Chereads / Beutiful lie / Chapter 29 - Bab 28 Membebani ku.... Noah

Chapter 29 - Bab 28 Membebani ku.... Noah

Beberapa hari kemudian Nara pun akhirnya menyerah pada ancaman Bily yang hampir setiap hari menerornya melalui handphone , beberapa kali Nara memblokir nomer Bily tapi Bily pun berulang kali menghubungi Nara dengan nomer lain, Nara mengganti nomer tapi tetap beberapa kali Bily pun tau nomer baru Nara dan kembali dia meneror Nara, dan terakhir kali Bily mengancam jika Nara memblokir nya lagi dan atau mengganti lagi nomer Bily tak segan segan mengirim kan vidio vidio itu kepada Raya seluruh keluarga Raya dan keluarga Nara yang ada di Bandung dan tak segan segan meng-upload nya di internet, Nara sangat ketakutan terlebih Bily pun membuktikan dia tidak hanya basa basi, dia memperlihatkan nomer telpon dan HP Raya juga yang lain, bahkan beberapa kali Bily miscall HP Raya berkali kali, tapi ketika akan di hubungi Balik Bily tak mau mengangkatnya, hanya ingin memperlihatkan pada Nara bahwa sangat mudah baginya untuk memberitahukan Raya tentang apa yang terjadi, Nara tampak sangat stress dengan keadaan yang di hadapinya, dia tak tahu harus berbuat apa dan cerita pada siapa tentang perbuatan yang sangat menjijikkan baginya, jangan kan untuk menceritakan ulang pada orang lain terngiang dan terbayang saja sudah membuat nya stress dan panik. kadang Raya melihat Nara menangis sendiri dan dia tau Nara menutupi itu semua, konsen Nara pun jadi kurang pada Chan, hingga Raya pun tak punya kesabaran lagi menghadapi Nara. Malam itu setelah melihat kedalam kamar Chan yang tertidur Raya pun menghampiri Nara yang terduduk di tempat tidur.Raya duduk di samping Nara, dengan wajah yang tampak marah, Raya tak banyak bicara pada Nara, karena kesal Nara hanya diam tak berapa lama Raya pun memulai pembicaraan.

" ini sudah kesekian kalinya aku lihat luka jatuh di badan atau kepala nya Chan!!! Nara kenapa sih kamu ini belakang teledor banget sama Chan? dan aku udah bosan liat kamu yang suka tiba tiba moodyan!! tapi kamu ga mau cerita sedikitpun sama aku. Mau sampai kapan kamu seperti ini?! mau sampai kapan? apa kamu ga anggap lagi aku ini suami kamu?! sekian lama aku sabar sama kamu, sejak pulang dari RS kamu jadi beda, aku sabarin kamu aku tunggu kamu ngomong tapi kamu suka sok sabar dan sok kuat sendiri, aku tau kamu ada masalah tapi ga kaya gini juga yank!!! jangan sampai Chan jadi korban, aku udah jadi korban ketidak terbukaan mu, aku kesel nahan terus marah karena sikap kamu ini... jangan sok kuat jika kenyataan nya kamu ga sanggup tanggung sendiri!!! jangan karena sikap kamu ini aku dan Chan jadi korban!!! " ucap Raya dengan penuh emosi.Semua ucap Raya itu tentu saja membuat Nara shock, karena Raya mengatakan perkataan yang membuat nya shock ditambah dia dalam masalah dan tiap hari mendapat ancaman dan teror dari Bily, tapi Nara pun tidak berbuat banyak dia sadar Raya layak marah dan kecewa padanya, hingga Nara pun hanya bisa diam dan meneteskan air mata di pipinya, Raya hanya menatapnya, dan setelah itu Nara bergegas masuk ke kamar mandi yang ada dikamarnya, dia mengunci diri dari dalam dan menangis sejadi-jadinya,sejenak Raya membiarkan Nara menangis, Raya menenangkan diri agar tidak terbawa emosi, dia sejenak diam di ruang depan dengan menghisap 1 batang rokok nya, hingga rokok itu sudah habis Raya pun kembali ke kamar, dia berusaha membujuk Nara agar membuka pintu. Raya mengetuk pintu kamar mandi berkali kali, dan meminta maaf atas sikap dan kata katanya pada Nara.

