Pagi itu,
Tampak Gerard terlihat terburu buru menuju kamar pasien dimana Nara di rawat, dan begitu masuk, dia tampak sedikit kecewa dan kesal, 2 bawahannya Micky dan Ray menghadapnya memberi hormat.
" Siap kapten!! "
" kemana Dia...?! "
'Petugas pusat membawanya... kekantor kapten" ucap Ray
"Siapa yang memerintah kan membawa nya...?! "
" pak Komisaris , kapten!! " ucap Micky
tanpa pikir panjang Gerard pun langsung ke kantor pusat dimana Nara berada ,diikuti kedua bawahan nya.
Dan sesampai di kantor pusat, Gerard langsung menemui Ajun Komisaris dan berdebat dengannya.
" Dia salah satu tersangka pembunuh di Black Star klab, sudah sepantas nya jika keadaan dia lebih baik, dia harus di tempatkan di sel penjara. "
Gerard pun tampak seperti berfikir keras.
" tapi anda juga perlu tau, dia bukan hanya sekedar tersangka, tapi dia juga saksi dan korban, dia disekap dan jadi korban perdagangan manusia, di pekerjaan secara paksa menjadi PSK, selama bertahun-tahun. " bela Gerard
" lalu bagaimana dengan dia yang tersangka membunuh 3 orang di klab? "
" jika anda ada diposisi dia? apakah anda akan melakukan hal yang sama seperti dia demi kebebasan hidup anda?! lagi pula orang yang dia tembak adalah kaki tangan dari mafia perdagangan manusia, yang memang sulit untuk kita tangkap, saya yakin jika kita gali informasi lebih dalam dari dia, kita bisa musnahkan semua penjahat penjahat itu sampai akarnya, dan membebaskan puluhan bahkan ratusan perempuan yang bernasib sama seperti dia yang masih di dalam paksaan mereka. " ucap Gerard meyakinkan.
" putusan ku tetap sama dia lebih aman dibawah kontrol kantor pusat, sementara biarkan dia di penjara, setelah terbukti dia bersalah aku kirim dia ke penjara lainnya.ini adalah keputusan ku,, dan tidak ada satu pun yang bisa mengganggu putusan ku...! "ucap Komisaris polisi sambil buang muka.
" Baiklah, jika itu putusan mu, tapi jika dia terbukti bisa membantu dalam kasus besar untuk apa kau simpan dia didalam penjara yang jelas tidak akan memberikan keuntungan dan kemajuan didalam tubuh polisi?! " Ucap Gerard sambil berbalik dan melangkah pergi dari kantor Komisaris.
Dari kantor Komisaris,Gerard mengunjungi Nara di penjara.
Di ruang kunjungan.
"Apa kabar mu?! luka mu sudah membaik?!" tanya Gerard.
" iya aku sudah lebih baik. ( Nara tersenyum tipis, Gerard memandang nya heran)
" Ada apa?! apa yang sedang kau pikirkan?! "
" ini lucu sekaligus konyol,, aku bebas dari penjara lain , dan kemudian masuk dipenjara yang lainnya.. tapi ini lebih baik, daripada penjara sebelum nyanya , setidaknya aku tidak harus bekerja melakukan pekerjaan yang tidak pernah aku pikirkan seumur hidup ku" ucap Nara sambil tertawa kecil.
Gerard tersenyum mendengarnya dan ikut tertawa.
" inilah hidup, yang penting kau harus kuat, hidup itu memang kejam... tidak seindah dan sesederhana yang kau pikir kan, "
( Sejenak Nara terdiam lalu menunduk)
" Bagaimana kabar anak anak ku?! kemarin terbesit di pikiran ku, aku ingin menemui mereka, tapi sekarang aku sadar itu hanya omong kosong... !! "
"Aku hanya bisa melihat satu dari anak ku lewat foto yang sudah koyak dan usang ini.. " Ucap Nara sambil mengeluarkan foto yang pernah disobek sobek itu.
