Satu Bulan kemudian.
pagi itu,dihari minggu yang cerah Nara sedang berjalan sendiri sembari mendorong kereta bayinya, dia berniat santai sambil berjalan jalan di taman sekitar rumah, belakang dia merasa hidup yang bahagia dan sempurna karena tak ada telpon berdering atau pesan pesan ancam dari Billy.
Nara menepikan kereta dorong bayinya, dan duduk di salah satu kursi taman, menghirup udara yang segar, dan mengenang kenangan nya yang dulu masih berpacaran bersama Raya, sering duduk ditaman bersama teman-teman yang lain, kini semua keadaan sudah berubah, dan masing-masing punya kesibukan, akan menjadi hal yang sangat menyenangkan bila dia bisa bertemu teman dan saling berbagi kabar baik dari masing-masing, pikir Nara, karena dia sangat ingin bercerita betapa sangat bahagia nya perasaan dia sekarang, tanpa tekanan , perasaan kesepian atau apapun, dia sekarang merasakan bebas, bahagia dan merdeka,,,,
Sementara itu di rumah,,
Raya yang baru terbangun dari tidur, merasa heran karena suasana sepi, dan tak ada Nara atau Chan di sampingnya, dia berjalan ke kamar mandi, dan setelah mandi dan berpakaian rapi, menuju meja makan, melihat lihat sekitar rumah, dan dia tak mendapati Nara atau Chan, menunggu dimeja makan sampai selesai makan. Dan dia pun segera menelpon Nara.
" lagi dimana? "
"ini aku lagi jalan jalan keliling taman sekitar yank, ! "
"Bareng Chan??! "
" iya, tentu....?! "
" masih lama ga? mau aku jemput"
" aku lagi ngobrol nih sama tetangga tetangga sekitar yang kebetulan ada disini juga, kenapa yank? mau ke sini kah? "
"... hem... kalo kamu lagi enjoy , gapapa kok sekitar rumah aja kan, taman sekitar rumah, ?! "
" iya... Ya... ga jauh jauh kok, bentar lagi aku pulang kok... kamu emang lagi ngapain?! "
"ga ngapa ngapain... sih"
"udah mandi? makan? "
" udah donk... ya udah kamu lanjutin lagi gihh ngobrol nya, hati hati jaga Chan ya... "
" iya pasti yank... "
" oke see u...bye... "
" bye... "
setelah menutup telpon, Nara pun kembali mengobrol ringan bareng tetangga sekitar, sambil mengasuh Chan, karena Chan terlihat senang, dan menikmati bermain bersama beberapa teman sebaya nya sesama balita, dan saat asik bermain bola, bola itu menggelinding dan berhenti tepat di hadapan Bily yang sedang berdiri, Chan pun hendak mengambil tapi Bily lebih cepat mengambilnya, dan Chan melihat pada Nara, Nara yang tak percaya ada Bily tepat dihadapan anaknya, terdiam dan wajah bahagia nya memudar perlahan dan berganti wajah yang teggang, begitu tersadar karena Chan memanggilnya, dengan ocehan lucunya, yang terlihat kesal karena bola nya diambil orang asing, Nara pun segera mendekati Chan. Bily jongkok dihadapan Chan dan memberikan bola itu padanya.
"bola ini milik mu ya... Chan...?! ( ucap Bily sambil tersenyum pada Chan, Chan segera mengambil bola itu, Bily hendak menyentuh Pipi Chan tapi dengan segera Nara menggendong Chan.
" jangan sentuh anakku!!! " ucap Nara dengan nada jutek. Seketika bily tertawa.
" Ha ha ha... Nara... Nara... jadi lu lebih sayang dengan anak haram ini,,,?! daripada anak lu Dean?!!! lu sudah lupa dengan anak lu yang lain???!!! kapan lu tanya kabar dia? kapan terakhir lu temui dia?! " ( Nara memalingkan wajahnya lalu menundukkan kepala nya)
" hebat sekali lu sekarang,,, benar benar tega!!! seharusnya Dean tak pernah punya ibu macam lu, yang lebih hina daripada pelacur , bahkan binatang sekalipun tidak akan pernah tega melupakan dan meninggal anaknya!!! tidak seperti lu!!! " ucap Bily pedas.
" Aku tidak mau membahas apapun dengan mu Bily!!! jangan ungkit Dean yang sejati nya, kamu sendiri yang menjauhkan dia dari aku dan keluargaku!!! "
" ya gw... jauhkan Dean dari lu dan keluarga lu agar Dean tidak tumbuh goblok sama kaya lu!!! agar Dean ga tertular penyakit menjijikkan kaya lu,,, tukang selingkuh!!! tukang Zina!!! perempuan bangsat!!! perempuan bejat!!! " Ucap Bily memaki Nara didepan Chan dengan penuh emosi, tanpa banyak bicara Nara pun berbalik arah, dan mulai berjalan menjauhi Bily, tapi Baru beberapa langkah, Bily pun berteriak,,,
" ok... lu mau pergi begitu saja?! gw telpon Si berengsek Raya sekarang juga!!! Ayah si anak haram itu!!! " ucap Bily.
