Sejak malam itu Raya pun semakin semangat mencari Nara, Raya mencari cari Nara di tempat kostan nya yang dulu, di kostan ke 2, dan ketempat nya kerja di cafe dan resto, di minimarket dan dimana saja yang Raya ingat Nara ada disana, tapi Raya tidak menemukan nya.
Hingga beberapa hari kemudian, Lucy pun merasa Raya tidak seperti biasanya, lucy mulai kesal dengan sikap Raya padanya, hingga malam itu lucy menelpon Raya, dan Raya terdengar tak begitu fokus dengan apa yang lusi bicarakan.
"Ya... lu kenapa sih,,, akhir akhir ini lu ga fokus dan ga konsen sih?! .... gw ngomong kemana lu jawab kemana?! kayak nya ada yang salah dengan kepala lu,,, !! gw udah cape deh kalo lu gini terus... gw kesel gw kesel ama lu!!! " ucap Lucy sambil menutup telpon nya dengan emosi nya. beberapa waktu kemudian Lucy berharap Raya seperti biasa menelpon nya segera, menelpon nya balik dan meminta maaf tapi, dia makin kesal karna Raya tak menelpon nya balik bahkan mengirim kan pesan maaf pun tak ada. dengan perasaan kesal Lucy melemparkan handphone nya ke kasur dan tak lama kembali menelpon Raya.
"halo... " ucap Raya
percakapan hening sejenak, dan tak Lama Lucy berbicara.
"Raya napa lu ga telpon balik gw...?! "
"Sorry gw lagi ada kerjaan...! "
"Tuh kan lu... napa sih?! "
"gw kan udah bilang gw lagi ada kerjaan, memang ada apa? "
" lu udah ga perhatian lagi ama gw...!!! lu bosan ama gw?! "
" sorry... gw ada kerjaan sekarang, gw kurang fokus. nanti kalo senggang atau udah pulang gw telpon lagi... bye"
(tut HP pun dimatikan Raya yang sedang sibuk bekerja, Lucy merasa sangat kecewa pada Raya, hingga sore itu Lucy sengaja datang ke tempat Raya bekerja, dia menunggu, hingga waktunya jam pulang Raya menemuinya di sebuah ruangan.
" akhirnya lu pulang... yu kita jalan " ucap Lucy
Tanpa banyak bicara Raya pun masuk ke mobil Lucy.
di dalam mobil
" biar gw yang nyetir, gw tau lu udah cape" ucap Lucy sambil terlihat girang.
" please.... deh ngapain juga lu ke kantor, dan sebentar sebentar telpon nanya kapan pulang?! " ucap Raya dengan wajah sedikit malas.
"Emang kenapa Ya?! " tanya Lucy heran
"Lu, ganggu banget tau ga?! kan lu tau gw lagi kerja, terus lu tau gw pulang sore sore, ngapain lagi ke kantor... kurang enak kali gw jadi nya sama yang lain" ucap Raya sambil buang muka.
"Hemmmm kok lu gitu sih sama gw... (Lucy pun cemberut, beberapa saat mereka hening tanpa bicara, ).... lu kenapa sih kok berubah ya...?! "
" berubah apanya?! gw biasa aja, (sambil buka botol air mineral dan meminum nya)
"lu bilang lu malem bakal nelpon gw tapi sampai gw tidur nunggu telpon dari lu, lu ga telpon telpon, pesan pun ga ada...!! " ucap Lucy sambil memasang muka yang muram.
" iya sorry gw lupa dan ketiduran. " ucap Raya pelan
"hem... oke gw maafin deh... (saat Lucy ngomong, Raya malah memperhatikan hal yang lain, Raya tidak melepaskan pandangan nya, Raya melihat Nara sedang mengobrol ngobrol dengan beberapa orang di taman kota, dia terlihat mengobrol santai sambil sesekali tertawa ringan, Raya pun langsung minta turun.
" Stop... stop!!! berhenti!! " ucap Raya buru buru, Lucy pun heran dengan Raya. Raya buru buru turun padangan tertuju pada Nara dan tak sabar untuk menghampiri, sedangkan Lucy sedikit disibukan mencari tempat parkir. Perlahan Raya mendekati, dan Ricky yang memperhatikan dari jauh baru sadar itu Raya teman lama nya.