" Boleh aku lihat,...?! " tanya Gerard
" iya... " ucap Nara sambil mengangguk, dan Gerard langsung melihat foto foto itu, foto yang sudah usang dan sobek,
" foto orang tua ku, dan foto suamiku yang kedua dan anak ku dari pernikahan ku yang ke 2 . . . "(Nara pun mengisap rokok yang Gerard beri dengan hembusan nafas yang panjang seolah penat di kepalanya terbuang keluar bersama asap rokok yang dia hembuskan. Dan setelah melihat foto milik Nara, Gerard pun mengeluarkan foto yang dia simpan di dompetnya, dan memperlihatkan nya pada Nara.Nara memperhatikan dengan seksama)
" ini foto adik ku, namanya Olivia Jhonson Way, dia satu satunya adik ku, Dia sangat mirip dengan mu.. ya Aku tertarik dengan mu karena kau mirip mendiang Adik ku, pertama aku melihat mu aku terkejut aku seperti melihat adik ku hidup kembali,, tapi aku sadar hidup mu dan hidupnya berbeda, aku sangat yakin kamu orang baik, dan kau hidup terperangkap dalam sisi dunia yang kejam. Olivia sama sekali tidak ada hubungannya dengan karir ku sebagai seorang polisi, segalanya tampak sempurna ,hidup nya tidak ada satupun kekurangan, hingga saat itu , hari itu datang... merenggut nya dariku, seorang yang mempunyai dendam terhadap ku mengincarnya, Aku seorang polisi, pangkat ku kapten tapi sangat sangat ironis, aku tidak dapat menyelamatkan adik ku sendiri... ( wajah Gerard berubah sedih) ... mereka menyekapnya berhari hari, hingga berrminggu minggu lamanya, aku tak bisa bayangkan hari demi hari yang sangat berat yang dilewati Olivia,pasti sangat menderita....Aku tidak bisa memberikan apa yang mereka mau, hingga aku tidak bisa membuat mereka menunggu atau pun bersabar,,, dan ke esok harinya, mereka membuang mayat Olivia di jalanan dengan hanya dibungkus plastik, dengan luka luka di sekujur tubuhnya yang tergeletak tanpa busana dipinggiran jalan. ya mereka menculik, menyekap, menyiksa, memperkosa dan membunuh adik perempuan ku satu satunya...!! sebagai simbol penghinaan pada ku yang seorang polisi dan penghinaan pada instansi kepolisian, sejak saat itu aku sadar aku gagal sebagai kakak, padahal aku berjanji pada mending orangtuaku bahwa aku akan melindungi nya. Sebelum aku menemui mu di rumah sakit, beberapa malam berturut-turut aku memimpikan Olivia, Dia melihat ku dengan suatu harapan, dia memegang pundak ku seolah dia bilang dia baik baik saja dan dia memaafkan ku yang tidak bisa melindungi nya,, mungkin ini pesannya agar aku bisa menyelamatkan mu. " ucap Gerard bercerita panjang lebar pada Nara, Nara hanya merokok dan mendengarkan dengan seksama.
" Aku ikut prihatin terhadap nasib adik mu, Olivia. sekarang aku baru sadar hidup ku lebih baik darinya walaupun, tetap harus ku bayar dengan pengalaman pengalaman yang pahit, sempat aku ingin mengakhiri hidup ku selama aku dalam penyekapan tapi mereka tak membiarkan itu terjadi padaku, mereka selalu mengancam keselamatan keluarga ku dan keselamatan anak dan suamiku yang tapi kini aku bersyukur aku masih hidup sampai sekarang, dan aku sadar hidup dan kebebasan itu sangat lah berharga dibanding apapun." ucap Nara
Mereka pun sejenak terdiam, lalu Gerard bertanya pada Nara.
