Malam itu Nara tidak langsung pulang ke kostan nya, dia menghabiskan malam sendiri di bangku taman kota, dia hanya menangis karena kenyataan nya Raya amnesia dan tidak dapat mengenalinya.
jam menunjukan jam 22.00 ketika itu tiba tiba beberapa orang laki laki mendatangi nya, meminta dia menyerah kan, uang dan HP nya. Nara yang sedang galau tentu saja merasa cobaan hidup nya bertambah lagi
"Hei... bagi kita uang lu atau HP lu... kalo enggak , lu ikut kita" acam nya
"Apaan sih kalian...!! " ucap Nara sambil hendak bangkit dari duduk nya, tapi satu dari mereka menahan nya
"lu mau kemana??!! mana serahkan dulu uang atau HP lu...!! " sambil memegangi pundak Nara.
"lepasin gw... gw ga mau ngasih apapun sama kalian!! " bentak Nara
"Diem lu, ga usah teriak teriak, atau gw tusuk lu" ucap nya
"jangan ditusuk... dia cantik juga, kita giliran aja" ucap yang lain
"tolong!!! ah lepasin gw...!! " ucap Nara sambil berontak, sedangkan ke 3 laki laki itu mulai memegangi Nara dan berusaha membawanya. Tiba-tiba seseorang berteriak.
"haiiii... kalian lepasin dia!!! atau gw lapor polisi nih sekarang juga!! gw teriak jambet!! " ucap nya
mereka melihat pada laki laki itu dan ke 3 laki laki jahat itu tak takut, malah 2 dari mereka hendak mendatangi laki-laki pemberani itu.
"lu berani sama kita?! "
"napa gw mesti takut!! lawan gw!! " ucap nya, dan begitu kedua laki-laki jahat yang akan menghajarnya pun tiba-tiba mundur perlahan ketika melihat dibelakang laki-laki berani itu muncul teman seganknya yang jumlah nya cukup banyak ada sekitar 7 orang, dengan percaya diri, laki-laki pemberani itu menantang dan mengolok olok para penjahat itu yang mulai kocar kacir lari menjauh.
"Terimakasih... sudah menolong ku" ucap Nara
"its ok...! lu ga apa apa? "
"ga gw baik baik aja"
"Tapi wajah lo. .. ?!"
(sambil melihat pada wajah Nara yang terlihat memar dan plester di dekat bibir dan pelipisnya)
"oh... ini.. ini bukan karena mereka... " ucap Nara sambil menunduk dan memegang wajah nya.
Laki-laki itu tersenyum.
"oh, by the way... kenalin gw Ricky, gw temen nya Raya, dan mereka juga teman teman nya Raya, kami dulu satu tongkrongan, dan dulu gw sempet satu band sama dia"
(mereka pun saling berjabat tangan begitu pula yang lain nya)
"Gw Nara....
" ya. . lu Nara, pacar nya Raya kan, dulu kita pernah ketemu di festival reunian band, tapi cuman selewat aja, kita sama sama sibuk jadi gw ga, sempet kenalan sama lu" ucap Ricky
"benarkah...?! hem gw sangat beruntung ditolong teman Raya, sekali lagi terimakasih ya"
"ah lu biasa aja... , oh ya sekarang Raya dimana, kok lu sendirian disini?! "
"Raya ada di RS, dia hampir 2 bulan koma karena kecelakaan mobil. benturan keras mengakibatkan dia koma, dan tadi dia baru sadar, tapi dia ga kenal sama gw... dia seperti ketakutan sama gw... entah lah, mungkin untuk kebaikan nya gw harus bersabar lagi"
"Ya ampun separah itu, pasti sangat berat dan parah luka dikepala nya jika sampai koma hampir 2 bulan, hem lu yang sabar ya, yang penting Raya udah siuman, kesananya dia pasti inget sama lu... "ucap Ricky memberi semangat pada Nara.
" Terimakasih Ricky memang nasihat dan dorangan semangat yang saat ini gw butuhkan. " ucap Nara sambil tersenyum.
"Nah sekarang lu mo ke mana?! pulang?! biar gw anter dimana rumah lu?! "
"Gw merepotkan saja, terimakasih sekali lagi" Ucap Nara.