Raya hanya memperhatikan Nara yang sedang mengobrol dengan kumpulan cewe cewe belum menyadari ada Raya di arah samping nya,
"hei... Ya... Raya!!! " sahut Ricky.
seketika perhatian Raya pun terpecah kan dan melihat pada Ricky.Ricky pun bangun dari duduknya, dan mendekati Raya, seketika yang lain pun melihat pada Ricky dan Raya termasuk Nara. Ricky dan Raya pun bersalaman.
" Apa kabar bro?! katanya lu baru ngalamin kecelakaan?! " tanya Ricky dengan antusias
"Gw baik" Jawab Raya dengan sedikit kebingungan karena dia lupa dan ingatan nya belum sepenuhnya pulih. " Sorry bro, ingatan gw bermasalah, setelah kecelakaan... " ucap Raya. Ricky pun buru buru mengerti.
" oh iya... iya gw paham... sorry. Gw Ricky teman lama lu, kita pernah 1 tongkrongan dan 1 band dulu, jaman kita masih sekolah SMA " jelas Ricky
"ooh Oke..., oke...gw sedikit inget lu, tapi bentar bro gw lagi cari seseorang dulu" ucap Raya buru buru sambil melihat pada Nara.
"oh Oke... siap... siap" ucap Ricky mengerti siapa orang yang Raya maksud, sambil melihat pada Nara, yang mulai pamit dan beranjak dari duduknya. Dengan segera Raya menghampiri Nara .
" Na... Nara...?!!... Nara, ada yang ingin gw bicara kan, " ucap Raya, tapi Nara tidak memperdulikan nya, dan melewati Raya. Raya pun segera mengejar dan menarik tangan Nara.
"Nara!!! tunggu!! " Ucap Raya sambil menarik tangan Nara, Nara pun berhenti dan menghempaskan tangan Raya darinya.
"Apaan sih lu?! " ucap Nara
"Nara... gw belakangan ini nyari nyari lu ke mana-mana!! dan syukur akhirnya gw nemuin lu disini" ucap Raya sambil senyum senang.
"Sorry siapapun lu... gw ga kenal sama lu..!!! gw mau pergi jadi jangan halangi gw...!! " ucap Nara ketus.
"Oke... Oke... gw tau gw salah... waktu itu gw usir lu, gw bilang gw ga kenal lu, dan gw nyuruh lu pergi dari hidup gw... waktu itu gw ga ingat!!! gw baru bangun dari koma, dan gw masih kebingungan... iya gw salah... gw bodoh karena mendengar kan satu belah pihak tanpa memberi lu kesempatan untuk bicara dan menjelaskan, gw akui gw salah dan gw minta maaf sama lu... Nara maafin karena gw tidak mengenali lu waktu itu. ... maafin gw...!! "ucap Raya penuh dengan penyesalan, tapi Nara tidak berkata apapun,Nara hanya menghela nafas panjang,setelah mendengar kan Raya ,, Nara pun beranjak melangkah meninggal kan Raya, Raya berdiri terpaku hanya melihat nya, dan didepan sana Lucy pun menghampiri dan berpapasan dengan Nara, Lucy melihat jutek pada Nara, Nara hanya memandang tajam pada Lucy dan meninggal kan mereka.
Lucy mendekati Raya yang masih menatap Nara dari kejauhan.
"lu ga apa apa Ya?! cewe itu ngapain lu aja? " tanya Lucy buru buru sambil melihat dan menyentuh wajah Raya.
"Gw ga apa apa, bisa lu tunggu sebentar, gw mau ngobrol dulu sama teman lama gw, secara 4 mata. " ucap Raya serius.
"oke... gw tunggu! "
(Lucy pun menunggu Raya dan Ricky yang sedang mengobrol 4 mata di kejauhan sana, )
" hem ngomong apa aja mereka ya...!!! apa mereka sedang membicarakan si Nara?!, apa pun itu gw mesti tenang dan teguh pada peryataan gw bahwa gw lah cewe Raya dan Nara itu hanya pengganggu" ucap Lucy ngomong sendiri sambil memainkan handphone nya. Sementara itu.
