"Olivia!" teriak laki-laki dari arah belakang Olivia.
Wanita yang sedang berjalan sambil menggendong tas itu seketika menghentikan langkahnya. Teriakan seorang laki-laki yang berada di belakang Olivia berhasil membuat lutut Olivia bergetar.
"M---Mas Yuda!" getir Olivia saat ia menoleh dan melihat Yuda berjalan cepat menghampiri dirinya.
"Olivia kamu mau ke mana malam-malam begini?" tanya Yuda dengan irama napas yang terengah-engah.
"A---Aku," gelagap Olivia membuat Yuda langsung menyoroti tas yang berukuran lumayan besar sedang di gendong oleh Olivia.
"Jangan bilang, kamu mau kabur!?" Yuda menyela Olivia.
*Ponsel berbunyi ...
Suara nada dering dari ponsel Yuda mengejutkan keduanya yang sedang dalam keadaan tegang. Yuda pun mengambil ponsel yang ada di saku celananya itu. Ternyata Pak Ardi menelepon Yuda.
"Halo, Om!" Yuda gemetar ketika dalam waktu bersamaan, Pak Ardi menelepon.
"Nak Yuda, apa Nak Yuda sedang sibuk?" getir Pak Ardi.
"T---Tidak, Om. Memangnya kenapa?" tanya Yuda.
"Olivia kabur, Nak Yuda. Nak Yuda bisa bantu om untuk mencari Olivia?" tanya Pak Ardi yang ketakutan jika Olivia menghancurkan rencana yang sudah ia susun dengan rapi.
"Olivia, ikut aku!" ajak Yuda dengan menarik tangan Olivia. Sontak hal itu pun membuat Olivia berontak dan langsung menghempaskan tangannya dari genggaman Yuda.
"Nggak!" tegas Olivia. Kemudian Yuda pun membujuk Olivia dengan berkata bahwa ia tidak akan memaksanya untuk pulang. Malah, Yuda akan membawa dan mengantar Olivia ke mana pun dia akan pergi.
Karena mendengar ucapan Yuda yang begitu meyakinkan Olivia bahwa Yuda akan senantiasa mengantarnya ke mana pun dia mau, Olivia seakan terhipnotis oleh raut wajah Yuda yang bisa membuat Olivia tertegun. Olivia lupa akan tujuannya kabur yaitu agar ia tidak menikah dengan Yuda. Tapi, kini Olivia malah jatuh secara halus ke dalam perangkap Yuda.
Yuda pun kembali menggandeng tangan Olivia yang kini mulai mengikuti alur permainan Yuda. Mereka berjalan menuju mobil Yuda yang berada tidak jauh dari tempat berdiamnya Olivia dan Yuda.
BRUG~~~
Jantung berdegup kencang ketika Olivia mendengar suara entakan pintu mobil yang telah ditutup oleh Yuda. Ketika Olivia duduk di samping Yuda, laki-laki yang mengaku sangat mencintai Olivia itu membantu memasang sit belt untuk perempuan yang sangat dicintainya.
"Terima kasih," ucap Olivia yang begitu saja mengalir dari mulut manisnya. Sementara Yuda hanya bisa membalas ucapan Olivia dengan sebuah senyuman manis yang tersumbing di bibirnya.
Yuda pun menarik pedal gas mobil dan melaju dengan pelan. Di sela-sela perjalanan, Yuda melontarkan pertanyaan pada Olivia. "Kamu mau ku antar ke mana Olivia?" sesekali Yuda pun melirik ke arah Olivia yang tetap fokus pada jalanan di depan.
"Jalan saja dulu. Aku masih tidak tahu harus pergi ke mana," cakap Olivia.
Kemudian dengan inisiatif sendiri, Yuda membawa Olivia ke sebuah villa yang berada di Jl. Bluerain nomor 9. Villa tersebut adalah salah satu villa milik ayah Yuda yang di percayakan di kelola oleh Yuda.
Saat Yuda dan Olivia pun sampai di villa bernuansa putih tersebut, akhirnya Olivia mengatakan walau hanya sepatah kata dengan sebuah pertanyaan, "Kenapa kamu bawa aku kesini?" lalu Yuda tak menggubris pertanyaan Olivia cenderung mengabaikan Olivia.
Yuda turun dari mobil untuk membuka kunci gerbang. Lalu ia kembali dan meneruskan perjalanannya hingga Yuda benar-benar mematikan mesin mobil.
"Ayo, Olivia!" ajak Yuda ketika ia hendak membukakan pintu mobil Olivia sesaat telah menutup kembali pintu gerbang.
Dengan memperlihatkan raut wajah yang tampak kesal, Olivia turun dan mengikuti Yuda. Kini Yuda dan Olivia berdiri di depan villa pada saat waktu menunjukkan pukul sembilan malam.
Yuda menggandeng tangan Olivia untuk mengajaknya masuk ke dalam villa tersebut.
KREK~~~
Yuda membuka pintu perlahan dan mempersilahkan Olivia masuk terlebih dulu. Sorot kedua mata Olivia melihat sudut demi sudut yang berada di dalam villa.
"Villa milik siapa ini, mas?" tanya Olivia yang seketika menghentikan langkah kedua kaki. Lalu Yuda memosisikan dirinya berdiri di depan Olivia. Secara halus dan lembut, Yuda bertutur pada Olivia.
"Olivia, untuk saat ini kamu jangan terlalu banyak bertanya. Kamu boleh tinggal di villa ini untuk sementara waktu. Aku akan beri kamu ruang untuk berpikir agar kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan," ujar Yuda.