Ricky pun mengantar Nara ke rumahnya dengan sepedah motor nya, dan setelah itu Ricky pun pulang.
"Raya... thanks temen lu menolong gw... !! " ucap Nara ngomong sendiri.
Keesokan harinya, tak mau menunggu lama, Nara pun segera pindah dari rumah itu, dia menempati sebuah kosan sempit dan jauh dari jalan raya, kini dia memilih tempat yang sulit di jangkau mobil, dan dia pun berniat berhenti bekerja di minimarket dan mencari pekerjaan yang lain.
Sementara itu dokter meyakinkan keluarga Raya agar sedikit bekerja sama untuk pemulihan Raya, dokter saran kan agar mereka jangan terlalu memaksakan Raya untuk mengingat segalanya, karna traumatik yang di alami Raya cukup berat dan sering membuat nya sakit kepala hebat. Dokter malah menyarankan agar mengikuti alur cerita yang Raya yakini terlebih dahulu, karna itu akan meringankan sedikit trauma dikepala Raya dan kemungkinan seiring waktu dia akan mengingat kembali. Lucy memanfaatkan keadaan, dia yang mulai menyukai bukan sebagai teman dan kakak lagi tapi sebagai seseorang laki-laki yang dia ingin kan, Lucy menceritakan pada Raya bahwa mereka berdua sepasang kekasih dan akan menikah, dan Lucy bercerita bahwa Raya kecelakaan setelah mengantar nya pulang, ya Lucy menempatkan dirinya diposisi Nara, apa yang pernah Nara ceritakan padanya,dia cerita kan kembali dengan menempatkan dirinya diposisi Nara itu, waktu bersama Nara dia Karang dan dia ambil dan menceritakan seolah itu kisah nya bersama raya. Raya mengingat dengan samar samar, dan saat ingatan nya terlalu keras berfikir dia akan merasakan sakit, jadi dia tidak terlalu memaksakan untuk mengingat nya, keluarga Raya pun setuju saja dengan cerita yang dikarang Lucy malahan mendukung Lucy walaupun tau hal itu hanya bualan Lucy, mereka tidak begitu perduli perasaan Nara, yang terparah Lucy sedikit menghasut Raya bahwa Nara itu yang membuat nya kecelakaan, karena cemburu terhadap hubungan nya dengan Lucy, Lucy menjelek jelek an Nara pada Raya, tanpa sepengetahuan keluarga Raya, Lucy banyak memfitnah Nara, dia ingin Raya membenci dan menjauhi Nara. keluarga Raya sebelum nya memberi tahu Nara bahwa sementara biarkan Raya dengan ingatan nya yang masih kacaw, mereka berharap Nara mau memaklumi nya, demi kesembuhan Raya, jadi keluarga Raya memohon pada Nara untuk tidak bereaksi berlebihan. Dan mereka hanya berharap kesembuhan Raya yang lebih utama karena bagaimana pun mereka hampir kehilangan Raya dengan koma hampir 2 bulan itu hal yang berat yang pernah mereka dapatkan dibandingkan kelakuan Raya dimasa remaja. Nara pun mengerti dan tak bisa banyak bicara, dia hanya bisa pasrah dengan keadaan .
Berhari-hari kemudian Nara pun sering mengunjungi Raya, tapi kali ini keluarga Raya tidak begitu welcome dengan keberadaan Nara, takut memperlambat kesembuhan Raya. Jika kebetulan ada, Messy atau Ivan menunggu sejenak agar mereka pulang lebih dahulu, Lucy pun sering menguysir Nara agar Nara jangan datang dulu dengan alasan untuk kesembuhan Raya, Nara mulai merasakan sedih karena seolah dirinya adalah hal yang tak berguna yang tidak di perlukan siapa pun disitu.
Dan saat Raya berjalan jalan di taman RS lantai 3 dia pun melihat Nara terduduk di sana sendiri, dan dia menghampiri nya, Nara pun melihat pada Raya, Raya kemudian duduk didekatnya.
" Lu cewe yang waktu itu kan...?! " ucap Raya memulai percakapan.
Nara hanya terdiam.
