Kamis 3 hari menuju Festival Musim dingin dan tahun baru, Sarapan hangat sudah berada di atas meja makan.Polin dan anak-anak lain memakan sarapan dengan lahap.
"Duke Han belum pulang dari semalam." Ucap salah satu pelayan sedang berbincang-bincang sudut ruangan.
"Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran Duke."
"Apa karena Tuan Muda? Sudah lama sejak Tuan Muda Rain berkunjung."
"Sejujurnya Tuan Muda Rain, dia anak yang sangat baik dan pintar, sejak kedatangannya Duke Han terasa lebih membaik."
"Iya, ku harap pengangkatan Tuan Muda berjalan lancar, aku tidak mengerti kenapa ada orang yang menuntut banyak pada seorang anak umur 4 tahun!"
Polin hanya diam dan mendengar pada sekeliling ruangan.Bunyi kereta besi memasuki halaman, seketika para pelayan pergi menyambut kepulangan Duke Han.
"Ada apa?" Ucap Juan dengan mulut penuh makanan.
"Mungkin Duke Han pulang atau dia datang untuk menemui ku." Ucap Polin dengan sendok dan garpu di tangannya, sesaat dia merasa sangat gugup.
Tanpa ketukan pintu Duke Han dan Tuan Frey datang memasuki kamar, penampilan yang sedikit berantakan untuk seorang pemimpin terkenal sangat terlihat, aura menyeramkan yang terlihat membuat para pelayan hanya diam tertunduk.
"Aku tidak ada waktu sekarang." Ucapnya berjalan duduk di sofa dan memberikan isyarat pada pelayan lain untuk memberi ruang "Sekarang katakan kesepakatan mu dan segera beritahu keberadaan Rain sekarang."
"Sebelum itu izinkan aku meminta perjanjian diatas kertas, hal ini akan menjadi jantung ku untuk kedepannya." Ucap Polin duduk berhadapan dengannya.
"Silakan."
Selembar kertas dengan cap dan tanda tangan Duke di sudut bawah lembar.
"Aku tidak memiliki banyak tuntutan untuk sekarang, pertama tentunya adalah menjamin keselamatan diri ku dan keluarga ku, termasuk mereka." Ucap Polin, Tuan Frey menyatat keterang tersebut berada di atas kertas.
"Yang kedua membersihkan nama ayah ku, Marquess Dakri Ziones sebagai pelaku pemimpin pemberontakan Ziones 1377 di wilayah timur, dekat Desa Timur Diang, Kota Artur di hukum gantung dan pencabutan kehormatan." Suasana ruangan yang sunyi ini menjadi lebih sunyi dari sebelumnya "Kesalahan fatal yang telah dilakukan Duke terdahulu yang membuat ayah ku meninggal dengan sia-sia, aku yakin kau bisa memperbaikinya bukan?"
"Kasus ini sudah ditutup, tidak ada bukti yang dapat menopang dirinya." Ucap Duke Han dengan raut wajah emosionalnya.
"ADA! Aku tahu ayah pasti di jebak oleh mereka, karena itu aku bertarung nyawa ku untuk mencari bukti ini." Polin mengeluarkan beberapa lembar kertas dari bajunya "Aku yakin bukti ini bisa menjadi sangat kuat untuk menyangga jika ayah tidak melakukan pemberontakan dan hanya menjadi kambing hitam!"
Duke Han terdiam sejenak.Selembar kertas yang selalu dia jaga bagai nyawanya berisi tentang bukti perjanjian bangsawan Earl Verdenrik dan Marquess Ziones, di sana tertera jelas jika nama Earl Verdenrik memberikan kertas bukti kerjasama pemberontakan atas nama cap resmi tanpa seizin Marquiess Ziones, dia sendiri mengajukan penolakan pemberontak.
"I-ini?!" Gumam Tuan Frey melihatnya singkat.
"Dari mana kamu mendapatkannya?"
"Apakah pertanyaan ini haruskah ku jawab."
"Bukti ini akan membantu jika kamu bisa menjamin keaslian dokumen ini."
"Dokumen ini ku ambil dari perangkat besi baja di ruang kerja Earl Verdenrik, jika ini meragukanmu, kalian dapat membuktikan keasliannya bukan."