"Bukan nya gw mau ikut campur Ya, tapi itulah yang Nara cerita kan sama gw, dia bilang sejak lu ngomong itu sama dia, dia pun ga akan lagi nemuin lu....!!! dia kalo ada waktu luang atau libur dia biasa nongkrong nongkrong disini bareng kita kita, dia bilang dengan share entah itu ke gw atau ke temen cewe yang lain, udah bikin dia lega, terhibur dan dia tidak merasakan kesepian. dan bukan nya gw membela Nara,siapapun itu pasti akan merasakan sakit hati jika tau kekasih nya yang dia rawat dan dia nanti, tapi setelah sadar dari koma kekasih nya itu malah tak ingat sama sekali,malah mengusirnya dan malah dekat dan mesra dengan cewe yang lain, bisa lu bayangan gimana sakit hati nya dia,seolah menjadi orang asing yang terbuang" jelas Ricky pada Raya, Raya pun mengerti dan manggut-manggut, sejenak dia menghela nafas.
" sungguh gw ga tau, dan ga tau akan seperti ini. patutlah dia membenci gw dan tak mau nemuin gw!
" ucap Raya penuh penyesalan.
" ya semoga aja lu ngerti mengapa dia belum bisa menemui lu"
"ya..... bentar ,apa lu tau nomor handphone nya??? atau lu tau dimana dia tinggal sekarang?! "tanya Raya. " Eeeeemmmm.....!!! ??" Guman Ricky dengan wajah tak yakin. " Please... gw mohon bro... cuma lu yang bisa bantu gw.... " ucap Raya sambil memohon pada Ricky.
Setelah itu Raya pamit pulang, dan Lucy pun ikut bersama Raya.
" sekarang kita mau kemana ya?! "
" kita pulang saja ke sunflower cafe.....!! "
by the way tadi kalian ngobrol apa aja?! " tanya Lucy penuh penasaran.
" kalo sekarang gw bilang sama lu, napa juga tadi gw larang lu untuk ga ikut nimbrung saat gw dan Ricky ngobrol berdua,,, tidak ada, tidak ada apa apa hanya hal hal biasa saja"
"oh oke... oke jika lu ga mau bilang gw ga akan tanya ulang"
" karena gimana gimana juga lu berprilaku, sekali pun lu ingat Nara cewe lu, lu ga bisa lari dari gw" lanjut Lucy didalam hati.
Setiba di rumah Nara hanya diam sendiri, tak tau harus berbuat apa dia teringat pada Raya saat tadi di taman.
" napa saat gw sudah terbiasa tanpa lu, lu hadir lagi dihadapan gw... napa Raya..?! lu tau usaha gw untuk melupakan lu itu sangat sulit, napa lu datang lagi!!!"
Nara pun menelpon Mery. .. dan curhat tentang perasaan nya.
" Lu baik baik aja kan di sana?! " tanya Mery
" ya gw baik baik saja, ... "
" kalo lu merasa sulit ,pulang saja kesini lu bisa cari kerja disini.. "
"Iya Mery, jika hidup gw udah begitu kacau disini mungkin gw pulang aja ke Bandung, menjalani hidup baru dan bertemu orang orang baru, dan gw bisa sesekali bertemu Dean. "
" iya itu ide yang bagus Nara... "
" iya... gw pikir untuk apa lagi gw disini, gw udah ga bisa memperbaiki pernikahan gw dengan Bily, gw udah ga mau, sekalipun hidup gw seperti ini gw lebih senang hidup gw yang sekarang, gw merasa bebas tanpa kekangan, tuntutan dan hidup yang membosankan. "
" terus Raya gimana?! apakah dia sudah, pulih dari amnesia nya, apakah dia sudah mengingat lu?! "
" iya sekarang dia udah mulai mengingat gw, dan mencari gw?! "
"lalu?! bukan nya itu baik buat lu? bukan nya kalian akan menikah?! kalian bisa membuat rencana ulang pernikahan lu dan Raya yang sempat tertunda karena kecelakaan itu kan?! "
" masalahnya terlalu rumit Mery!... lu tau ga, Bily belum bisa menerima kenyataan bahwa gw sudah tidak mau lagi hidup bersama dia, dia masih saja membuntuti hidup gw... bahkan dia melakukan apa saja agar gw balik lagi sama dia!!! lu tau Mery, dia bersikeras mengagalakan perceraian gw, entah bagaimana berkas permohonan gugatan perceraian gw, yang harusnya sudah diproses tiba-tiba saja ditolak dengan alasan yang tak masuk akal, sampai sekarang setatus gw masih istrinya. gw diposisi yang kalah mery tanpa kekuatan uang semua bisa diputar balikan begitu saja. dan apa lu tau Mery , alasan gw menghindari Raya?! "
"Apa itu, napa lu menghindari Raya...?! "
" Raya pernah bilang dia ga mau jadi orang ke 3 dari suatu hubungan, apalagi dia sangat tidak toleran dengan seorang perempuan yang sudah berkeluarga, ya gw frustasi dengan kenyataan gw yang masih berstatus seorang istri, gw putus asa dengan kenyataan bahwa permohonan perceraian gw ditolak pengadilan. dan yang membuat gw tidak bisa berbuat banyak adalah, Raya dan Lucy juga sudah berencana akan menikah... "
" Bentar Nara... lu jangan menyerah seperti itu, mungkin mereka berencana seperti itu karena saat keadaan Raya belum stabil, dia belum ingat apapun dan Lucy memanfaatkan keadaan.... lu yakin Raya sangat cinta sama lu, dan jika udah seperti itu dia pun akan bisa menerima lu apa adanya,,, kan?!"