" Apa Kau ingin keluar penjara?! " tanya Gerard
" Siapa yang tidak mau?! semua orang ingin bebas... aku ingin menemui anak anak ku.. tapi tampak nya itu mustahil bagiku, karena aku sudah menembak Tobi dan 2 penjaga yang lain. tentunya aku harus mendekam dipenjara dengan waktu yang sangat lama, seumur hidup atau bahkan hukuman mati...tapi aku sudah tidak perduli..." ucap Nara sambil tersenyum sinis.
"Dengar Nara!!! aku serius.. ini bukan hanya omong kosong, ku pastikan Kau bisa bebas bersyarat, asalkan kau mau membantu ku!! " ucap Gerard
" Bagaimana aku bisa membantu mu?! "
" Aku butuh informasi tentang sindikat mafia yang menyekap mu, jika aku bisa berhasil menangkap dan mengungkapkan sindikat mereka, dan membuktikan kau ikut membantu, membuktikan kau tidak bersalah aku yakin bisa membuat mu bebas. "
Nara pun tertarik dengan tawaran yang Gerard sampai kan dan dia merasa ini kesempatan satu satunya agar dia bisa bebas.
" Baiklah... aku setuju" ucap Nara mantap.
Gerard tampak senang, dia pun tersenyum mangut mangut.
beberapa bulan kemudian, Hampir setiap hari Gerard mengunjungi Nara di penjara. Gerard selalu mencari informasi pada Nara tentang sindikat Bos Dee yang sulit di ungkap ke permukaan, tapi sedikit demi sedikit jaringan yang melibatkan sindikat itu mulai tertangkap dan banyak perempuan yang hendak di jual atau dikirim sebagai PSK di bebaskan. Hingga pada suatu hari Linda pun berhasil menemui Nara dipenjara, Nara sangat senang Linda mengunjungi nya, Linda bercerita sekarang dia bisa bertemu keluarga nya dan bekerja di sebuah toko. Linda senang karena Nara dia bisa bebas dan kembali hidup normal, bersama Nara, Linda pun ikut memberikan informasi yang penting pada polisi, Hingga selang 4 bulan berikut nya,hari itu pun datang, yang selama ini ditunggu tunggu,,, Komplotan dan sindikat perdagangan manusia dan Prostitusi terselubung garapan Bos Dee terungkap, Gedung gedung yang di pakai sebagai tempat penyekapan para perempuan di gerebek polisi, Betapa senangnya perempuan perempuan itu, mereka sampai menangis karena bahagia bisa bebas dan kembali pada keluarga mereka.
2 minggu kemudian Nara dibebaskan, Dia terbukti tidak bersalah,dan tindakan nya menembak karena membela diri, dan dia pun ikut membantu dalam mengungkapkan kasus kasus besar, dan banyak nyawa terselamatkan. Gerard merasa senang, akhirnya dia berhasil membantu Nara, dan memang salah satu penjahat yang dulu membunuh dan menculik adiknya adalah salah satu dari sindikat Yang Bos Dee bawahi.
Hari itu dimana Nara bebas dari penjara,
Gerard menjemput nya, Nara tak membawa apa apa selain beberapa lembar baju gantinya. Nara segera masuk kedalam mobil Gerard.
Dijalan.
" Kemana kita?! " tanya Gerard
" tempat pertama yang paling ingin aku kunjungi adalah Rumah... tapi seperti nya, aku sudah tidak punya rumah, jika kerumah orang tua ku, aku takut mereka sedih dengan apa yang sudah menimpa ku selama ini... mungkin akan lebih baik mereka jangan dulu aku temui.. " ucap Nara
" aku mengerti, butuh sedikit waktu mu sendiri untuk menyusun kembali hidupmu dari nol,,, hemmm... anak itu,,, bagaimana jika kau temui anak mu, Nara?! "
" ingin sekali aku melihat nya, ingin sekali aku bertemu dengan Chan... iya ku kira menemui Chan di rumah Raya tidak akan begitu sulit, aku yakin Raya akan mengizinkan ku bertemu Chan setelah sekian lama. "
" Baiklah akan aku antar kau kesana... "
Selama perjalanan mereka berdua berbincang banyak hal, dan Nara begitu menikmati hari pertama diri nya bebas dari penjara. Dia membuka kaca mobil, merasakan semilir angin kebebasan nya, dan menghirup dalam udara kehidupan yang sudah lama dia rindukan,hatinya sangat senang karena akan menemui Chan dan berharap semua akan lancar dan baik baik saja.
hampir 1 jam perjalanan, dan pagi itu mobil Gerard terparkir di tepi jalan beberapa meter sekitar rumah Raya.
