Chereads / Beutiful lie / Chapter 21 - Bab 20 THE REASON _HOOBASTANK

Chapter 21 - Bab 20 THE REASON _HOOBASTANK

Sore itu, Raya sedang duduk di taman dimana Ricky, Nara dan teman-teman yang lainnya suka nongkrong di taman itu, tapi sore itu dia tidak melihat Nara atau pun Ricky seperti biasa, hanya anak anak yang lain, Raya tidak berani untuk menanyakan keadaan Ricky atau Nara pada mereka, karna dia tidak begitu kenal dengan mereka. setelah 1 jam melihat lihat, dan duduk duduk di Taman seorang diri, memantau dari kejauhan, Raya pun beranjak, dan berjalan menuju, tempat parkir, hingga dia pun melihat Ricky baru datang dan sedang memarkirkan sepedah motor nya.Raya sejenak melihat pada Ricky, ada rasa tidak yakin untuk bertanya, tapi akhirnya Raya pun memberanikan diri, Raya pun menghampiri Ricky yang hendak berjalan setelah parkir.

" Ricky?!.... Apakabar lu bro? " Sapa Raya

Ricky pun berbalik dan, dia pun melihat pada Raya dengan sedikit raut muka yang beda dari terakhir dia bertemu dengan Raya sebelum Raya menikah dengan Lucy, Ricky sedikit melihat jutek pada Raya, dan Raya memaklumi itu karena Ricky dekat dengan Nara.

"Oh Hai bro... gw baik, " ucap Ricky sambil berjalan melangkah menuju taman kota, Raya mengikuti Ricky dan bersikap biasa seolah tidak pernah terjadi apapun.

"Oh ya... udah cukup lama kita ga ketemu ya,, ada 3 atau 4 bulan an... waah lu makin keren pasti nya, manggung tiap tempat. " ucap Raya sambil tertawa kecil bermaksud memuji Ricky, Ricky pun berhenti berjalan dan melihat pada Raya.

" cukup basa basi lu... sebenarnya ada apa lu nemuin gw?! " ucap Ricky sedikit nada jutek pada Raya, Raya pun mulai serius.

"Sorry kalo lu lagi badmood, apa pun itu, gw ga bermaksud membuat lu marah, emm. gw cuma mo nawarin lu dan teman teman lu tuk jadi pengisi live music di cafe and resto milik keluarga gw, Sunflower Cafe. " ucap Raya dengan ide instannya

" untuk urusan itu nanti gw harus omongin dulu sama yang lainnya sih, apa mereka bisa, atau gimana, dan soal yang lain nya juga kan harus oke semua, karena ini soal kerjaaan bukan sekedar main main" ucap Ricky serius.

"Iya lu bener,,,Ric "

"Ada yang mau lu omongin lagi?! "

"emmmmm..... seperti nya ga ada" ucap Raya sambil terlihat raut muka yang sedikit berfikir dan seperti ada yang dia sembunyikan.

"Oh ya udah deh.... ku kira masih ada yang mau lu tanyakan.... seperti kabarnya Nara misalnya... " ucap Ricky memancing. Raya pun tiba-tiba seperti yang salah tingkah tapi buru buru dia menutupinya.

" .... oh Nara... enggak sih,, maksud gw... emmm ya udah karena lu sebut nama dia, jadi gimana kabar Nara sekarang , gw juga ga pernah lihat dia lagi akhir akhir ini?! " ucap Raya sok tak perduli. wajah Ricky terlihat kesal.

"... ha..ha..ha...Gw kira lu kesini untuk tanya dan ingin tau Kabar Nara melalui gw...setelah lu tinggal dia dengan menikahi Lucy,kalo ga sih ga apa apa juga sih, , buat apa juga gw ngomongin hal yang lu sendiri ga mau tau dan ga mau perduli, mending kita ngomongin yang lain kan ya, ( sambil senyum sinis pada Raya yang terlihat tanpa ekpresi diwajahnya)....tentang rencana ngisi live music di sunflower cafe misalnya. iya kan? lagian gw ga tau kabar Nara sekarang dan dia ada dimana,gw ga tau! " ucap Ricky sambil tersenyum sinis dan tertawa kecil, dan pura pura tak tau tentang keberadaan Nara, tentu Ricky sangat kesal dengan kepura puraan yang Raya lakukan, dan berbicara seolah dia tidak perduli dan tak mau tau lagi tentang Nara.