Nara pun menarik nafas dalam dalam dan dia sedikit tertawa.
"apa yang lu pikir tak sesederhana itu Mery,,, biar gw cerita kan sama lu.... saat itu gw menunggui Raya (nada bicara Nara pun berubah serius) sore itu saat gw menunggu Raya,gw dipanggil kak Ivan,kak messy menggantikan gw sejenak,gw di ajak untuk berbicara di kantin RS, dan gw liat di sana ada mamah nya Raya ,Lucy dan Bily. mereka ber 4 seolah menghakimi gw,mata mereka membuat gw tidak berdaya,
flasback.Kantin RS
" Jelaskan pada mereka sebenarnya siapa diri lu Nara?! " Ucap Bily sambil tersenyum sinis pada Nara.
" Katakan yang sebenarnya pada kami bahwa apa yang di bilang Bily ini hanya bohong dan omong kosong Nara !! " ucap ny. Hana. Nara hanya diam.
" Nara mereka ingin bertanya apa lu sudah berkeluarga? apa lu adalah istri gw? .... jawab Nara jangan lu diem saja!!! " ucap Bily santai
" gw ga percaya dengan semua ini!!! selama ini Raya mencintai istri orang!!! pantas saja dari awal lu sulit dihubungi, gw udah feeling lu cewe ga bener...dan dugaan gw ga salah" Ucap Lucy kesal sambil buang muka.
Semua mata masih tertuju pada Nara, Bily hanya senyum senyum santai.
" ini nih istri yang sangat sangat luar biasa gobloknya, dia tega menghancurkan keluarga nya sendiri hanya untuk seorang laki-laki yang baru dia cintai,alias selingkuhhan nya!!! " ucap Bily lagi
"Nara ucapkan sesuatu?! (desak Ivan)
" Maafkan aku bu!!! sungguh maafkan aku... aku benar-benar mencintai Raya... aku lakukan semua ini karena Raya, aku ambil langkah yang begitu jauh karena aku yakin Raya adalah yang terbaik untuk ku" ucap nara sambil terus melihat pada ny. Hana. ny.Hana pun melihat penuh kekecewaan pada Nara, dan ny. Hana pun melihat kembali pada buku nikah, dan foto foto pernikahan Nara dan Bily, foto dean dan kebersamaan dirinya bersama Bily dan Dean.
"teganya kamu berbohong pada kami!!! teganya kamu berbohong pada Raya...!!! dia benar-benar baik pada kamu dan balasan mu seperti ini, apakah kamu tidak punya hati ? mempermainkan hati Raya?! kamu penipu, kamu pembohong.. kamu jahat Nara!!! mulai sekarang jangan lagi kamu menemui Raya lagi!!! lupakan Raya!!! " ucap ny. Hana dengan penuh emosi. Nara pun menangis.
