Chereads / Beutiful lie / Chapter 20 - Bab19 Big girls dont cry.. Fergie

Chapter 20 - Bab19 Big girls dont cry.. Fergie

Ketika itu setelah membereskan rumah nya, Nara pun duduk di sofa, dengan sepiring makanan dihadapan nya yang dia beli secara delivery.

dan ketika hendak mengunyah, dia mencium bau yang membuatnya merasa tidak enak. tapi dia pun mulai memasukkan sesuap kedalam mulut nya, dia mulai mengunyah nya, tapi belum sempat dia telan, tiba tiba dia muntah.. muntah, dia pun segera ke kamar mandi, dan dia muntah muntah semakin menjadi, dia kembali memeriksa makanan nya, dan semua baik baik saja, dia tidak mengerti ada apa dengan penciuman nya yang tiba-tiba sangat sensitif dengan bau, hari itu dia sangat merasa tak enak badan, dan hanya makan buah buahan yang ada di kulkas, seharian di rumah sampai akhir nya dia pun memutuskan untuk pergi ke kelinik saja memeriksakan dirinya ke dokter.

dan setelah dokter memeriksanya dia sangat terkejut dengan apa yang di katakan oleh dokter tersebut.

"Selamat ya bu, anda sekarang sedang hamil 1 bulan , jadi wajar saja ya bu kalo anda merasa tidak enak badan, mudah merasa lelah,letih dan merasa mual dan muntah muntah, itu gejala awal kehamilan di Tri semester pertama, banyak konsumsi makanan bergizi dan sehat sehat ya bu, ini resep nya jaga kandung nya jangan bekerja terlalu berat ya bu.. "ucap dokter itu sambil tersenyum, sementara Nara tak menyangka dan sangat kaget, sekarang dia makin sedih dengan kehamilan nya. sepanjang jalan dia pun tak percaya dengan apa yang dikatakan dokter, dan dia ingat selama 2 bulan terakhir dia memang beberapa kali pernah melakukan hubungan intim dengan Raya.

"Ya Tuhan... mengapa ini terjadi.... apa yang harus aku lakukan... " ucap Nara sambil menangis dan sambil duduk di taman kota. Ricky yang melihat dari kejauhan berhenti dari kegiatan nya,yang sedang briefingan bareng dengan teman teman nya.

" bentar gw, ke Nara dulu dia nangis kenapa!? " ucap Ricky sambil bangkit dari duduknya dan mendekati Nara.

"Ra .... Nara... lu kenapa?! ... duh... lu kenapa nangis gini?! " tanya Ricky kuatir sambil duduk berusaha menenangkan Nara yang sedang menangis , seketika Nara pun memeluk Ricky, dan menangis sejadi jadinya.

" Gw... hamil.... gw hamil ... anaknya Raya.... ! !! " Ucap Nara tak bisa menahan lagi emosi dihati nya. Ricky pun hanya bisa menasehati agar Nara bersabar.

"Sabar Ra... pasti ada jalan keluar nya... ! " ucap Ricky sambil mengusap usap punggung Nara. dan setelah Nara puas menangis mereka pun membicarakan nya kembali dengan kepala yang lebih tenang.

" Jadi rencana lu gimana sekarang?! "

"Gw ga tau"

"Apa lu mau minta pertanggung jawaban Raya? "

" Ga gw ga mau.... !!! gw ga mau lagi berhubungan dengan Raya atau pun keluarganya.!! "

" Jadi apa lu mau mengugurkan kandungan lu? "

" enggak... gw mau membesarkan nya sendiri Ric... karena walau bagaimana pun, bayi ini tidak berdosa, Kamilah yang bersalah dan berdosa,Gw hanya sock. ..dan begitu emotional saat mendengar nya, terlepas keadaan nya seperti ini , " ucap Nara berusaha tegar.

"ya gw ngerti, syukurlah jika lu ga, ada niatan yang tidak tidak dengan kandungan lu... ya udah kalo lu ga keberatan lu bisa sharing sama yang lain, biar mereka juga bisa bantu bantu lu, atau sedikit meringankan beban hati lu... itu juga kalo lu mau...., gw pun siap membantu lu jika lu butuh, lu jangan segan segan sama gw dan yang lainnya, anggaplah kami ini keluarga lu disini" Ucap Ricky sambil tersenyum.

