9.30AM
Pagi itu Nara siap siap ke RS. dan sesampainya di halaman RS dia melihat seseorang yang sangat dia takuti baru keluar dari pintu utama RS, iya orang itu adalah Bily, sejenak Nara hanya mengamati dari kejauhan, sambil bersembunyi, begitu dia melihat Bily masuk mobil dan pergi, Nara pun bergegas cepat cepat masuk ke kamar RS nomer 127,dan dia merasa lega ada ivan sedang duduk duduk di bangku lorong sambil memainkan handphone nya. dan begitu Nara tepat di hadapan nya Ivan baru sadar.
"Eh kamu udah sampai Nara?!... gw telepon in tapi ga, di angkat angkat... " ucap ivan
"Oh ya?!... bentar aku cek... (sambil melihat pada layar handphone nya dan benar saja beberapa panggilan tak terjawab dari Ivan.)
" oh sorry semalam ga sengaja ku mode hening handphone nya, memang ada apa? apa tadi ada yang jenguk Raya?!" tanya nya lagi
" Ada... tadi ada Bily nengok Raya tapi dia cuman datang bentar dia harus kerja katanya,,,(nara pun mulai merasa situasinya akan sulit, jika Bily sudah tahu Raya di rawat di RS)....oh ya Nara tadinya aku mau bilang, sama kamu kalo di RS udah ada Lucy yang mau nungguin Raya seharian ini, jadi siapa tau kamu mau istirahat atau liburan dulu gitu, kamu kan udah terbiasa nemenin Raya tiap malam dan full 24 di hari libur mu... "Ucap ivan pada Nara
saat itu ivan hendak pulang karna sudahlah semalam an menunggui Raya. Nara pun merasakan kecewa di hati nya tapi dia sembunyikan dibalik senyuman nya.
"oh seperti itu... hemmm ya kamu benar kak ivan, seperti nya aku mau sedikit liburan dan istirahat fullday di rumah. " ucap Nara sambil tersenyum tipis.
"Oke deh... kamu juga harus jaga kesehatan mu ya Ra, jangan sampe sakit dan kamu butuh tuh sedikit hiburan dengan jalan jalan ke pusat kota akan membuat mu lebih fresh... aku takutnya kamu jenuh terus ada di RS. " ucap ivan
"Baik kak... "
"kamu mau pulang bareng, atau jalan2 kemana nanti aku anterin, setelah itu aku sekalian pulang"
" hemmm ga usah kak, aku mau liat Raya dulu sebentar, udah itu aku baru mau jalan jalan sekalian belanja keperluan di rumah ,kak ivan pulang aja dulu an ga usah nungguin "
" Ya udah kalo gitu aku pulang duluan aja ya... terimakasih ya... "
"iya kak sama-sama,Hati-hati"
Setelah itu Ivan pun beranjak meninggalkan RS, Nara pun perlahan masuk Kamar RS, dan benar saja Lucy sedang beres beres di dalam ruangan,
"Pagi... !! " sapa Nara
"oh Hai Nara... lu baru dateng...?! " ucap Lucy sambil sibuk beres beres
"iya...! " ucap Nara sambil melihat ke sekeliling
ruangan itu, semua ditata ulang oleh Lucy dan dia membuang barang barang yang dianggap nya tak berharga pada tong Sampah, yang tentunya kebanyakan yang dibuang adalah milik Nara seperti hiasan bunga mawar milik Nara dari Raya,beberapa lembar kertas HVS yang berisikan gambar gambar hasil karya Nara dan Raya.
"Lu istirahat aja Nara biar seharian ini gw yang jaga, mumpung vlagi llibur kerja, lagian kalo pun sambil kerja gw bisa kok nungguin Raya soalnya gw kerja nya juga secara online ini lewat laptop, biar hari ini lu BERSENANG-SENANG aja...kak ivan udah bilang tadi kan..?!...itu ide gw loh... biar lu keliatan fresh gitu...ga sumpek terus terusan di RS," ucap Lucy sambil senyum lebar pada Nara.
