Bab 33.
Keadaan Nara saat itu sudah begitu sangat bergantung pada Bily. Dalam waktu 2 bulan berlalu tabung yang dia miliki habis untuk dia belikan heroin, tidak mungkin juga dia menjual semua barang di rumah, Hingga dia merasa mulai kebingungan sendiri.
Siang itu dia dan Bily bertemu di suatu Cafe.
Nara memohon meminjamkan nya uang, tapi walaupun dirinya mampu meminjamkannya Bily enggan mau memberikan Nara pinjaman, Bily malah memperkenalkan Nara pada seorang Laki-laki, yang terlihat penampilan nya agak Seram, dia terlihat seperti seorang Bos mafia.
" Kenalkan ini Rooky... Kukira dia yang bisa membantu tentang keuangan lu Nara?! "
Ucap Bily sambil tersenyum pada Rooky, Rooky malah terlihat sangat tertarik pada Nara,,
" waah... Lu dapet cewe dari mana Lil Bil?! Sepertinya bagus?! " Ucap Rooky sambil mengelus pipi Nara, reflek Nara menepis tangan Rooky yang ada di pipinya.
" Dia mantan Istri gw...! "
"What the fuck...?! Lu gila, bawa mantan istri lu sama gw?! Pantas saja lu perlakuan dia berbeda dengan yang lain"
" Untuk apa gw pelihara jika sudah tidak bisa gw miliki?! Gw ingin siapapun ga ada yg bisa memilikinya makanya gw bawa dia sama lu!! " Ucap Bily serius
" I see... Jadi lu buat dia hancur... Ha.. Ha.. Ha.. Gila lu ya.. Memang perempuan itu tidak tau diuntung, dan setiap perempuan yang tidak mau di untung harus dikirim kemari..agar dia merasa kan begitu bodohnya dia dulu ?! "
" Gw lebih memilih dia menjadi perempuan malam daripada dia jadi seorang istri yang baik, dari laki laki yang sangat gw benci!!!" Ucap Bily dengan santainya. Rooky pun tertawa terbahak mendengar ide Bily tersebut.
Nara yang setengah merasa sakau akan ketergantungan nya pada heroin tidak ngeuh dengan apa yang mereka bicarakan, tentu jika dalam keadaan sadar penuh mungkin dia tidak akan Terima jika dilecehkan seperti itu .
Setelah kesepakatan, Sore itu juga Nara akan dibawa oleh Rooky ke suatu tempat, Bily meyakinkan Nara semua akan baik baik saja,Nara dijanjikan diberi suntikan setiap harinya hingga pada saat perempuan perempuan itu dibawa oleh minibus, Bily pun terus melihat laju minibus hingga hilang dari pandangan nya, dengan perasaan campur aduk antara senang dan sedih Bily pun segera pergi mengenakan kecamatan hitamnya dan berlalu dengan mobilnya.
Ditempat lain,
Raya dan pengacaranya mantap menggugat cerai Nara, beberapa kali Raya menelpon Nara tapi nomer tidak tersambung, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi rumah nya karena ada barang barang dan dokumen pribadi yang mau dia bawa,sudah 5bulan lebih Raya menempati rumah baru bersama Chan dan pengasuh nya.
Setiba di rumah lamanya, Raya pun menggedor pintu pagar, karena beberapa kali bel ditekan tak satu orang pun keluar rumah membuka pintu pagar. Raya pun kembali menelpon Nara, tapi tetap tak tersambung, dia berdiri di depan pagar rumah hingga datang nyonya. Grace menghampiri nya.
"Halo Raya...!! "
" Oh.. Hai bu apa kabar?! "
" Baik nak Raya...?!
" Bagaimana kabar mu dan Chan, pasti sudah besar sekarang ya?! "
" Syukur kami baik baik saja bu...
" Syukur lah... Ngomong ngomong, tidak di buka ya?! "
" Iya bu... Seperti nya ga ada orang... Ibu lihat ga tadi Nara di dalam?! "
" Kalo tadi pagi sih masih lihat seperti nya sudah beli sarapan gitu, terus agak siangan saya lihat Nara pergi pake taxi, hingga sampai sekarang belum pulang kayaknya,
" Oh.. Oke nanti biar saya coba mudah mudah an tidak di gembok, tapi hanya di kunci dari dalam pagar nya...