" stop disini saja, " ucap Nara
" kamu yakin tidak mau didepan pagar rumah nya?! " tanya Gerard, Nara hanya mengangguk
"Semoga berhasil!! " ucap Gerard.
Nara mulai membuka pintu mobil, Gerard hanya menunggu didalam mobil, Nara mulai melangkah didepan sana Rumah Raya sudah mulai terlihat, Dari kejauhan Nara terus mrlihat pada pagar Rumah Raya yang sedikit terbuka dengan hati berdebar dan senyum mulai terpancar di wajahnya. Tak lama tampak Raya keluar berjalan bersama Chan yang terlihat sudah bisa berjalan, umur Chan saat itu sekitar 3 tahunan lebih , Nara memegang dadanya dan tak sabar untuk menemui mereka, Nara melihat wajah mereka tampak senang dan gembira,Nara tersenyum gembira karena selama ini mereka baik baik saja.
Tapi Nara melihat ,pandangan mereka tertuju pada seseorang yang ada di arah yang lain, mereka melambaikan tangan, pada seorang perempuan disebrang sana, Nara tak lepaskan pandangan nya pada mereka barang sebentar pun, kini Nara perlahan merasa ragu tuk meneruskan langkah nya,langkah Nara melambat dan akhirnya berhenti di tengah tengah, dia menepi, begitu melihat perempuan muda itu mendekati Raya dan Chan, lalu Chan di peluk dan ditungtunnya masuk menuju mobil yang ada di depan rumah mereka, dan mereka pun pergi bersama mobil dan perempuan itu. Nara terdiam sejenak menyender ke tembok pagar, langkah nya terhenti dan bibirnya bergetar, air matanya mulai jatuh di pipinya, ya Nara menangis menyadari posisi nya sudah tergantikan oleh perempuan lain. Gerard yang memperhatikan dari dalam mobil pun, memajukan mobilnya mendekati Nara, dan segera membawa Nara yang sedang menangis untuk masuk ke dalam mobil, dan segera pergi dari sekitaran rumah Raya.Gerard tidak banyak bicara dia membiarkan Nara menangis sepuasnya, berusaha mengerti dengan kondisinya.
Karena tidak ada arah tujuan Gerard membawa Nara ke rumahnya, dan saat itu Nara masih tampak shock. Gerard menyuruh Nara beristirahat didalam kamar bekas mendiang adiknya Olivia, setelah itu Gerard membiarkan Nara sendiri, Gerard pun pergi karena ada urusan.
Didalam kamar ,Nara melihat sekitar ruangan itu. Semua barang Olivia tertata rapih dan bersih tidak seperti kamar lama yang sudah tidak pernah dipakai, tapi kamar itu seperti kamar yang setiap hari ditempati, semua terawat dan poto poto mendiang Olivia pun terpajang, keliatan sekali Gerard sangat menyangi Olivia, dalam foto foto yang terpajang didingding Gerard dan Olivia tampak selalu kompak dan sangat akrab dan dekat.
Tak lama Nara pun tertidur karena kelelahan, dia tidur sangat lelap ini adalah tidur pertamanya setelah dia merasa tidur ditempat tempat yang membuatnya merasakan tidak nyaman, yang layaknya dalam mimpi buruk. Waktu berlalu hingga Gerard pulang sore itu dan tampak Nara masih tertidur, dan Gerard memaklumi itu dan membiarkan nya tidur sampai puas. Dan Gerard membelikan makanan yang banyak hingga terciumlah aRoma lezatnya, dan karena perutnya merasa lapar Nara pun terbangun dan dia melihat jam sudah jam 6 sore, melihat ke jendela langit sudah redup.