" bu... berikan aku kesempatan untuk menjelaskan dan biarkan aku dan Raya hidup bersama.... aku melakukan semua ini karena mencintai Raya (Plaaak.... ny. Hana menampar pipi Nara sangat keras)
"jangan jadikan cinta sebagai alasan kamu berbuat buruk pada orang lain, kamu nekat melakukan segala cara demi keinginan hati mu dengan mengorbankan semua perasaan orang orang,bahkan pernikahan mu sendiri!!! Berani kamu bilang begitu setelah apa yang kamu perbuatan pada kami, dan Raya kami?! tidak tau diri, tidak tahu malu, Raya masih bisa mendapatkan perempuan jauh lebih baik dari kamu!!! jangan mimpi kamu ingin menjadi istri Raya, aku tidak akan pernah merestui nya!!! " ucap ny. Hana sambil beranjak pergi bersama Lucy. tinggal lah mereka ber tiga, Nara menangis tak terbendung, orang disekitar pun melihat pada Nara.
" Nara... lebih baik lu ga usah dateng lagi ke RS, sebelum Raya sadar, lebih baik lu jangan pernah lagi kembali, kami tidak mau berurusan lagi dengan masalah rumah tangga kalian. dan kami pun tidak akan membiarkan Raya jadi perusak rumah tangga orang lain. sungguh kami tidak pernah menduga semua ini terjadi,,,, seharusnya kamu jujur dari awal sungguh kami kecewa dengan mu, padahal kami sudah berharap kamu yang terbaik untuk Raya" ucap Ivan sambil pergi meninggalkan mereka berdua. Bily pun menaruh kembali foto foto dan buku nikahnya ke dalam dommpet dan saku nya.
" ini kan yang lu inginkan???!!! ya lu dapat kan sekarang!!!! sudah gw bilang ama lu, lu ga akan jadi milik siapapun!!! " Ucap Bily sambil meninggal kan Nara sendiri yang masih menangis.
(kembali lagi ke percakapan Nara dan Mery di telpon)
" Sejak hari itu gw ga boleh masuk RS oleh mereka, mereka selalu menyulitkan gw tuk menemui Raya, saat itu gw masih bersikeras bahwa gw dan Raya masih bisa bareng. keegoisan gw masih begitu tinggi mengira bahwa gw bisa mendapatkan kebahagia bersama Raya, berulang kali gw meyakinkan ivan dan messy bahwa gw bisa membahagikan Raya, dan gw melakukan semua karena untuk bersama Raya,gw bilang bahwa gw sedang dalam proses perceraian. maka mereka pun memberikan kelogaran dan kesempatan kepada gw untuk bisa menjenguk Raya di RS, tapi Lucy dia tidak seperti mereka, dia membenci gw karena membuat Raya kecelakaan dan terlebih dia tau gw ini adalah istri Bily, dia selalu membuat gw bodoh dan mengusir gw dengan segala macam caranya.dia berkomitmen tidak akan pernah membiarkan gw masuk, maka malam dimana setelah gw dihajar oleh bily karena gw tetap dengan pendirian gw, dengan wajah lebam gw menyelinap ke RS dan begitu Raya sadar, gw pun kecewa karena dia tak sedikit pun mengingat gw... beberapa kali gw masih berusaha mengingat kan Raya, tapi seperti nya Raya memang hanya ingat pada lucy dan sayang nya lucu memberikan masukan yang kurang baik tentang gw pada Raya, gw rasa saat dimana Raya sudah sadar dan ketika apa yang di cerita kan Lucy ataupun keluarga nya telah menjadi keyakinan Raya saat itu juga gw merasa sudah tidak ada kesempatan bagi gw tuk menjelaskan atau apapun itu, ya karena gw yang salah dari awal tidak jujur dengan status gw. gw menyesal sudah tidak jujur pada Raya dan semua keluarga nya. perasaan gw pada Raya memang sulit untuk di jelas kan, gw sudah merasa pesimis akan hubungan gw ini, dan mungkin saat nya gw akhiri. " ucap Nara sambil terdengar sedih
"ya jika akhirnya seperti ini, gw pun ga bisa bilang apa apa Nara, kemungkinan lu bersama pun sangatlah nihil dan tidak mungkin, Apa lagi menyangkut restu orang-tua nya Raya, itu akan sangat sulit bagi lu, kalo kejadian nya udah kaya gini, mudah mudahan semua ini cepat berlalu dan lu move on dari semua ini"
"Ya mery...gw lebih baik tidak lagi, menemui Raya, atau keluarga nya."
Setelah itu, Nara berusaha menjalani hidupnya sendiri, berusaha melupakan yang pernah terjadi didalam hidup nya, dia lebih fokus pada pekerjaan dan Dean.
****************************************************