Chereads / Bench in the Park / Chapter 44 - Kehormatan

Chapter 44 - Kehormatan

Hanya saja, ketika pemuda itu bermaksud akan pergi saja dari sana, kijang muda itu kembali merengek-rengek dengan suaranya yang menyedihkan.

Karena kasihan, Keisha akhirnya mengangkat kijang muda. Memeluknya dengan tangan kiri sementara sepeda ia tuntun dengan tangan kanan.

"Mungkin Delima akan bisa mengobati lukamu," ujar Keisha pada kijang muda tersebut.

Ya, kondisi kijang muda itu mungkin di ambang kematiannya. Bahkan, ketika diangkat dan dibawa oleh pemuda itu saja makhluk malang tersebut tidak berontak sedikit pun, seolah pasrah saja ke mana takdir akan membawanya.

Baru lima menit kembali melangkah, Keisha dikejutkan dengan suara teriakan seorang pria. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tapi cukup sulit bagi pemuda tersebut untuk bisa menentukan dari arah mana suara barusan itu berasal, hanya kerapatan pepohonan saja yang memenuhi setiap sudut matanya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS