Chereads / Beutiful lie / Chapter 25 - Bab 24

Chapter 25 - Bab 24

Apologis.... you everything to me!!

Ric dan Raya pun masuk kembali ruang inap yang Nara tempati, untuk bersama mencari nama yang bagus untuk bayi mereka sayangi.

"Chan Caden ...!!! hemm jadi menurut kalian itu bagus?! " ucap Nara

" iya Nara Chan bercahaya/bersinar, Chaden berkerabat atau sahabat, kerabat yang bercahaya atau cahaya yang berkerabat, dibolak balik artinya tetap baik" ucap Ricky

" iya dan semoga Chan bisa bikin kekerabatan kita semakin bersinar ya Rick" ucap Rick

"Iya deh gw setuju... " Ucap Nara sambil melihat pada Raya dan dan Ricky yang terlihat gembira dan akrab.

Berhari hari dan berminggu minggu kemudian, keadaan Nara semakin membaik begitu pula bayi Chan, Raya pun lebih berhati hati jika pulang atau pergi ke RS jika saja ada yang mengikuti, begitu juga Ricky jika menjenguk akan sedikit waspada jika sekiranya ada yang mengikuti dia lebih baik batal untuk ke RS. Raya memilih tidak bekerja sementara dan lebih fokus merawat Nara dan bayinya di RS. Hingga 1 bulan kemudian, Nara sudah dinyatakan sembuh, hanya saja tidak boleh melakukan dulu hal hal berat, jadi Nara boleh pulang lebih dulu, tapi Bayi Chan masih harus di inkubator untuk 1 atau 2 bulan kemudian, jadi setiap hari Nara ke RS melihat perkembangan bayi Chan, sementara Raya dan Ricky kembali fokus ke pekerjaan nya, Raya 3 x dalam seminggu menengok Chan, Ricky kadang 2 minggu 2 atau 3 kali, dan Nara tidak mempermasalahkan hal itu dia mengerti kesibukan masing-masing, untuk sementara Raya pun ngekos di sebuah kos kos an kecil untuk dirinya sendiri, sebelum resmi menceraikan Lucy dan menikahi Nara dia memilih hidup mandiri lagi.

Dan pagi itu,

karena libur Raya pun menuju RS dengan hati yang gembira.

"Akhirnya gw bisa nemuin kesayangan kesayangan ku...! " ucap nya penuh kebahagiaan. senyuman yang dia tebar kesetiap orang yang dia temui, membuat yang lain ikut merasakan kebahagiaan diwajah Raya walaupun yang lain tak tau apa itu, mereka hanya menyangka Raya sedang jatuh cinta. Bergegaslah Raya pergi menuju RS dengan mobil yang dikendarai nya, tanpa dia sadari Lucy mengikuti nya , dengan hati hati Lucy mengikuti Raya dengan mobilnya, berusaha membuat Raya tidak mencurigainya, karena ini kesempatan yang sangat besar, yang sangat dia tunggu tunggu setelah 1 bulan lebih dia mengintai gerak gerik Raya ,mencari cari dimana tempat tinggal Raya yang baru dan lain lain melalui mata mata yang dia bayar mahal, dan dia tidak mau kesempatan besar ini dia lewatkan dengan kegagalan. Dan setelah lama dalam perjalanan begitu sampai, dan Lucy melihat mobil yang Raya kendarai masuk ke RS, Lucy pun tertegun dan segera mengikuti masuk ke RS begitu ada kesempatan, dan Lucy parkir kan mobil nya dengan hati hati. Lucy mengikuti Raya dengan hati hati, Raya menyapa Satpam, suster, dokter dan para petugas di RS itu seolah sudah akrab, dan terlihat mereka pun sudah tau pada Raya, sampai-sampai menyebut nya pak Raya, Lucy bersikap wajar seolah seseorang yang akan mengunjungi kerabat yang sakit agar petugas disana tak curiga. Beberapa lantai dia susuri melalui lift dan dia menuju lantai 3 dimana dia melihat Raya menekan lantai 3.setiba dilantai 3 Lucy kebingungan harus kemana lagi, dia pun masuk ruangan tak tentu arah, dengan perasaan mulai berkecamuk di dadanya, perasaan kesal, marah, kecewa dan sedih terhadap Raya yang akhirnya membuat dia terduduk sendiri di kursi yang berderet memanjang dipinggir dinding, sejenak dia terdiam.

"Siapa yang lu temui disini!!!! " ucap Lucy dalam hati sambil merasa kesal, dan tak lama terdengar sayup sayup suara Raya.

"Benarkah... Chan boleh pulang hari ini?! "

"iya... syukur lah, perkiraan nya ternyata lebih cepat kesehatan Chan dan tumbuh kembang Chan yang membaik membuat dokter membolehkan Chan pulang" ucap Nara.

Lucy yang mendengar segera bangkit dan mencari asal suara itu, dan ternyata Nara dan Raya ada tak jauh dari posisi Lucy duduk hanya beda 1 lorong dari tempat yang dia duduki sekarang. Setelah mendekati dan melihat itu benar Raya dan Nara Lucy pun segera memfoto nya dengan handphone, dan mengirim nya pada nomer Whatsapp Billy.

"Sekarang kita tinggal tunggu aja dokter atau bidan yang Rawat Chan datang, minta surat surat nya" ucap Nara

"akhirnya...bayi kita bisa kita bawa pulang...jagoan ku ,yang terlahir dari perempuan yang sangat sangat gw cintai dan gw sayangi...ga ada dua nya, yang sangat kuat dan hebat...Nara(sambil menatap Nara dan memeluk Nara dengan penuh kebahagiaan),,oke... kamu udah makan belum? kita makan dulu yu mumpung masih jam 9 dokter datang jam 10 kan" ucap Raya

" Aku udah sarapan tadi, tapi ya udah biar aku temenin, "

"Nah buat apa cuman nemenin... sekalian makan juga dong... mau aku suapin... ?! " Ucap Raya

" hemmmm...iya iya aku makan lagi tapi ga di suapin lah... "

"Napa?! malu?!... ga usah malu lah... ayo! jangan hiraukan orang orang" ucap Raya sambil cepat menggengam tangan Nara, Nara tersenyum dan Raya terus menggandeng tangan Nara membawa nya menuju pintu lift untuk cari tempat sarapan di sekitar RS. Lucy yang melihat keromantisan Raya pada Nara sangat berbeda 180% dengan apa yang dia dapat kan dari Raya, hanya sikap kecanggungan, Dingin, acuh tak acuh, mesra yang dipaksakan pada awal menikah hanya untuk menutupi kecanggungan dihadapan orang dan keluarga, bahkan Raya pun belum pernah melakukan hal apa yang seharusnya suami lakukan pada istrinya,sekalipun tidak , ya Raya tak pernah sekali pun menjamah atau melakukan hubungan suami istri pada Lucy. Melihat dan mendengar Raya berlaku mesra pada Nara seketika Lucy pun lemas, dan tiba tiba dia meneteskan air matanya terutama ketika tau bahwa bayi yang dikandung dan dilahirkan Nara adalah bayi Raya.

"Sebenarnya apa yang selama ini gw lakukan??? apa?... semua ga guna... " ucap Lucy sambil terisak menangis.

"Raya begitu mencintai Nara, dan sekarang gw sadar gw hanya habiskan waktu gak guna!!! "

perlahan lucy pun mengusap air matanya, dan bangkit. dan perlahan dia pun menuju ruangan bayi, dan dia melihat bayi Chan yang terlihat terlelap tidur di tempat tidurnya, bayi yang begitu mirip dengan Raya dan semanis Nara, perlahan Lucy pun tersenyum tipis.

"Memang dia sangat mirip diri lu Raya....bayi itu mirip lu...bayi itu ingin memberi tahu pada semua orang bahwa ayahnya lu Raya...ternyata selama ini Nara hamil bayi lu!!! "

Setelah itu dengan keadaan lemas Lucy pun berjalan perlahan meninggalkan RS. Lucy pun masuk mobil dan segera meninggal kan RS, dan ditengah perjalanan Bily pun menelpon nya.

" Halo... "

" ya Bily... " ucap lucy terdengar sedikit parau

"Foto yang lu kirimkan... dimana ini? di RS mana?! "

"Bily... mereka ada di RS, ya lu bener"

"lu sekarang dimana? "

"Gw otw pulang... "

"Kenapa lu pulang?! ini belum selesai...?! "

"Bagi gw ini selesai Bily... gw ga bisa lanjutkan..!!!(sambil menangis)

" Wait... wait... kita ketemu di Cafe biasa Ok gw otw kesana,!!! "

"Ok!! " ucap lucy terdengar lemah

Dan setiba di Cafe yang biasa mereka bertemu, mereka pun langsung ke inti masalah setelah memesan minuman ringan dan kopi.