" Terimakasih ya Ricky... lu benar benar mau membantu dan mendengarkan gw... " ucap Nara sambil tersenyum tipis.

Nara pun sedikit merasa lega dengan bercerita pada Ricky, dia pun untuk beberapa waktu ikut gabung bersama Ricky dan yang lainnya, dia hanya diam dan tak banyak bicara. Sementara di kejauhan sana, Raya melihat Nara, dia hanya melihat dari kejauhan tadi Nara menangis tersedu,tanpa tau sebab yang membuat Nara menangis,dan Raya,dia pun merasa lega saat melihat Nara kini lebih baik, Raya pun pergi dan dengan mobil nya.

Seiring waktu Nara pun terbiasa dengan kesendirian nya, agar tidak ada waktu senggang yang dia habiskan dengan hanya melamun atau mengingat hal hal yang telah berlalu yang bisa membuat nya sedih sendiri , Nara pun mencari kesibukan, dia pun tak lagi bekerja ai KENS cafe dan resto sejak malam dimana Raya menikah dengan Lucy, seiring dengan surat cerai yang telah diterbitkan pengadilan agama dan Nara pun kembali berpindah pindah tepat , dia benar benar tidak mau lagi berhubungan dengan siapapun yang pernah ada di masa lalu nya, kehamilan nya semakin membuat nya tidak punya keberanian untuk pulang ke kampung halaman nya, sehingga dia lebih memilih berpindah pindah tempat tinggal, yang menurutnya dekat dengan lokasi dimana dia bekerja, kadang jika ada waktu, sebulan bisa 2 kali Nara berkunjung ke rumah Mery, Meri sangat prihatin dengan keadaan Nara sekarang, tapi apapun itu tetap Nara yang menjalani hidup nya, Meri hanya bisa memberi nya semangat dan nasehat, dan Meri sebagai penghubung antara Nara dan Dean untuk berkomunikasi, pernah suatu waktu Nara menangis saat menelpon Dean, dia bersedih karena saat itu dia merasa bersalah dengan keadaan nya, dan keadaan finansial nya yang sedang sulit, dan Nara menangis karena tidak bisa mentransfer uang untuk Dean seperti biasanya, tapi Dean tidak mempermasalahkan hal itu, Dean yang pikiran nya lebih dewasa dari umurnya, malah memberikan support kepada ibunya, agar tidak perlu mengkuatirkan dirinya dan kakek nenek nya, bahkan Dean merasa tidak perlu dikirim uang, karena uang yang dulu dari Nara pun yang tiap bulan diterimanya tidak dia gunakan, karena dia pun sudah tercukupi dari nenek kakek nya, dan Billy pun tiap bulan mentransfer nya sejumlah uang untuk biaya Dean yang tinggal bersama kakek dan nenek nya.Dean malah memiliki sejumlah tabung yang cukup besar didalam rekening pribadi nya,untuk keperluan masadepannya.mendengar itu Nara pun merasa sedikit lega, tapi walaupun begitu, jika dirinya punya penghasilan lebih lagi, Nara berniat setiap bulan seperti biasa menyisihkan uang untuk Dean dan ortu nya di Bandung.

Dan Syukurlah dihari pertama dia bekerja di toko kue dan Bakrie semuanya dilewati dengan lancar, semua tidak begitu sulit karena Nara punya banyak pengalaman bekerja di toko, cafe dan Resto.

Hingga perutnya tampak membesar sekarang usia kandungan nya kurang lebih berumur 4 bulan, dan yang lain baru tau jika Nara hamil, dan semua itu lebih membuat mereka memperlakukan Nara dengan baik dan penuh perhatian, walaupun pekerjaan di sana kebanyakan orang paruhbaya, di bidang pengolahan kue dan roti dan umur mereka yang sudah lebih tua dari Nara membuat Nara nyaman karena mereka memperlakukan Nara seperti anak dan keluarga sendiri, Diantara nya nya itu Ny. Susan pemilik toko. Ny.Rosi sesama pegawai dan tuan Martin pegawai senior dan ada 2 orang yang lebih muda yaitu geby dan Key sebagai delivery.

sore itu Nara baru pulang bekerja, dan dia melihat Bily sudah berdiri di depan rumah nya, dengan rasa cukup berani Nara pun menghampiri nya.