"Aku memahami amarahmu terhadap permasalahan ini, aku akan memenuhi janji dan tugas ku atas semua tuntunan yang kamu berikan." Ucapnya dengan mata yang tertunduk, dia merasa jika kejadian tersebut memang sebuah kesalahan.
"Dari semua penderitaan yang alami, aku yakin keadilan akan terungkap." Ucapnya dengan senyuman tipis di wajahnya.
Setelah selesai dengan tuntutan kontrak yang diajukan, tiba lah dimana bertukaran informasi mengenai keberadaan penculikan tersebut.
"Sekarang keberadaan Rain, dia berada di berbatasan barat Zafia tepatnya berada di kamp pelatihan militer di bawah pimpinannya."
"Disana ada ruangan penjara khusus yang telah mereka bagun sedetail mungkin sehingga jika di lihat dari luar hanya sebagai bagunan militer biasa, di sana ada sekitar 20an penjaga, 5 diantaranya seorang knight bawah, pelindung sihir di pintu dan dinding ruang bawah tanah, dan..." Polin diam seketika dan bibirnya menjadi sangat gugup "Ruangan penyiksaan ritual Anak Moriana, ruangannya tidak begitu besar dengan altar dan pemanas api unggun di dalamnya, lantai batu tanah membuat genang tumpahan darah di sana."
Wajah ketakutan dan trauma sangat jelas padanya, wajahnya hanya menunduk dengan tangan yang digenggam.Bagaimanapun Polin hanya seorang anak-anak berumur 13 tahun dengan masa lalu yang kelam dan menakutkan, mau sekuat apa dia mencoba tegar dan melawan terlihat jelas dia seakan menjadi seekor anjing disini.
"Dengan seluruh kehormatan leluhur ku aku akan memenuhi tugas dan wewenang yang diberikan." Ucap Duke Han meyakinkan Polin "Terima kasih sudah memberikan kepercayaan mu kembali pada Zafia."
"Sebelum mengakhiri perjanjian kita, apa kamu mengetahui mengenai pengeboman yang terjadi?" Ucap Tuan Frey.
"Aku sudah mengatakan apa yang semua ku tahu, mereka hanya membicarakan pengeboman di pusat kota tetapi mereka tidak menyinggung mengenai bom itu akan dipasang dimana-kecuali jika bom tersebut memang tidak dipasang."
Setelah selesai memberikan gambaran mengenai tempat penculikan terjadi dan kontrak yang dilakukan, Duke Han dan Tuan Frey bergegas melakukan rencana mereka.
"Apa yang telah aku lakukan benar? Ayah?" Gumam Polin menunduk melihat surat perjanjian.
"Istirahat lah, Duke Han aku yakin dia akan memenuhi apa yang telah dia janjikan." Ucap pengawal Harry.
Ruangan yang sangat berantakan dipenuhi buku-buku dan kertas berserakan, Detektif Edwin dan Gren sibuk dengan tugas mereka, mata hitam dengan secangkir kopi yang telah habis menggambarkan situasi yang sedang terjadi.
"AH GILA! Bagaimana bisa Duke memberikan waktu 3 hari sebelum pengeboman terjadi." Ucap Detektif Gren menopang kepalanya "Tidak ada militer resmi karena Duke tidak ingin ada kepanikan dan isu pemberontakan pada masyarakat, tapi jika dipikir-pikir seseorang yang melakukan pengeboman dan penculikan pada Tuan Muda adalah seseorang yang memiliki kuasa tinggi, siapa kira-kira gerangan?"
"Seseorang dengan kedudukan dan kehormatan tinggi tapi tidak melebihi Duke Zafia dan orang itu merasa terancam dengan posisi kuat Duke." Ucap Edwin dengan segelas kopi di tangannya "Surat pernyataan saksi ini tidak dapat menjadi petunjuk kecuali jika kita datang langsung melihat tempat kejadian.Mari bersiap-siap Gren kereta kita sudah di depan."
"Kasus ini akan menjadi kasus yang sangat panjang." Detektif Gren mengambil mantel dan topinya bersiap-siap di cuaca yang tidak mendungkung ini.
"OH tunggu dulu aku hampiri lupa mengirimkan surat."
Suara besi kereta kuda terdengar berhenti tepat di depan kantor sempit mereka, Detektif Edwin dan Gren menaiki kereta pergi menuju tempat pelaku saksi di penjara.Suasana penjara khusus ini sangat berbeda jarak antara ruangan cukup jauh dan diperketat, para penjaga dengan bintang di baju mereka, mulai dari tawanan penjahat kelas kakap biasa hingga bangsawan yang dulunya paling dihormati berada di penjara khusus ini.