"Yank.... maafin aku...!!! maafin aku... please!! buka pintu. ....!!! kamu tau aku kaya gini karena aku sayang dan kuatir sama kamu!!! aku ga mau kamu tanggung masalah mu sendiri!!! buka pintunya yank!!! " ucap Raya. dan tak lama Nara pun membuka pintu dan langsung memeluk Raya erat, Raya pun sebaliknya.

" Kumohon bicara apa yang menimpa mu Nara?! "

(Nara menggeleng kan kepala nya)

"Maaf Raya, aku tidak bisa... aku belum bisa" ucap Nara dalam hati.

Keesokan harinya, Siang itu. sekitar jam 3 sore

Nara menemui Bily untuk pertama kalinya di sebuah hotel, didalam kamar hotel, dengan puas dan leluasa Bily menatapi Nara dari atas sampai bawah, tampak begitu antusias dan gembira melihat Nara ada dihadapanya, tapi wajah Nara hanya tampak sendu dan tertunduk, Bily pun berhenti tersenyum dan mengangkat wajah Nara yang tertunduk.

"Ada apa?! lu ga suka?! lu tampak payah?! sepertinya mata lu masih terlihat sembab, ada yang menangis semalam?!.... tidak... tidak Nara gw ga suka wajah lu yang sekarang, gw suka wajah lu yang tampak senang... senyum dan bahagia.... ayo... tampakan wajah itu pada gw!!! tampakan!!! seperti halnya wajah lu saat menikmati nya saat waktu itu... penuh kepuasan dan kenikmatan,,,, tidak ada wajah payah ini!!! " ucap Bily sambil menghempaskan wajah Nara, Nara hanya diam.

" tersenyum Nara!!! gw mau lu tersenyum... gw ingin wajah bahagia lu... seperti waktu lu bersama si Berengsek Raya!!! tersenyum Nara!!! atau kalo tidak gw kirim sekarang juga aib lu!!! " ucap Bily sambil mengambil HP nya, dengan segera Nara memohon pada Bily agar tidak menyebarkan vidio itu .

" tidak Bily jangan!!! iya... iya... gw tersenyum... gw tersenyum.... !!! " ucap Nara sambil tersenyum terpaksa pada Bily, Bily pun tertawa dan membelai wajah Nara, Nara pun menutup matanya ketika Bily mulai mendekatkan wajahnya dan mencium bibir nya.

" ya begitu... tersenyum sayang!!! gw suka lihat wajah lu yang ini! ... gw kangen banget sama lu... Nara. ... ! "

Nara hanya bisa diam ketika Bily mulai merebahkan tubuhnya diatas tubuhnya, dan mulai mencumbuinya.

Dan setelah puas Bily pun Rebahan dikasur hanya menutupi tubuhnya dengan selimut, sambil tiduran santai dan menghirup rokok ditangannya, sesekali senyum senyum dan tertawa,

"Sungguh... cerah sekali dan indah sekali hari ini...!! " ucap Bily walaupun kenyataan diluar sangat mendung seperti mau hujan.

sementara Nara memakai bajunya kembali, dan merapihkan sejenak riasan diwajahnya, dan segera beranjak

"Hei ingat Nara jika lu berani menghubungi polisi, lu tau resikonya apa?! " ucap Bily. Nara hanya diam dan dia pun segera pergi dari kamar hotel, Dibalik pintu kamar hotel itu Nara tak kuat menahan tangisnya, air mata bercucuran di pipinya, seolah tak bisa berhenti menetes, dia merasa sangat rendah dan jijik pada dirinya sendiri, seperti waktu dulu Bily sering memaksa nya melakukan hubungan badan, dan dia tak percaya ini terjadi lagi padanya. Segera dia naik taksi hujan pun turun dan didalam mobil dia menangis, menangisi hidupnya yang tak bisa lepas dari seorang Bily.

6.30PM. Ditengah jalan HP nya berbunyi dan ternyata itu panggilan dari ny. Hana mertuanya.