" iya lucy...oke baik thanks ya... gw sekarang akan liburan... (ucap Nara berfikir positif,sambil meletakan barang bawaan nya di meja. )
" apaan ini Nara? " ucap Lucy
"itu bekal makanan, dan cemilan siapa tau lu mau makan ga usah beli diluar, " ucap Nara
"haduh makasih banyak Nara, tapi gw lagi diet nih, paling gw nanti beli aja lewat delivery makanan, dan makanan sehat tentunya... lebih baik lu bawa lagi aja deh... dari pada nanti ga kemakan , sayang... loh kan lumayan buat hemat pengeluaran biaya hidup lu... " ucap Lucy sambil senyum tipis
"iya... lu benar... "
"Duh Raya lu belum gw seka... bentar ya Ya... gw pasang Humidifier dulu pake aromaterapi yang lu suka tentunya, biar lu segeran dikit" Ucap Lucy
" Nara , tolong sekalian buangin sampah sampah nya ya... biar kamarnya ga sumpek gitu gw buangin barang barang yang ga guna nya... " ucap Lucy lagi sambil sibuk mulai menyeka wajah Raya. tanpa mengucapkan apa apa Nara pun keluar membawa barang barang nya yang sudah ada di keranjang sampah bercampur dengan sampah yang lain, sebelum membuangnya ke tong sampah Nara mengambil kembali barang pemberian dari Raya yang Lucy anggap tak penting, Nara pun pergi melangkah dari RS itu dengan perasaan kecewa dan sedih karna apa yang sudah di ucapkan dan diperbuat Lucy kepadanya, Lucy seolah mengusirnya secara halus.
Nara pun pergi sendiri menuju taman kota yang pernah dia dan Raya datangi, dia mengenang saat dirinya badmood dan sedikit marah pada Raya. berjalan jalan sendiri ditanam dan setelah itu duduk di bangku yang pernah dia duduki bersama.
" gw ga pernah menyangka jalan hidup gw serumit ini, dan kini lu terbaring di tempat tidur rumah sakit... gw kangen untuk jalan bareng lagi sama lu... tanpa lu gw merasa sepi... !!! .... gw tidak menyalahkan Lucy, dia mungkin memang merasa hal apa yang dia perbuatan adalah untuk kebaikan gw dan lu... harusnya gw ga merasa sedih... harusnya gw merasa senang karena ada yang perduli terhadap lu dan gw..., mungkin gw sudah kelihatan Paya dimata orang orang, makanya mereka menyuruh gw liburan dan jalan jalan... tapi tidak ada yang membuat gw lebih bahagia dibandingkan saat gw jalan ama lu... " ucap Nara dalam hati.
Hari hari pun berlalu. Nara makin kuatir karna Bily makin sering mendatangi Raya di RS, dia mulai merasa tak leluasa menjaga Raya lama lama seperti biasa karna takut akan kedatangan Bily, sebisa mungkin dia datang saat Bily tidak berkunjung ke RS , Nara pun semakin terbatas untuk menjaga Raya karna keberadaan Lucy yang semakin sini semakin merasa dirinya lah yang mampu menjaga Raya dengan baik, Lucy pun semakin mendapatkan simPATI yang banyak dari keluarga Raya , hingga kadang keluarga Raya merasa Lucy lebih perhatian dibandingkan dengan Nara, saat dibutuhkan Nara malah tidak ada di tempat, padahal bukan nya tidak mau atau sibuk Nara saat itu tau Bily sedang ada di RS, jika seperti itu tak sering Nara bersembunyi dan berharap Bily cepat pulang agar dia bisa segera masuk, tapi saat dia menunggu cukup lama, tak lama malah Lucy yang datang menunggui Raya, karna ivan atau messy menelpon nya untuk menjaga Raya padahal Nara saat itu sudah ada di dalam RS hanya saja tertahan karena keberadaan Bily.
5.00 PM
Sore itu seseorang mengetuk pintu rumah Nara.
"Tok.. tok.. tok... "
Nara yang baru saja pulang setelah mengajar les disalah satu rumah yang tak jauh dari rumah nya, pun terjadi kejut. Dia kaget karna baru saja dia tertidur dikursi sofa nya, bahkan dia belum menggati pakaiannya setelah pulang dari bekerja dimininarket dan mengajar les.
"Tok... tok... tok...!!! "
"hemmm siapa itu?! ... apakah kak ivan apa kak messy yang mo jemput ke RS?! " ucap Nara sambil melihat pada jam dinding
"ini baru jam 5 kok ,bukannya kak Messy mau jemput jam 6.30 han. "
lalu Nara pun melangkah menuju, pintu dan membuka nya ,dan begitu pintu dibuka, ternyata didepan pintu itu adalah Bily, Nara segera berusaha menutup nya kembali tapi Bily pun mendorong nya berusaha membuka pintu, mereka berdua saling berusaha membuka dan menutup pintu.
"Nara buka... "
"Enggak akan!! kenapa lu kemari!!! "
"Gw masih punya hak nemuin lu... gw suami lu!! "
"Tolong.... tolong...saya... orang ini memaksa masuk rumah...tolong...saya!!!" Nara berteriak minta tolong agar orang sekitar mendengar dan menolongnya, tapi sebelumnya Bily sudah mengantisipasi keadaan, dia meminta pada orang agar tidak menggubris teriakan Nara, dan dia bilang pada orang sekitar dia adalah suami sah dan mereka sedang ada masalah dan Bily berniat akan membawa Nara kembali pulang, dan semua akan baik baik saja. jadi walaupun Nara berteriak dan menangis minta tolong, semua orang pun tidak akan terlalu perduli dan tak mau ikut campur urusan rumah tangga orang lain, apa lagi Bily sudah memberi peringatan terlebih dahulu.
"tolong... saya... " teriak Nara.
Hingga tenaga Bily yang lebih besar dari Nara berhasil mendorong Nara dan dia segera masuk rumah dan menutup pintunya.
"Napa lu tau gw disini...!!! gw bilang gw udah ga mau sama lu!!! gw dan lu udah selesai Bily...!!! jangan paksa gw lagi...!!!... Tolong... tolong!!! " teriak Nara.
"Teriak ... ayo teriak terus!! ga akan ada yang perduli dengan penghianat seperti lu... ga ada yang mau bela penghianat seperti lu dimana mana pun ga ada yang mau nolong lu... karna sudah jelas yang salah itu lu...!! " Ucap Bily
"kita udah cerai... kita udah selesai...!! jangan ganggu gw...gw dan Raya akan menikah..!!" teriak Nara
"Apa lu bilang?! " ucap Bily dengan pandangan penuh emosi
" biarkan gw hidup bahagia... jangan lagi ganggu gw...!! "
"hei penghianat, coba aja kalo lu bisa... ha!! (sambil menjambak rambut Nara)... coba aja lu nikah sama si Raya berengsek itu... sebentar lagi dia mati!! ; (buk .... buk... sambil menonjol wajah Nara) ... lu gw bikin nampus juga...!! " teriak Bily
Nara tersenyum
"jika itu lebih baik bunuh aja gw... " ucap Nara pelan, Bily makin menjadi dan menghajar Nara,
setelah puas membuat Nara babak belur, Bily pun pergi. Nara hanya menangis dan mengobati sendiri luka yang Bily perbuat.
" Gw lelah... kenapa dia selalu menemukan gw, kemana lagi gw harus pergi?! " ucap Nara sambil mengompres dan menyusut darah yang ada di bibir, hidung dan pelipisnya. tidak hanya bagian wajah yang mengalami bengkak dan memar,bagian tangan pun ada sedikit luka lebam.
Nara tidak mau yang lain melihat wajahnya yang yang bengkak dan luka, jadi dia segera menelpon Ivan dan messy agar tak usah menjemput nya, tapi Nara pun diberi tahu bahwa dirinya tidak usah repot repot ke RS karna Lucy sudah standby di RS menunggui Raya. Tapi Nara bertekad ingin menemui Raya karena dia sudah agak lama ke RS, bukan karena lebih sibuk atau tak ada waktu dia setiap hari ke RS tapi untuk menghindari bertemu Bily dia hanya bisa menengok sebentar, dan karna Lucy yang selalu membuat nya tidak bisa lama lama tinggal menunggui Raya di kamar RS.
8.00 PM
Hingga malam itu Nara menyelinap ke kamar RS, Nara melihat Lucy sedang tertidur di sofa, dan Nara dia perlahan duduk di deket Raya. berusaha tidak membangun kan Lucy Nara pun berbicara dengan pelan, sambil mendekatkan tangan Raya kepipinya, Nara berkata.
