Storya Cafe.
Raya sudah menunggu lebih awal dan tak lama Mery pun datang .
"Apa kabar lu?! sorry gw ganggu waktu lu?! " ucap Raya sambil berjabat tangan dengan Mery.
"Gw, baik... its ok, kebetulan gw lagi ada waktu senggang kok" ucap Mery
" lu pesen minum dulu atau lu juga mau makan? "
ucap Raya sambil memanggil pelayanan, mery pun memesan minuman dan makan nya. Mereka pun langsung berbicara ke inti pembicaraan.
" Gw denger lu udah nikah dengan perempuan bernama Lucy?! "
"ya sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu, pasti lu tau dari Nara"
" ya dia banyak cerita tentang lu, tentang hubungan kalian, dan tentang bagaimana kalian tiba-tiba berakhir, dan ya... sampai dia sekarang hamil... "
" gw ingin tau banyak, apapun yang Nara ceritakan sama lu..., lu pasti tau segala nya tentang dia! dan lu pasti tau sebelum dia hubungan dengan gw, dia sudah punya suami dan anak, apa alasan dia menyembunyikan semuanya pada gw!!! "
"Raya soal itu ya gw tau Nara itu bukan lagi wanita lajang, awalnya dia hanya ingin cari hiburan saja, dia sempat bilang juga dia hilang kendali, dia menemukan apa yang dia inginkan dan dambakan, kebahagiaan dan hidup yang lebih ceria bersama lu... dia merasa berharga dengan perlakuan lu yang tidak dia dapat dari suaminya Bily, dia merasa hidup kembali dan merasa dihargai sebagai seorang perempuan, tapi dia juga sadar posisi dan status dia, dia ingin memberi tau lu tentang status dia, tapi dia terlalu terbawa perasaan, dia sadar apa yang dia lakukan salah tapi dia merasa tidak sanggup untuk menghentikan tindakannya.Bily sempat sekali mengetahui Nara, Bily marah dan Nara pun berniat menghilang dari hidup lu, tapi karena lu ternyata dapat nomor handphone nya dan lu ada di jakarta, dia pun terpaksa menemui lu dan dia kembali berhubungan dengan lu tanpa sepengetahuan Bily. Ya... lu tau sendiri dia semakin terbawa perasaan nya, hingga dia nekat melakukan kebohongan demi kebohongan mengatasnamakan cinta, hingga dia merasa tidak ada lagi rasa untuk Bily dihati nya, dia ingin hidup bersama lu dan dia mengambil tindakan yang sudah jauh dari apa yang gw kira, dia rela di usir dari rumah orang tua nya, dia bahkan mulai hidup mandiri demi lu... dia menerus kan dustanya sambil menunggu putusan cerai dari pengadilan, dia lakukan semua itu karena dia yakin lu bisa menerima nya, dan dia yakin lu mencintainya, tapi Bily selalu mengajukan banding atas pengadilan, dia selalu bisa menahan agar putusan cerai tidak jatuh, dia beberapa kali mengundur putusan hakim, dan menunda nunda perceraian, hingga dia rela menyogok pengadilan agar Nara tidak lepas dari nya. Dan Bily pun beberapa kali memaksa Nara untuk berhubungan dengan nya, dengan cara kasar, dan tak segan memukuli Nara jika Nara menolak, sempat gw lihat luka luka lebam di wajah Nara dan di badan nya, ya itu adalah perbuatan Bily, tapi Nara tidak bisa melaporkan tindakan Bily, dia kasihan pada Dean anaknya jika Bily harus dipenjara, jadi dia selalu menyembunyikan hal itu terhadap lu... (Wajah Raya pun terlihat sangat kaget dan sedih mendengar hal itu, karena dia sendiri pun pernah beberapa kali melihat wajah Nara luka lebam)
"Jadi pagi itu... Nara bukan alergi kulit... tapi dia... oh..God!!" ucap Raya dalam hati sambil nunduk.
"dia ga mau lu tau Raya... dia belum seutuh nya berterus-terang hal itu pada lu, dia bilang sangat takut karena Bily semakin berani menampakkan diri dihadapan lu dan keluarga lu, dia mengaku sebagai teman Nara agar bisa masuk kedalam kehidupan kalian, Nara tidak bisa berbuat banyak karena takut Bily mengatakan hal yang sebenarnya pada lu dan keluarga lu di waktu yang belum tepat,dia serba salah, tapi keyakinan nya terhadap lu mengalahkan ketakutan nya terhadap Bily, maka dari itu mungkin Bily pun semakin ingin melihat kalian hancur karena Nara semakin tidak mau kembali kepada nya, maka dari itu Nara pun bertekat melanjutkan hubungan kalian hingga kecelakaan itu terjadi, lu koma padahal rencana kalian untuk menikah tinggal 1 bulan lagi,karena surat putusan perceraian tinggal beberapa minggu lagi diterbitkan pengadilan. "
" tunggu Mery... seperti nya gw ingat satu hal, dimalam dimana gw mengalami kecelakaan.... (ucap Raya sambil menutup matanya dan menunduk berusaha mengingat sesuatu)..... iya Mery... gw ingat sesuatu... gw ingat!! " ucap Raya
" lu ingat apa ya??!! " Ucap mery penasaran
" Sebelum gw jatuh pingsan tak sadarkan diri, gw lihat dia.... gw lihat siapa yang sengaja menabrak gw dari belakang!!! dia... "
"Siapa dia ya.... "
"Dia... dia Bily!!! "
"Oh my God!!!! " Ucap Mery tak menyangka
"Ternyata dia yang sudah mencelakai gw !! dia menang sengaja melakukan nya, agar gw dan Nara tidak jadi menikah dan mungkin dia juga berharap... gw .... oh gw ga sanggup meneruskan nya!!! ternyata dia sangat berbahaya"
"gw juga ga tau dia bisa berbuat sejauh itu"
" jika begitu gw pikir, orang yang melakukan penganiayaan kemarin kemarin sampai Nara masuk RS adalah.... " (Mery memotong)
"Bily!!! ya sudah tak salah lagi dia pasti Bily, Nara selama di RS cerita sama gw, Bily yang lakukan itu, dia datang beralasan mau meminta sertifikat rumah, dan bilang akan membawa Dean ke Surabaya, Nara tidak setuju dengan Dean yang akan dibawa ke Surabaya, Bily bersih keras akan membawa Dean, dan begitu melihat buku catatan pemeriksaan kehamilan Nara ,Bily dia marah besar, dia tak Terima Nara hamil....
" Tunggu Mery, mengapa Bily tak Terima Nara hamil jika itu anak dari nya, bukan kah itu hasil perbuatan nya, bukan kah itu akan membuat Nara semakin tak bisa lepas dari nya. "
"Raya.... kenapa lu ga peka!!!! " ucap mery, sambil melihat pada Raya dengan kesal,
" Lu tau kan saat ingatan lu pulih, lu sendiri yang nyari nyari Nara, Nara sendiri yang bilang ama gw!! lu bahkan tak perduli dengan Lucy dan saran keluarga lu... lu minta Nara kembali dan apa lu pikir lu ga pernah melakukan hubungan dengan Nara?! " ucap Mery dengan nada kesal
" lu pikir siapa yang meminta Nara melakukan hal diluar batas itu?! lu sendiri yang melanggar kata kata dan prinsip lu dan lu melakukan nya kepada Nara!!! apa kata kata gw salah?! apa Nara mengada ada soal hal seintim ini sama gw? Dia mempercayai lu sepenuhnya, Raya!!! karena dia sangat yakin lu akan menikahinya, karena dia sangat yakin lu akan melakukan apapun demi kalian, dia tak takut apapun lagi karena dia yakin sama lu!!! tapi tak percaya keyakinan nya itu salah, dihadapannya lu menikahi Lucy tanpa mengatakan apapun, dan lu ga tau dia itu sedang hamil anak lu, bahkan dia pun baru sadar dia hamil anak lu setelah beberapa minggu lu dan Lucy menikah... (wajah Raya pun tampak sedih dan penuh penyesalan).... dia hamil anak lu dan lu malah menikahi cewe lain di hadapan nya, ....
" gw ga tau Mery... !!! sungguh gw ga tau.... gw ga tau Nara hamil anak gw...!!! gw ga tau!! " Ucap Raya sambil memegang Kepala nya dengan kedua tangannya.
