Beautiful Lie
Beberapa hari menuju pernikahan Raya dan Silvia , sikap Nara terlihat tidak begitu banyak bicara seperti biasanya, dia lebih banyak memilih bertugas di lapangan daripada di kantor, begitu ada panggil darurat dia segera mencari lokasi kejadian dan segera pula menindak kejadian kriminalitas yang terjadi di masyarakat, Gerard senang dengan keseriusan Olivia belakang ini, membuat nya dipromosikan jadi kapten Regu, dan semua pun setuju.
Sementara itu, Raya yang tengah bekerja di kantor nya menerima panggilan dengan nomer yang tidak dia kenal, dia pun segera mengangkat panggilan di hp nya, karena takutnya itu panggilan penting dari event organizer pernikahan atau hal penting lainnya.
" Halo... Selamat Siang, saya Katy dari Pierce and Jewellery, apa benar ini dengan tuan Rayasa? "
" Siang mbak,ya benar saya sendiri."
"Baik tuan Raya, saya ingin menyampaikan pesanan cincin pernikahan atas nama Tuan Rayasa dan Nona Silvia sudah selesai, saya konfirmasi lagi benar pesanan anda sepasang cicin pernikahan seberat masing-masing 3 gram 24 karat dengan batu berlian 1 karat, dengan model Alexandria Siren? "
" Iya benar, "
" baik tuan, saya akan mengantarkannya hari ini.. benar alamat anda sesuai dengan yang tertera di resi bukti pengambilan? "
" iya... benar, tapi saya sedang bekerja, Tunangan saya pun sedang sibuk hari ini. seperti nya. mungkin saya ambil saja nanti ke toko. "
" oh seperti itukah,,, hem bagaimana jika saya kirimkan saat anda pulang ke rumah, jam berapa anda ada di rumah? "
" oh saya baru tau jika pesanan bisa diantar,kebetulan saya sedang repot repotnya hari ini. baiklah jika tidak merepotkan, saya sudah ada di rumah sekitar jam 4 sore ya. "
" Baik tuan, dengan senang hati nanti saya antarkan ya tuan. terimakasih konfirmasi nya. "
" iya mbak. Sama-sama "
Dan tak lama telpon pun terputus.
Jam 4 lebih, Raya baru tiba di rumah. dan Kety dari Pierce and jewellery sudah tiba, dia sedang menunggu di kursi teras rumah, dan Rita sudah menyuguhkan tea hangat dan kue kering.
" Aduh maaf saya terlambat. sudah lama menunggu?! " tanya Raya sambil menjabat tangan Kety
"Kety... oh tidak apa tuan Raya. santai saja. Seperti yang sudah saya bicara kan di telpon .saya mau mengantarkan pesanan cicin pernikahan anda dan nona Silvia.Syukurlah selesai tepat 7 hari sebelum hari H ,coba di cek dulu, ini cincin nya dan ini surat surat serta sertifikat berlian nya. "
" Baik... "
Raya pun memeriksa setiap detail Cincin, begitu juga surat surat dan sertifikat. dan begitu sudah cocok dan yakin dengan keasliannya. Raya pun tanda tangani bukti tanda Terima.
" terimakasih sudah repot repot mengantarkan pesanannya.... silahkan diminum dulu, teh ya,dan kue kue nya santai saja. " Ucap Raya
" Iya terimakasih tuan Raya"
mereka pun minum tea hangat itu.
" Terimakasih banyak tuan Raya, saya tidak bisa berlama lama karena masih ada pekerjaan juga. untuk anterin pesanan selanjutnya,,, tapi sebelum saya pergi, ini ada satu hal lagi yang menurut saya anda harus Terima... " ucap Kety sambil mengeluarkan beberapa lembar foto.
" oh ya apa itu?! "
(Katy pun meletakan foto foto itu di meja. Raya pun segera meletakan cangkir teh nya, dan segera melihat pada foto foto itu, matanya segera terbelalak tak percaya begitu melihat di foto itu adalah Nara.
"apa ini??? " ucap Raya sambil mengamati.
" Saya kira anda tau siapa perempuan yang ada di foto itu, apa perlu saya jelaskan tuan Raya? "
" Na... Nara...?! " ( ucap Raya sambil mengambil ke 3 poto poto itu dan melihat nya dengan seksama, tak ada satu detail pun yang dia tak perhatikan, dia pun yakin perempuan di foto itu Nara)
" Dari mana anda dapat foto foto ini? siapa sebenarnya diri anda? apa hubungan anda dengan Nara istri saya?!! " tanya Raya dengan nada serius.
" tenang tuan Raya, biar pelan pelan saya jelaskan! saya adalah teman dari Istri anda Nara... iya dulu dia bilang Namanya Nara. dulu kami berada dalam satu ruangan penampungan perempuan yang di sekap. Sekarang nama ku Katty, tapi dulu nama Asli ku Linda. maafkan saya sebelumnya, bukan maksud mengacaukan pikiran dan perasaan anda, atau mengacaukan hari hari menjelang pernikahan anda, lepas dari itu saya hanya ingin anda tau apa yang sebenarnya terjadi, saya ingin anda tau apa yang selama ini menimpa Nara...saya hanya ingin anda tau apa yang sudah menimpa kami ( Raya pun serius mendengarkan Katy atau Linda.)... pertama aku berkenalan dan bertemu dengan nya, aku kasihan padanya, dia tampak terpukul dengan kenyataan yang menimpa nya, masih dalam keadaan bingung atas apa yg menimpa nya, dengan wajah dan tubuh yang penuh memar, karena pukulan para penjaga atas penolakan nya berada di tempat itu... aku hanya bisa menasehati nya agar pasrah saja dengan apa yg akan dilalui dalam tempat yang sesak itu, menurut saja karena sekeras apa pun kau menolak maka hanya pukulan dan tendangan serta hukum yang akan didapat, ya kita ini korban exploitasi, kami dijual, diperkerjakan sebagai wanita penghibur, tanpa sedikit pun kami menerima uang sepeser pun dari hasil kerja haram itu, mereka hanya memberikan kami makan dan apa yang menurut mereka kami butuhkan, dan mereka tidak memperlakukan kami seperti manusia, kami hanya mesin penghasil uang bagi mereka, mereka tak perduli kami sakit atau lelah... mereka tidak menerima penolakan, atau alasan apapun, mereka hanya ingin kami bekerja dan bekerja melayani para laki laki hidung belang, mata kerjang, kami harus melayani tiap laki-laki cabul tak perduli betapa gilanya mereka memperlakukan kami, yang terpenting bagi mereka uang dan uang... Nara bercerita awal dia masuk ketempat itu dia dijebak oleh Bily mantan suaminya yang Gila, Nara tanpa pikir panjang menuruti semua ucapan Bily karena dia ketergantungan dengan Sabu dan heroin yang secara paksa Bily menyuntikkan nya di malam dimana kamu meninggalkan nya setelah membawa Anaknya yang masih bayi itu, kamu marah dan menyangka Nara selingkuh dengan mantan suaminya, padahal dia bilang dia dijebak dengan vidio vidio sex antara dirinya dan Bily, dia tidak mau kamu tau karena dia sangat takut kehilangan mu, tapi Bily makin memanfaatkan nya, dengan terus berulang membuatnya menjadi budak sex nya. dan dia tidak puas sekalipun kamu mengetahui itu semua, dan sekalipun kamu meninggalkan atau menceraikan nya, karena Bily takut tidak bisa lagi bersama Nara, dia nekat menyuntikkan benda haram itu pada tubuh Nara, hingga Nara selalu merasa bergantung pada Bily, dan bahkan Cincin nikah nya pun dia serahkan pada Bily karena saking tak sanggup menahan Sakau yang dialaminya.
Awal masuk Nara sudah babak belur, karena dia terus menolak bekerja sebagai PSK, berkali kali dia berusaha bunuh diri, dia lebih baik mati daripada jadi perempuan penjaja sex, tapi dia pun mendapat ancaman yang sama, seperti pada yang lain,ancaman yang membuat kami hidup segan mati pun tak tenang, mereka mengancam jika kami nekat memilih mati atau pun terus bersikeras tidak mau bekerja mereka mengancam akan membunuh keluarga kami, seluruh keluarga kami, dan Nara sangat takut jika ayah ibu nya, dan ke 2 anaknya termasuk diri mu celaka. mereka sangat mudah melacak alamat atau nomer telpon keluarga para perempuan yang di sekap. ya sangat mudah bagi mereka, sempat Nara tak percaya, hingga mereka nemberikan nya 2 foto itu , ya itu foto kamu dan chan dan foto kedua orang tua nya bersama anaknya yang pertama dean. dan dibalik foto itu sudah tertulis jelas alamat dan no telepon,oleh sebab itu Nara tidak pernah lagi melawan dan membangkang, dia dipindah sel dan bertemu denganku, meminta ku membantunya menyatukan kembali foto foto yang disobek sobek oleh penjaga, dan meminta ku mengingat wajah mu dan wajah anak2nya, serta kedua ortunya, dengan harapan jika suatu hari aku bisa lolos, dia ingin aku menyampaikan pesannya melalui ku, bahwa saat itu dia sangat merindukan kalian... dia ingin bertemu dengan kalian... dia sangat mencintai kalian... dia ingin kalian mencarinya... dia ingin ditemukan... dia ingin tetap hidup agar suatu hari bisa bertemu lagi dengan kalian... dia ingin kalian tetap hidup walaupun tanpa dirinya, dia ingin kalian bahagia walaupun dia setiap hari menderita.. sejak hari itu kami saling menguatkan kami saling menghibur bergantian, ada kalanya dia murung dan ingin mati, maka aku berusaha keras menghibur nya, apa lagi saat dia sakau di sel, atau sakau saat melayani laki laki hidung belang..begitu juga sebaliknya kami saling menguatkan untuk hidup, untuk kalian keluarga kami yang sangat kami cintai. kami jauh dari rumah, kami tak tahu ada dimana, kami selalu berpindah tempat, saat kesempatan itu datang kami berusaha melarikan diri, tapi kesempatan itu hanya membuat kami mendapatkan hukuman yang berat, Nara hampir sekarat karena menerima hukuman itu, selain dipukuli dia direndam semalaman didalam pecahan es batu, tapi dia kuat, dia masih bisa bertahan hidup, ( Raya tak kuat menahan tangisnya, dia sangat menyesal dengan apa yang sudah menimpa Nara,dan dia menyesal karena dia ikut andil dengan meninggalkan dan menelantarkan nya,hingga Bily yang banyak bergerak dan menjual Nara pada para penjahat itu.) bertahun tahun lamanya kami berada disana membuat kami menjadi kebal dan bebal terhadap apapun yang kami alami disana, kami sudah kehilangan harapan tuk berjumpa kalian. Kadang kami pun hanya bisa menguatkan korban baru di sell. hingga suatu malam kami diperkerjakan di Black Swan Bar, ketika terjadi kerusuhan, kami bertekat ingin melarikan diri, apapun hukuman yang akan kami Terima kami siap... malam itu aku berhasil lolos tapi tidak dengan Nara, Tobi menjambak rambutnya, membenturkan Kepala nya ke dingding... menginjak injak tubuhnya, dia babak belur, hingga pistol salah seorang pelaku kerusuhan itu terjatuh dan Nara bisa meraihnya, dengan bangkit susah payah, degan reflek melindungi diri dia menembak Tobi dan beberapa penjaga, dan dia pun lolos dari bar itu, Dia bercerita, dia di tangkap polisi dan akhirnya dipenjara beberapa bulan lamanya, pertemuan nya dengan Gerard ternyata membawa nya pada kehidupan yang baru. Gerard mempunyai adik yang sudah meninggal beberapa taun yang lalu dan Beruntung Nara memiliki wajah mirip dengan mendiang adiknya yaitu Olivia, dan seperti kamu tau bagaimana sekarang kehidupan Nara... ini adalah foto kami saat kami berada di sel penyekapan, kami mengambil foto dari kamera yang diberikan oleh bos Dee karena kami berhasil selalu membuat nya puas dengan pekerjaan kami, aku tak pernah meng-upload nya dimana pun, aku takut masa lalu kami terekspos dan mereka tau siapa kami dengan masa lalu yang buruk, tak ada yang mau menerima kami jika mereka tau siapa dulu kami yang lalu. tidak ada sedikitpun niatan ku untuk membuat mu kacau atau membuat rusak pesta pernikahan mu. aku hanya ingin kamu tau bahwa Nara tidak seperti yang disangka kan orang lain,, aku hanya ingin kamu tau, dia dulu tidak baik baik saja. . . aku sama sekali tidak menyarankan kamu untuk kembali pada Nara, Nara pun cukup tau diri untuk menginginkan kembali pada posisinya yang dulu sebagai istri dan ibu, bagi perempuan seperti kami mempunyai kehidupan ke dua adalah suatu hal yang sangat luar biasa, bukan karena kami tidak mau kembali pada kehidupan kami yang dulu, tapi kami malu,, dan kami tidak mau keluarga kami yang dulu ikut menanggung malu atas apa yang pernah menimpa kami, terlebih kami dulu menjadi PSK. ...Baiklah Raya, mungkin sudah cukup aku menjelaskan, waktu ku pun harus cepat cepat menuju rumah pelanggan berikutnya untuk mengantarkan pesanan perhiasan. . . kamu baik baik ya, . . anggap saja percakapan panjang mengenai Nara ini tidak pernah terjadi. semoga pesta pernikahan nya lancar ya. " ucap Katty sambil bangkit dari duduknya, Raya hanya terdiam dan melihat pada Katty, hingga katty berlalu, Raya segera menyimpan poto poto itu ke kamar, dan kembali memandangi nya dengan berjuta penyesalan yang ada di dadanya.
" kenapa... kenapa baru sekarang gw tau semua ini... Nara. !!! Ini karena si brengsek Bily... dia benar benar keparat!!! tapi sekarang apa yang bisa ku lakukan" ucap Raya kesal.
Keesokan harinya, sengaja Raya meluangkan waktu istirahat nya untuk sesekali melihat Nara dari kejauhan disekitar gedung kantor polisi, hingga saat itu Terlihat Nara sedang berbincang bersama rekan rekan nya sambil menuju Restoran sekitar gedung kantor polisi. Raya sengaja mengikuti nya dia juga putuskan istirahat dan makan siang di restoran yang sama.
" bukan kah dari awal aku sudah menduga, Olivia sangat mirip dengan dirimu, begitu juga dengan keluarga ku yang lain , tapi rasanya tidak mungkin dan mustahil jika perempuan yang bersembunyi dibalik seragam itu kau yang selama ini aku cari... " ucap Raya sambil terus melihat pada Nara yang terlihat jauh didepan sana, dia tampak tak banyak bicara seperti biasanya. Setelah selesai makan Raya pun pergi dan kembali mengendarai mobilnya menuju Kantor nya.
3 hari menuju hari pernikahan, Raya tampak tak seperti biasa, dia kadang terlihat melamun, dan kurang semangat.
" Ada apa sayang??? apa ada masalah? " tanya Silvia
" tidak... tidak ada " ucap Raya sambil tersenyum.
" 2 hari lagi aku menjadi istri mu yang syah... apakah kau bahagia...? " ucap Silvia. tapi Raya malah melamunkan hal yang lain. dia tersenyum sendiri teringat saat acara pernikahan nya yang dulu dia bersama Nara rayakan bersama dan berkumpul banyak orang orang yang mereka cintai, keluarga dan sahabat, tetangga dan Chan yang masih bayi.
" ya...?! kamu sedang melakukan apasih kok senyum senyum sendiri, aku kok tidak kamu perhatikan?! " ucap Silvia sedikit terlihat cemberut.
" oh... itu... aku...