" maaf gw baru bisa datang Raya... !!! lu tau bagaimana begitu sulitnya hari ini gw mencoba masuk menjenguk lu...!!! bukan gw ga mau dan mulai bosan menjaga lu... tapi... (Nara menarik nafas. . dalam dan menghembuskannya dgn begitu berat )...lu tau hari ini gw lalui dengan sangat berat, bos gw marah marah ditempat kerja karna gw sering terlambat datang ke minimarket,kakak kakak lu ivan dan messy selalu melarang gw nemenin lu karena sekarang ada lucy...mereka juga kadang membicarakan gw saat gw ga ada, bahwa gw sekarang cuek dan ga perduli sama lu, mereka mengira seperti itu ama gw YA, mereka ngira ada yang lain, hingga gw ga bisa dateng tuk ngejenguk lu, padahal gw ga begitu YA... gw setiap hari jenguk lu ya... lu tau sendiri, belum lagi Lucy seolah tak mengizinkan gw tuk berlama lama disini, dan Bily dia selalu ada mengawasi gw....dimana pun gw berada,dialah alasan yang menghalangi gw tuk bisa leluasa jenguk lu di RS ya, dan apa lu tau tadi dia datang kerumah dan menghajar gw... (Nara meneteskan air mata)... kadang gw udah merasa lelah Raya dengan semua ini... (nara menarik nafas panjang)...gw harus pergi lagi cari rumah atau kostan agar dia tidak kembali menemui gw... Raya... cepatlah sadar... gw bosen sendiri... ini semakin terasa sangat sulit dan berat... bagi gw! hanya lu penghibur gw saat gw sedih...siapa lagi yang bisa hibur gw saat gw kaya gini selain lu...Siapa yang akan buat gw merasa tenang, dan semangat kembali jika bukan lu Raya... gw butuh lu...gw rindu sama lu...(sambil terisak Nara tertunduk menangis dan air matanya membasahi tangan Raya, sebisa mungkin dia tidak mengeluarkan suara tangis nya agar tidak membangunkan Lucy yang tertidur di sofa, Perlahan tanpa Nara sadari Raya menggerakan tangannya, dan Raya perlahan membuka matanya, Raya melihat langit langit rumah sakit dia merasa asing... dan Nara pun melihat pada Raya, dan Raya melihat padanya. dengan segera Nara menghapus air matanya dan dengan perasaan senang dan bahagia karena Raya tersadar dari koma nya.
"Ra... Raya... lu sadar.... oh syukur lah Tuhan...!! " ucap Nara dengan wajah yang berbinar binar, bahagia sekaligus haru.
Raya yang masih linglung dengan tempat dan keadaan nya yang terbaring di RS berusaha mengingat. dan begitu dia melihat Nara dihadapan nya dengan wajah sedikit luka lebam spontan bertanya.
" lu... lu siapa? ! "
"Gw Nara... gw Nara... "
"Nara???... (sedikit merasa pusing dan mencoba mengingat) aduh..... kepala gw...sakit.!!!"
Lucy perlahan terbangun dan dia terperanjat Raya sadar, dia segera menghampiri Raya)
"Raya... ya Tuhan lu sadar ya...?! " ucap Lucy
"Gw ga kenal lu... gw ga ingat lu... siapa lu... " ucap Raya sambil melihat pada Nara dan terus memegang kepala nya yang terasa sakit)
"Nara lu disini... (ucap Lucy sambil melihat pada Nara) ... ga apa apa Raya... lu ga usah memaksakan ingatan lu... lu berbaring lagi aja Ya... !"ucap Lucy sambil menenangkan Raya, Raya pun menegang tangan Lucy dengan erat
" Lu jangan tinggalin gw... lu harus disisi gw... gw ga mau lu tinggalin lagi" ucap Raya pada Lucy
" oke ya gw ga akan tinggalin lu...!!! (Lucy melihat pada Nara yang menangis menatap Raya)... Nara lebih baik lu pulang dulu aja, Raya kaya nya ga mau lihat lu... dia masih shock... dia belum bisa nemuin orang banyak,... " ucap Lucy.
Nara pun senyum tipis dengan pandangan kosong, dia pun perlahan keluar kamar dan meninggal kan RS dengan perasaan yang campur aduk antara senang dan sedih karna Raya telah sadar tapi dia tidak mengingat nya sama sekali.
***************************************************