Chereads / Beutiful lie / Chapter 28 - Bab 27 Drive.... ffaf

Chapter 28 - Bab 27 Drive.... ffaf

Pagi itu di RS Nara sedang meminum obatnya, dibantu suster, karena masih pagi belum ada yang datang menjenguk, kebetulan mereka sedang sibuk dengan urusan nya masing masing, Raya pun mendapat pekerjaan yang mengharuskannya pergi lebih awal dari biasanya, bahkan dia tidak sempat memberikan kabar pada Nara, dia hanya menitipkan Nara pada keluarganya, dan mengira semua akan baik baik saja seperti biasanya.

Beberapa menit setelah suster keluar kamar, Seseorang masuk ke kamar Rawat inap, Nara mendengar langkahnya perlahan, hingga Nara merasakan dia duduk disebelah nya, Nara tersenyum, Dan dia merasakan rambut dan wajahnya dibelai, Nara menyangka itu adalah Raya, tanpa dia tau seseorang yang sedang bersama nya itu Bily. Bily terus menatap wajah Nara, terdapat bekas luka di wajahnya, Bily merasa bersalah dengan apa yang telah dia perbuat pada Nara, Bily membelai wajah Nara dengan penuh perasaan, dan dia merasa bisa sangat merasa leluasa menyentuh wajah Nara dan menatap wajahnya sedekat itu setelah sekian lama tidak pernah bertemu, dan melihatnya sedekat itu. Nara hanya senyum, dan merasa senang Raya selalu ada di setiap pagi menemani nya sebelum pergi bekerja.

"Raya...kamu udah sarapan? ! ! " Belum selesai Nara bicara, Bily yang tak tau harus bicara apa, hanya diam,

"Gw... kangen ama lu Nara...! " ucap Bily dalam hati.

"Ya.... kok diem aja?!.... Ya?!!! "

Bily yang merasa begitu Rindu pada Nara merasa ini adalah momen yang sangat berharga baginya, Bily mendekatkan wajahnya pada Nara yang hanya terdiam, lalu Bily menyentuh bibir Nara dengan lembut dengan bibir nya, Nara hanya tersenyum mengira itu Raya suaminya, mereka pun berciuman, dan Bily sekuat tenaga menahan agar dia tidak terbawa emosi dalam keadaan itu, dia berusaha menikmati bibir Nara sebagai Raya, menahan agar dia tidak mengeluarkan sisi agresifnya saat bersama Nara, Bily melakukan perannya dengan begitu baik, sejenak Nara melepaskan ciuman itu, dan dengan malu dia berkata dengan sedikit berbisik .

"Raya... ini , Rumah sakit, bagaimana jika tiba tiba dokter atau suster datang?! " Ucapnya dengan wajah yang terlihat sedikit kuatir dan sedikit senyum, Bily hanya melihat pada wajah Nara, dan dia pun tak perduli apa yang di ucapkan Nara, dia kembali menciumi bibir Nara dengan penuh nafsu, hingga dia pun menciumi leher Nara, dan mulailah Nara pun ikut terbawa suasana, beberapa menit kemudian, Bily pun mengunci pintu dari dalam menutup tirai jendela, dan dia benar benar memanfaatkan kesempatan itu tanpa banyak berfikir atau kuatir ketauan sedikit pun, Bily kembali mendekati Nara , dan kembali melanjutkan perbuatan nya, dan dia benar benar melakukan nya pada Nara di ranjang pasien di RS, dan 15 menit kemudian, setelah selesai, dia pun ikut merapihkan kembali Ranjang itu dan merapihkan baju dan keadaan Nara, setelah merasa aman, Bily pun mencium bibir dan kening Nara, dan dia pergi, Nara hanya senyum senyum malu, merasa tak menyangka Raya akan senekat itu.

Selama sebulan Nara di rawat di RS, Bily terhitung sudah 3 kali berbuat itu pada Nara, tanpa sedikit pun ada yang mencurigakan, Penglihatan Nara samar samar sudah lebih baik walaupun tidak begitu jelas, tapi setidaknya dia sudah mulai bisa berjalan dengan alat bantu, atau berjalan dengan perlahan.Nara pun sudah boleh pulang oleh dokter, Bily yang tahu Nara pulang dia merasa sedih karena tentu saja dia tidak bisa dekat atau mencium Nara lagi, seperti waktu dimana Nara masih di rawat di RS

Dengan kenekatan nya Bily pun semakin menjadi,dia sangat kesal dan emosi karena tidak bisa bertemu atau hanya sekedar melihat lagi wajah Nara dari dekat, dia berusaha menyerupai/serupa dengan Raya, dia mencopy Raya dengan sempurna,mulai dari wangi parfum, dan cara berpakaian dia meniru Raya, dan Siang itu Bily nekat datang ke rumah Nara, menekan Bel rumah, mendengar suara bel berbunyi Nara pun menduga duga siapa yang datang adalah keluarga nya atau Raya atau Ricky yang sudah lama tidak bisa berkunjung karena kesibukannya.

