Chereads / Beutiful lie / Chapter 26 - Bab 25 Chan Caden Rayasa

Chapter 26 - Bab 25 Chan Caden Rayasa

Saat itu seorang petugas mencurigai Bily.

"Anda siapa ya, tadi kulihat anda keluar dari ruangan bayi. apa anda petugas baru? ! " tanyanya

Tanpa banyak bicara setelah melepaskan baju APD Bily pun segera pergi dengan terburu buru, hingga beberapa meter dekat lift bruuuuk dia bertabrakan dengan Nara

" Aduuuuuh.... " ucap Nara ( Bily melotot terkejut karena yang bertabrakan dengan nya Nara, dan begitu bangkit dan melihat pada orang didepan nya, Nara pun sama seperti Bily, terkaget dan langsung mundur ketakutan.

"Bi.... Bily!!!! "

tanpa banyak bicara Bily segera lari dan masuk lift karena petugas berusaha mengejar nya, tapi tak berhasil, Bily keburu menghilang. Raya yang baru datang membawa surat surat dari dokter dan dari ruangan administrasi pun terkejut melihat Nara yang tampak shock.

"kamu kenapa Nara?! " ucap Raya sambil membantu Nara tuk berdiri.

"Raya... barusan... barusan.... Bily dia disini, dia menabrak ku, Raya apa yang dia lakukan di sini?!? kenapa Bily ada di sini!? " ucap Nara dengan wajahnya yang tampak masih sshock dan ketakutan khawatir jika ada yang Bily lakukan pada Chan.

"Sayang... Nara duduk dulu ya, minum dulu. " ajak Raya.

Beberapa saat mereka menenangkan diri dulu, dan mereka pun tau dari petugas bahwa laki laki asing itu(Bily )masuk ke dlm ruangan bayi tanpa izin.

Dan setelah tahu Chan baik baik saja, Nara dan Raya pun bergegas segera meninggalkan RS.

"Syukur lah Chan baik baik saja, kita segera bawa Chan pulang Raya, aku ga mau Bily, ngapa ngapain Chan.... "

" iya. ... Nara sekarang juga kita bawa Chan pulang "

Dan siang itu pun Raya dan Nara membawa Chan pulang.

Dalam mobil.

"kurasa Bily , masih tidak Terima dengan perceraian kalian, hingga dia masih mencari keberadaan mu.... "

"aku juga tidak tau dari mana dia bisa tau kita di RS dan yang paling ku khawatir kan dia masuk ruang bayi, untuk apa?! jika bukan untuk mencelakai anak kita... "

"Seburuk itukah Bily, but by the way... gw ingat satu hal Nara yang belum pernah gw bilang sama kamu, "

"apa itu Raya?! "

"Waktu aku kecelakaan...., setelah mobil ku ditabrak dengan kerasnya, dari belakang dan mobil ku oleng hingga nabrak pembatas jalan, kecelakaan yang membuat ku hilang ingatan, "

"iya lalu?! sampai saat ini pun polisi tidak berhasil tersangka tabrak lari itu kan"

"iya, dan Apa kamu tau Nara... wajah terakhir yang aku lihat sebelum aku pingsan dan berlumuran darah... wajah yang kulihat itu adalah wajah Bily yang melintas dengan mobil nya, dia tampak terlihat sedikit tersenyum puas dan pergi dengan begitu saja. "

Nara pun menunduk sedih

"jika benar begitu... jadi bisa dibilang akulah penyebab kamu dicelakai sampai kamu masuk RS koma berbulan bulan... akulah penyebab nya dan sekarang dia pun hampir mencelakai Chan pasti karena dendam nya pada ku....ini semua karena salah ku" ucap Nara sambil menangis dan memeluk Chan yang di gendong nya.

"Sayang... jangan salah kan diri mu sendiri... siapa yang tau dia bisa gila dan senekat itu kan!!? siapa juga yang betah dengan laki laki gila seperti Bily? ... " ucap Raya sambil menenangkan Nara.