"Josep Mirniae." Ucap Detektif Gren duduk dengan kursi dan meja ketik di depannya sedangkan tawanan ini tubuhnya lebam dengan luka yang sangat menyakitkan terikat rantai besi.
"Dari hasil penyelidikan, Anda merupakan anak angkat dari bangswan Baron Mirniae, memiliki kealihan cermelang, dan sihir luar biasa.Sayangnya bakat yang Anda miliki menjadi sia-sia." Ucap Detektif Edwin berdiri berkeliling mengintarinya "Sekarang hanya ada kita, Anda cukup menjawab sebuah pertanyaan yang saya ajukan."
"Apa benar Anda bekerja di bawah pimpinan Earl Verdenrik?"
"Benar."
"Tidak lebih dari itu? Maksud saya seperti bergerak di bawah organisasi yang ilegal, lebih besar bukan hanya sekedar kejahatan penculikan biasa."
"...Tidak"
"Oh Benarkah?" Langkah kaki Detektif Edwin seketika berhenti "Anda orang yang cerdik, apa menurut Anda Earl Verdenrik berani menentang Duke tanpa dukungan pihak lain? TENTU SAJA TIDAK! Tidak seorangpun di negeri ini yang tidak mengetahui pengaruh besar Duke Zafia melebihi bangsawan kerajaan sendiri."
"..."
"Kematian mu sudah di depan mata." Ucap Detektif Edwin menunduk "Surat kabar pagi tadi, ada sebuah berita yang menarik perhatian tepatnya di kolom orang hilang, mungkin aku bisa mendapatkan 1 peti emas sekarang."
"Apa maksud mu?!" Josep yang hanya terdiam seketika melihat Detektif Edwin bagai seorang mangsa.
"Jelas sekali jika orang tua angkat mu tidak mengetahui keterlibatan diri mu di sini, pasalnya keluarga bangsawan desa itu baru saja memasang iklan untuk mencari anak angkatnya, Josep Mirniae dengan harga 1 peti emas, kita bisa kaya Gren."
Mendengar apa yang dibicarakan Detektif Edwin membuat Josep hanya tertunduk diam tanpa satu kata pun.
"Kau tahu hampir semua bangsawan yang terlibat menentang keamanan Duke berakhir pencabutan kehormatan dan yang lebih parah Guillotine?" Detektif Edwin membuka jam sakunya dan menutupnya kembali "Tapi tenang saja, hubungan saya dan Duke sedekat sebuah keluarga.Saya bisa saja meminta kepada Duke untuk tidak mengaitkan permasalahan ini dengan kedua orang tua angkat bangsawan anda."
Hanya kesunyian yang terdengar di ruangan gelap dan dingin, lampu lilin yang menerangi lama kelamaan mulai menyusut.
"Apa yang ingin kau lakukan?" Ucap Josep pelan dia kelihatan putus asah dan melakukan segalanya demi keselamatan kedua orang tua angkatnya "Jika kamu mencoba menanyakan keberadaan Tuan Muda, aku tidak mengetahuinya mereka pasti sudah memindahkan tempat penyekapan."
"Cukup mudah." Senyuman lebar di wajah detektif tersebut terlihat jelas "Beri tahu ku semua apa yang kamu ketahui mengenai rencana Earl Verdenrik dan kasus pengeboman masal tentu saja dia tidak bergerak sendirian, jadi jangan mencoba menyangkal, Duke saja sudah mengetahui ini."
"Ujung-ujungnya aku akan menjadi kotoran disini." Ucap tahanan tersebut "Apa kamu bisa menjamin sepenuhnya keselamatan keluarga ku?"
"HAHA! Tentu saja! Anda seorang anak yang royal pada orang tuamu ya, pantas saja Baron Mirniae sangat menyayangi anak angkatnya."
Mesin ketik Detektif Gren tak pernah berhenti beristirahat selama 3 jam, semua keterangan saksi dari Josep Mirniae mengenai rencana Earl seketika menjadi sebuah berkas rahasia negara.
"Siapa sangka selama ini danau penuh darah sudah terbentuk, ini akan menjadi bencana besar."