"Siapa pun lu yang dulu,siapa pun lu yang sebenarnya saat gw belum amnesia, gw minta maaf jika gw pernah sakiti lu... ga ada yang gw ingat selain cewe gw Lucy dan juga keluarga gw... dan gw yakin dia segala nya bagi gw begitu juga keluarga gw. .. dia banyak bercerita tentang diri gw dan dirinya, dan ya gw pun samar samar mengingat nya, dia terus berusaha membuat ingatan gw kembali, dan keluarga gw pun mendukung nya, ... "Ucap Raya
Mereka berdua duduk dibangku yang sama dan memandang kedepan dengan pandangan kosong keduanya, mereka tidak menyadari Bily ada disekitar mereka, tepat dibelakang mereka . Bily mendengar kan apa yang mereka bicarakan.
" Gw hanya ingin bahagia dengan pacar dan keluarga gw... menjalani hidup normal dengan taat pada aturan Agama dan tidak berbuat jahat pada siapapun, tidak ada yang lain, gw hanya ingin bahagia dengan perempuan yang gw cinta dan dia mencintai gw juga, dan bisa hidup harmonis dengan keluarga gw.... itulah hidup yang gw dambakan, hanya sederhana tak ada yang lainnya, (Raya menghela nafas)..... haaa.... sekali lagi, maafkan perbuatan gw yg pernah gw lakukan ama lu... sekarang gw mohon lu jangan menemui gw lagi... lupakan gw... dan maaf gw hanya mencintai cewe gw Lucy ga ada yang lain.... " Ucap Raya serius.
Nara mulai meneteskan air mata, dan menatap Raya, walaupun berat dia pun berkata.
"Tapi Raya.....!!! lu ga inget siapa gw...?! " Ucap Nara
"apa gw penting dengan mengingat lu yang sudah mencelakai gw...? apa yang penting, gw mengingat semua perbuatan buruk lu terhadap gw dan Lucy. . . ??! apa itu perlu?! apa itu penting?! " Ucap Raya sambil menatap sinis pada Nara, Nara menggeleng kan kepala nya, tanda dia tidak setuju.
"tidak... tidak seperti itu Raya... harus nya tidak seperti itu...!!! lu salah... semua itu tidak benar...!!"
" Cukup Nara!!! gw ga mau lagi denger apa pun kata lu...!!! gw ga mau lagi denger apapun itu!!! gw ga mau lihat lu lagi ada di sekitar gw!!! jangan ganggu hidup gw lagi jangan lu usik hidup gw lagi!! gw ga mau liat wajah lu!!! menghilang lah selamanya dari ingatan gw!! " Ucap Raya sambil pergi meninggalkan Nara yang masih menangis, Bily yang ada di belakang mereka pun tersenyum dan setelah Raya pergi menjauh Bily pun menghampiri Nara, dan duduk di dekat nya.
"Bagaimana menurut lu Nara?! semua itu menyakitkan bukan???!! mendengar kan hal yang tidak pernah lu ingin dengar dari orang yang lu cintai itu sangat sakit... sangat sakit dan hancur!! ( ucap Bily sambil memegang dadanya) itulah.... sungguh itulah yang gw rasa saat pertama, kedua dan ketiga... yang lu ucapkan bahwa lu mengkhianati gw... dan bahwa lu bilang lu mencintai orang lain dan ingin pergi dan melupakan gw...!! hati yang lu sakiti ini sulit untuk bisa menerima, hati ini remuk dan hancur ketika lu bilang lebih memilih orang lain, lu mengerti sekarang apa yang gw rasakan?! "ucap bily sambil tersenyum sinis. Nara pun mengusap wajahnya, menghapus air matanya, dan menatap Bily tajam.
" Apa lu ga mengerti bahwa gw sudah tidak bisa mencintai lu lagi?! apa lu tidak mengerti bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan? apa lu tidak bisa menerima kenyataan bahwa rasa cinta gw terhadap lu udah hilang?! berhenti menggangu hidup gw... kita sudah berakhir!!! " ucap Nara sambil meninggal Bily, Bily pun diam sejenak memandang kedepan, dan mulai menyalakan rokok yang ada dibibirnya
" perempuan berengsek!!! perempuan gila!!!" ucapnya kesal, baru beberapa hisap tiba-tiba petugas menegur nya
" maaf Pak disini dilarang merokok " ucap nya
Bily tak perdulikan teguran petugas itu dia pun bangkit dan mulai melangkah pergi meninggal kan RSRS tanpa mematikan rokok nya.
