Chereads / Beutiful lie / Chapter 35 - Bab 34

Chapter 35 - Bab 34

Dear.... mad soul child

" Baik gw ga akan banyak tanya lagi sama lu, tapi jika suatu saat nanti polisi datang dan tanya tanya lu tentang Nara, lu ga bisa berbohong lagi!! " Ucap Raya sinis

Setelah itu Raya dan Ivan pun pergi. Sejenak Bily pun diam dan memandang kesal pada Raya, yang beranjak pergi. Sedangkan Dean yang diam diam menguping pembicaraan ayahnya, begitu tau ayahnya hendak masuk Dean segera pergi mmenuju kamarnya dilantai atas .

Tampak Raut muka kecewa Dean dibalik pintu kamar nya, dia terdiam, dan tak percaya bahwa ayahnya selama ini berbohong mengenai ibunya yang katanya sudah mati 2 tahun yang lalu. Tak lama pintu kamar Dean pun diketuk Bily.

"Tok... Tok... Tok... "

"Dean... ? ! "Ucap Bily

Dean segera sadar dan perlahan membuka pintu kamar nya.

" Iya ada apa ayah?! "

Bily tersenyum dibalik pintu.

" Ayah hanya ingin memastikan kau baik baik saja. "

" Sure... I'm fine...! " Ucap Dean sambil tersenyum, Bily pun tersenyum .

Malam itu di suatu klab malam,, Nara dan yang lain sudah terbiasa dengan suasana riuh para pengunjung klab, karena mereka hanya perempuan bayaran dan sewaan, jadi tidak menetap di suatu tempat saja, jika acara selesai ya pulang, atau pindah ke tempat/acara yang lainnya.Seiring waktu ketergantungan Nara dengan heroin pun hilang, dia malah sembuh sendiri nya dengan hidup keras yang dijalaninya.

Malam itu di toilet, Nara dan Linda berbincang sambil membenarkan Riasannya.

" Lu tau, dulu ga pernah sekalipun gw berfikir tuk masuk ke dalam klab malam seperti ini" Ucap Nara

" Oh ya?! "

" No... Gw perempuan kuper dan bisa dibilang baik baik, tapi sekarang sudah berratus Klab malam gw singgahi diberbagai tempat dan beribu acara sialan seperti ini telah gw lalui... Beribu laki-laki hidung belakang bersama gw... Sungguh gw tidak pernah tau hidup gw akan seperti ini... Ha ha ha... "

" Ya... Jika tidak ortu gw berhutang pada rentenir, mungkin gw sekarang sedang fokus kuliah atau kerja di kantoran, tapi sial mereka menjual gw untuk melunasi hutang hutang mereka.... Apa lu sama seperti gw Nara?! "

" Gw dijebak oleh mantan suami gw..., pertama dia hancurkan pernikahan gw bersama suami gw yang ke 2 dengan ancaman vidio2 fulgar gw yg sebelum dia jebak gw,kedua dia pisahkan gw bersama anak gw, ketiga dia mencekoki gw dengan narkoba, ke empat dia menjebak gw disini. "

" Wow... Komplit sekali, pasti dia sangat sangat benci sama lu sampai seperti itu,,, '

' ya dia dendam karena Gw menyelungkuhi nya bersama suami gw yg ke 2,,,dia tidak Terima gw hidup bahagia bersama orang lain, (Nara senyum tipis)... dan bodohnya suami gw pun percaya permainan yang dilakukan mantan suami gw terhadap gw, hingga dia tidak mau lagi bertemu sama gw... Ini sangat kacau dan sulit dimengerti, dan seperti nya hingga saat ini pun dia tidak perduli, dan tak ada satupun yang perduli, tak ada yang berusaha mencari gw... Sampai saat ini!!! " Ucap Nara.

Tak lama penjaga pun membuka pintu dan menyuruh mereka segera melanjutkan acara yang sedang berlangsung.