Setiba di rumah, Nara dan Raya sedikit mengatur tempat tidur baby Chan senyaman mungkin, karena kepulangan baby Chan dadakan, tapi syukur lah segala persiapan sudah lengkap di rumah, yang sudah dari awal Nara beli, dan juga Ricky yang sangat rajin belanja pernak pernikahan dan perlengkapan bayi Chan semasa dalam kandungan. Begitu tau Chan pulang Ricky pun Sesegera mungkin menjenguk dan selalu saja membawa buah tangan untuk baby Chan, sementara baby Chan tertidur pulas, Sambil makan bareng di meja makan mereka bertiga pun bercakap cakap bercerita tentang kejadian tadi di RS, dan kini mereka lebih berhati hati terhadap Billy.

" kalo begitu kenapa lu ga laporkan saja Bily ke polisi, Ya?! " tanya Ricky

"tidak semudah itu, Rick, barang bukti sulit sekali untuk di cari, kejadian sudah lumayan cukup lama dan waktu itu kondisi nya sudah malam, di jalan an yang sepi tidak ada saksi juga, dan gw yakin Billy bukan orang yang bodoh untuk bisa membuat sebuah alibi, semua itu akan membuat tuduhan gw tidak terbukti dan bisa bikin Billy balik melaporkan gw, apa lagi keadaan dan kedekatan gw sama Nara bisa menjadi bumerang bagi gw sendiri. "

(Ricky pun mengangguk mengerti)

"Iya... iya Ya gw ngerti sekarang....! " Ucap Ricky sambil minum teh di cangkirnya.

Nara hanya diam menyimak tanpa banyak bicara, mulai timbul ketakutan dan kecemasan pada dirinya begitu tau Billy pernah membuat Raya celaka seperti itu, dia tau bagaimana sifat Bily yang keras, dia tak menyangka Bily sudah sangat nekat dalam bertindak. Setelah agak malam Ricky pun izin pulang, dan disusul oleh Raya yang kemudian pulang setelah 2 atau 3 jam Ricky pamit pulang.

"Aku pulang dulu ya, kalo ada apa apa langsung telpon aku, atau polisi, kamu dan Chan hati hati ya...!!! kalo perlu nanti aku pindah kost an didekat sini biar kamu dan Chan baik baik saja "

" its ok, aku dan Chan pasti baik baik saja Ya... kamu ga usah terlalu khawatir kaya gitu, kost disini , tempat kerja mu jauh dari sini, aku dan Chan pasti baik baik saja... "

"Kamu yakin?! aku ga perlu kost di dekat sini? "

Nara hanya mengangguk dan tersenyum, lalu Raya pun tersenyum, lalu Raya memeluk dan mencium Nara.

"Ya udah aku pulang ya... "

"Iya... Ya... hati hati...!! "

"iya kamu juga ya...! ! "

Nara pun mengantar Raya sampai Raya masuk mobil dan Raya pun pamit dan pergi pulang dengan mobilnya., setelah melihat kiri dan kanan Nara pun segera masuk kedalam rumah dan menguncinya.

2 bulan kemudian

Setelah putusan cerai dari pengadilan Agama resmi, Ikatan pernikahan antara Raya dan Lucy pun terpisah secara Sah dan Lucy pun tak lagi mengungkit ngungkit hal lain, dan Raya pun tak perduli kan tentang harta gonogini dalam pernikahan yang seumur jagung itu, Raya menyerahkan segala nya apa yang menurutnya berhak untuk Lucy, barang barang dan rumah, Raya tak perdulikan itu. Dia lebih fokus pada Rencana pernikahannya dengan Nara, dan benar saja baru 2 minggu dia menyandang status Duda, dengan segera dia menepati janjinya untuk menikahi Perempuan idaman nya Nara.