" oh... iya... ya... pasti kamu melamunkan pesta pernikahan kita ya.... ya pasti akan sangat indah.... " Ucap Silvia gembira.
Raya hanya tersenyum tipis mendengar nya.
" Ya... aku harus bisa... aku harus bisa melupakan mu Nara... untuk perempuan yang ada dihapan ku ini... aku harus bisa melupakan mu Nara untuk perempuan baik ini,... Silvia. . " ucap Raya sambil menggenggam tangan Silvia, Silvia tersenyum gembira dan bersandar pada Raya, di sore yang cerah itu.
2 Hari kemudian, tibalah hari pernikahan itu, yang digelar di gedung mewah, awalnya Nara ragu untuk pergi tapi dia sudah berjanji pada Chan, dia pun akhirnya berjanji pada Gerard setelah menghadiri pernikahan itu dia akan ambil cuti beberapa minggu untuk tidak bertugas.
berkali kali Chan menelpon, dan Nara pun akhirnya berangkat bersama Gerard dan istrinya, serta rekan polisi yang lainnya.
Karena pernikahan di gelar sore hari sekitar jam 5, Nara dan yang lain baru datang sekitar jam 7 malam, langsung saja Nara menyapa Chan yang terduduk sendiri dikursi seperti sedang badmood ketika anak anak sebaya nya bergembira dan saling bercanda.
" Halo....sedang apa sih sendri disini??? " sapa Nara pada Chan. Chan pun berbalik dan dia merasa pangling dengan Nara atau Olivia yang ber make up dengan riasan yang anggun dan cantik, dengan Gaun putih nya.
" Kak Olivia . ... akhirnya datang ku kira kau tidak bisa datang. . . " sambil memeluk Nara, Nara hanya tersenyum dan balas memeluk Chan.
" Anak baik tidak boleh sedih ya... ini kan pesta ayah Chan yang menikah dengan tante Silvia... harusnya Chan itu senang dan gembira... Chan mau punya mamah baru donk.... ayo gembira!!! " ucap Nara menyemangati Chan, Chan hanya manggut-manggut tanda mengerti, hingga dia berbicara.
" iya siap kapten!!! .... ibu baru ya... apa benar dulu Chan punya ibu ya... mereka hanya bilang mama ku meninggal saat aku masih kecil sekali... aku lupa wajah mama ku,karena waktu itu aku masih sangat kecil ...aku sedikit pun tak bisa ingat wajah mamah, dan aku tak ingat apapun yang pernah ku lakukan bersama mama ku... aku bodoh sekali...bodoh sekali...tidak ingat mama sendiri.." ucap Chan dengan wajah polos dan dengan wajah yang penuh penyesalan yang tergambar diwajah dan tingkahnya, sejenak Nara hanya tersenyum tipis, dan teringat terakhir kali dirinya bersama Chan dan dia dipisahkan dengan Chan bayi dan sedang tertidur pulas, seketika Nara pun memeluk Chan erat seolah tak ingin berpisah lagi dengan nya.
" its ok Chan... its ok... itu bukan salah mu... ( ingin rasanya Nara menangis, tapi dia segera mengusap cepat matanya yg mulai berkaca kaca)... its ok... semua anak yang masih kecil... kecil sekali ingatan nya masih begitu rapuh... tak apa lagi pula Chan kan akan punya ibu baru yang baik... iya kan tante Silvia baik sama Chan dan Ayah?! " ucap Nara sambil menatap Chan
" iya... tante Silvia baik sangat baik"
" Bagus... itu sangat bagus Chan... mamah Chan pasti senang kalo lihat Chan akan punya ibu yang sayang pada Chan dan ayah... mama Chan pasti senang dan tenang ... tinggal Chan harus jadi anak yang kuat dan pintar ya... baik pada ayah dan bunda Silvia... panggil Tante Silvia bunda ya Chan, dia pasti akan senang. "
" ya... siap Kapten Olivia. aku tidak akan sedih lagi... " ucap Chan gembira
" ya sudah ... yuuuuk kita ke dalam... ( Chan ngangguk)
" Sebentar Kapten... "
" iya, ada apa Chan?! "
"Malam ini Kapten Olivia sangat Cantik... aku pun hampir saja tidak mengenal mu Kapten... "
" Oh ya... bisa saja ya Chan...
