Beryl yang sudah pusing dengan persoalan kantor bikin dia keluar dari kamar kedua orang tuanya mengacak acak penampilannya, dan Beryl merogoh saku celananya.
"Halo Rik, aku tunggu berkas yang aku minta tadi di kantor, antarkan ke rumah sekarang!"
"Baik pak," jawab Riko.
Kok pak Beryl nada bicaranya gak enak gitu ya, apa jangan jangan ada masalah lagi?* Batin Riko.
"Aku heran sama dia, kadang bisa bersikap biasa, kadang kutub utaranya keluar dingin banget," pikir Riko.
"Tapi seringnya kutub utara sih, apalagi sama cewek, wait masalah cewek, kok dia gak dingin dan cuek sama karyawan marketing kemarin," lanjutnya, dah lah bodo amat.
Setelah menempuh perjalanan 50 menit dari kantor menuju kediaman Beryl, akhirnya sampai juga.
"Halo mas Riko," sapa security yang jaga rumah Beryl.
"Iya pak, Berylnya ada?" Tanya Riko.
"Ada mas, Den Beryl kayaknya mau pergi," balas security tersebut
"Pergi?" Batin Riko.
"Permisi ya pak, aku mau ngasih berkas buat Beryl." Ucap Riko.
"Iya mas Riko," jawab security tersebut.
Riko yang langsung masuk rumah Beryl, langsung menuju ruang kerja Beryl.
"Kebiasaan deh masuk ruangan gak ketuk pintu dulu." Ucap Beryl.
"Semenjak kapan aku harus ketok pintu masuk ruangan ini?" Tanya Riko.
"Mulai hari ini, biasanya juga kamu hormat banget sama aku kalau di kantor." Goda Beryl.
"Karna aku gak mau mereka tau kalau aku sebenarnya saudaramu Beryl," ucap Riko
"Emang ada yang salah kalau mereka tau soal kamu adalah saudaraku?" Tanya Beryl.
"Udah mendingan enak kayak sekarang, gak ada yang tau soal kita, aku gak nyaman aja kalau mereka tau aku saudaramu, pasti mereka bakalan hormat banget sama aku, sedangkan aku gak mau,* jawab Riko.
Riko adalah anak dari adek kandung daddy Beryl, kedua orang tua Riko meninggal karena kecelakaan pesawat saat Riko berumur 18 tahun, semenjak itu tanggung jawab Riko di gantikan oleh kedua orang tua Beryl, Riko emang tidak menampakkan dikantor jika mereka berdua adalah saudara.
Di luar kantor mereka begitu akrab, layaknya adek kaka, Riko dan Beryl hanya terpaut 2tahun,makanya Beryl lebih nyaman curhat ke Riko di bandingkan adek ceweknya.
"Bro, kenapa sih kamu penasaran banget sama karyawan kita di kantor yang bernama Di...Di...siapa itu?" Tanya Riko.
"Diandra maksut kamu?"jawab Beryl
"Iya, kenapa kamu begitu ingin tau soal dia?" Tanya Riko.
"Gak tau Rik, semenjak liat dia pertama kali, aku selalu ingin ngusilin dia."
" Parah sih kalau sampe kamu jadi sama dia," ucap Riko.
"Aku gak mau ngedahuluin takdir, aku cuma menjalankan sesuai alur, gak mau terlalu menggila sama cinta kek dulu." Ungkap Beryl.
" Terus kamu mau memperlihatkan rasa suka kamu apa engga sama Diandra?" Tanya Riko.
"Aku gak akan memperlihatkan Ko, aku bakalan nutupin serapat rapatnya dengan cara pura pura benci dan terus menerus ngerjain dia, ngusilin dia,"
" Sampe kapan?" Tanya Riko.
"Aku juga gak tau Rik."
"Udah lupakan, gimana lusa tanggal 20 jadi mau ke makam om sama tante?" Tanya Beryl .
"Jadi, soalnya itu tanggal dimana hari hancurnya aku." Jawab Riko sambil menundukkan kepalanya.
" Jangan sedih biar kedua orang tua kamu juga gak sedih yang liat dari atas."
"Hmmmmm."
***"""
Riko Pratama
Laki laki yang berusia 26 tahun ini adalah sosok laki laki yang tangguh, karna dia bisa melewati hari dimana kedua orang tuanya meninggalkan dirinya karena kecelakaan.