"Sebuah hasil besar setelah pengintaian berhari hari, berminggu-minggu bahkan hampir berbulan-bulan... dimana mereka sekarang?! " Ucap Bily.

Lucy hanya minum dengan perlahan.

"Oh ya foto itu, di RS mana, gw ingin tau!!! "

"Sedikit pun lu ga tanya kenapa gw begini? sedikitpun lu ga tanya kenapa gw nangis? (Bily menatap heran pada Lucy yang memandang kosong kedepan,dan sesekali air matanya berurai) " jadi lu pingin gw tanya lu kenapa? ya udah kenapa lu nangis?!" tanya Bily Lucy hanya terdiam dan menghapus air mata nya,

"Ok ,tanpa lu bilang juga gw udah tau jawabannya, karena Raya lebih milih Nara kan, dibanding lu?! gw sudah tidak kaget dan heran!!!" ucap Bily dengan cuek nya dan tak perduli perasaan Lucy.

"Sekarang jawab gw mereka di RS mana?!"

"Bily... sudahlah, seperti yang tadi gw bilang , gw udah selesai dengan semua ini, gw ga bisa lanjutkan, gw ga bisa memaksakan rasa Cinta Raya terhadap gw, dan gw pikir lu pun begitu, lu ga bisa memaksakan Nara untuk kembali bersama lu! kita semua sudah selesai...dan mereka tidak bisa berpisah walaupun seribu satu cara kita lakukan untuk memisahkan mereka!!! ...kita biarkan saja mereka.... ini sudah berakhir!!! " ucap Lucy,

wajah Bily tiba-tiba berubah tanpa ekpresi, mendengar keputusan Lucy yang memilih untuk menyerah mempertahankan Raya.

"kenapa lu bilang seperti itu ha? lu nyerah? bukan kah lu yang pertama begitu mengebugebu dengan semangat nya minta gw bantuin lu biar tau dimana keberadaan mereka,gw bantu lu...gw kerahkan orang orang terbaik untuk cari info tentang mereka,gw habiskan waktu dan tenaga untuk ini semua,tapi kenapa sekarang lu nyerah, ha?!!" tanya Bily dengan begitu emosi heran mentap dan sedikit berteriak pada Lucy.

"iya... memang gw yang minta lu bantuin gw... tapi kini gw sadar... cinta itu tidak bisa dipaksakan, gw sekarang ngerti begitu Raya mencintai Nara, walaupun berkali-kali keadaan sulit dan rencana rencana yang kita bikin untuk membuat mereka terpisah selalu tidak mempan dan pada akhirnya mereka selalu kembali bersama, gw lihat bagaimana Raya,dia memperlakukan Nara begitu penuh kasih sayang,dan perhatian,dia berubah kembali menjadi sosok dirinya sendiri yang ceria dan bahagia, dari sosok yang acuh dan murung begitu kembali bersama Nara, gw sekarang ngerti Nara sangat berarti bagi hidup nya dan gw ga ada sedikitpun tempat dihatinya, sedikitpun dia tidak pernah menyentuh gw... tapi pada Nara setiap ucapan dan Setuhahan nya sangat begituh penuh cinta,, dan perhatian,perduli dan begitu merendah semua perempuan menginginkan itu pada seseorang yg di cintainya... dan gw ga bisa sedikit pun mendapatkan nya... dengan cara apapun... gw ga bisa.... gw.. hanya dapatkan keterpaksaan... dan hanya sebatas menutupi keadaan yang kaku... gw.... tidak pernah dapat apa pun dari Raya... atau sekedar simpatik dari nya... gw....

"Hentikan Lucy....!!!! (bentak Bily, seketika Lucy pun terdiam)... lu bilang Raya begitu mencintai Nara, Raya berubah dingin sama lu dan berubah ceria bahagia bersama Nara, dia tampak lebih baik dengan Nara dan lebih buruk tanpa Nara, lalu lu ga lihat apa yang terjadi dengan gw? kenapa lu hanya mengasihani Raya, tapi tidak dengan laki laki yang lain? kenapa lu ga mengasihani dan bersimpati terhadap gw?!!! gw hampir gila dengan ini semua, tapi tak ada satupun yang mengerti!!! gw di khianati berkali-kali, gw maafkan dan gw hanya ingin Nara pun setia dan selamanya jadi milik gw, lu ga lihat betapa banyak perubahan yang perempuan sialan itu buat terhadap gw!!! bahkan lu ga tau gw atau Raya yang lebih banyak pengorbanan karena perempuan sialan itu!!! Cinta Raya tak ada apa apa nya dibanding kan dengan perasaan cinta gw pada Nara!!! bahkan gw bisa melakukan apapun untuk membuat Nara tidak dimiliki siapa pun, gw hanya ingin dia jadi milik gw!!! dan bahkan gw bisa membunuh siapapun yang menurut gw dialah penyebab hancur nya hidup gw dan keluarga kecil gw!!!"

