Chereads / A Tale of The Guitarist / Chapter 1 - Chapter 1

A Tale of The Guitarist

Miss_Ay
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 10.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1

"Gimana make up gue? Udah oke belum?"

"Nice."

Cewek itu tersenyum puas atas jawaban yang dilontarkan oleh sang sahabat. Terlihat Vega semakin bersemangat mengaplikasikan berbagai macam make up di wajahnya hari itu.

Lily pun menghela napas. Dia hapal betul jika Vega sudah mulai berdandan secara berlebihan, itu artinya dia ingin menarik perhatian seseorang dan Lily tahu siapa orang yang sedang digilai oleh Vega.

"Eh, dia udah dateng belum ya?"

"Kalau lihat sikon yang tenang gini sih kayaknya belum."

"Maksud lu.."

Belum selesai Vega bicara, tiba-tiba suasana yang tenang di kampus X berubah riuh diiringi banyaknya mahasiswi yang berlarian menuju tempat parkir.

Tanpa pikir panjang Vega pun ikut berlari ke tempat yang sama begitu juga dengan Lily.

**

"Bisa gak sih lu gak bikin heboh tiap kali datang ke kampus?"

Dua orang mahasiswa baru saja tiba di kampus X. Rico tampak mengerutkan dahi melihat banyaknya mahasiswi yang tiba-tiba muncul di pinggir tempat parkir saat dia dan sahabatnya datang.

Setelah melepaskan helm, cowok yang tiba bersama Rico pun melangkah acuh. Dia sama sekali tak peduli dengan cewek-cewek yang mulai berbisik membicarakannya.

"Hen! Yaelah main nyelonong aja tuh anak!"

Hendy tidak menanggapi ucapan Rico. Sekilas dia melirik ke arah kerumunan mahasiswi sambil terus melangkah meninggalkan tempat parkir.

"Ehm.. Hen.."

Cowok itupun berhenti ketika seseorang menghalau langkahnya. Dia menghela napas saat tahu siapa orang yang kini tersenyum manis ke arahnya.

"Ini."

Dengan malu-malu Vega menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna biru.

"Apa nih?"

"Buka aja."

Sebuah benda melingkar berwarna hitam terlihat begitu Hendy membuka hadiah dari Vega. Cowok itupun mengambilnya. Dia lalu menatap Vega sambil masih memegang benda kecil itu dengan sebelah alis yang terangkat.

"Itu gelang buat kamu. Aku sengaja pesan langsung dari LA. Kamu pakai saat perform ya."

Hendy lalu meletakkan gelang itu kembali ke tempatnya dan mengembalikan ke Vega.

"Makasih. Tapi sorry aku gak bisa terima."

"Ta-tapi.."

Cowok itupun pergi meninggalkan Vega yang masih kebingungan dengan penolakan Hendy. Hal itu tentu saja menjadi berita hangat bagi mahasiswi yang melihat penolakan yang dialami Vega.

Bukan tanpa sebab. Ini sudah yang kesekian kalinya cewek itu berusaha memberikan sesuatu untuk Hendy.

Namun dari sekian banyaknya hadiah yang diberikan tak satupun yang diterima. Vega pun sudah menyatakan cinta berkali-kali dan nahasnya juga selalu ditolak.

Begitulah Hendy. Pesona cowok itu begitu memikat hampir sebagian besar mahasiswi di kampus X. Tak hanya di kampus, cewek-cewek asing yang tak sengaja berpapasan dengannya pun bisa langsung jatuh cinta saat menatap matanya yang tajam.

Paras tampan, fisik menawan, dan otak yang encer semakin membuat Hendy menjadi target cinta para cewek.

Ditambah lagi dialah sang gitaris dari band bernama STARS yang saat ini sedang terkenal di kalangan mahasiswa. Hal itu tentu praktis membuatnya mendapatkan banyak pernyataan cinta dari para cewek hampir setiap hari.

"Kenapa dibalikin lagi sih Hen? Kan sayang.."

"Mau? Sana ambil."

"Ckk.. Lo tuh ya.. Heran gue! Semua pemberian yang di kasih ke elo pasti dibalikin. Emang kenapa sih Hen? Lumayan kan gratisan dan lagi itu tadi Vega lho!"

"Terus?"

"Terus kenapa lo balikin oon?! Dia tuh cewek populer lho di sini! Udah berapa kali juga dia nembak elo dan lo selalu nolak. Kalau gue jadi elo pasti gue terima tanpa pikir panjang."

"Ya udah pacarin aja. Ribet banget jadi orang."

"What?! Ya kali... Dia sukanya sama elo dodol!"

"Gue gak tertarik."

Hendy pun pergi meninggalkan Rico begitu saja. Rico hanya bisa menahan diri untuk tidak mengumpat ke sahabatnya yang dari kecil sudah dikenalnya dengan baik itu.

Dalam hati pun dia bertanya-tanya. Dia tak mengerti kenapa Hendy begitu dingin terhadap semua cewek yang mendekatinya? Apa yang membuat cowok itu menutup rapat hatinya?

"Tuh anak masih normal kan?"