Flashback on
Pagi pagi di meja makan kedua orang tua Riko sudah menunggunya, Riko yang baru turun dari kamarnya langsung menyapa kedua orang tuanya.
"Pagi ma,,,,,pa," sapa Riko.
"Pagi sayang,"sapa kedua orang tuanya bersamaan.
"Riko,nanti siang mama sama papa harus ke luar negeri ngurusin bisnis," ucap mama mama Riko.
"Harus banget ya kalian pergi hari ini?" Tanya Riko.
"Iya Rik, apa kamu mau ikut?" Tanya papa Riko.
"Engga pa, Riko hari ini ada ulangan penting di sekolah jadi gak bisa ijin."
"Yaudah kamu hati hati ya dirumah," pesan papa.
"Iya pa, papa sama mama juga hati hati," kata Riko.
Obrolan di meja makan terus berlanjut sampai Riko mengakhiri dan pamit untuk berangkat ke sekolah.
"Riko kita bareng aja gimana kan searah, lagian papa udah lama gk nganter kamu ke sekolah," ucap papa
"Hmmmmm yaudah deh pa, sama mama juga kan, soalnya Riko kangen ke mama," ucap Riko.
"Kamu ini dasar anak genit, mama gak kemana mana kok bilang kangen, sini mama peluk,"
1jam perjalanan, Riko bercanda ria sama mamanya sampe gak terasa perjalanan itu terasa cepat.
" Pa ma Riko pamit ya, assalamualaikum." Pamit Riko.
"Waalaikumsalam," jawab mereka berdua bersamaan.
Di perjalanan mama papa Riko kepikiran sama anak semata wayangnya yang cuma sendirian dirumah di temani Art sama 1 security.
Riko adalah anak tunggal yang bisa dibilang dari keluarga berkecukupan, Riko juga anak yang manja,saat berada di tengah tengah keluarganya, tapi sangat berbanding terbalik saat dia berada di luar rumah, dia akan terlihat cool,, dan sangat menawan di mata wanita.
Jam sudah menunjukkan sudah pukul 23.55 wib tapi Riko masih memikirkan kedua orang tuanya, tidak biasanya Riko kepikiran sama mereka, tapi entahlah malam ini begitu gelisah hati dan pikiran mereka.
Tidak terasa Riko sudah mulai memasuki pulau kapuk, baru 2jam memejamkan mata tiba tiba ponselnya bunyi,dan dia mendapatkan telfon dari serial number tidak di kenal.
"Halo dengan anak bapak Heri?" Tanya polisi itu.
"Iya saya sendiri, ada apa ya?" Tanya Riko.
" Maaf mas saya mau melaporkan pesawat yang di tumpangi Bapa Ibu Heri kecelakaan,"
"Keadaan orang tuaku baik baik aja kan?" Tanya Riko.
"Kedua orang tua kamu belum di temukan, mending kamu cari opsi lain deh sambil nunggu , laporan dari Timsar kita," ucap seseorang dari sebrang.
Riko yang langsung ambruk, dan tak terasa ponsel yang di pegang sudah jatuh tak tau kemana.
Riko yang terduduk menangis sejadi jadinya sampai tidak menyadari waktu sudah mendekati adzan subuh, dan dia masih tetap menangis.
Suara ketukan pintu diluar tidak membuat Riko berdiri untuk membukakannya.
Riko....Riko panggil seseorang dari Luar rumah, sampai yang punya rumah akhirnya mengeluarkan suara.
"Masuk," jawab Riko.
Terdengar beberapa langkah seseorang yang semakin mendekat, tapi Riko tetap gak mempedulikan siapa yang datang.
"Riko...are you ok sayang," tanya mommy Beryl yang bernama Sakya.
Riko yang awalnya menundukkan kepala, langsung mendongakkan kepala melihat siapa yang datang dan bertanya pada dirinya,
"Riko kita berdoa buat papa mama kamu ya," ucap Anggasta daddy Beryl.
Riko menanggapi hanya dengan anggukan, Beryl yang melihat saudaranya terpukul karna kecelakaan kedua orang tuanya membuat Beryl tidak tega,
"Jangan berlarut dalam sedih ya bro, mending kita berdoa buat yang terbaik," ucap Beryl.
"Bener kata Beryl kamu harus kuat, kan masih ada daddy sama mommy Rik," ucap Anggasta.