" ternyata aku sudah tidur lama sekali... "
Nara membuka pintu kamarnya dan Gerard menyambut nya.
" Hei... sudah bangun,,, ayo kita makan!! mumpung masih panas... "
" ya aku sangat lapar, karena mencium harum lezat dari makanan, aku terbangun.. "
"iya... kamu pasti sangat lapar...! aku sengaja membelikan mu banyak karena ini hari pertama kamu bebas...makanlah sepuasnya!!" ucap Gerard sambil memegang bahu Nara.
" Terimakasih... Gerard!! "
" Sama-sama Nara, karena kamu juga aku bisa selesaikan semua tugas ku yang selama ini aku ingin selesaikan,,,!!! " ucap Gerard.
mereka pun makan bersama, sambil mengobrol dan bercerita satu sama lain. Hingga saat itu Gerard blak blakan pada Nara.
Gerard meminta Nara berganti identitas menjadi Olivia jhonson, walau bagaimana pun identitasnya sebagai Nara sudah tidak baik lagi di mata masyarakat bahkan keluarga Nara sendiri tapi Gerard tidak memaksakan Nara, tapi tanpa banyak berfikir Nara menyetujuinya, Nara berfikir, Keluarga,Raya,bahkan Dean dan Chan semua akan baik baik saja tanpa seorang Nara, Nara ingin mengubur jauh jauh seorang Nara yang menurut nya sudah mati dan tidak ada kebaikan yang ditimbulkan dari seorang Nara selain masalah dan penderitaan pada setiap orang yang dekat dengan nya, Nara juga berfikir satu tujuan nya untuk bebas, hidup dan pulang sudah tidak lagi ,dan tidak ada lagi membutuhkan nya ,yang menunggunya pulang atau mencarinya selama ini,dan mereka yang orang orang terdekat Nara sudah hidup bahagia tanpa adanya dirinya.
Gerard tampak bersemangat dan senang mengurusi identitas Nara menjadi seorang Olivia, dia benar-benar menganggap Nara adalah Olivia adiknya, Gerard memberi tahu Nara apa apa saja kebiasaan Olivia, kesukaannya, hal hal yang disukai dan hal hal yang dibenci Olivia. Gerard memasukkan Nara bersekolah di kepolisian, Gerard yang kini bergelar sebagai kepala Kepolisian tidak lah sulit mengubah identitas Nara, menyekolahkan nya di sana, melatihnya menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, berlatih menembak, berlatih beladiri,berlatih memecahkan beberapa kasus kriminal hingga bertahun-tahun kemudian Nara menjadi salah satu polisi terbaik disana dibawah pimpinan Gerard dan tim nya. Gerard sudah berumah tangga, Nara menikmati hidup nya sekarang, dia bersyukur dipertemukan dengan Gerard yang sangat baik dan perduli padanya, dan dia berterima pada Olivia yang memberikan nya kesempatan kehidupan kedua dan meminjam identitas nya.
" Terimakasih Olivia... " ucap Nara sambil memandang foto Olivia dihadapan nya. dan dia dikagetkan suara HP nya. Segera Nara mengangkat telpon dari Gerard.
" Halo?! "
" Hai Ollie... kau dimana?! cepat kemari, pusat kota, jalan Putri kembar, ada perampokan dan penyanderaan di bank Central !!! " ucap Gerard buru buru
" Siap kapten!!! segera kelokasi!!! "
Nara pun segera kelokasi dengan mobilnya.
Dengan kehidupan barunya Nara bersemangat hidup, dia merasa lebih berarti, dengan memberantas hal hal yang berbau kriminallitas, dia senang membantu masyarakat.
*""""""""""""""***"""""""*"""""""""""""""""""", "***"""""""""""""""""*"*"'