" iya benar... aku ga bohong... aku ga boleh berkata bohong sama Ayah...
" oh.. ya bagus itu... "
" Kapten Olivia mirip..., mirip sekali dengan perempuan yang ada di foto, yang ada di laci Ayah...
" perempuan di foto...?! mungkin Chan salah lihat... "
" tidak ... bener Chan jujur... Chan ga boleh bohong sama ayah... poto perempuan itu selalu ayah simpan di laci yang ada dikamar nya...
" mungkin itu foto bunda Silvia...
"... bukan... Chan yakin, Ayah tidak pernah memberitahu kan foto itu pada siapapun, Pada ku pun ayah gapernah bilang itu siapa, Ayah hanya bilang saat dia mabuk sendiri dikamar, bahwa dia masa lalu nya... dan ayah harus melupakan nya... perempuan itu memakai baju pengantin putih... Chan bertanya apakah itu ibu Chan, tapi seketika itu Ayah marah dan bilang, bukan, perempuan itu bukan mama Chan, dia bilang jika itu mama Chan, dia tidak akan pernah pergi dan menghilang dari Chan dan Ayah... ( Nara tersenyum tipis, dia yakin yang Chan maksud adalah dirinya saat memakai baju pengantin, saat menikah bersama Raya) ... Ayah seperti nya sangat membenci nya, tapi aku tidak tahu dia siapa, Ayah hampir hampir saja membakar dan merobek foto itu tapi dia berhenti dan membiarkan foto itu di laci, kadang jika dia mabuk dia selalu melihat foto itu, sampai terakhir kali aku melihat ayah memandangi foto itu tadi siang... sebelum berangkat ke sini... "
" Ayah Chan mabuk?! bilang sama Ayah ga boleh mabuk... itu tidak baik...
" Ya Kapten Olivia... tapi ayah mabuk tidak tiap hari kok, hanya kadang saja, tidak sering juga kok...saat dia terlihat sedih dia pasti akan melihat foto itu... siapa dia Kapten? apakah kita perlu selidiki, seperti main detektif itu loh... " ( Nara tersenyum dengan ide Chan itu)
" Dengarkan aku Chan, ini perintah dari Kapten pada mu... jika ayah mu bilang lupakan saja perempuan itu, maka lupakan... dan setelah ada bunda Silvia, Ayah tidak boleh lagi memikirkan perempuan lain, bahkan perempuan yang ada di foto itu,,, baiknya Chan buang saja foto itu agar ayah tak pernah bersedih lagi... bahagiakan bunda Silvia dan Ayah Raya ya... jadi anak yang baik dan rajin, jangan suka berbohong dan nakal, harus rajin belajar dan sering latihan fisik juga ya, biar nanti jadi seorang jenderal polisi... itu saja dari Kapten Olivia...! "
" Siap laksanakan... Kapten...!! "
" Bagus... ayo sekarang kedalam, anter nemui ayah dan bunda Silvia...
" Siap Kapten...!!! "
mereka pun berjalan menuju ruang resepsi pesta pernikahan, Raya dan Silvia, Gerard dan yang lain yang sudah lebih dulu masuk tampak sedang makan makan. mereka pun melihat pada Nara yang baru masuk bersama Chan.
" nah itu baru masuk... " ucap Mickey
" cepetan Kapten.... kita makan bareng disini ya... " ucap Ray.
sementara Gerard tak berkata apapun dia hanya melihat pada Nara, karena dia tau dan takut Nara lepas control atas Olivia, karena moment ini tentu akan sangat membuat nya emosional, tapi Nara sudah berjanji dia akan berhati hati dan mengolah emosi dalam hati nya. dan Nara pun berjanji setelah liburan ambil cuti dia akan liburan sementara di luar negeri.
"