Ditengah acara berlangsung, Tiba-tiba saja terjadi keributan antara 2 gank setempat, entah apa penyebab nya mereka saling serang di dalam klab yang sedang hingar bingar, sebagian kalang kabut, Nara dan Linda serta perempuan yang lain sedang duduk2 menemani beberapa pria disana, tak terduga seorang laki laki yang berkelahi terlempar hingga tersungkur dimeja mereka, lalu yang lain pun membalas menyerang, keadaannya sangat gaduh, tak terkendali, para penjaga berusaha mengamankan para perempuan yang saat itu mereka bawa , Tapi Nara punya rencana lain, dia merasa ini adalah kesempatan langka untuk melarikan diri, walaupun dia sudah tau resiko jika gagal kembali akan dihukum tapi dia sudah tidak perduli,dia merasa hidup dan mati adalah hal yang beda tipis dengan keadaan nya yang dia jalani sekarang, dengan segera dia pun berjalan dengan cepat ke arah berlawanan yang diambil orang-orang,dia sengaja agar terhindar dari para penjaga,tapi sayang mata elang Tobi melihatnya, Dia melihat Nara dan Linda berjalan menjauhi para penjaga,dan dengan segera Tobi bersama beberapa penjaga lain mengejar Nara dan Linda,

" Ayo... Cepat Linda...!!! "

"Iya...nara "

Tapi tanpa mereka sadari Tobi segera meraih Rambut Nara dan menjambaknya dengan keras, seketika itu pun Nara melepaskan tangan Linda,

"Lari Linda!! " Teriak Nara

"Nara!!" Ucap Linda sedih tapi dia pun harus berlari diantara orang-orang yang hiruk pikuk di dalam klub itu.

" Beraninya lu mencoba kabur lagi hah!!! " Ucap Tobi dan dengan segera Tobi melemparkan Nara ke dinding,hingga bruk...kepala Nara membentur dinding itu sangat keras, srketika itu dia merasa kan pusing ,pandangannya kabur dan darah keluar dari kepala nya, Nara tersungkur dilantai, lalu Tobi menginjak injaknya beberapa kali,menendang kepala dan perut hingga Nara makin kepayahan,

" Berengsek lu...!!!perempuan Berengsek!!!beraninya lu ulangi hal yang sama...hei...kalian tangkap perempuan yang satunya lagi, cepat, gw ga mau tau!!! " Teriak Tobi dengan sangat emosi,disaat Nara kepayahan, bahkan pendengar nya mulai kabur, sebuah pistol tiba tiba jatuh terseret didekatnya, sepertinya itu pistol salah satu anggota Gank yang tengah berkelahi, dan jatuh. Dengan segera Nara mengambil pistol itu, menodongkannya pada Tobi, begitu Tobi melihat pada Nara dia tampak kaget, tapi tanpa pikir panjang Nara pun menembak dada Tobi sebanyak 3 kali. Dan Nara pun menembak 2 penjaga yang ada didekat Tobi.

"Dor.. Dor.. Dor..!! "

Seketika Tobi dan 2 penjaga yang lain mati di tempat. Suasana semakin tak terkendali, Orang-orang makin ke sana kemari ketakutan, Nara perlahan merangkak bangun dan dengan sebisanya berjalan mencari jalan keluar, penjaga yang tersisa begitu tau Nara membawa pistol dan Nara yang menembak Tobi, dan 2 penjaga lain tak satupun berani mendekati Nara, mereka memilih membiarkan Nara pergi.

Tak lama suara sirine polisi datang, polisi mengamankan orang-orang yang terlibat tawuran, karena huru-hara didalam klub tersebut ada beberapa orang-orang mati karena tembak kan pistol, benda tajam, serangan benda tumpul dan lain lain . Ada sekitar 21 mayat termasuk mayat Tobi dan 2 penjaga yang lainnya. Nara berusaha melarikan diri, dia bersembunyi di salah satu gang dekat tempat kejadian, menyembunyikan luka lukanya dengan jaketnya, dan pistol masih ada di sakunya, sambil menahan rasa sakit dan darah masih tampak segar di kepala dan wajahnya, dia hanya diam terduduk sendiri, sambil menahan nafasnya yang tersengal, menenangkan diri dan memulihkan badannya yang terluka. Disaat puluhan polisi mengamankan situasi tersebut dan menangkap orang orang yang sekiranya terlibat tawuran, penyalahgunaan narkotik dan sebagainya, Nara merasa aman berdiam di gang sepi itu, hingga akhirnya seorang polisi pun menemukannya, karena tak ada satupun wilayah sekitar yang disisir polisi untuk menemukan parapengunjung klub malam yang berusaha kabur.