Wajah Raya pun terlihat sedikit kecewa. Mereka pun berkumpul bersama dan mengobrol bersama yang lain tentang Kontrak live perfomance musik di Sunflower cafe. Dan setelah panjang lebar ngobrol ngobrol, hingga langit pun berubah gelap, dan mereka pun hendak pulang.

"btw, gimana kabar istri lu, Lucy? " tanya Ricky pada Raya,

"Lucy?! ... dia baik baik saja, sudah 2 bulan ini dia kerja di over lagi ke Surabaya, pulang seminggu sekali jika liburan tapi kadang dia lembur juga, sih. jadi ga tentu. " Ucap Raya sambil merokok

" sulit memang ya punya istri kerja di luar kota, jarang ketemu " ucap Ricky, Raya pun ngangguk.

"Ya udah deh, gw dulu an ya. Ya. " ucap Ricky pamit

" oke Rick hari sabtu....!!!, jangan lupa mulai sabtu depan lu dan yang lain isi live music di sunflower. "

"oke siap, Ya. " ucap Ricky sambil pergi dengan sepedah motornya, Raya pun menghisap rokok nya lalu membuang puntung nya, lalu Stanly datang, dia menayangkan Ricky.

"Ya.Ricky udah pergi?! " tanya Stanly buru buru

" Iya stan... baru aja... emang ada apa?! "

"Dia lupa... ini ketinggalan kaya nya... " ucap Stanly teman setongkrongan Ricky.

"Apaan itu?! "

"ini obat obatan dan vitamin... " Sambil memegang sebungkus kantong plastik putih kecil yang baru dibeli dari apotek.

"Ricky lagi sakit kah?!, kok dia keliatan fit, dan baik baik aja kok, Sakit apa Ricky?! " tanya Raya penasaran.

"Bukan Ricky yang sakit, tapi ini obat buat Nara, Nara yang sakit! "

Seketika itu Raya pun terkejut. mendengar Nara sakit dia bergegas cari info dari Stanley.

" Nara sakit apa? dia di rawat dimana?! biar gw anter lu ke RS buat anterin ke RS, ayo....!!! "ajak Raya buru buru

" waduh, gw lagi ada keperluan, ini. biar gw telpon Ricky aja gitu, biar dia balik lagi ambil nih obat. "

"eh... jangan. jangan, biar gw aja yang anterin, lu tau dimana RS nya kan? "

mereka pun mengobrol terlebih dahulu tentang di RS mana Nara di rawat , sudah berapa lama dan yang lain nya. setelah pasti Raya pun bergegas menuju RS dengan hati campur aduk antara senang dan penasaran.

"gw kurang tau sih kenapa Nara masuk RS, Ricky cuma bilang kemaren kemaren Nara masuk RS karena sakit, gitu aja. "

"Ya udah... ga papa, gw pergi ya. "

"oke thaks ya Raya!!! "

"Siiip!!! "

Raya pun segera pergi menuju Rumah sakit dengan mobilnya.

"Pantas saja belakang dia jarang keliatan, kenapa lagi dia masuk RS.... ???!!! kenapa lagi Ricky ga bilang tadi terus terang.... ahhh bodohnya aku... tadi gw.. bilang seolah ga peduli lagi sama Nara, mana mau Ricky bilang keadaan Nara yang sebenarnya. " ucap Raya ngomong sendiri sambil nyetir.

Setiba di RS, Raya pun langsung menuju resepsionis dan menanyakan ruangan dimana Nara di rawat.

"Dikamar 145 pak"

"baik terimakasih suster"

Raya pun segera menuju kamar 145,dengan segera dan sesampai pintu kamar Raya pun ragu untuk masuk dia hanya diam dibibir pintu, dia melihat Nara dari pintu yang sedang terbuka karena ada petugas yang sedang membersihkan ruangan, dia sedikit menengok dan dia melihat Ricky pun ada disana, sedang duduk mengobrol ringan dengan Nara, Raya merasa heran bertanya tanya, mengapa wajah Nara terlihat memar memar, dan sedikit biru biru lebam, sekitar tangannya, dia teringat sewaktu dirinya pernah menemui Nara waktu pagi itu, keadaan nya hampir sama tapi tak separah waktu itu.