Pernikahan itu di adakan secara pribadi saja, hanya keluarga dan teman teman terdekat yang hadir di acara itu, dan tidak semeriah waktu pesta pernikahan nya bersama Lucy, tatapan kebahagiaan tampak terpancar di wajah Raya, tak pernah berhenti dia Tersenyum dan tertawa pada teman atau keluarga nya jika mereka memberi candaan pada Raya, ya Hubungan Raya dan keluarga nya pun berangsur-angsur membaik, dia dapatkan kembali kepercayaan nya pada keluarga nya, dan begitu juga sebaliknya, keluarga nya pun meminta maaf atas apa yang pernah terjadi, kini mereka tak mempermasalahkan status Nara, yang mereka perduli kan adalah kebahagiaan Raya bersama Nara, dan berharap ini untuk selamanya. dan walaupun lahir dari hubungan diluar nikah Chan yang kini berumur 3 bulan di sayangi dan dicintai oleh ayah ibu Raya, dan keluarga yang lain, tampak kebahagiaan dari wajah kedua orang tua Raya, mereka memanjakan Chan dan tak pernah lelah menggendong Chan, dan memamerkan nya pada kerabat yang lain, mereka senang cucunya bertambah, dan itu cucunya dari Raya.

Dan bagi Nara walaupun sulit memberitahu kan pada kedua orang tua nya, tapi ini adalah moment yang sangat penting dan berharga baginya, walaupun sejak kejadian yang lalu hubungan nya dengan keluarga nya terutama ayah nya kurang baik, tapi sebagai seorang perempuan yang akan menikah tentu saja kehadiran orang tua terutama ayah sebagai wali nikah sangat penting bagi Nara dan bagi acara yang akan berlangsung... Begitu kedua orang tua nya datang tentu disambut haru dan penuh tangis, tapi sebagai orang tua mereka hanya bisa berharap ini yang terbaik bagi Nara, terlebih sudah ada anak diantara Nara dan Raya.Sama seperti kedua orang tua Raya,kedua orang tua Nara pun menyayangi Chan sebagai cucu mereka, rasa kehilangan Dean karena dibawa oleh Bily sedikit terhibur dengan adanya Chan, walaupun perlu waktu untuk terbiasa Dan adaptasi diantara mereka,Dan tak lama berlangsung juga acara Pernikahan sederhana dan penuh harus dan kebahagiaan itu dimulai, semua orang ikut bahagia di dalam nya, Ricky pun ikut sesekali menggendong Chan yang sangat lucu itu, dan tumbuh sangat sehat, Ricky walaupun dia masih muda dan belum menikah tapi aura kebapaannya sangat terpancar, kadang malah orang mengira Chan itu anak Ricky karena sangking akrab dan dekatnya hubungan emosional antara Chan dan Ricky, ya Chan seperti punya 2 orang ayah saja, dan tentu itu adalah limpahan kasih sayang yang sangat luar biasa, belum lagi dari keluarga Raya dan Nara semua menyayangi Chan, Dan setelah upacara sakral pernikahan itu selesai mereka pun menikmati jamuan satu sama lain, tanpa waktu lama keluarga Nara pun akrab dengan keluarga Raya, terlihat mereka cocok satu sama lain, terlihat diwajah mereka keakraban tampak mengalir begitu saja, Nara dan Raya ikut senang melihat nya.

Saat itu di tengah kemeriahan Raya dan Nara saling berbincang.

"Akhirnya kamu jadi istri ku yang sah... Nara... " Ucap Raya senang tak percaya.

"Iya Raya, aku pun tidak pernah mengira hari ini akan tiba dalam hidup kita... " ucap Nara sambil tersenyum malu dan menunduk. Raya membelai rambut Nara yang di sanggul rapih, dengan balutan baju pengantin putih nan sederhana, dengan riasan yang sederhana pula, Raya tak henti menatapnya dan selalu memuji Nara dengan kata cantik, seolah perempuan cantik hanya Nara seorang didunia, Nara pun membalas pujian Raya dengan hal yang sama terhadap Raya yang memakai setelan jas hitam kemeja putih yang rapih tentu saja itu penampilan yang jarang dilihat orang-orang, karena Raya biasa sehari-hari hanya pakai tshirt dan sekali kali memakai kemeja santai.

"Hei lihat mama dan papa mu Chan... sedang apa mereka???? kaya yang malu malu gitu ya... " ucap Ricky sambil menggendong Chan.