"Ku kira kita sudah tak ada keperluan lagi untuk saling bertemu!!! " ucap Nara sambil masuk kedalam rumah, Bily mengikuti nya.

"gw kesini dengan cukup sulit mencari cari lu!!! gw kesini cuma mau ambil surat sertifikat rumah dan gw juga mau bilang, gw mau bawa Dean ke Surabaya!! " ucap Bily. Seketika Nara pun kaget dan menatap Bily dengan tajam.

" Untuk sertifikat Rumah ga masalah buat gw, tapi jangan lu bawa bawa Dean, dia sudah nyaman tinggal dengan nenek dan kakek nya!!! " Ucap Nara

" hei... ingat, walaupun begini gw masih ayah Dean, sampai kapan pun gw berhak atas Dean! dan gw rasa gw lebih layak dalam mengurus Dean dibandingkan lu atau orang tua lu... " ucap Bily

" iya lu adalah ayah Dean, tapi gw ga mau Dean lu bawa ke Surabaya, !!! "

"Secara finansial gw lebih mampu membesarkan Dean daripada lu, sekarang lu bisa apa, tinggal saja di tempat sempit dan ngontrak , bahkan gw yakin lu pun pusing dengan biaya keperluan hidup lu sehari-hari apa lagi untuk membiayai Dean. " ucap Bily, Nara hanya diam. lalu Bily melihat pada badan Nara yang terlihat sedikit gemuk.Bily terus memperhatikan badan Nara.hingga dia menghampiri 1 buku catatan untuk pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter yang tergeletak di atas meja dekat TV. Bily pun mengambilnya dan membacanya, Nara sangat panik.

" Hamil?!.... lu hamil Nara?! " ucap Bily sambil melihat pada buku itu, tampak Bily sangat marah.

"Dan sekarang lu hamil minggu ke 12?! itu artinya lu melakukan hal diluar nikah sebelum lu resmi cerai dari gw...?! " (Nara hanya diam dan Bily menatap nya tajam)

"Siapa yang lakuin ini sama lu?!.... katakan!!! apa Raya?! "?! ucap Bily sambil menarik baju Nara

" Apaan sih lu...?! ... siapa pun yang buat gw hamil sudah bukan lagi urusan lu..., lepasin gw!! "

"Pasti dia orang nya kan, Raya!!! " ucap Bily

semakin membuat Nara terpojok

"Iya... ini bayinya Raya... ! ! "

seketika Bily pun murka, dia tidak Terima dengan keadaan Nara yang sedang hamil.

"Jadi kalian melakukan hal itu, sebelum gw benar benar menceraikan lu, beraninya kalian!!!.... beraninya lu.... Nara!!! " Ucap Bily sambil menyeret Nara, ke pojokan tembok, Nara mulai ketakutan.

"Bily lu mau ngapain... ingat gw bukan lagi istri lu, ini bukan lagi urusan lu... lepasin gw... lepasin gw...!!! " ucap Nara.

"Gw ga bisa Terima dengan perbuatan lu yang melampaui batas saat status lu masih istri gw...!! " ucap Bily sambil menyumpal mulut Nara dengan kain yang dia peroleh, dan dengan tidak memiliki belas kasihan Bily pun menghajar Nara.

"kalo pun gw harus masuk penjara gw ga perduli!! Dasar perempuan berengsek...gw benci Raya dan anak dalam perut lu...!!" ucap Bily sambil memukul Nara terus menerus, Nara pun menangis kesakitan, setelah badan Nara tersungkur dilantai, Bily belum puas dia kembali menendang perut Nara, Nara berusaha melindungi perutnya, dan berusaha menghempaskan tendang tendang kaki Bily, tapi itu tidak berarti. Lama-lama Nara pun melemah, dan tak berdaya lagi, Bily pun menghentikan tendang nya. dan jongkok untuk menghampiri dan mendekati wajah Nara.