"Apa yang sudah terjadi dengan diri lu Nara... gw sekarang yakin waktu itu pun wajah lu bengkak dan lebam bukan karena alergi seperti lu bilang, . . kenapa lu sembunyikan dari gw... tapi sekarang sudah percuma juga gw tau...!! " ucap Raya dalam hati, dan begitu petugas selesai membersihkan ruangan, Raya pun meminta petugas itu memberikan bungkusan obat itu pada pasien, dengan segera dia pun pergi.

" permisi.... "

"Iya... ada apa pak? "

"ini ada yang nyuruh saya memberikan ini"

(seketika itu Ricky pun ingat obat dan vitamin yang dia beli disekitar Taman)

"oh iya gw lupa, tadi sebelum ke taman gw mau beliin lu obat dan vitamin ,nyuruh Stanly agar lu cepat pulih dan kandung lu sehat, tapi gw lupa simpan di tas, soalnya tadi ada Raya. "

"Raya?! " ucap Nara dengan wajah yang tiba-tiba serius.

"Iya tadi dia bilang, mau kontrak gw dan yang lain untuk ngisi live music di cafe keluarga nya, di hari sabtu minggu aja. kita ngobrol dengan yang lain dan kita setuju, sorry ya gw ga bilang ini sebelumnya sama lu tentang hal ini!! "

" ga apa apa kok, itu urusan pribadi lu, atau pekerjaan lu... !! gw ga ada hak untuk ikut campur"ucap Nara sambil tersenyum .Ricky pun tersenyum lega mendengar hal itu dari Nara

"syukur lah kalo lu ga marah gw jadi lega"

(Nara tertawa kecil)

" ngomong lu kok gitu Ric!! emang gw siapa lu juga pake lu harus minta izin gw...! " ucap Nara sambil tertawa kecil.

wajah Ricky pun tiba-tiba merah karna malu, dan sejenak Ricky tersenyum dan melihat pada wajah Nara yang masih terlihat lebam dan begitu Nara melihat Ricky padanya, Nara pun heran, Ricky pun langsung mengalihkan pembicaraan.

" oh iya... ini obat yang tadi gw beli, gw sempet searching dulu obat dan vitamin yang baik untuk ibu hamil, dan obat yang bagus pasca troumatic setelah terjatuh atau kecelakaan, bagus untuk luka luar dalam yang baik untuk ibu hamil dan aman untuk janin" ucap Ricky

" waah thanks ya Ricky, ini pasti mahal... "

"Ah... enggak kok, , ga apa apa... ini demi kesehatan dan keselamatan bayi lu... "

Nara terdiam sejenak, pikiran nya melayang pada Raya, "seandainya saja ayah bayi yang ku kandung yang saat ini memperhatikan aku full seperti ini, bukan nya Ricky... aku merasa tidak enak dengan nya. tapi itu sudah tidak mungkin, dia sudah menjadi milik orang lain dan aku tidak mau mengganggu nya lagi" Ucap Nara dalam hati, Ricky merasa heran Nara yang hanya diam.

" Nara lu ga apa apa?? "

"oh... ga ,ga apa apa.... Terima kasih ya Ricky lu udah mau memperdulikan gw sejauh ini, kalo ga ada lu... gw ga tau harus gimana... "

"lu ga usah banyak fikiran Nara... gw ga merasa kerepotan kok, oh iya gw heran napa stanly ga masuk ya tadi malah nitipin ini sama petugas, masa iya ga mau lihat lu yang lagi sakit, tega banget dia. (sambil mengambil HP di saku nya) gw telpon aja dia"

" ga usah, masa udah cape cape nganter ke RS mau di marahi juga, mungkin dia ada perlu atau ada hal penting jadi dia ga keburu masuk ke sini, biarin aja, bilangin terimakasih gw sama dia ya Ricky "

"oh ya udah deh... gw ga telpon dan gw ga marahi dia. " ucap Ricky. mereka pun mengobrol dan makan bareng di RS karena sebelum masuk RS Ricky juga sebelum nya beli makanan di luar untuk dimakan bareng.