"mungkin lu bisa melakukan semua hal bodoh itu Bily,Tapi lu tetap tidak bisa memaksakan rasa cinta lu pada orang yang tidak atau sudah tidak lagi lu miliki billy, sadarlah Nara sudah tidak lagi cintai lu Bily! lu kira gw ga ada perasaan pada Raya?! gw lakukan semua kegilaan ini karena gw cinta pada Raya, lalu apa lagi kalau kenyataan nya orang yang lu cintai tidak mencintai lu lagi, dan mencintai orang lain? apa lu akan terus memaksakan cinta? sadar Billy jika lu terus seperti ini lu udah gila!!! jangan membuat lu tambah hancur dengan berbuat hal hal jauh lebih gila, tanyakan pada hati lu apa semua ini pantas di namakan cinta? atau hanya perasaan kecewa atau dendam yang tak bisa lu hilang kan?! jika itu perasaan cinta maka biarkan Nara bersama Raya, biarkan mereka bahagia, jika itu perasaan kecewa dan dendam maka hilang kanlah karena semua itu tidak baik bagi lu, semua itu hanya akan menghancurkan hiduplu sendiri atau bahkan hidup orang lainnya,!! ingatlah mungkin bukan hanya Nara yang perlu lu perhatikan tapi diri lu dan anak lu dari Nara juga!! " ucap Lucy dengan serius, sejenak Bily pun diam.

"Gw pulang,! " ucap Lucy sambil beranjak

"katakan dimana RS itu berada?! "

"haaaaa... lu masih saja?! "

"Cepat katakan saja!!! lu ga mengerti apa yang gw rasakan!!! Cepat katakan lucy!!! " ucap Bily dengan nada keras.

"RS.Central Medicine,, ya... RS Central Medicine, Semoga lu bertemu dengan mereka dan mengugurkan apa yang akan lu lakukan setelah melihat kebahagiaan mereka....lagian sebentar lagi mereka pulang dengan bayi mereka!!! " ucap Lucy

Seketika itu Bily menarik tangan Lucy.

"Apa lu bilang, bayi mereka?! "

"Ya... Nara melahirkan bayi dari Raya, dan sekarang dokter membolehkan bayi itu dibawa pulang. setelah beberapa bulan dirawat karena prematur" ucap Lucy.

Tanpa banyak bicara Bily pun segera bangkit dan pergi menuju RS dengan mobilnya.Lucy hanya melihat Bily tanpa beranjak.

"Semoga ... ucapan gw...nanti bisa membuat lu mengerti dan sadar Bily bahwa...perasaan itu tidak bisa dipaksakan,semoga lu tidak berbuat hal hal gila di luar batas...lagi" ucap Lucy berharap semua akan berakhir Dengan baik baik saja. Saat itu Billy didalam mobil Dengan setengah ngebut Bily tak perduli dengan keadaan jalan disekitar nya, di dalam hatinya dia hanya penuh dengan kemarahan yang memuncak dan serasa ingin meledak. dia ingin cepat sampai di RS tujuan, dengan kecepatan yang benar benar membahayakan, dia tak perduli apapun, syukur saat itu jalan agak senggang,.

Sementara itu Nara dan Raya berbincang sambil makan di resto terdekat RS.