"Halo... mah... " sambil menyusut air matanya

"Nara.... mama mo bilang, tadi Raya mama kasih tau Chan ada dirumah, supaya pulang kerja dia langsung jemput kamu dan Chan ke sini, tapi ternyata kamu belum pulang pulang jadi Raya cuma bawa pulang Chan, mamah kira dia tunggu kamu, tapi Raya bilang dia pulang duluan soalnya ada sesuatu yang harus dilakukan di rumah.. "

"Oh... iya mah, aku ini lagi dijalan, ya udah aku langsung pulang aja ya ke rumah. terimakasih ya mah udah memberi tau. "

"Iya Nara, kamu hati hati dijalan ya, hati hati mulai musim hujan jaga kesehatan ya nak"

"Iya mah... mamah juga jaga kesehatan.... "

"iya sayang... bye bye"

"bye... "

Nara pun menyuruh sopir untuk mengganti tujuan perjalanan. Nara pun melihat beberapa kali panggil an tak terjawab dari Raya, dan Nara membuka Pesan WA dari Raya.

4.03 PM" Yank kamu lagi di rumah mama?! "

"Ya udah nanti aku jemput sekalian ya"

5.00 PM

"Yank kamu periksa matanya kedokteran mana? aku tadi telpon ke dokter Sean tapi katanya kamu ga kesitu karena kamu ga, ada jadwal ketemu untuk control mata"

"Yank napa ga angkat telpon nya? lagi sibuk kah... lagi diperiksa mungkin ya...?! "

5.05 PM

"Kalo udah selesai telpon aku, nanti aku jemput"

5.30

"Yank aku pulang duluan sama Chan, kamu naik taxi aja ya, aku lupa ada yang harus aku siapin di rumah, Hati hati ya. ... awas kehujanan ya... i love you... "

(tak tahan dengan semua itu Nara pun menangis lagi)

" maafin gw Raya ..... " ucap Nara penuh penyesalan.

Dan sekitar jam 7 malam lebih Nara pun tiba di rumah, dia berusaha tidak memperlihatkan kesedihan nya, dan begitu membuka pintu, Nara pun mendapatkan kejutan dari Raya... , Raya membawakan bolu ulang tahun istrinya sambil bernyanyi senang.

"Happy birthday Nara.... happy birthday my wife... happy birthday... happy birthday... happy birthday.. my love.... Selamat ulang tahun sayang semoga panjang umur, sehat, dan selalu bahagia... tiup lilinya dong jangan diem aja!!! " ucap Raya

Nara pun tersenyum pada Raya, dia meniup lilin nya.

"Yuuuk sekarang potong kue nya.... !!! "

Nara memotong kue nya, dan dia memberikan potongan pertama nya pada Raya dan menyuapi nya dan Raya pun menyuapi Nara.

"thanks my husband... my lovely husband... aku benar benar ga nyangka kamu siapin ini semua untuk aku... bahkan aku lupa hari ini hari ultah ku sendiri.... makasih suami ku Raya .... " (dengan haru Nara memeluk Raya begitu pula Raya, Raya mengusap usap Rambut Nara dengan lembut)

"Sama-sama sayang... aku berdoa semoga kamu selalu sehat, selalu baik baik aja dimana pun kamu berada, selalu bahagia dan panjang umur... " ucap Raya sambil mencium kepala Nara, Nara menyusut air matanya dan mencium bibir Raya.

"Aku sangat bahagia memiliki suami seperti mu... dan aku tidak mau kehilangan kamu, Chan... dan aku juga bahagia mendapatkan kasih sayang dari keluarga besar mu terutama ayah dan ibu mu,semua terasa sangat lengkap sekali, dan tentu juga kasih sayang dari keluarga ku... ini seperti mimpi indah yang jadi kenyataan, semoga kamu juga selalu bahagia dan dilindungi dimana pun kamu berada Rayasa... "

Raya tersenyum hangat dan menyusut air mata Nara,

"ya udah sekarang kita makan, aku udah siapin semua di meja makan, aku pesen banyak menu makan yang spesial... "

"oh ya... terimakasih sayang... "

mereka bertiga pun makan bersama, dengan penuh perasaan bahagia. Chan pun terlihat mulai aktif ngoceh dan mulai senang makan, dimeja khusus bayinya.