" Iya nak...
" Oh iya bu maaf saya tanya tanya siapa tau ibu tau. Hemmm apakah keadaan Nara baik baik saja selama ini?! Apakah suka ada yang berkunjung selama saya tidak ada?! "Ucap Raya dengan penuh penasaran.
" Gini nak Raya... Saya jarang liat dengan dekat sih, karena saya takutnya dibilang ikut campur atau apa, jika Nara yang minta mungkin saya akan senang hati tiap hari liat keadaannya, tapi Nara jarang keluar, sejak saya dengar pertengkaran antara kalian malam itu, keadaan Nara kurang saya tau, karena dia jarang sekali keluar, hanya saja beberapa kali di pagi hari saya lihat laki laki yang sama yang waktu itu menghampiri nya ditaman kota suka datang di pagi hari, sekitar jam 9 atau jam 8 dia rutin datang, sebentar lalu pergi lagi, sekitar jam 10han dia pergi bekitu terus sampai terakhir saya lihat satu bulan yang lalu, dan sebulan lebih hingga sekarang saya ga pernah lihat laki laki itu lagi ke rumah, tapi yang sering saya lihat Nara yang keluar rumah, nah dulu saya sama nyonya Natali liat Nara mondar mandir dihalaman, dia kelihatan gelisah, sepertinya sedang menunggu orang, mungkin dia nunggu laki-laki yang biasa datang, sampai lama lama dia tergeletak di lantai, badan nya mulai gemeter dan ambruk, kasihan saya lihatnya, makanya saya sama nyonya Natali inisiatif mendekati nya, siapa tau dia sakit, tadinya mo saya bawa ke RS, kasihan dia terlihat tak terurus, badan nya kurus, rambutnya acak acakan, dan kami lihat dalam rumah pun berantakan, sepertinya dia sakit ,kami juga lihat ada beberapa bekas luka di kakinya, dekat mata kakinya seperti luka bekas jarum suntik,,, bukannya kami berburuk sangka, tapi sepertinya Nara memakai maaf narkotik, ( Raya pun tercengang tak percaya mendengar cerita dari nyonya grace)... Dan saat kami berniat mau membawanya ke RS, Tiba-tiba saja laki-laki itu ada dibelakang kami, karena dia sudah tiba, hingga tanpa kata membawanya ke dalam rumah.(Raya pun ingat saat itu dimana dia melihat dari kejauhan dari dalam mobilnya beberapa kali Bily masuk ke rumah nya di pagi hari menemui Nara )
" Benarkah seperti itu... Pantas saja beberapa kali saya sempat melihat nya seperti tak terawat dia terlihat sakit. Terimakasih bu atas informasinya. Saya akan mencoba masuk memanjat pagar rumah, kalo kunci rumah, saya pun punya cadangan nya... "
" Iya nak Raya coba dipanjat saja, kalo butuh apa apa kerumah saya saja ya, saya permisi ya nak. "
" Baik bu terimakasih sekali atas bantuan nya"
( Raya pun perlahan memanjat pagar rumah, dan tak perlu susah payah akhirnya Raya pun berhasil memanjat pagar rumah, dia melihat halaman rumah sangat tak terawat, halaman rumah yang dulu indah penuh bunga, kini penuh semak belukar, dan ketika dia membuka pintu rumah, Rumah itu tampak kosong, sangat sangat berantakan dan bau pengap, terlihat noda jatuhan jus pun sampai kering dilantai, sofa, lemari berdebu, dan gorden rumah tampak kumal, sampah dimana mana, semua ruangan tampak berantakan. Dan saat Raya masuk ke kamar ditempat tidur dia temukan beberapa bekas jarum suntik.