Hingga jam 8.30

" ini udah jam 8.30 Ric... lu ga pulang?! "

" oh iya... bentar lagi deh jam 9,gw masih betah. "

(Nara tertawa)

"kenapa lu ketawa Nara? '"

"Gw geli aja.... baru kali ini gw denger ada orang yang bilang betah di RS, gw aja kesel pengen pulang hehehe"

" hehehehe... iya juga napa gw bilang betah ya... maksud gw ,gw betah ngobrol sama lu... "

"emang gw apaan?! udah sana lu pulang, bentar lagi dokter jaga, kontrol kok. gw ga apa apa, gw udah lebih baikan dari kemarin. gw udah bisa ke kamar kecil dengan tanpa bantuan siapapun, gw udah lebih baik, lu ga usah nemenin gw lagi disini, gw tau lu pasti capek dan lelah, "

"tapi beneran gw ga apa apa kok"

" iya gw tau lu ga ada maksud apa apa, terimakasih banyak udah membantu gw , badan lu juga perlu istirahat Ric, gw ga mau lu ikutan sakit karena rawat orang sakit"

" iya deh... gw pulang, besok gw dateng lagi, kalo ada apa apa, lu telpon gw aja ya Nara!!! "

"okay.. "

Ricky pun beres beres dan setelah memastikan segala kebutuhan Nara ada semua, Ricky pun pamit pulang.

"Nara gw pulang ya... "

"iya... lu hati hati ya Ricky!'

" iya... lu juga, jangan lupa telpon...bye"

"bye"

Setelah Ricky pergi, Nara pun terdiam sejenak, dia merasa perhatian yang diberikan Ricky padanya sedikit sama dengan perhatian Raya padanya, dia takut Ricky menaruh hati padanya.

"Semoga saja apa yang gw rasa atas perhatian Ricky pada gw, hanya sebatas perhatian Ricky pada teman nya, tidak lebih dari itu, karena gw ga mau membuat Ricky seperti Raya, walaupun Ricky sudah tau siapa diri gw, dan bagaimana gw, tapi gw ga bermaksud untuk membebani dia dengan hidup gw yang rumit, dan tentunya hidup dia lebih layak dia habiskan bersama orang lain yang lebih baik dari gw... seperti Raya.... dia akan hidup lebih baik tanpa gw.. semua akan terbiasa walaupun awalnya tidak bisa" ucap Nara bicara dalam hati, dan tak lama dokter jaga pun memeriksanya untuk pemeriksaan terakhir di jam itu dihari itu.

Sementara malam itu, Raya terus teringat pada Nara dan Ricky di RS, dia masih penasaran dengan sebab mengapa Nara masuk RS. Pikiran nya masih melayang pada Nara, dan dia pun terfokus kan pada perhatian Ricky terhadap Nara, ada sedikit perasaan cemburu pada Ricky. Hingga saat Lucy menelpon pun Raya tidak konsen dengan apa yang dibicarakan dan terkesan ngomong tidak nyambung.

" lu kenapa sih?! kok ga nyambung, gw ngomong apa lu jawab apa?!! "

"haaa... apaaan sih, Maaf gw kurang konsen, ada banyak pekerjaan yang belum selesai, "

"minggu ini lu mau jemput gw ke Surabaya, atau lu yang libur di surabaya?! " Lucy mengulang omongan nya.

" oh... iya gw jemput lu aja, soal kan gw juga masih ada kerjaan, malah kalo waktu libur, gw malah makin sibuk di sini. "

"ya udah deh kalo gitu, lu udah makan? "

"udah... bentar ya... gw ada perlu dulu, ada telpon masuk, ini soal kerjaan"

"tuh... kan lu.... (tut, handphone dimatikan begitu saja oleh Raya)

" iiih sebel banget, udah kebiasaan deh tutup telpon , gw kan belum selesai ngomong...!!! "

ucap Lucy kesal

Sejak menikah dengan Lucy Raya memang lebih konsen pada pekerjaan, bahkan dia ambil lembur atau cari kesibukan lain, sekarang Raya tampak lebih serius, jarang ngumpul keluarga, sesekali jika ada waktu senggang dia hanya duduk duduk di taman kota, jika ada Nara ,Ricky sedang kumpul dengan yang lain,dia memperhatikan nya dari kejauhan. Hidup Raya seperti hampa dan dia bekerja hanya untuk menyibukkan dirinya sendiri, untuk menutupi rasa kesepian nya dari semua pandangan teman, dan keluarga nya.

*******************************************"*"*****"""