Malam itu kesedihan Nara terhapuskan karna kejutan ultah yang Raya berikan padanya, tapi tetap jika dia sendiri dia merasa sedih dengan apa yang sudah dirinya lakukan di kamar hotel bersama Bily.

Berbulan-bulan kemudian, Nara sudah beberapa kali berhubungan dengan Bily dari hotel satu ke hotel lainnya dibawah ancaman Bily apapun Nara lakukan agar Bily tidak menyebarkan semua vidio itim itu, dan resikonya Nara harus menuruti semua keinginan Bily, dan Bily pun menjamin rahasia dan kebersamaan nya tidak akan ada yang tahu, asalkan Nara terus menuruti nafsu Bily . Tentu saja semua itu membuat nya jadi pribadi yang berbeda tapi dia pun tak ingin yang lain curiga, dia hanya bisa menutupi semua rasa sakitnya dengan senyuman yang palsu di depan semua orang orang.

Weekend itu Nara, Raya dan chan liburan bersama, mengunjungi tempat tempat yang ramai, dan mereka sengaja menginap dihotel mencari suasana hati baru, pokoknya hari itu full for fun, Dan Raya pun tak perduli harus mengeluarkan biaya yang lumayan untuk kebahagiaan bersama anak istrinya hari itu, Raya senang melihat Nara terlihat lepas tersenyum tertawa dan terlihat bahagia menikmati segala wahana yang ada di taman hiburan yang dikunjungi,makan dengan lahap dan tak terlihat murung seperti di rumah. Sehingga malam itu Nara keluar dari kamar setelah menidurkan Chan yang kelelahan dan tertidur lebih awal karena banyak bermain main di taman hiburan tadi. Nara duduk mendekati Raya dan berlaku manja pada Raya, Raya pun tentu senang memperlakukan Nara dengan sebaik baiknya perlakuan, Nara menyandar pada Raya, dan tentu Raya memeluknya.

"Kamu lapar yank?! " tanya Raya

"Iya yank... kamu laper?! "

" .. iya aku laper nih... mo pesen dari hotel apa gimana? kita keluar makan?! "

"Ga ah aku ga mood sama masakan hotel nya, seperti enak makan diluar, tapi sayang aku ga bisa ikut" ucap Nara

"Kenapa emang?! "

"Lahh itu Masa Chan lagi tidur ditinggal, kasian ntar bangun nangis gimana coba"

"ah...iya.ga ada yang jagain. ya udah biar aku yang beli keluar, kamu mau aku beliin apa....

"... em apa ya... pengen makanan japanese food, tapi yang pake nasi ya yank, ada sop daging sapi nya gitu... pokoknya terserah makanan yg lainya apa aja, yg penting aku pesan japanese food intinya nasi dan ada soup daging sapinya , hem enak kayanya"

" ya udah ntar aku cari di foodcourt Mall depan hotel, mudah mudahan ada ya,... aku pergi dulu ya, mumpung belum terlalu malam..hemmmm... kayanya ada yang ngidam nih" ucap Raya sambil mendekatkan wajahnya pada Nara sambil tertawa kecil, segera Nara cemberut.

"Apaan ah... ga mungkin aku ngidam... enggak, pokonya ga mau!!! lagian aku kan tiap malam minum pil KB!!! " ucap Nara cepat cepat.

"iya iya deh... enggak!!! tp kalo iya juga ga apa apa kok... hehehe. . . ya udah aku pergi dulu ya... yank"

" iya hati hati... "

Raya pun pergi keluar menuju Mall depan hotel, Nara, sejenak memikirkan candaan Raya barusan.

"Tidak... tidak... tentunya Gw ga boleh hamil, gw harus selalu minum pil KB, jika tidak gw ga bisa tau jika gw hamil itu anak Raya atau anak Billy!! " Ucap Nara dalam hati. "

Selama menunggu Raya pulang , Nara pun duduk di sofa sambil nonton TV,

Dan tak lama pintu diketuk.

Tok.. tok... tok... "

"Hem... siapa ya?! apa Raya?! ah baru juga pergi beberapa menit masa sudah pulang lagi. apa room service?! " ucap Nara sambil beranjak untuk membuka pintu. Dan begitu membuka pintu tampak wajah Bily tersenyum dan segera menyeret Nara kedalam, sebelum Nara sempat menutup pintu kamar hotel.