"Hai... sayang ku Chan.... sini sini papa gendong ya, jangan sama om Ricky terus kasian, om Ricky keberatan, Chan kan ndut ya... " ucap Raya bercanda

"Ah... lu Ya, gendong sampe pagi juga om Ricky ga masalah kok Chan..., yang kasihan itu papa Raya kalo sampai pagi gendong Chan, nanti ga bisa bobo ama mama Nara.. hehehe" balas Ricky sambil ketawa, Raya dan Nara senyum senyum. malu.

" hahaha.. apa an sih lu Rick!! " ucap Raya

sambil menggendong baby Chan dari Ricky.

"Ricky, makan ayo... kamu dari tadi gendong gendong terus de Chan, pasti laper... " ucap Nara

"enggak juga kok, tadi aku gantian gendong ama nenek dan kakek nya de Chan, asik bgt nenek dan kakek juga lengkap om dan tante de Chan baik baik semua, suka semua sama de Chan,aku aja ini dari tadi baru kebagian gendong jadi ga pegel juga, tapi kalo laper iya sih, Ra gw laper...kita makan biarin de Chan sama papa Raya aj, kita makan yuu" ucap Ricky sambil bercanda

"Nah kan... ayo...Rick... tinggal in papa Raya ama de Chan hehe" ucap Nara bercanda.

"Ah... kalian... mo ikut juga dong kita makan... iya kan ya sayang.... " Ucap Raya sambil menyusul Nara dan Ricky.

Saat itu mereka bersuka cita dalam kebahagiaan, terutama kedua keluarga mempelai yang sedang menikah, dan teman teman terdekat mereka, Mery pun ikut hadir bersama suami dan anak anak nya, Hanya satu orang yang sangat membenci hari itu,tiada yang lain dia adalah Billy, karena tidak bisa masuk dan penjagaan di hotel yang dijadikan Tempat Nara dan Raya menikah di jaga ketat, dan hanya orang orang yg di undang, yang boleh masuk, Bily pun hanya minum minum sendiri di salah satu ruangan Cafe Hotel, sampai acara pernikahan itu selesai dan Bily masih kuat minum minum sendiri. Dia tau Nara dan Raya menikah karena tau dari mata mata yang dia sewa, Lucy sudah tidak mau tau urusan apapun baik tentang Nara ,Raya ataupun Bily, Lucy memilih pindah kota dan tak ikut campur lagi masalah antara Nara, Bily dan Raya, tapi terkadang jika sekedar tanya kabar dia masih melakukan nya walaupun itu bisa disebut hal yang langka.

Bily pun menyewa salah satu kamar di hotel itu, tapi malam itu dia habiskan hanya dengan minum minum dan mabuk parah,sampai sampai pegawai hotel memboyong nya untuk masuk kamar hotel. dan setiba di dalam kamar hotel dengan badan yang tergeletak di atas tempat tidur dia memandang langit langit hotel dengan penuh perasaan kecewa, emosi yang tak terbendung membuat nya berteriak teriak sedemikian rupa... hingga dia pun meneteskan air matanya.

"Napa hidup gw sekarang begitu menyedihkan.... kenapa???... kenapa....??? kenapa Tuhan??? ini tidak adil bagi ku!!! (Bily pun menangis sendiri)... hidup gw hancur karena perempuan penghianat itu!!! perempuan berengsek !!! perempuan tak tau diri!!! lu tega buat hidup gw dan Dean hancur seperti ini?! lu buat gw menderita seumur hidup! lu bahagia di sana?! .... tidak... tidak akan pernah terjadi... tidak akan pernah gw biarkan lu bahagia sedetik pun... Nara...!!! lihat saja.... lu udah buat hidup gw hancur.... ,,, gw buat hidup lu hancur sehancur... hancurnya....!!! sampai lu merasa menyesal seumur hidup lu!!! sampai lu menyesal sudah berbuat seperti ini terhadap gw...!!! gw janji... gw janji... tidak akan pernah membiarkan lu bahagia dengan siapapun!!! tidak dengan Raya atau pun dengan laki laki lain!!! " Ucap Bily dengan sorot mata yang tajam dengan emosi yang mengebu gebu.

******************************""""""******************