Nara pun terdiam menghentikan langkah nya, ingin sekali Nara menampar dan merobek mulut Bily yang sudah memaki Raya dan Chan, Nara menatap sinis Bily, Bily balik tertawa senang.
" lu ga bisa lepas dari gw Nara... kemanapun lu pergi... dimana pun lu sembunyi, gw akan selalu menemukan lu!!! "
Nara pun melepaskan gendongan Chan dan meminta Chan berjalan menuju teman bermain nya /tetangganya yang jaraknya lumayan agak jauh, dan Nara melambaikan tanganya pada tetangga nya, dan berteriak
" Aku nitip sebentar Chan.... ya.... sebentar saja!! " ucap Nara sambil melipatkan tanganya dan tersenyum.
" ok... " teriak tetangga nya, sambil berjalan menghampiri Chan yang berjalan mendekati teman teman nya yang lain.
Sementara itu Nara pun mendekati Bily.
" katakan saja apa yang mau kau katakan padaku, hina aku, maki aku semau mu, tapi jangan kau hina Raya dan Chan, suami dan anakku!!! Aku sayang pada Dean, dan aku pun tak pernah bisa melupakan Dean, karena Dean anakku juga, kamu!!! kamu yang memisahkan ku dan Dean!!! aku tak pernah menginginkan Dean pergi dengan mu atau keluarga mu, tapi kamu yang mengambil dia secara paksa dari ku!!! " ucap Nara dengan emosi
" ya gw mengambilnya dari lu karena lu menelantarkan dia!!! lu sibuk dengan per selingkuh lu, lu sibuk dengan kesenangan lu!!! "
" lalu lu mau apa lagi menemui gw kalo lu udah muak dengan gw? gw sudah merasa senang belakang an karena lu ga temui gw lagi, gw sangat senang hidup tanpa lu dan ancaman ancaman lu!!! gw merasa hidup gw sempurna tanpa adanya hadir lu!!! plz jangan ganggu hidup gw lagi!!! gw percaya lu pun akan bahagia dengan hidup lu yang baru dan tanpa diri gw!!! " ucap Nara, Bily hanya menatap Nara dan dengan segera Bily menarik tangan Nara.
" ikut gw!!!
" gw ga mau!!
" ikut gw!!! lu mau gw telpon Raya dan mengirim kan nyavidio vidio mesum lu?! "
tanpa kata, dan hanya menatap Bily dengan pandangan yang sinis Nara pun tak bisa berbuat banyak.
" lu jangan coba coba ngelawan Gw!!! gw tau pasti kelemahan lu Nara!!! sekarang ikut gw tanpa buat keributan apa pun, atau lu akan nyesel seumur hidup!!! " ancam Bily.
sangat muak Nara mendengar ancaman ancaman Bily yang sudah sering dia dengarkan , agar Bily bisa mengendalikan keadaan dirinya, dan seperti biasa Nara tidak bisa berkutik sedikitpun setelah itu. Bily membawa Nara kedalam mobilnya, dan segera membawanya menjauh dari taman, Dan tak lama Raya pun berniat menyusul anak dan istrinya ke taman setelah merasa bosan dirumah sendiri .
Begitu sampai taman setelah matanya mencari cari ke sekitar taman, dia tak menemukan Nara, tapi dia melihat Chan sedang bermain bersama teman sebaya nya, dan dijaga oleh para ortu yang sedang berbincang bincang tersebut yang tiada lain para tetangga sekitar rumah. Raya pun menghampiri Chan.
"Hai Chan... dimana ibu mu?! " tanya Raya sambil jongkok dihadapan Chan.
" Hai Raya... " sapa tetangga sekitar
" Hai... bu Grace... , nyonya Natali,, dan semua. ngomong ngomong dimana Nara, mamah nya Chan ya, kok ga ada??? "
" Tadi kami lihat Nara pergi bersama seorang laki-laki, kami ga kenal laki-laki itu, mereka sempat mengobrol dan tak lama mereka pun pergi. Nara menitipkan Chan pada kami, untuk sementara. "
jelasnya.
" hemmm siapa ya??? !!! Apakah laki-laki itu tinggi dan kurus?! " tanya Raya.
" Ya... kurang lebih seperti itu, tapi kami tak melihat wajahnya karena dia memakai topi, dan mantel tebal. apakah itu teman atau saudara Nara?? " tanya mereka.
