Gadis itu menunjukkan sebuah kunci di tangannya lalu segera mendudukkan diri di samping Yuda, "Pinter juga kalian,"
"Udah dari dulu kali," sinis Yuda, "Sekarang jelasin semua,"
"Jelasin apa nih? Hubungan kita? Sorry Yud gue udah sama Hendry,"
Deva mendengus, "Lawak lo Key, udah buruan jelasin,"
"Santai dong santai selow kaya di pantai, hidup tuh jangan di bawa pusing, bisa gagar otak lo lama-lama," Keynan melempar senyum idiotnya, "Mau jelasin yang mana?"
"Semuanya?"
"Kepanjangan nyet, ntar kaku bibir gue nyeritain semuanya, nggak cantik lagi dong gue,"
"Sekarang gue lebih milih Keynan yang lama, yang sekarang rese abis kek awkarin," keluh Bima.
"Maap nggak ada hubungannya cakep," gadis itu mengedipkan sebelah matanya genit lalu tertawa renyah, "Ini rumah gue, sebelum nyokap sama bokap cerai lebih tepatnya,"