"Siapa ya?!, Apa Raya?! kenapa pulang lagi?!"

Nara melihat dari kaca sebelum membuka pintu, dan dia melihat style baju yang Raya gunakan tadi pagi, penglihatan Nara masih buram dia hanya melihat warna buram , dia mencium wangi parfum kas suaminya, dia sama sekali tidak curiga dan mulai membukakan pintu.

"Kok pulang lagi Ya, ada apa? apa ada yang ketinggal?! "

Bily lalu menggelengkan kepala nya, lalu dia langsung memeluk Nara dari belakang, dan menggendong Nara ke kamar dan tanpa banyak basa basi segera melakukan hal itu lagi, dan lagi.

Malam harinya Raya pulang. dan dengan segera Nara menyambutnya. Hingga malam mereka berbincang bincang sebelum tidur.

"kamu udah minum obatnya yank? " tanya Raya sambil melihat pada meja di dekat ranjang.

"Belum yank...! "

"Ya udah minum dulu ya, biar ga kelupaan, biar cepat sembuh juga,... " ucap Raya sambil mengambilkan Nara obat dan air minum.

"Minum yank... "

"Makasih sayang... " ucap Nara sambil meminum obat nya.

mereka pun tiduran di tempat tidur.

"hemm kangen Chan... "

"iya, aku juga... besok kita ke rumah mamah"

"kamu besok ga kerja kah?! "

"Libur yank... "

" by the way... tadi kenapa pulang lagi yank?! "

"pulang???!! " ucap Raya heran

" iya... tadi siangan sekitar jam 1 siang"

"Aah, ngaco yank, aku ga pulang. itu aku lagi di perjalanan... ga mungkin aku pulang yank"

Wajah Nara mulai tampak serius. dan dia bangun terduduk kebingungan.

"Emang kenapa yank, apa ada yang datang kerumah?!

Nara sejenak terdiam, dia mengingat ingat kejadian tadi siang, dan dia yakin dia tidak mimpi atau apapun.

"perlakuan nya sangat sama dengan perlakuan nya saat kita melakukan di RS, wanginya Raya... dan semua seperti Raya... tapi aku tidak bisa melihat wajahnya, dan dia tidak pernah berbicara 1 katapun....apakah dia bukan Raya???!!!...tidak.... tidak mungkin jika itu orang lain...tidak" ucap Nara dalam hati dengan mulai tampak cemas.

"Ada apa yank...?! kok kaya yang bingung gitu?! " ucap Raya sambil duduk melihat pada Nara.

"Ya... apa kamu ingat, apa aja yang pernah kamu lakukan di RS?! "

" hem... apa?! yang aku lakukan?! di RS?! " Raya berusaha mengingat.

"iya sama aku, hanya aku dan kamu saat berdua di RS?! "

" Yang aku lakukan sama kamu?! ya seperti biasa sayang aku ngurusin kamu sebelum berangkat kerja, pastiin semuanya lengkap dan kamu nyaman, setelah itu aku pamit kerja.... "

"Selain itu sayang?! ... kita berdua saja" desak Nara

"Apa ya...?! nyuapin kamu, bantuin kamu ke kamar kecil, gantiin kamu baju, tidur deket kamu, kalo aku udah ga kuat ngantuk. .. " ucap Raya sambil senyum pada Nara, Nara tersenyum tipis.

" yank tadi siang emang ada siapa?! " tanya Raya

"Enggak... yank... mungkin itu tetangga yank kukira itu kamu. tapi... kenapa bisa?!!

Hingga setelah itu Nara tampak murung, dan kelihatan sedih, beberapa jam kemudian Nara mulai terlihat gusar sendiri, Dan Nara pun mulai yakin laki-laki tadi siang dan laki laki yang melakukan hubungan badan bersama nya bukan lah Raya, dengan segera Nara pun menangis perlahan, Raya yang tidur duluan pun terbangun karena mendengar isak tangis Nara,Raya merasa kuatir pada Nara dan dia bangun dan membelai rambut Nara.

"Ada apa yank?! kok nangis?! " tanya Raya dengan perlahan. lalu Nara nangis sejadi jadinya, Raya yang tidak mengerti lalu memeluk Nara dan berusaha menenangkan Nara yang masih saja menangis, awalnya Raya mengira Nara menangis karena kangen dengan Chan, tapi karena tangis Nara yang tidak biasa dan seperti sesuatu hal besar telah menimpanya Raya pun mulai panik, Raya berusaha membujuk Nara untuk bicara apa yang terjadi tapi Nara hanya menangis dan tak henti henti nya menangis, hingga malam larut Nara masih menangis hingga Raya pun mengira dia sudah buat kesalahan yang membuat Nara menangis tanpa henti.

