Chapter 3 - 03

Beryl sayang...katanya kamu tadi mau samperin aku ke taman belakang?" Tanya Bella.

"Aku ada urusan lain," jawab Beryl.

"Kamu kenapa kok kayak yang lagi kesal sama seseorang gitu?" Tanya Bella.

"Tidak ada apa apa,mungkin hanya capek habis kepanasan," jawab Beryl singkat

"Kita jalan yuk pulang perayaan?" Ajak Bella.

"Boleh, mau kemana?"tanya Beryl.

"Terserah kemana aja,"ujar Bella

"Ok kita ketemu di tempat parkir saja."

Setelah keduanya memasuki mobil, Beryl langsung melajukan mobil mewahnya menuju cafe favorit mereka berdua, setelah sampai Beryl menyuruh Bella memesan makanan seperti biasa, beberapa saat setelah selesai dengan pesanannya.

"Kamu kenapa diam saja mulai dari tadi?"

"Tidak apa apa," ucap Beryl dengan singkat.

"Kamu gak seperti biasanya," kata Bella.

"Ada yang aku pengen bilang," tutur Beryl.

"Apa?" Ucap Bella.

"Aku pengen kita putus" kata Beryl

"Kenapa? Aku gak mau," Bella menolak

"Aku mau kuliah keluar negeri, dan aku gak mau ldr pkoknya kita putus,"

Flashback off

Lamunan Beryl buyar ketika mendengar ketukan pintu.

Tok.....tok...tok

"Masuk....," Ucap Beryl sambil merapikan penampilannya.

"Permisi pak, meeting sudah mau di mulai," ucap Riko sekertaris Beryl.

****

"saya anggap meeting sudah selesai kalian boleh bubar" ucap Beryl.

Selama meeting berlangsung Beryl tidak konsentrasi gara gara kedatangan Bella tadi pagi,mood Beryl menjadi kacau bawaannya pengen marah marah sama bawahannya.

Setelah Beryl keluar dari ruang meeting, dia jalan tergesa gesa ingin cepat pulang, karna mendapat telfon dari sang daddy kalau omah Beryl yang berada di LN lagi sakit.

Sampai sampai Beryl menabrak seorang wanita yang tingginya 157cm, putih berambut panjang, dia langsung menegur wanita yang di tabrak nya tadi.

"Jalan pakai mata," ucap Beryl dengan nada tegas

Mulai kapan jalan pake mata,dimana mana jalan itu pake kaki, liat pke mata.

Tidak disangka gumaman wanita itu di dengar oleh Beryl.

"Heh!!!!kamu berani ya jawab saya," tegur Beryl.

"Maaf ya pak, dimana mana itu jalan pakai kaki bukan pakai mata," tutur Diandra.

Beryl yang semakin naik pitam gara gara kelakuan wanita di depannya lngsung mendorong wanita itu ke dinding.

"Kamu!!!!!!!kamu berani sama saya?" Bentak Beryl sambil nunjuk wanita yang ada di depannya.

"Ya memang kenapa???kan sama sama bekerja disini." Ujar Diandra.

"Kamu!!!!!!!divisi apa kamu di kantor ini?" Tanya Beryl

Belum sempat wanita itu menjawab tiba tiba Riko datang dan melerai mereka berdua, karna sudah banyak karyawan lain melihat kejadian itu, dan mereka sangat heran kenapa wanita itu sangat berani sama Presdir kantor tersebut.

"Kamu sebaiknya balik ke ruangan kamu,lanjutkan kerjaan kamu," ucap Riko.

"Baik pak, saya permisi," sahut wanita itu.

Di ruang divisi marketing, Wanita itu heran ada apa sama teman temannya yang melihat ke arah dirinya dengan mata penuh tanya.

"Diandraaaaaaaaa!" Ucap Keyra dan Embun bersamaan.

"Ada apa sih kalian teriak teriak gitu aku baru masuk," kata Diandra.

Diandra yang dengan santainya berjalan menuju meja kerjanya.

"Aku sma Embun sudah mendengar berita yang sangat hot, apa semua ini benar Di?"

Ucap Keyra.

Diandra yang masih tidak mengerti yang dimaksud kedua sahabatnya, langsung bertanya.

"Maksut kalian apa sih, aku gak ngerti sama sekali," ujar Diandra.

"Apa benar kamu barusan bertengkar sama Presdir di deket pintu lift?" Tanya salah satu teman kantornya.