"Ahhh... Bily!! "

(Bily segera menutup pintu, yang aotomatis terkunci dari dalam itu.)

"haaaa... senang sekali rasanya weekend bareng keluarga kecil ya, " ucap bily sambil tersenyum lebar.

"Bily apa maksud nya lu datang kesini!!! "

Bily pun menyeret tubuh Nara dengan tubuhnya hingga terduduk di sofa, dan tak segan bily menindih tubuh Nara dan memegangi kedua tangan nya agar tidak berontak hingga kini mereka terbaring di sofa.

" tidak... lepasin gw!!! lu udah gila!! Apa lu ga takut Raya datang... "

"Gw ga takut Nara... tapi lu yang takut!!! bukan gw yang takut!!! " ucap Bily sambil memejamkan matanya dengan wajah yang dia tempelkan di wajah Nara.

"Please... tidak malam ini, tidak... di kamar ini... tidak di hotel ini... tidak di sini...!!! . ... tidak sekarang.... kumohon... " Ucap Nara

Tapi percuma Bily tidak perduli sama sekali dengan apa yang di ucapkan Nara, dia malah menciumi wajah Nara dan berusaha menyingkap baju yang Nara pakai.

"Bily gw mohon.... jangan sekarang....!!! jangan gw mohon!!!....Raya.... Raya...ya Tuhan....tidak" ucap Nara sambil mulai menangis. mendengar nama Raya yang Nara sebut membuat Bily pun Emosi, dan dengan segera Bily membentak ,menampar pipi Nara dan segera tangannya menekan leher Nara dengan cukup kuat, hingga Nara merasa sesak.

"Jangan sebut nama Raya saat gw sedang menikmati tubuh lu...!!! atau gw bunuh dia!!! " Ancam Bily dengan nada dan wajah yang penuh emosi, Nara pun hanya ngangguk ketakutan, karena saking kuatnya tanggan bily menekan lehernya seperti mencekik, dan begitu tangan bily dilepas Nara langsung batuk batuk, Bily segera tersadar dan langsung memeluk Nara.

" gw minta maaf Sayang... !! " Ucap bily sambil kembali mengelus pipi Nara yg kemerahan karna tamparan nya dan bily mengelus pipi Nara dengan pipinya, dan Bily pun kembali mencumbui Nara, Nara pun hanya pasrah dan berharap apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini cepat cepat berlalu,

"Gw janji... gw lakukan secepatnya... sebelum si berengsek itu kembali pulang kemari!! " ucapnya sambil membuka sleting celanya tanpa dia lepas, dan dengan leluasa melakukan hal itu pada Nara lagi dan lagi.

Setelah 10 menit berlalu, Bily pun selesai melakukan itu pada Nara, dia kembali merapihkan diri, dan sambil tersenyum senang mencium Nara yang memalingkan wajahnya dengan segera.

"Sampai jumpa lain kali, dan ingat Nara... kemanapun kamu pergi, sejauh apapun... aku pasti menemukan mu....!!! "

dan setelah itu Bily pun pergi, Nara segera merapihkan keadaan nya dan pergi ke kamar kecil untuk mengganti baju , mencuci muka dan membersihkan diri, tak ada waktu baginya untuk terduduk menangisi apa yang sudah terjadi, dan di lorong sekitar kamar tak jauh dari lift hotel Bily dan Raya pun berpapasan, Bily menutupi wajahnya dengan topi, mereka sempat beradu bahu, dan saat Raya minta maaf, Bily tak perduli kan dia terus berjalan dengan senyum dan lirikan mata sinisnya, dan Bily segera masuk lift , Raya sempat menoleh tapi dengan segera pintu lift tertutup.

" hemm.... orang aneh... ya sudahlah... lagipula Nara udah cukup lama menunggu, pasti sekarang dia udah laper banget...!!! " ucap Raya dan segera menuju kamar yang tak jauh didepan sana.