"Udah sayang ngomong sama aku, ada apa?! aku benar benar minta maaf kalo aku ada salah sama kamu?! beneran aku minta maaf kalo aku ada salah dan aku ga sadar udah nyakitin kamu" ucap Raya sambil memeluk Nara dan tidak tahu harus ngomong dan berbuat apa lagi untuk menghentikan Nara menangis.

setelah jam 3 pagi Nara pun tertidur sendiri karena kelelahan terus menangis, Raya masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi dengan istrinya, dia menyusut sisa air mata di pipi istrinya, dan ikut tidur sambil memeluk Nara, Nara tampak memeluk erat pada Raya.

" jangan tinggalin gw Ya...! " ucap Nara sambil mengigau.

"Enggak. ... aku ga akan tinggalin kamu yank...!! " bisik Raya pada Nara.

Keesokan harinya, Nara masih enggan tuk bercerita apa yang membuatnya menangis semalam, tapi Raya pun tidak memaksakan Nara, dia tidak mau membuat Nara kembali sedih. Setelah sarapan mereka pun pergi menuju rumah orang tua Raya, dan Nara berencana menginap sementara di rumah mertua nya, dan tentu saja mereka sangat senang karena anak mantu dan cucunya berkumpul, Nara tentu saja merasa trauma dengan kejadian yang menimpa nya, hingga dia tidak mau dan merasa ketakutan jika tinggal sendiri di rumah, apalagi penglihatan matanya belum sembuh total.

Dengan keberadaan keluarga didekatnya membuat rasa takutnya sedikit menghilang dan dia merasa aman, hingga tak terasa sudah 2 minggu berlalu, Nara dan Raya tinggal di rumah mertuanya, saat itu mereka tengah berkumpul keluarga besar, suasana sangat ramai, dan syukur penglihatan Nara berangsur-angsur membaik. Ditengah kebersamaan keluarga besar Raya yang sedang berkumpul, tiba tiba Nara mendengar dan merasakan HP nya bergetar, dan saat dia melihat layar HP dia melihat nomer asing yang tidak dia kenal, Raya melihat pada Nara sambil berbincang dengan yang lain, Nara pun melihat pada Raya, dan dia permisi kebelakang untuk menerima telpon dulu.

"Hemm... siapa ya...?! udah 3 x telpon dan ga ke angkat,... (Nara pun mengangkat telpon).... Haloo?! "

sejenak sambung telpon hening.

"Halo....?!! siapa ya?! "

"Nara...! "

(Mendengar suara yang sudah tak asing di telpon itu Nara pun terdiam, dia tau pasti siapa yang sedang berbicara dengan nya di HP)

" Apa kabar?! "

( tut, Nara segera mematikan sambungan telpon di HP nya, tapi saat hendak kembali ke ruang keluarga, HP nya berbunyi lagi, dan Nara menolak tuk mengangkat telpon, dan telpon pun terus berbunyi beberapa kali dan dengan kesal Nara pun menerima telpon itu.)

"Apa lagi yang kau inginkan dari ku Bily?! " ucap Nara dengan penuh emosi

Bily pun tertawa

"Ha... ha.. ha...!!! "

" ku mohon jangan ganggu lagi aku, dan keluarga ku!!! "

" Rasanya sulit untuk tidak mengusik hidup seorang Nara?! aku tidak tahu kenapa seperti itu?! dan aku juga tidak bisa membedakan apakah aku terlalu cinta atau terlalu benci pada mu, hingga aku tidak bisa berhenti mengusik hidup mu, dimana pun kamu berada Nara!!! "

" lu sakit bily!!! dan lu harus pergi ke pisikolog atau rumah sakit jiwa!!!! "

"Ha ha ha ha.... iya seperti nya gw gila... udah gila karena lu, Nara!!! dan hidup gw udah hancur karena penghianatan yang lu buat!!! ... but by the way... gw hampir lupa apa tujuan gw hubungi lu untuk apa dan kenapa?!!! lu ingin tau?!!!.... (Nara hanya diam) ... oke baik gw kasih tau.... Nara gw kangen ama lu...!!! "

"Omong kosong!!! " ucap Nara sinis

"apa omong kosong?!... gw serius!!! apa harus gw buktikan bahwa gw serius?! ... gw serius Nara, gw ga pernah main main dengan perasaan gw terhadap perempuan yang sangat gw cintai!!! "

"Hentikan Bily, ini sudah tidak berguna lagi!!! gw sudah bahagia bersama keluarga gw disini, dan gw pun berharap lu bisa bahagia bersama yang lain"

