Tempat yang dingin terasa seperti air aku melihat cahaya yang sangat terang di atas kepalaku sambil mengarahkan tangan kananku ke cahaya tersebut.
"Kalau aku ingat aku menyelamatkan nenek tadi, apakah dia baik-baik saja"kataku dalam hati, "semoga saja dia baik-baik saja, akhirnya aku bisa menjadi orang baik di akhir hayat ku"mendadak tempat ini menjadi gelap.
  Di suatu tempat di bawah tanah yang jarang di injak seorang manusia sekalipun, "dimana aku bau apa ini? "Pandang ku masih suram.
"Apa ini enak sekali namun baunya seperti... "Mataku terbuka dan melihat mayat tikus yang aku kunyah.
"Wahhhhhh! "Aku berteriak dan termundur, "dimana ini, bukannya aku sudah mati "aku gemetaran dan tak sengaja melihat ke arah kristal biru di sampingku.
  Aku melihat seekor cacing hitam kecil bertanduk dengan bola mata berwarna merah, "wahhhh mahluk menjijikan apa itu! "Aku berteriak dan termundur, namun aku terhenti karena bayangan tersebut mengikuti ku.
"Mustahil ku mohon ini hanya mimpi"aku menundukkan kepalaku dan melihat tubuhku tanpa tangan dan kaki yang berwarna hitam.
  Aku gemetaran dan terbaring, "(aku cacingnya!) aku berteriak dalam hati.
  Aku bergerak di depan kristal itu, "mustahil ini aku, benar-benar aku jangan bercanda setidaknya aku ingin melihat ke surga tapi kenapa aku menjadi cacing! "Aku menangis melihat wujud ku yang menyedihkan.
"Klink"bunyi sesuatu di kepalaku, "monster:parasit rank FF- "tulisan di papan informasi.
"Apa maksudnya FF jangan bercanda dan juga aku ini rupanya parasit bukannya cacing !"aku berteriak sambil memukul papan informasi dengan kepalaku.
"Aduh sialnya buat aku pusing saja kenapa dewa mengirim ku di dunia ini, dan terlahir ke wujud menyedihkan ini "aku bingung sambil bersandar di bangkai tikus.
"Entah kenapa aku lapar sekali"aku melihat ke belakangku yaitu bangkai tikus yang sudah habis setengah, "mustahil mana mungkin aku makan tikus ini "aku gemetaran.
"Tapi entah kenapa baunya enak sekali,.....sudah ah makan saja"aku melompat masuk ke dalam bangkai tikus itu.
~||~30 menit kemudian~||~
  Aku terduduk di tulang belulang tikus yang telah aku habisi, "menyedihkan sekali, aku kalah akan godaan"aku gemetaran.
"Klink"bunyi papan informasi, "level 2"tulisan di status.
 aku memukul papan status itu "jangan bercanda setidaknya biarkan berada di surga sialan! "Aku berteriak dan mendadak di sampingku.
  Ada seekor burung bermata kuning bersayap hitam, "halo"aku tersenyum gemetaran.
"Wahkkkk"burung itu bersuara sangat besar dan mencoba menangkap ku.
"Wahhhh, hampir saja"aku menghindar namun dia mencoba menyerang ku lagi, "ahhhh apa itu"aku menunjuk ke arah tulang tikus membuat burung itu bingung.
  Aku bergerak cukup cepat seperti ular, "aku tarik kata-kataku setidaknya buat aku mati secara manusiawi "aku berteriak.
  Aku terkejut karena tubuhku ter tancap cakar burung membuatku terpotong menjadi dua, dan kepala ku tertelan duluan sebelum tubuh bagian bawahku.
"Mati lagi ya, hahaha"aku tertawa karena sudah berada di lambung burung itu, "skill poison level 1 aktif "skill aktif mendadak sebelum aku menutup mataku.
"Wagggggg"burung itu berteriak kesakitan dan terbaring.
  Aku yang berada di dalam lambungnya merasakan hal yang aneh, "kenapa aku masih bisa merasakan rasa sakit ini seharunya bukannya aku sudah mati"aku membuka mataku lagi dan,aku lagi mengunyah daging burung.
"Wahhhhh, aku masih hidup"aku terkejut dan termundur, "tubuhku"aku melihat bagian bawah tubuhku yang meregenerasi saat aku memakan daging burung.
  Aku menundukkan kepalaku, "mau bagaimana lagi, ini sudah terjadi hadapi saja"aku mengelus kepalaku dengan ekorku.
"Kalau begitu maaf aku akan memakan tubuhmu untuk bertahan hidup"aku menundukkan kepalaku sambil mendoakan burung itu.
"Amm-amm"aku mengunyah dan terus, menguyah daging burung tersebut sampai habis.
"Kenyang nya, dan lukaku sudah pulih"aku tersenyum sambil melihat ekorku yang sudah tumbuh, "new skill transformasi"yang tertulis di papan informasi.
"Transformasi apa maksudnya "aku bingung dan, "wahhhh,apa ini"aku merasakan ada yang aneh pada tubuhku, saat aku membuka mataku, "heh tikus"aku terkejut melihat tikus yang sama ,yang telah aku makan.
"Tunggu itu aku jangan-jangan ini skill merubah wujud ya"aku melihat kedua tanganku.
"Hemm, mungkin saja aku bisa menjadi manusia kalau aku memakannya"aku tersenyum jahat, "hahaha enggak boleh itu tidak manusiawi "aku tertawa sambil mengelus kepalaku.
"Lagipula walaupun aku telah menjadi parasit aku masih memiliki hati manusia "aku tersenyum kecil dan kembali ke wujud parasit.
"Dan juga ini dimana ya? "Aku bingung karena melihat gua yang sangat besar di tempat ini yang tidak diterangi cahaya.
"Kalau begitu waktunya aku mencari jalan keluar dari sini walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi jika aku sudah melihat matahari, pasti akan menyenangkan"kataku.
"Kalau begitu ayo kita lakukan "aku tersenyum lebar.
Bersambung.