" i'm coming Nara....!!! "

karena Raya memegang card key begitu sampai dia langsung masuk saja, dan dia melihat sekeliling ruangan tidak ada Nara,

"Sayang.... nih pesanannya datang,,, sorry kelamaan banyak yang antri... kayaknya enak enak nih...!!! "

dan tak lama Nara pun keluar dari kamar dan Raya merasa heran Nara berganti baju, padahal sebelumnya Nara sudah mandi dan tinggal nyantei. Nara pun tersenyum tips dan mendekat.

" kok ganti baju yank, kenapa?

" tadi aku minum dan tumpah ke baju...

lalu Raya melihat pipi sebelah kanan Nara agak kemerahan.

" pipi kamu kenapa yank?? merah agak sedikit bengkak??! " tanya Raya heran sambil mendekat, buru buru Nara usap usap pipi nya, dan menyangkal.

" aaaah... iya tadi aku ke balkon diem liat pemandangan luar, seperti nya tadi ada nyamuk gigit pipi ku, " ucap Nara buru buru.

" oh iya,udah dikasih obat gigitan serangga??(Nara ngangguk cepat cepat) hemmm... keduluan dicium nyamuk,,aku juga kan mau sun pipi kamu,,,aku sun yang kiri aja..emm(sambil mencium pipi Nara yang kiri, Nara tersenyum,balik mencium pipi Raya )...pipi tembem nya punya aku ini,ga boleh ada yang nempel lagi ya walaupun nyamuk!! (goda Raya)...yasudah kita kita makan aja yank kayanya enak banget apa lagi kalo udah laper ... nih pesanan nya.... tadi penuh banget yank!!! jadi lama... "

" iya, yank... makasih banget, lain kali mending pesen online aja ya yank, atau pergi bareng, ... aku ga mau kamu repot yank" ucap Nara, dia tidak mau ditinggal oleh Raya.

"enggak apa apa kok ayank... aku seneng kok bisa beliin buat kamu" ucap Raya l

(Mereka berdua pun makan bersama)

"Btw... tadi di dekat lift aku berpapasan sama cowok, yank. Dia sedikit nubruk bahu aku, cuman aku ga jelas liat mukanya ketutup topi, pake kemeja hitam panjang,dari postur tubuh dia tinggi gitu, mirip siapa ya postur badan nya... berasa Familiar...siapa ya....(Nara tau betul siapa yang di bicarakan Raya adalah Billy, yang baru keluar dari kamarnya, dia menutupi kecemasan nya dengan banyak mmakan, dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Em... enak makanan nya Ya... cobain deh... yang aku makan ini! " Ucap Nara sambil buru buru menyuapi mulut Raya,mengalihkan pembicaraan.

" em... iya yank, apa lagi kalo sedang laper kaya gini ya... "

Nara tersenyum pada Raya, tentu didalam hatinya masih tersimpan rasa waswas, dan ketakutan, telat beberapa menit saja sudah pasti Raya akan melihat pemandangan yang mengerikan itu antara dirinya dan Billy tadi di sofa. Setelah makan, tak lama Nara merasa ngantuk dia masuk ke kamar terlebih dulu untuk tidur, sementara Raya masih belum ngantuk dia sedang menonton acara musik di TV, dan saat dia merebahkan tubuhnya di sofa, tangan nya tiba tiba meraba sesuatu, dan itu adalah pematik api/ korek api yang lumayan bagus, dan tentu dia tidak mengenal nya, karena bukan miliknya.

"korek bensin ini,punya siapa ya?!... aku tak yakin Nara punya benda ini karena dia bukan perokok"

(lama Raya menatapi bensin itu dan dia pun menyimpannya di dekat rokoknya. Dia hanya menduga beda itu milik pengunjung hotel sebelumnya yang tertinggal. Sementara itu Nara didalam kamarnya tidak benar benar tidur, dia sulit memejamkan matanya karena masih terbayang kejadian tadi, dan Nara merasa heran bagaimana bisa Billy melacak nya hingga sejauh itu hingga dia menemuinya di hotel.

"Dari mana dia bisa tahu keberadaan ku, apakah dia meletakkan GPS pengintai di HP ku??? Tuhan aku sungguh sudah lelah untuk terus berurusan dan diperbudak sex oleh dirinya...sungguh mengerikan jika selama lamanya keadaan ku terus seperti ini" Ucap Nara dalam hati dengan hati yang sedih.

*************************"""""**********************