"Makan yang banyak ya... biar kamu cepat sembuh total... mau pesan apa lagi?! " ucap Raya

"Udah... Ya, aku ga bisa lagi makan, kamu lihat sendiri perut aku setelah melahirkan cesar begitu sulit kembali ke bentuk asal...!! " ucap Nara terlihat agak kesal dan bibirnya cemberut, Raya malah tertawa kecil melihat pada Nara,

"takut nambah gendut ya?! (nara buang muka) Aaah... itu ga masalah kok buat aku... sungguh... (Sambil memeluk Nara dan membelai rambutnya, dan mereka tak perduli orang yang melihat pada mereka).... walaupun km bertambah berat badan aku ga akan mempermasalahkan itu, samasekali aku ga perduli, yang aku perduli kan hanya kehadiran mu dan anak kita... kalian adalah segala nya bagi ku... kebahagiaan sejatiku, dan sumber segala harapan dan cita cita hidup hingga akhirat... (dan tiba2 ada Pesan Whatsapp di HP Raya, dan Raya pun membacanya, wajahnya tampak senang setelah membacanya. )

"Ada apa Ya? "

"Syukur lah.... ini pesan dari pengacara ku yang mengurus perceraian ku dengan Lucy, tiba tiba saja dia dapat kabar dari pengacara nya Lucy , Lucy setuju dengan permohonan perceraian yang aku gugat dipengadilan, dan Lucy tidak lagi mempersulit semuanya, semoga saja Lucy tidak berubah pendapat,pikiran .. iya dan aku berharap dia nanti mendapatkan pendamping hidup yang lebih baik dari ku, dan lebih mencintai nya.... "

" Amiiin,semoga terwujud. syukurlah jika semuanya dipermudah... "Ucap Nara sambil tersenyum.

" Setelah putusan cerai syah aku janji segera menikahi mu, bahkan satu jam setelah putusan itu diketok palu hakim aku bersedia menikahi mu Nara, aku merasa belum tenang jika kita belum resmi menikah... "

" Sabar Raya jika kita jodoh pasti kita akan bersama jua dalam pernikahan... "

"justru itu masalah nya Nara... aku udah tidak sabar..... tidak sabar membawa kamu seatap dalam satu rumah, ga sabar menjadi suami mu yang resmi dan tidak sabar ingin menambah adik bagi Chan!! " Ucap Raya sambil tertawa kecil dan tersenyum malu, Nara malah mencubit perut Raya)

"Aduh.... sakit! " ucap Raya

"Nih yang lebih sakit lahiran Cesar... ini aja sakit nya masih kerasa udah mau nambah.... big No... "

ucap Nara cemberut

"Hehehe iya iya... iya sayang aku yang terakhir itu cuman bercanda kok... tapi kalo Chan udah satu tahun, nambah lagi ya....?! hehehehe... "

"Ah... udah ah... "

"Iya.. iya... Ampun deh, kalo marah bikin aku makin gemes... hehe... ya udah kita kembali yu ke RS, udah mau jam 10."

"Iya ayok... udah ga sabar pingin bawa Chan pulang ke rumah. "

Karena jarak Resto dan RS tidak jauh mereka hanya berjalan kaki , sepanjang jalan Raya tak pernah melepaskan tangan Nara, Raya pun tidak berjalan terlalu cepat karena dia tau Nara masih merasa agak kuatir dengan bekas luka jait cesar di perutnya. Sepanjang jalan yang meraka lalui mereka nikmati dengan gembira, dan Raya tidak pernah berhenti menghibur Nara, Nara merasa bahagia dan tak ada beban sedikit pun saat dirinya bersama Raya.

Sementara itu tanpa mereka ketahui Billy telah dulu tiba di Ruang bayi RS tersebut, Billy berusaha mencari mana bayi Nara dari Raya. hingga ada satu suster yang keluar dari ruangan bayi, dan Billy buru buru tanpa diketahui menyelinap masuk ke dalam tanpa sepengetahuan dan Izin di sana. Didalam ruangan bayi tersebut Billy mencari satu persatu bayi Nara dengan melihat nama ibu dari gelang yang dipakai setiap bayi yang terpasang dipergelangan , dan di kartu Identitas yang terpasang di tiap box tempat tidur bayi, dan setelah beberapa bayi yang dia lewati bukan bayi Nara hingga akhir diapun membaca jelas nama mantan istri nya itu di gelang identitas bayi laki laki yang terlihat sehat yang bernama Chan Caden Rayasa , seketika Billy pun tersenyum sinis.

"Akhirnya gw temui anak haram ini!!! ..." ucap Billy didalam hati, dan tangan Billy pun hampir hampirm membekap hidung dan bibir bayi Chan yang tertidur pulas itu, tapi tiba-tiba beberapa suster perawat masuk untuk memeriksa bayi mana saja yang pulang hari itu. Dengan seketika Billy pun kaget, dan dengan sikap cepat dan sigap dia segera meninggalkan ruangan itu dan segera membuka ApD dikamar ganti. dan memperhatikan dari kejauhan.

***************************+++++++****************