" Gw pun ga tau keluarga gw akan menikah kan gw saat itu, mereka seolah menjebak gw untuk menikahi Lucy, sebelum nya Bily datang dan memberi tau gw bahwa Nara istrinya dan mereka mempunyai seorang anak, dihadapan gw dan keluarga gw, sungguh itu sangat memukul keyakinan gw!!! itu sangat menghancurkan keyakinan gw untuk menikahi Nara, jika gw meneruskan gw berfikir gw sangat jahat karena telah menghancurkan sebuah pernikahan orang lain, merebut kebahagiaan orang lain, gw ga bisa seperti itu, dan ya... saat itu gw merasa marah dan kecewa pada Nara, gw kesal dan benci, perasaan gw down saat itu, gw seolah disandera dengan kenyataan yang menampar gw, bahwa Nara telah berbohong dan menipu gw setelah sekian lamanya, gw berharap keputusan gw saat itu benar, gw berharap keputusan saat itu yang terbaik, tapi sekarang gw sadar gw salah... gw malah makin membuat semua nya kacau, gw tidak bisa berpura-pura gw bahagia, gw tidak bisa mencintai Lucy sepenuhnya, bahkan gw merasa bukan diri gw yang dulu, gw bahkan sering bertengkar dengan keluarga gw, dan sekarang gw enggan untuk dekat lagi dengan keluarga gw, karena ada perasaan marah atas pernikahan yang tak gw inginkan, dan gw ga tau Nara juga lebih menderita daripada gw... dia hamil anak gw, dengan keadaan serba sulit, dan gw tidak ada disisi nya, bahkan saat Bily bajingan itu memukulinya, dan hampir membuat nya keguguran.... Nara hamil anak gw... gw ga tau Mery... sungguh gw ga tau... !! terakhir gw malah menyangka dia yang tidak tidak dengan Ricky,gw malah bilang dia cewe gampang,gw malah tuduh bayi itu bayi Ricky... jahatnya gw..." Ucap Raya sambil sedikit menahan emosi nya. Beberapa saat Raya hanya bisa diam dam menunduk kan kepalanya di atas meja, sesekali dia terdengar terisak dan menghapus air matanya, Mery hanya bisa mengusap punggung nya dan bilang sabar.
" jahatnya gw... gw malah bikin dia pendarahan karena membuat nya sedih dengan bilang yang tidak tidak...!!! dan menuduh dia yang lain lain... "
" lu sabar Ya... semoga Nara baik baik saja!! "
"Bayi... gw... bayi gw!!! gw harus ke RS, gw ga mau menyesal untuk yang kesekian kalinya lagi!!! gw harus ke RS!! " Ucap Raya dengan segera meninggal kan cafe, Mery pun ikut bersama Raya menuju RS dimana Nara dirawat.
Sesampainya di RS.
Raya dan Mery melihat Ricky tampak sedang kebingungan dengan keresahannya.
"Ricky... bagaimana keadaan Nara?! " tanya Raya
"Hai Ricky, gw Mery temannya Nara" ucap Mery memperkenalkan diri tapi Ricky tidak menggubris dia malah langsung menghadap Raya dengan wajah yang marah dan kesal.
"Kenapa lu kemari?! gw kan udah bilang jangan lu ganggu Nara lagi, lu liat sendiri kan apa yang udah lu lakuin sama Nara!!! ini perbuatan lu!! " ucap Ricky dengan emosi nya pada Raya.
" iya gw akui gw salah, Ric!!! tapi gw juga berhak mengetahui keadaan Nara sekarang!! " ucap Raya
" lu enak banget ya ngomong kaya gitu, setelah apa yang lu lakukan!!! "
" tapi benar kan gw ada hak tau keadaan Nara!! karena gw ayah bayi yang di kandung Nara!! "
dengan segera Ricky pun menarik kerah baju Raya,
" Lu tau dari mana soal itu hah!!! "
"Gw... Ricky!!! Raya tau dari gw... gw cerita semua sama Raya bahwa Nara sedang hamil anaknya!!! " ucap mery buru buru karena mereka hampir bertengkar. dengan segera Ricky melepaskan baju Raya, dan dia pun membuang muka, dan diam.
" gw baru tau semuanya dari Mery!!! gw akan tanggung jawab segala nya! " ucap Raya
" mustahil lu tanggung jawab, lu ada Lucy, ga mungkin lu ambil tanggung jawab sebagai suaminya Nara sementara lu pun ada tanggung jawab yang lain. lu kemana aja selama Nara butuh lu??? "
" ya gw tau gw sangat salah, gw sangat sangat kacau... dan terlalu cepat mengambil keputusan yang salah,,,
Saat mereka bertiga sedang berbicara sambil menunggu tiba tiba dokter dan suster keluar mengejutkan mereka.
" maaf, siapa disini yang bertanggung jawab atas pasien yang bernama Nara?! " ucap dokter dengan sigap Ricky dan Raya segera bangkit dan mengatakan "Saya" dokter pun agak kebingungan sejenak, tapi dokter langsung berkat.
"Baiklah, siap pun itu, Nara harus cepat di tindak, bayi didalam kandung nya, harus segera di tindak, walaupun masih kurang bulan kelahiran, tapi ini tindakan darurat yang harus segera dilakukan,untuk menyelamatkan ibu dan bayi nya, kami akan segera melakukan operasi Cesar karena kondisi ibu dan janin mulai melemah, dia terlalu banyak kehilangan darah, dan seperti nya ada luka trauma yang pernah terjadi sebelumnya, yang menyebabkan kondisi semakin tidak dapat untuk di tunda tunda lagi, segera saja tandatangani persetujuan Operasi, dan setelah itu kami segera bertindak. " ucap dokter.