"Bicara itu mudah Nara!!! tapi kenyataan itu pahit!!! lu bilang lu bahagia tapi gw rasa lu tidak sepenuhnya menikmati kebahagiaan hidup lu, disisi yang lain, Apakah Raya tidak bisa memberikan hal itu terhadap lu?!! "

"Apa maksud lu?! "

"gw sangat yakin lu sangat menikmati setiap sentuhan yang gw lakukan terhadap tubuh lu di atas Ranjang Rumah sakit, jangan bilang lu lupa?! oh ya... dan beberapa minggu yang lalu pun gw yakin lu sangat menikmati permainan kita di atas ranjang kamar lu....!!! "

"Berengsek....!!! hentikan....!!! "

"gw yakin lu sangat menikmati nya, desahan lu sangat membuat gw yakin lu belum pernah merasakan nya dengan Raya!!! jika lu ingin dan ingin mengingatnya gw siap untuk membuat lu ingat!!! ... ayo kita lakukan kali ini diatas ranjang mertua lu....!! "

" Hentikan Bily!!! ... hentikan!!! " Teriak Nara yang mulai emosi, Bily semakin senang dia tertawa puas. Nara segera menutup telpon nya, Wajahnya tampak pucat dan cemas dia segera mengambil air untuk minum dan meredakan amarahnya, dia terduduk di kursi meja makan di belakang. Dan saat kondisi emosi nya yang masih tak stabil tak lama dia menerima pesan melalui WA nya, dan ternyata itu sebuah vidio kirim dari Bily, Nara perlahan membuka/ memutar video itu dan ternyata itu vidio dimana dia sedang melakukan hubungan badan bersama Bily di RS, dan tak lama 2 video lagi di Terima nya, vidio yang isi nya sama dimana didalam nya menampilkan dirinya sedang dicumbui oleh Bily di RS dan di Kamar Rumahnya. dan pesan terakhir yang berbunyi ancaman.

" bagaimana lu sudah ingat?! lu udah yakin gw main main atau gw serius tentang perasaan gw?! apa pun itu akan gw lakukan, gw sangat senang lu sangat menikmati nya, dan gw berharap kita bisa melakukan nya lagi dan lagi.... gw ingin kita bertemu!!! ya tentu saja lu pasti tidak akan pernah mau menemui gw!!! tapi jika Raya dan seluruh keluarga nya melihat vidio vidio ini pasti mereka sangat sangat kecewa sama lu.... terutama Raya...,, semoga lu berubah sikap untuk lebih bijak!!! ya lu pasti akan lebih mengerti apa maksud gw!!!! gw ingin kita ketemu dan jika lu ga mau, gw sebar semua vidio vidio ini pada Raya dan keluarga besar Raya, atau gw sebar di internet akan sangat menguntungkan bagi gw!!! berharap lah Raya masih sudi hidup bersama perempuan murahan seperti lu... !!!"

Dengan segera Nara pun histeris dia melemparkan gelas ditanganya, dan menangis, Raya yang merasa kuatir terdengar suara gelas pecah, segera kedapur, dan dia pun melihat Nara hanya terdiam.

"Sayang kamu ga apa apa?! "

Nara segera mengusap air matanya, dan cepat nenangguk dan menjawab Raya.

"Enggak... aku ga apa apa kok, "

"Tadi aku dengar ada yang pecah?! "

"Aku.. ga sengaja Ya"

(Raya melihat pecahan beling bekas gelas yang pecah dekat lantai tembok, sedikit membuat Raya curiga dengan serpihan beling dari gelas yang terlihat remuk, karena jika jatuh biasa mungkin tidak akan sehancur itu dan dekat tembok)

" ga apa apa kok sayang...., kamu kedepan lagi sana ya .... biar ini aku yang bersihin, " Ucap Raya sambil melihat pada Nara yang tampak kacau,dia tau Nara sedang tidak baik baik saja,Raya tau Nara sedang ada masalah dan dia mencoba tidak memangksa Nara untuk berbicara karena melihat keadaan nya yang terlihat kacau dan saat kembali bersama berkumpul dengan yang lain pun Nara tampak tidak konsen dan tampak cemas dan diam, Raya memperhatikan istrinya berbeda sikap setelah menerima telpon.

Dan setelah acara itu secara tiba-tiba Nara meminta pada Raya untuk pulang lagi kerumah yang sudah 2 minggu ditinggal, dia beralasan penglihatan nya sudah lebih baik, padahal dihari sebelum nya belum ada rencana tuk pulang ke rumah karena mereka sangat menikmati tinggal bersama keluarga Raya.Dan sore hari itu juga Raya membawa anak istrinya pulang kembali ke rumah atas permintaan istri tercinta nya, Raya selalu menuruti keinginan Nara, karena dia tau Nara tidak seperti biasa nya, Raya tak mau Nara bersedih.

***********""**"""***********************************