" Hai bangun....!!! " Ucapnya sambil berjaga dengan senjata nya. Nara tak beraksi karena kelelahan dan luka di kepalanya terus mengeluarkan darah dia pun pingsan, polisi itu pun bersama temannya membawanya ke dalam ambulan.

Keesokan harinya,

Saat tersadar di RS Nara mendapati tangan kirinya di borgol, kepalanya diperban, dan tampaknya wajahnya memar memar, juga perut dan tangannya. Seseorang disebelahnya adalah petugas polisi, begitu Nara tersadar dia segera menghubungi atasannya.

" Halo... Kapten, pasien sudah siuman.. !?"'

"Oke baik sebentar lagi aku sampai ke sana" Balasnya.

Nara cukup mengerti mengapa tangannya diborgol, karena dia termasuk orang yang terlibat dalam kejadian di klab malam, dia hanya pasrah dan tenang.

Dan tak lama Kapten Gee datang menemuinya. Begitu masuk dia langsung bertanya pada bawahan nya.

" Bagaimana keadaan nya?! "

" Kata dokter sekarang stabil dia sekarang baik baik saja, semua sudah teratasi, hanya tinggal pemulihan tidak ada luka yang begitu fatal, hanya luka lebam dan memar yang jika diobati secara benar maka akan berangsur-angsur membaik seiring waktu. Luka robek dikepalanya sudah dijahit"

" Baik terimakasih, kamu boleh istirahat diluar"

" siap kapten...!! " Ucapnya dan segera berjalan keluar.

Kapten Gee duduk didekat Nara yang hanya diam tanpa kata, dia hanya menatap wajah Nara, dan kemudian perlahan tersenyum.

" Ollie...! " Ucapnya pelan.

Nara merasa heran dengan Kapten Gee yang menyebut nama Ollie dihadapan nya.

" Baiklah, mari kita kembali ke penyelidikan terlebih dahulu.aku kapten Gerad Jhonson Way dari Departemen Kepolisian ingin menanyakan mu beberapa hal terkait kejadian semalam di klub malam Black Star.Apa ini milikmu?! " Tanya Kapten Gerad sambil mengeluarkan pistol yang terbungkus plastik. Nara terkaget melihat nya dia baru ingat saat itu dia membawa pistol dan menyimpan nya disaku jaketnya.

" Itu... Itu bukan milikku... Aku mendapatkan nya begitu saja saat didalam klub, saat nyawaku hampir melayang.. "

" Lalu kenapa ini ada disaku mu?! "

" Aku membawanya untuk berjaga jaga dari orang-orang jahat yang selama ini menyekap ku dan perempuan sewaan lainnya....!! (Nara pun menceritakan hal dari awal dan hingga dia ada di RS sekarang, Gerad pun mengerti situasinya, dia merasa ikut prihatin juga terhadap masalah yang menimpa Nara selama ini)

" Baiklah untuk sementara sebagai pemulihan kamu disini dulu, nanti kita lihat apa putusan dari pihak kepolisian," Ucap kapten Gee sambil membuka borgol yang ada ditangan Nara dan ranjang RS.

Karena banyak tugas Kapten Gee pun meninggal kan Nara, dan menyuruh anak buahnya yang ada diluar menjaga nya.

" Dengar perempuan didalam adalah saksi , korban sekaligus tersangka salah satu penembakan semalam, informasi yang ku dapat darinya sepertinya akan memudahkan kita mengungkap suatu kasus besar yang selama ini sulit terungkap dan terlacak mengenai penculikan, perdagangan manusia dan prostitusi undercover . Jaga dia jangan sampai dia kabur atau terjadi hal buruk lainya." Ucap kapten Gee.

" Siap kapten!! " Ucap 2 orang bawahan nya

Setelah itu kapten Gee pergi mengurusi hal lain mengenai kasus klab malam Black Star.

