Chereads / BLIND (Olivia Jasmine) / Chapter 20 - Kenapa Harus Olivia?

Chapter 20 - Kenapa Harus Olivia?

"Risa Hartono! Kenapa aku harus bertemu lagi dengan kamu dalam keadaan seperti ini? Apa harus aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan pada saat dulu?" geram Tuan Antonius yang sedang mondar-mandir di depan televisi ruang keluarga.

Yuda yang saat itu baru saja tiba di rumahnya, merasa heran dengan sikap Sang ayah. Tidak biasanya Tuan Antonius belum juga tidur sampai larut malam begini. Yuda mengendap ketika mendekati Sang ayah. Tak lama keberadaannya pun terlihat oleh Tuan Antonius.

''Ayah! Sedang apa ayah masih berada di luar kamar? Ada masalah apa?'' tanya Yuda.

Tuan Antonius sejenak menatap dalam kedua mata Yuda. Beliau mendekati Yuda lalu mengajak Yuda untuk duduk bersama dengan dia di sofa. Tingkah Tuan Antonius membuat Yuda pun bertanya untuk yang ke dua kalinya, ''Ada masalah apa, yah?''

''Yuda ..., apa kamu yakin dengan Olivia?'' tanya Tuan Antonius secara perlahan pada Yuda.

''Kenapa yah? Kenapa tiba-tiba ayah pertanyakan soal itu? Apa ayah masih tidak rela jika aku menikahi Olivia karena yang ayah inginkan adalah aku menikah dengan Tiara?'' tanya Yuda serentak membuat Sang ayah terkejut.

"Bukan begitu, Nak! Ayah mungkin tidak pantas berbicara seperti ini pada anak laki-laki ayah yang sedang berusaha mewujudkan salah satu ibadah dari simbol agama kita, tapi Yuda ... Wanita itu tidak pantas untuk kamu bahagiakan!" tegas Tuan Antonius.

DEG~~~

Sejenak Yuda menatap wajah sang ayah dengan napas yang terengah-engah. Lalu ia mendekati Tuan Antonius dan bertanya, "Apa alasan ayah yang paling masuk akal untuk membuat aku memahami perkataan ayah?" tanya Yuda dengan nada pelan. Yuda mencoba tegar meski kedua matanya sedikit berkaca-kaca karena takut jika ucapan sang ayah akan berpengaruh pada perasaan yang ia jaga untuk Olivia.

Mall Bassura, lantai 3 ...

Tuan Antonius sedang berada di sebuah mall karena akan ada sebuah pertemuan dengan salah satu koleganya yang memang sengaja bertemu di restoran yang berada mall Bassura tepatnya di Jl. Tirta nomor 3. Tuan Antonius yang selalu tepat waktu untuk datang di setiap pertemuan apapun, kali ini harus tiba dengan terlambat karena ada sesuatu yang menahannya ketika sedang berjalan menuju restoran.

Dengan di dampingi ajudan di belakang, Tuan Antonius berjalan santai pintu lift terbuka di lantai 3. Namun, ketika Tuan Antonius akan memasuki restoran Jepang yang menjadi tujuannya, ia melihat seorang Risa Hartono.

Risa Hartono sedang berada di mall tersebut bersama dengan putrinya. Tuan Antonius langsung mengikuti Risa Hartono hingga ia berani menyimpulkan bahwa gadis yang sedang bersamanya itu adalah putri dari Risa Hartono.

"Ya Tuhan ... Kenapa harus Olivia Jasmine yang menjadi putri seorang Risa Hartono?" gumam Tuan Antonius.

Ya! Risa Hartono yang tak lain adalah ibu dari Olivia ternyata dikenali oleh Tuan Antonius. Tuan Antonius pun tidak menyangka bahwa ia akan kecolongan tentang temannya, pak Rudi menikah dengan Risa Hartono, wanita yang selama ini ia cari-cari.

Ada apa di antara Risa Hartono dengan Tuan Antonius?

(Rumah, lima jam kemudian)

Tuan Antonius sejenak mematung mengingat saat ia melihat Risa Hartono sedang pergi bersama seorang gadis yang beliau yakini adalah benar bahwa Olivia Jasmine memang anak gadis dari Risa Hartono.

Karena tak sabar, Yuda pun membentak Tuan Antonius sehingga Sang ayah turut berteriak dengan mengatakan sebuah kalimat yang membuat Yuda shock.

Kalimat itu adalah ...

"Karena ... Karena Risa Hartono, ibu landing dari Olivia itu adalah penyebab kematian ibumu, Yuda!" teriak Tuan Antonius. Seketika air matanya jatuh berderai. Ia tersungkur duduk lemas di atas sofa sembari memegangi tangan Yuda. Tuan Antonius memohon pada Yuda untuk mengurungkan niatnya me nikah Olivia Jasmine.

Sementara itu, Yuda teriak mematung ketika Sang ayah telah menyelesaikan perkataannya. Yuda menangis dan sangat kebingungan. Selama ini, Yuda sangat ingin mengetahui alasan ibu nya meninggal. "Tuhan ... Kenapa Engkau jawab do'aku dengan jawaban seperti ini?" Yuda mendesis.