" Nara?!!! Ga mungkin?!!!! Apa benar apa yang dikatakan orang tentang lu?! Lu jadi pemakai? !! (Sambil memegang kepala nya Raya pun mulai kebingungan tentang semua yang menimpa Nara, sejenak dia terduduk di karpet kamar dan menyandar di dipan tempat tidurnya)
" Apa yang sebenarnya terjadi sama lu??!! Terlalu bodoh jika lu sekarang lebih memilih narkotik daripada hidup lu yg dulu?! Gw pusing dan gw bingung sekarang?!! Lalu si Berengsek Bily ada apa dia tiap pagi datang?! ( sejenak Raya menunduk dan memejamkan matanya pikiran nya mulai berfikir keras) " Tidak... Tidak mungkin... Gw ga mau berfikir sampai sejauh itu... Jika lu make obat obatan itu dengan kesadaran lu sendiri, lu tidak mungkin seperti itu. Dan...Ga mungkin Bily dengan tega memberi lu obat obat itu sama lu secara paksa...!!! " Ucap Raya ngomong sendiri.
Sementara itu Nara didalam minibus hanya diam tanpa kata, matanya memandang kosong jauh ke luar jendela mobil, hujan gerimis rintik rintik perlahan membasahi kaca mobil, dia mengingat mengingat chan, dia mengenang terakhir kali bertemu chan, saat Messy membawanya malam itu saat chan tertidur nyenyak, dan terakhir kali saat dia sengaja berkunjung untuk menemui chan yang bermain di halaman rumah baru Raya tapi Raya melarangnya, dan menyuruh pengasuh Chan masuk kedalam rumah bersama chan, dan segera mengunci pintu pagar , ketika itu dirinya hanya menangis memanggil chan dari luar pagar.
"Ini seperti mimpi buruk yang berulang... Dulu Bily melarang ku menemui Dean dan sekarang kau juga Raya...!! "Ucap Nara dalam hati.
5 jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di suatu tempat seperti gedung tua, beberapa orang keamanan dari mereka menyuruh para perempuan yang baru datang berbaris, dan satu per satu nama mereka diabsen, dan diberikan identitas baru, setelah 2 jam beristirahat mereka pun dikirim ke tempat tempat hiburan malam dan dijajakan sebagai wanita penghibur.
Sebagian perempuan yang sudah terbiasa dengan dunia malam sudah tak heran dengan pekerjaannya sementara itu Nara dan perempuan yang merasa dijebak merasa berontak dan tidak menginginkan pekerjaan itu.
Nara melawan bersama beberapa perempuan lain, dan penjaga pun membawa mereka ke kantor,
" Telpon Bily!!! Aku ingin menghubungi nya sekarang juga?!! " Teriak Nara
" Siapa Bily?! Aku tak mengenal nya!! " Ucap laki laki tua yang di sebut sebagai Boss Dee
" Jangan kau pura pura pak tua, dia yang menyuruh ku pergi ke sini, dia sebelum nya bersama temannya yang bernama Rooky menjanjikan aku sebuah kesepakatan, ...aku bekerja untuk nya dan dia memberikan apa yang ku inginkan!! " Ucap Nara lantang
Seketika itu orang yang ada didalam tertawa
" Ha.. Ha.. Ha... Kau memang lucu nona?!!! dan kau Sangat sangat bodoh sekali!!! Kau tak sadar dirimu sudah mereka jual pada kami!!! Sekali kau masuk kemari, sangat sulit untuk mu keluar dari tempat ini... Karena kami pun membayar mu dengan uang yang sangat banyak, Kecuali kau mau bayar kebebasan mu dengan uang yang tak sedikit....!!! " Ucap Bos Dee.
Mendengar ucapan bos Dee, Nara pun merasa lemas dia kecewa dan tak menyangka Bily sudah berbuat sangat sangat kejam pada dirinya, Nara pun jatuh pingsan.
Saat itu... Ingatan ingatan masa lalu Nara bersama Bily teringat jelas..