Gara-gara teman yang satu ruangan penasaran alhasil mereka semua ngumpul mengelilingi meja Diandra,

"Presdir?" Sahut Diandra

"Iya Presdir," sahut Embun

"Mana ada aku tengkar sama Presdir, ada ada saja kalian ini,"

Kamu tengkar sama orang ini kan? Ucap salah satu teman satu ruangan Diandra sambil memperlihatkan foto sang presdir, Diandra terdiam saat melihat foto yang ada di handphone temannya itu. Diandra cukup lama terdiam karena merasa syok dengan apa yang sudah dilihat,

Apa bener itu presdir di Rabbani group? Kenapa kamu begitu bodoh Diandra sampai tidak bisa mengenali bosnya sendiri, mampus lah kau Diandra,tunggu saja kapan kamu akan di tendang dari perusahaan ini,cukup lama Diandra mengumpat dalam hati, sampai tidak terasa jam istirahat telah tiba.

"Di...jangan melamun, kesambet loh ntar,ayok istirahat kita makan di cafe depan kantor," ajak kedua teman Diandra.

"Iya ayok," sahut Diandra.

Diandra yang tidak bersemangat lagi untuk makan, berjalan gontai sepanjang lorong kantor, dia berpikir bagaimana caranya agar dia tidak di pecat dari Rabbani group, berbeda dengan kedua temannya yang asyik menikmati makanan,tapi tidak pada Diandra, dia masih belum memakan sama sekali makanannya.

"Ada apa sih Di....kok melamun saja dari tadi?" Ucap Embun.

"Iya nih kamu tidak seru hari ini Di," sahut keyra.

" Aku itu.....bingung," ujar Diandra.

"Bingung kenapa, ada masalah lagi?" Tanya Embun.

"Hmmmmm," sahut Diandra.

"Apa? Cerita sama kita berdua Di, siapa tau kita bisa bantu," kedua sahabat Diandra langsung nyeletuk bersamaan.

"Aku tidak tau kalau yang tengkar sama aku tadi Presdir!" Kata Diandra.

" Hah.....seriusan kamu tidak tau," sahut Embun

"Serius...makanya aku lagi mkirin cara bagaimana caranya agar aku bisa meminta maaf kepada Presdir tanpa di pecat dari Rabbani group."

***

Beryl yang sedang sibuk memainkan ponsel tiba tiba di kaget kan dengan ketukan pintu.

Tok...tok...tok....

"Masuk," sahut Beryl.

"Ada apa Riko?"Tanya Beryl

"Mmm..m..anu pak ada yang mau bertemu dengan anda," lanjut Riko.

"Siapa?" Sahut Beryl.

"Salah satu anak dari klien kita pak," ujar Riko.

Beryl yang dari tadi tidak tertarik dengan apa yang dikatakan sekretarisnya tiba tiba mendongak kan kepala sambil berpikir.

Siapa???ada urusan apa?

Belum selesai Beryl berpikir tapi tiba tiba ada seorang dari belakang Riko yang menerobos masuk ke dalam ruangan Beryl dengan melenggak lenggokkan tubuhnya bak seorang model.

Beryl yang kaget dengan kedatangan wanita tersebut langsung berdiri dari kursi kebesarannya,

"Kamu...??" Kata Beryl

Riko yang kaget ketika melihat raut wajah bosnya,seolah mengenal wanita yang sekarang berada di sebelahnya cuma bisa diam, sambil menunggu perintah selanjutnya dari sang bos.

"Kenapa kamu bisa datang ke kantorku wanita j*lang."

"Sabar dong Tuang Beryl Hamizan Rabbani," ucap wanita itu dengan penuh penekanan di setiap katanya

"Keluar!!!!!"

"Apa kamu tidak kangen sama aku sayang?"

"Riko kamu keluar, aku ada urusan sama wanita ini,"

"Baik pak," ucap Riko

"Ada urusan apa kamu, sampai berani datang ke kantorku, apa belum puas kamu menipu aku beberapa tahun lalu?" Ujar Beryl.

"Aku kesini bukan untuk membicarakan masa lalu kita beberapa tahun lalu," ucap wanita  itu.

"Lalu?" Tanya Beryl

"Aku kesini mau membicarakan soal kerja sama antara Rabbani group dengan Arga group," lanjut wanita itu.

Beryl yang belum memahami apa yang dimaksud wanita di depannya hanya diam tak bergeming, karena bagi Beryl kenapa harus dalam waktu yang bersamaan wanita yang pernah menyakiti datang secara bersamaan sebelumnya Bella, sekarang Rindu. Wanita cantik yang tepat berada di depannya.

"Kenapa kamu tidak menjamu tamu dengan baik?" Kata Rindu