Sementara itu di tempat lain, Bily mulai gusar, karena dia melihat berita di internet dan TV polisi mengamankan beberapa orang yang terkait dengan kejadian di klub malam Black Star, terlebih dia mendapatkan informasi dari seseorang bahwa Tobi dan 2 penjaga lainnya mati mengenaskan, dan dia tau Nara dan 1 orang temannya kabur, dia takut terseret dalam masalah yang sedang terjadi.

" Apakah gw dan Dean harus pindah lagi ke luar negeri agar tidak ikut terusik dengan masalah ini?! Bodoh sekali, kenapa juga Nara bisa kabur...! " Ucapnya sambil menatap layar di komputernya.

" Pemisi... Tuan Bily kami dari kepolisian, kami ingin menanyakan beberapa hal tentang nyonya Nara, terkait laporan yang dibuat oleh tuan Raya suami dari nyonya Nara. " Ucap seorang polisi yang berdiri didepan Bily

" Oh.. Ok.. Silakan pak... " Ucap Bily berusaha menjawab dengan tenang.

Setelah menjawab semua pertanyaan dari polisi ke khawatir Bily bertambah, dia semakin mantap untuk pergi keluar kota atau ke luar negeri sementara waktu.

Dilain tempat, Raya dan keluarga besarnya sedang mengadakan pertemuan rutinan keluarga . Ditengah obrolan anggota keluarga lain, Tiba-tiba nyonya Hanna ibunya Raya berkata pada Raya.

" kenapa kamu tidak menikah lagi Ya?! "

sejenak Raya yang sedang menyuapi Chan pun terdiam, dan yang lain melihat pada Nyonya Hanna dan, Raya. Raya tersenyum dan tertawa kecil, mencairkan suasana yang tiba-tiba kaku karena pertanyaan itu.

" Raya kan belum cerai sama nara mah,, gimana Raya mau menikah lagi, lagian Chan masih kecil" ucap Raya sambil menyuapi Chan makan yang ada dimeja.

" iya justru itu, Ya. mama merasa kasihan sama kamu dan Chan, kalian perlu seorang istri dan ibu yang mengurus kalian... "

" Aku bisa urus diriku sendiri kok mah, Chan kan ada pengasuh juga... " ucap Raya berusaha mengetikkan ibunya agar tidak khawatir.

" Sampai kapan kamu mau menunggu Nara, ini sudah 2 tahun lebih, Apa benar seperti kabar yang berhembus bahwa Nara istri mu selingkuh dan pergi bersama laki laki lain?!! ini sudah lama Ya...jikapun kamu gugat cerai dia,secara hukum dan agama kalian bisa saja di ceraikan dan putusan cerai nya sah, walaupun orang yg digugat tidak ada atau tidak ada di tempat." ucap Nyonya Hanna .

" Aduh... bentar mah ya, aku ada urusan dulu...tiba tiba Raya ingat ada janji dengan seseorang tentang pekerjaan" ucap Raya menghindari dari obrolan ibunya sambil permisi pada ibu, ayah dan kerabatnya yang lain, Raya pamit dia pulang duluan atau lebih awal bersama Chan dan Rita pengasuhnya.

Raya memikirkan ucapan ibunya, dalam mobil sambil menyetir, dia lalu jalan yang pernah dia lewati pertama kali bertemu dengan Nara, dia mengenangnya, hingga dia menepikan mobil nya, dan mereka pun turun sejenak di taman , dimana Nara dan Ricky dan teman teman nya dulu suka nongkrong, Raya melihat pada Chan yang kini berumur hampir 3 tahun yang sedang bermain berjalan jalan disekitar taman dia tampak senang.

" Dimana lu Nara?! harus kemana gw cari lu. ..?! " Ucap Raya sambil menghela nafas panjang sambil memandang jauh ke depan. tampak bayangan Nara di masa lalu tersenyum dihadapannya dan melihat padanya, lalu Raya pun tampak sangat menyesali keputusannya dulu yang meninggal kan Nara, karena dia sadar dia masih sangat mencintai istrinya, dan merindukan nya, sebesar apapun dia mencoba melupakannya dia tidak mampu melupakan dan berpindah hati begitu saja.

Menunggu Mu... xxx Noah

****"""""""""""""""********""""""""""""""**"""""""'xxxxx""""""*****