" Disaat banyak laki laki lain menginginkan aku, aku tidak memperdulikan mereka...aku hanya melihat mu dimataku...hanya ada satu laki-laki di hatiku yang ku harap bisa benar benar tulus mencintiku....dan..Aku tak berharap lebih dari hal yang ku inginkan didunia ini... Aku hanya ingin jadi istrimu... Bahagia, dan menjadi ibu anak anak mu,Tak perduli kedua orang tua ku kurang menyetujui,aku menentang mereka, kau pun tak perduli saat orang tua mu tak menginginkan aku... Kita menikah, hidup dari nol, pindah pindah rumah karena tugas pekerjaan... Kita melalui semuanya.. Pertengkaran demi pertengkaran, kebersamaan... Perbedaan ego, sifat, sikap dan karakter membuat kita sering sekali bertengkar...sering aku merenung sendiri saat dalam kesepian... "Harusnya aku tidak pernah menikah dengan mu..." Karena aku merasa kamu tidak mencintai ku seperti aku mencintai mu... Aku harus terus mengalah demi kebahagiaan bersama... Terkadang aku ingin bebas dalam tekanan dan ingin mengakhiri semuanya... Tapi aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaan ku sendiri diatas penderitaan orang orang yang menyangi ku... Dean dan kedua orang tua ku ... Aku selalu merasa aku tidak layak untuk bahagia, sehingga aku bertahan dengan mu... Dengan sikap egois mu...sikap tak perduli mu... !!"
Byuuurrr... Air mengenai wajah Nara yang tadi beberapa menit yang lalu tak sadarkan diri. .. Dan dengan seketika dia tersadar dari pingsannya.
" Hei kau... Cepat ganti baju mu, sebentar lagi kau akan dijemput bersama yang lain..! " Bentaknya. Nara terbAtuk batuk.
"Ohok... Ohokkk!!!
Tidak!! Aku tidak mau!! Bukan seperti ini yang dia janjikan!!" Teriak Nara
"Perempuan ini selalu membangkang dan melawan... Berikan dia pelajaran, agar yang lain tidak bertindak bodoh seperti dirinya!! "
Dan tak lama seorang penjaga memukulkan balok kayu ke perut nya beberapa kali, buk.. Buk.. Buk... Hantaman itu sangat terlihat ngeri dan terdengar keras, seketika itu darah keluar dari mulut Nara,dia langsung terkapar dilantai, Tobi kepala penjaga yang berkuasa atas semua itu pun mendekati Nara dan menginjak perutnya, Nara terlihat kesakitan. Semua perempuan lain yang melihat merasa ngeri dan takut .
" Hei. . Nona?! Disini kau sepenuhnya milik bos Dee dan aku yang bertanggung jawab atas semua perempuan perempuan seperti mu, kami tidak masalah jika harus menyingkirkan pemberontak seperti mu, kami tidak akan rugi sedikit pun, sebaliknya kau yang akan menyesali atas semua perbuatan mu, jika kau masih menentang kami.. Kami tak segan segan mencari keluarga mu...lihat nona.. Ini orang tua mu kan?dan ini anak mu dan suami mu kan ? ( sambil memperlihatkan foto kedua orang tua Nara, foto Raya besama chan) ...dan lihat baik baik dibelakang foto itu masing-masing tertulis alamat mereka yang dengan mudah dapat kami lacak!!! , ;Tentu saja peringatan ini bukan hanya untuk mu nona pemberontak,tapi untuk kalian semua juga...jangan coba coba!!" Ucapnya dengan nada yang bengis dan mengancam. Nara pun terdiam sedih memeluk kedua poto itu, tapi dengan segera Tobi merebut kembali poto itu dan merobek robek nya di hadapan Nara, Nara segera memunguti sobekan poto itu dan menyimpan nya.
" Hei kalian Bawa dia.. !! " Lanjutnya.
Nara pun dibopong beberapa dari perempuan tawanan itu dan mereka membaringkannya di bangsal tempat tidurnya, sambil mengobati luka luka diperut Nara dan menyusuti darah dimulutnya.
"Lebih baik sekarang kamu jangan melawan mereka, tidak ada cara lain selain menuruti apa kata mereka agar kita bisa hidup... "
" Terimakasih... Sudah membantu ku.. " Ucap Nara dengan masih menahan rasa sakit
" Tak apa, oh ya nama ku Linda,, aku sudah tinggal disini selama 9 bulan. Nama mu siapa?! "
" Nama ku Nara... Tapi di kartu ID panggilan yang mereka beri namaku jadi Elena,, "
(Linda tersenyum, )
" Dengan nama Apa pun mereka memanggil mu, mereka tetap menanggap kita hanya mesin penghasil uang ,, sedikit saja menganggap diri kita sebagai manusia... Selebihnya lebih hina dari binatang... "
( Nara hanya terdiam membayangkan akan sangat sulit hari harinya didalam gedung tua itu)
" Dulu aku pun sepertimu, ingin sekali keluar dari tempat ini, banyak menentang dan membantah, tapi aku tidak dapat apa apa selain pukulan tendangan dan hukum... Kau akan terbiasa dengan seiring waktu berjalan...!! " Ucapnya ramah sambil tersenyum. Linda pun pergi menuju bangsal kamarnya, Nara perlahan bangkit dan duduk , dia berusaha menyusun kembali foto foto yang dirobek tadi jadi sebuah gambar foto yang utuh, hingga dia berhasil menyusunnya kembali, dia tersenyum senang karena melalui kedua foto itu dia bisa mengobati rasa rindu nya.