Sementara itu di depan pintu RS, Nara bertemu dengan Lucy yang baru datang dengan beberapa kantong plastik makanan dan barang barang nya, hendak masuk, tapi Nara menghadang nya.
"Ih Nara lu apaan sih" ucap Lucy yang diseret oleh Nara menuju pinggir/tepian pintu.
" sebenarnya apa saja yang lu ceritakan pada Raya tentang gw?! " ucap Nara
Lucy berlagak tidak tau apa apa.
"apaan sih lu?! memang gw udah cerita apa tentang lu sama Raya?! gw ga ngerti!! "
" lu ga usah pura pura ga tau! lu yang bikin Raya benci ama gw kan? lu yang udah menghasut dia dengan apa yang yg lu ceritakan tentang gw yang bikin dia benci dan illfeel sama gw kan?! ada apa Lucy?! napa lu berbuat seperti itu terhadap gw dan Raya?! napa lu tega fitnah gw,napa lu tega sama gw... Lucy?! apa salah gw sama lu" ucap Nara dengan tatapan tajam.Lucy mengangguk dan tak pura pura lagi.
" okay... okay... iya bener gw yang ngarang... iya gw yang menempatkan diri gw sebagai kekasih Raya, gw menempatkan posisi gw sebagai diri lu supaya Raya cinta sama gw... ya gw suka ama Raya bahkan lama sebelum lu ketemu sama Raya! iya gw memang sempat dia sebagai kakak gw tapi makin kesini gw merasakan hal yang lebih dari itu saat gw ditinggal mantan mantan gw, cuma dia yang selalu perduli dan perhatian sama gw! dia yang selalu ada kalo gw butuh untuk bercerita apapun perasaan gw, dan sejak lu ada dalam hitup Raya, Raya mulai kurang care sama gw, lu mulai mengalihkan segala perhatian dia, bahkan saat gw kirim pesan atau telpon dia, belakang dia jarang balas atau angkat telpon dari gw, kehadiran lu dihidup Raya membuat hubungan gw dan Raya renggang, dia selalu mengutamakan diri lu diatas segalanya, dan apa lu tau apa yang bikin gw benci sama lu Nara?!... (sambil menatap Nara tajam) karena lu sudah buat Raya celaka, gara gara lu Raya kecelakaan dan dia koma... iya karena kecelakaan itu terjadi setelah dia nganter lu pulang!! secara langsung lu adalah penyebab utama Raya tertimpa musibah!! dan jelas lu ga becus urus dan jaga Raya...!!! lu ga pantas buat orang sebaik Raya!!! dan tekat gw adalah me jauhkan diri lu dari Raya agar Raya tidak lebih menderita!!! lu paham Nara?! gw harap lu jangan ganggu Raya lagi, gw harap lu menjauh dari Raya!!! " ucap Lucy dengan pandangan tajam dan setelah itu meninggal kan Nara yang hanya diam terpaku dengan semua ucapan Lucy. perlahan Nara pun melangkah meninggal kan area rumah sakit, ucapan Lucy terngiang ngilang ditelinga nya.
" benarkah...?! gw adalah orang yang menyebabkan Raya kecelakaan?! benarkah semua ini karna gw?! setidaknya ucapan Lucy ada benarnya, gw tidak pantas bersama Raya... gw ga becus menjaga nya... " Ucap Nara berbicara dalam hatinya, Bily membunyikan klakson nya, Nara pun berbalik, dan begitu tau itu bily Nara melanjutkan langkahnya, tapi Bily masih mengikutinya.
"Nara.... gw masih ngasih lu kesempatan tuk kembali!!! Nara....!!! " Ucap Bily tapi Nara tak perduli dia hanya berjalan,
"Nara...lu denger gw kan?!!! lu masih ada kesempatan tuk kembali, dan gw akan selalu welcome untuk diri lu" (Nara tetap tak perduli,) tet...tet...tet..(suara kelakson mobil lain pun berbunyi karna mobil Bily menghalangi, Bily pun melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan Nara yang berjalan sendiri.
*******************************************************