" oh... iya itu kerabat Nara, mungkin ada keperluan penting, jadi buru buru, ngomong ngomong makasih udah mengasuh Chan ya?! " ucap Raya melindungi Nara dari hal-hal yang nantinya bisa menimbulkan gosip di kalangan tetangga sekitar, walaupun dia tau sendiri tidak seperti itu,karena dia yakin laki-laki itu adalah Adrian yang pernah menemui istrinya di hotel, dari ciri ciri yang dia dapatkan informasi nya dari para tetangga nya, walaupun sebenarnya hatinya sedang cemas, tapi Raya bersikap tenang.
" iya sama sama... Raya, its ok kita tetangga... "
1 jam kemudian para tetangga pun pamit pulang bersama anak anak mereka masing-masing , tinggal Raya dan Chan, mereka masih menunggu Nara, yang belum kembali, hingga, beberapa jam kemudian Raya pun memutuskan untuk pulang,,, karena kelelahan, setelah kenyang makan tadi di taman, Chan pun tidur walaupun awalnya sedikit rewel karena ibu nya yang biasa nengeloninya saat waktu menjelang tidur tidak ada, tapi akhirnya Raya berhasil membuat Chan tertidur di aisannya, perlahan Raya menidurkan Chan ditempat tidur nya, setelah itu Raya terdiam sendiri di ruang depan,sesekali menatap handphone nya, berharap Nara menelpon atau mengirim pesan, tapi sudah 1 jam berlalu tak ada satupun kabar yang Raya dapatkan, dan yang menambah Raya kesal adalah dari tadi nomer HP Nara tidak aktif. Lama menunggu kecemasan Raya pun menjadi kekesalan yang memuncak,
" kemana sih lu Nara? apa yang lu lakukan dengan laki-laki itu??!!! kenapa begitu lama, dan kenapa lu tega tinggalkan Chan dengan orang lain??!!! " Ucap Raya dalam hati , sudah hampir 7 batang roko yang dia hisap untuk menghilangkan kecemasan nya, hinggga terdengar suara pintu dibuka, segera Raya berdiri dan berdiri dihadapan Nara yang masuk rumah dan berdiri di depan pintu tanpa satu patah kata pun, Nara perlahan melangkah kan kakinya tanpa memandang dan menghiraukan Raya sedikit pun.
" Nara... kamu dari mana?! ( Nara berhenti berjalan, lalu Raya menyusulnya, dan berusaha mengangkat wajah Nara yang dari tadi tertunduk, terlihat Nara wajahnya tampak kusut, tanpa kata.
" kemana sih? kok pergi lama lama sekali, aku susul kamu ke taman tapi cuma ada Chan bareng tetangga yang lain sedang bermain, sampai tengah hari kami nunggu kamu tapi kamu ga juga dateng!!! sampai Chan nangis nangis mau tidur!!!a kamu habis dari mana sih?!!! coba jawab aku...aku ga suka kalo kamu kaya gini!!! kata mereka kamu pergi sama seseorang...kalian pergi kemana,??? siapa dia??? ....nara jangan hanya diam!!! jawab aku Nara!!! ( Nara pun memeluk Raya erat dan menangis)...aku khawatir sama kamu... !!! " lanjut Raya, dan sejenak Raya pun terdiam,mebiarkan sejenak Nara menangis di peluknya,.
Tak lama Raya meneruskan pertanyaan nya pada Nara, dia merasa ini sudah terlalu jika didiamkan dia ingin tahu hari itu juga, tentang siapa orang yg tadi bersama Nara.
Perlahan Raya melepaskan pelukan nya, lalu dia mulai bicara.
" Tidak bisa lagi seperti ini Nara!!! aku sudah tidak bisa lagi sabar dengan semua ini!!! aku ingin tau apa yang terjadi!!! dan aku ingin tau siapa dia!!! jika terus terjadi seperti ini dan keadaan tidak terus membaik, aku khawatir suatu hari nanti aku tak kuat dengan segala hal yang kamu sembunyikan dari ku!!! " ucap Raya sambil menatap Nara dengan penuh pengharapan dan pengertian.
" Aku mohon Nara!!! bicara!!! "
Nara menatap Raya kosong, perlahan dia pun kembali melangkah dan tak perduli kan apa kata Raya, seketika itu pula Raya merasa kesal kesabaran nya merasa dipermainkan. dan Raya pun berteriak.
"baiklah Nara, jika terus caramu seperti ini, aku yang akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, aku akan cari tau siapa laki laki itu!!! aku tau kalian sering bertemu!!! iya aku tahu kalian sering bertemu tentunya disaat aku tidak ada kalian bertemu secara sembunyi sembunyi..!!! "ucap Raya dengan emosi
" Raya.... hentikan!! " ucap Nara pelan
"aku tau kalian ada hubungan khusus!!! aku tau dimana kalian pernah bertemu...di hotel waktu sebulan yang lalu, kalian bertemu dikamar hotel saat aku pergi cari makan diluar, iya kan benar kan Nara?! "
mendengar semua itu Nara tentu kaget dan hanya diam.