Tak lama suara seseorang petugas menyuruh para perempuan yang lain meninggal kan bangsal bangsal kamar karena akan sebentar lagi akan dibawa ketempat hiburan yang sudah dijadwalkan, tak terkecuali Nara, diapun segera mengganti bajunya, walaupun dalam keadaan susah payah, akhirnya diapun bisa bergegas dengan tepat waktu, sambil sesekali membungkuk menahan sakit di perut nya, akhirnya diapun masuk mobil untuk dikirim ke beberapa lokasi hiburan malam di pusat pusat kota.
Disetiap transaksi prostitusi yang dilakukan, pasti dijaga dan dikawal oleh para penjaga, selain agar pembayaran dibayar lunas sekaligus mencegah para perempuan itu kabur.
Disuatu kamar, Nara yang sudah merasa tak tahan dengan ketergantungan nya pada heroin membuat nya, Tiba-tiba lemas dan gemetar, seorang laki laki yang menyewanya merasa sedikit kecewa karena Nara hanya terbaring tak berdaya,
" Ayolah... Lu gw bayar buat gw senang... Bukan buat gw kesal...!!! " Katanya kesal. Nara hanya diam dan pandang nya mulai kabur,dia sudah tak perduli apapun yang laki-laki itu perbuat terhadap nya, sementara laki-laki itu mulai memukuli nya sambil menggerayangi nya, dan melakukan itu terhadap nya hingga waktu yang di tentukan.Dan setelah puas laki-laki itu pun pergi, setelah efek sakau berkurang dibadan nya, dia mulai merasakan badanya kesakitan, banyak luka gigitan di badannya, sungguh laki-laki yang menyewanya adalah laki-laki gila, yang mempunyai kelain sek terhadap perempuan.
3 bulan berlalu, Nara mulai pasrah dengan keadaan nya, dia sudah tak heran dengan siksaan dan makian, dia pesimis bisa keluar dari tempat yang seperti penjara itu, bersama Linda dia sedikit merasa lega punya teman yang bisa saling bantu dan ngobrol jika saat waktu senggang, jika tidak mungkin dia selalu berfikir untuk mati bunuh diri saja. Seperti yang dikatakan Linda saat Dia pernah mencoba kabur , pasti akan mendapatkan hukum dan benar saja, Nara pernah mencoba kabur saat melayani pelanggan nya di rumah, tapi penjagaan keamanan sangat ketat, hingga Nara pun tertangkap kembali dan pulang pulang dia diberi hukuman, yang menjadikan nya tidak berfikir 2 kali tuk kabur lagi, mereka menghukum Nara dengan berkali-kali membenamkan kepala Nara kedalam bak air, dan memukuli nya, tak cukup disitu agar Nara jera mereka merendamnya butiran es batu semalam hingga membuat nara tak sadarkan diri dan hampir mati, kadang Nara berharap dia mati saja, tapi takdir Tuhan belum sampai kesana, dia selalu berhasil diselamatkan dari berbagai hukuman dan hidup dalam kehinaan.
Bab 34.