Ricky pun menghampiri Raya
" Cepat lakuin Raya, tandatangani persetujuan itu, agar Nara dan bayinya bisa cepat terselamatkan " Ucap Ricky, sambil menepuk bahu Raya yang sedang tertunduk, Raya pun tadinya berfikir akan membiarkan Ricky saja yang menandatangani, tapi diluar dugaan Ricky malah lebih dulu mengizinkan nya untuk tandatangani dan menemani Nara di ruang operasi, tanpa pikir panjang dan banyak bicara, Raya pun segera tandatangani surat persetujuan operasi, dia segera memakai baju APD dan masuk keruangan setelah diperbolehkan oleh tim dokter, Didalam Ruangan Raya melihat Nara yang masih sadar, dan melihat padanya, Nara tak tahu Raya masuk dia pikir Ricky yang akan masuk, Raya pun segera menggenggam tangan Nara erat sambil mencium kening nya, dan mengucapkan.
"Maafin gw.... maafin gw... " Bisikan Raya ditelinga Nara, sambil meneteskan air matanya. Nara yang sudah menerima suntik bius pun kesadaran berangsur-angsur melemah, karena kondisi nya yang lemah dan banyak kehilangan darah dokter membius total Nara, perlahan matanya pun terpejam dengan seberkas tetesan air mata yang mengalir di pelipisnya, Raya tak henti menangis melihat secara langsung proses kelahiran cecar anaknya, tak henti sesekali Raya mengusap bekas air mata Nara, dan juga membelai pipi dan berdoa di telinga Nara agar kuat dan bertahan.
"Lu harus kuat!!! lu harus bisa lewati ini semua... gw berjanji setelah ini gw tidak akan pernah tinggalin lu dan bayi kita.... apapun itu halangan nya, gw ga akan lagi perduli kata orang!!! lu harus kuat Nara... lu harus tetap hidup.... jangan tinggalin kita!!! ? " ucap Raya pelan pada telinga Nara yang tak sadar kan diri.
30 menit berlalu, sama seperti Raya, Ricky dan mery pun menunggu diluar dengan penuh kecemasan, dan mereka berdoa semoga Nara dan bayinya selamat.
Dan bayi laki-laki pun berhasil dikeluarkan dari sayatan perut Nara, bayi itu menangis dengan suara yang agak lemah, Raya yang melihat proses menegang kan itu tak tahan menangis tersedu sedu, dengan segera tim dokter mengurus bayi mungil prematur itu untuk ditindak, dan segera dibawa ke ruangan bayi untuk dibaringkan di incubator, Ricky yang tau itu bayi Nara, dia langsung mengikuti dokter, bersama mery dia melihat bayi mungil itu terbaring dengan beberapa alat bantu pernafasan dan selang yang dipasang ke hidungnya.
" ya Tuhan, semoga kau kuat nak!!! kamu harus kuat ya dede bayi, !!! " Ucap Ricky sambil berdoa penuh harap.
Setelah dokter beres menjahit kembali luka bekas operasi Cesar, Tiba-tiba keadaan Nara Ngedrop, dan detak jantung nya tidak stabil. semua dokter pun panik, dan berusaha untuk membuat Nara kembali stabil. Raya pun hanya bisa terduduk lemas dilantai dipojokan , sementara tim dokter berusaha mengembalikan kestabilan detak jantung Nara yang melemah. Raya terus menangis dan terus berdoa agar semua ini cepat berlalu dan membaik. hingga masa tenggang itu berlalu, dokter berhasil mengembalikan kestabilan detak jantung Nara, Dokter pun memanggil Raya yang masih tertunduk menangis menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya.
" Syukurlah... semua sudah terlewati .... " ucap dokter pada Raya, Raya pun melihat pada dokter, dan dia segera bangkit dan duduk di dekat, Nara.
".... jangan pergi.... jangan tinggal in gw lagi Nara...!!!" ucap Raya pelan dan mencium kening dan bibir Nara.
Setelah menunggu 2 jam reaksi pasca operasi di ruangan operasi setelah semua dipastikan baik, dokter pun memindahkan Nara di kamarnya. Semua nya berucap Syukur karena mereka melewati masa masa keritis itu.Setelah pamit pada Nara yang mulai sadar Mery pun pamit tuk pulang lebih dulu karena keluarga nya sudah menunggu di rumah. Tinggal lah Ricky yang seorang diri menunggu di luar kamar.
****************************************************