" lu tau gw sangat kecewa dengan lu, lu tau gw paling tidak bisa berdamai dengan orang-orang yang pernah berurusan dengan diri gw, apa lagi dengan orang yang sudah mengambil segala nya yang sangat berarti bagi gw!!! gw ga bisa membiarkan kalian sebelum dia mampus!! karena dia sudah mengucurkan segalanya" ucap Bily setelah itu dia pun pergi dan tak perduli dengan keadaan Nara yang terluka dan berdarah, setelah kesulitan membuka bekapan mulutnya, Nara pun menangis dan dengan kepayahan mencoba meraih handphone nya yang berada ditas nya yang terlempar dekat pintu kamarnyakamarnya, dan setelah itu dia pun menelpon Ricky untuk menolong nya membawa ke RS, saat Ricky mendapatinya.

" ya Tuhan, Nara...!!! Siapa yang lakuin ini semua ?! " ucap Ricky dengan paniknya, Nara hanya terbaring diam ditempat sambil memegang perutnya.

Ricky segera menelpon ambulan dan membawa Nara ke RS. orang sekitar pun tak mengira kejadian itu menimpa tetangga baru mereka.

di RS. setelah keadaan Nara lebih baik.

" Nara... lu udah lebih baik?! "

"thanks Ricky...!!! lu udah bawa gw ke RS, " ucap Nara dengan sesekali menahan sakit.

" Syukur kata dokter kandungan lu bisa diselamatkan, dan gw juga benar-benar merasa sangat suprise dan bersyukur karena melihat keadaan lu yang sangat tipis kemungkinan tuk berharap kandungan lu selamat, " ucap Ricky, Nara hanya tersenyum.

" Nara... lu harus laporkan penganiayaan yang lu alami...sama polisi!!! katakan siapa yang buat lu kaya gini? "

" Enggak bisa Ricky!!! gw ga bisa laporkan kejadian ini kepada polisi atau siapa pun!! " ucap Nara, dan wajah Ricky pun terlihat kecewa.

"Kenapa Nara?! "

"Sebab yang melakukan semua ini, Mantan suami gw....!!! dia kecewa dengan segala yang gw perbuat, apa lagi pengajuan perceraian sudah di Syah kan dia paling tidak mau menceraikan gw, ditambah lagi sekarang gw hamil anaknya Raya, dia makin ngamuk, walau bagaimanapun dia adalah ayah dari anak gw yang sekarang ada di Bandung yang tinggal bersama nenek kakek nya, keadaan gw kaya gini ,gw belum bisa membawa dan membiayai mereka dengan keadaan gw sekarang ini, jika gw lapor polisi dan dia dipenjara, kasihan anak gw... bukan nya gw takut anak gw ga ada yang urus dan ga ada biaya, tapi gw takut anak gw terpukul jika dia tau ayah nya dipenjara karena menganiaya ibunya, pasti dia akan hancur dan mental dia akan down!!! gw ga mau anak gw frustasi dan menjadi anak yang tidak tau arah jalan hidup dan mencari pelampiasan dengan bergaul dengan orang orang yang tidak benar,cukup gw yang menghancurkan kebahagiaan nya ,dengan bercerai dan mantan suami gw, gw tak mau membuat hati dan hidup nya semakin hancur seperti hati ayah nya, biarkan saja gw seperti ini, gw yakin gw akan sembuh kembali. dan gw pun tidak mau semua orang 2 jadi tau keadaan gw sekarang,ternyata terpuruk seperti ini. " ucap Nara pasrah. Ricky pun terlihat sedih dan tak bisa melaporkan keadaan Nara pada polisi.

"Tapi ini udah kelewatan Nara, bagaimana jika dia datang lagi?! dan melakukan nya lagi sama lu?! "

" gw akan pergi lagi, dan tolong Ricky jangan cerita keadaan gw pada siapapun, gw mohon"

Ricky hanya menangguk pelan, walaupun hatinya sangat tak setuju, tapi akhirnya dia pun menyanggupi keinginan Nara.

******""""**********""""""**************************""