Raya sudah berupaya keras mencari keberada Nara yang menghilang berbulan bulan lamanya,bahkan hampir 1 taun lamanya, keadaan itu membuatnya mengurungkan niat menceraikan Nara, Dia lebih fokus mencari keberadaan Nara, beberapa kali Raya bolak balik melaporkan kehilangan Nara, tapi hasilnya selalu nihil, hingga akhirnya dia beranikan diri mencari keberadaan Bily, Bily pun menghilang sejak Nara menghilang, hanya saja kabar yang didapat Lebih baik dia dikabarkan pindah ke luar negri, sedangkan nasib Nara yang tidak tahu keberadaan nya, membuat keluarga nya pun bersedih, singkat cerita 2 tahun berlalu, Raya mendengar kabar Bily kembali pulang dari luar negeri bersama Dean yang mulai remaja. Saat itu Raya yang sudah tau keberadaan Bily dimana segera menuju tempat Bily berada, Raya datang bersama kakak laki-laki nya Ivan, dia tidak ingin kejadian 2 tahun yang lalu dimana diri nya dan Bily lepas kendali hingga adu jotos.
Terdengar Bel rumah berbunyi. Tak lama Dean pun membukakan pintu.
" ya...?! Anda cari siapa?! " Tanyanya.
Sejenak Raya terdiam di bibir pintu ketika melihat Dean yang wajahnya Mirip seperti ibunya, Nara.
" Raya!!! " Ucap ivan menyadarkan Raya,
" Oh... Maaf. Aku ingin bertemu Bily!! Tuan Bily " Ucap Raya
" Oh... Ayah?! Sebentar ya...! " Ucap Dean sambil kedalam memanggil ayahnya.
"Dia pasti Dean... Putranya Nara... " Ucap Raya pelan
" Dean?! " Ucap Ivan
Tak lama Bily pun datang, dan begitu tau itu Raya, Bily agak kuatir dengan Keberadaan Dean, dengan segera dia menutup pintu rumah agar Dean tak mendengar kan pembicaraan mereka, tapi pintu tidak tertutup rapat, Dean yang berada di dalam rumah pun bisa deikit sedikit mendengar pembicaraan mereka tanpa sengaja.
" Ngapain lu berdua datang kemari?! Ada apa ha?! " Ucap Bily.
" Gw ingin tau dimana Nara?! Lu bareng sama Nara kan saat kalian terakhir bertemu?! " Tanya Raya.
Bily tersenyum sinis
" Lu ga bosan bahas perempuan itu sama gw?! Gw aja udah lupa dimana saat terakhir, Gw dan dia bertemu!! " Ucap Bily ketus
" Lu jangan bohong!!! Kalo lu bohong gw ga segan segan bongkar semua busuk lu didepan polisi, biar sekalian polisi selidiki lu tentang masalah menghilang nya Nara!!! Dan gw yakin lu terlibat dengan semua ini!!! " Ucap Raya dengan nada mulai emosi
" Raya tenang... Lu jangan kebawa emosi!! " Ucap Ivan menenangkan Raya, Raya pun menoleh pada Ivan dan dia pun berusaha tuk tenang.Bily tersenyum santai.
" Lu ngancam gw?!! Ingat terakhir lu ngancam dan banyak bertanya tentang perempuan itu sama gw, akhirnya tragis kan?! Dia ngilang?! Apa lu ga takut jika lu lakukan lagi kesalahan lu berani nantang gw, lu berani ambil resiko, misalnya perempuan itu mati?! "
" Apa lu bilang?! " Ucap Raya sambil memegang baju Bily, Ivan berusaha memisahkan Raya.
" Hey... Don't touch me Okay!!! Dont toch me!!! " Ucap Bily dengan nada tinggi, Raya hanya menatap nya tajam.
" Gw hanya mengingat kan lu...!!! Dan sekarang gw ga tau tentang dia, gw ga mau tau lagi tentang dia!!! Persetan dengan dia!!! Persetan apapun yang terjadi dengan dia gw ga perduli!!! Jadi silahkan pergi dari sini!!! Gw ga mau ribut ribut ama lu, gw ga mau ada keributan disini!!! Gw bukan Bily yg dulu.... Dan gw tidak lagi menginginkan perempuan itu...!!! " Ucap Bily dengan nada mengusir
" Baik!!! Gw ga akan banyak tanya lagi tentang Nara sama lu, tapi siap siap saja polisi datang untuk menanyai lu tentang Nara!!! karena gw pastikan akan membawa masalah ini ke kantor polisi!! " ucap Raya.
******"""""""*************"""""""""""""**********"""""""""***"*"