"awalnya dan sebenarnya aku berhap itu semua tidak benar, aku menunggu kejujuran mu untuk mengatakan siapa laki-laki itu,dan terus menunggu tapi sedikitpun kamu ga pernah mengungkitnya. aku kecewa Nara,kamu menyembunyikan dia dari ku!!! aku baru mengerti sekarang kepada kamu mengganti baju mu waktu itu, aku baru mengerti mengapa pipi mu merah, aku baru mengerti kenapa leher mu merah,dan bagian-bagian tubuh mu yang lain, ...
" Hentikan...Raya...!!"ucap Nara dengan tatapan memohon.
" dan kamu tau, laki laki itu berpapasan denganku dilorong hotel, bahkan dia bertabrakan bahu denganku,karena aku bercerita segala nya pada mu, tapi respon mu pura-pura tidak kenal, Pura-pura tidak tau... sekarang aku mengerti apa saja yang sudah kamu lakukan dengan laki-laki itu!! dan mungkin kalian sudah sering melakukannya tidak hanya waktu dihotel itu atau tadi siang, mungkin ditempat tempat lain.... dihari kamu ulang tahun??? saat kamu beralasan memeriksakan mata mu, padahal tidak ada jadwal menemui dokter Sean,,,dan mungkin dirumah ini pun saat aku tidak ada di rumah??!.....tega sekali kamu Nara!!! sungguh tega!!! jika kamu menganggap aku halusinasi,mengarang dan sebagainya aku punya bukti Nara!! aku ada sedikit bukti yang cukup kuat, ( Raya pun memutar vidio rekaman CCTV hotel itu pada Nara, Nara hanya bisa menangis dan sekali kali menutup mata tak sanggup melihat dan mengingat nya,)
" jelaskan?! ini laki-laki yang kamu temui tadi!!! iya kan, jawab aku Nara!!! dan yang membuat aku tau ini semua adalah pematik api ini!!! pematik yang ku temukan di kursi sofa hotel itu milik dia kan?! ini milik dia yang tertinggal malam itu,,,(sambil perlihatkan pematik api itu di hadapan wajah Nara) pematik api yang jadi bukti perselingkuhan mu yang sempat kamu buang di tempat sampah hotel, pematik api sialan ini!!! ( sambil melemparkan pematik api itu ke tembok) ,ini gila Nara... ini gila!!! ingin sekali aku menganggap ini salah, ini hanya salah paham,tapi bukti bukti ini terlalu kuat,, dan ditambah lagi sekarang kalian bertemu lagi, dan setelah itu kamu berakting lagi seolah kamu stress, frustasi agar aku mengasihani mu dan memaafkan mu? ! aku sudah muak dengan caramu yang tiba tiba seperti ini, dan seolah dengan cara seperti ini kamu mempermainkan kesabaran ku, mungkin benar kata orang ,seorang penghianat itu tidak akan pernah berubah jadi orang yang setia walaupun dia hidup berganti ganti pasangan!!!selingkuh itu penyakit yang sewaktu-waktu kambuh kembali!! dan sekarang penyakit mu kambuh lagi nara,ya benar kata orang seorang penghianat dia tidak akan pernah berubah, dulu kau khianati Bily dan Dean dengan alasan mu tersendiri, dan sekarang kamu lakukan hal itu juga terhadap ku dan Chan sekalipun tanpa alasan, aku sudah cukup tau dan mengerti siapa dirimu Nara!!! " ucap Raya tanpa basa basi lagi dan tanpa perduli lagi kata kata nya akan menyakiti Nara,
" Hentikan Raya!!!!.... kamu hanya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, dan iya lebih baik kamu tidak perlu tau!!!(teriak Nara)...apa kau menyesal bertemu dan menikah dengan ku Raya??? jawab aku Raya?!!! (Raya hanya diam) baiklah... sekarang aku tidak perduli jika sekarang kita harus berakhir!!! lagi pula semua hanya sia sia..aku tidak akan pernah bisa tenang dan bahagia dengan siapa pun...!!" ucap Nara dan dengan segera Nara pergi ke kamar dan mengunci pintu dari dalam kamar, menangis sejadi-jadinya. Raya sangat emosi ingin sekali dia menendang sesuatu tapi dia tidak lakukan, dan diapun pergi dari rumah sementara untuk menenangkan diri agar tidak terjadi hal yang lebih buruk pada dirinya dan Nara, dan tidak ada kata kata yang menyakitkan lagi yang terontar antara kedua nya.
***************************""", """"""""""***""""""""""""""""**