Chereads / THE QUANTUM (Indonesia Ver) / Chapter 46 - KISAH ANAK MORIANA 26 : SANDIWARA DAN SANDERA/ S^2

Chapter 46 - KISAH ANAK MORIANA 26 : SANDIWARA DAN SANDERA/ S^2

1 Hari menuju festival musim dingin dan tahun baru. Suara sibuk di dalam kantor Duke Han, semua acara pertemuan dibatalkan hal ini menambah daftar permasalah internal, banyak orang mempertanyakan sikap yang telah dilakukannya.

"Rapat hari ini juga dibatalkan?!" Para bangsawan Viscount politik sibuk dengan berkas mereka.

"Ada dengan Duke sebenarnya? Jika dia tidak memberi kabar seperti ini bukankah akan banyak rumor negatif mengarah padanya?"

"Saya juga bertanya pada sekertaris tidak ada jawaban dan tidak ada konfirmasi, Duke juga tidak ada kabar jika dia berada di kantor hari ini."

"Ha! Saya akan mencoba ke Mansion Duka langsung, mencari apa yang sebenarnya terjadi."

Pagi ini sangat cerah untuk bermain di luar, pohon-pohon kering dengan salju menumpuk di atasnya menjadi kebahagian sendiri bagi anak-anak untuk bermain.

"Polin kemari lah kami sedang membuat boneka salju di sini!" Teriak Juan melambaikan tangannya membangun boneka salju bersama Dio yang terlihat terpaksa untuk ikut bermain.

"Jangan lama-lama ayo kembali masuk ke dalam." Ucapnya berjalan mendekati mereka.

"Kenapa dari kemarin badai salju terus datang, para pelayan juga mengizinkan kita, Tuan Harry juga memperbolehkan kita bermain sebentar. Tunggu sebentar aku mau cari beberapa ranting untuk tangannya!" Ucap Juan, pagi ini dia terlihat lebih semangat dari biasanya.

"Jangan jauh jauh! Habis ini kita langsung masuk aja!"

"Iya bentar lagi selesai!"

Juan pergi mencari beberapa ranting di dekatnya, semua gerakan dari Juan dapat terlihat dari pandangan Polin. Suara kereta kuda berdatangan, terlihat seseorang berpakaian lengkap sedang masuk dan berbincang dengan Pengawal Harry di ruang aula.

"Apa kamu yakin Duke Han baik-baik saja?" Ucap salah satu Vicount dengan rasa kesalnya.

"Duke baik-baik saja, saya akan mengabarkan pada Duke atas kedatangan anda." Ucap Pengawal Harry membungkuk dan memberi hormat padanya dan meminta mereka untuk keluar dari mansion.

"AKU AKAN KELUAR JIKA AKU BERTEMU DENGAN DUKE!!" Ucapnya menarik baju Pengawal Harry.

"KAU TAHU AKU BUKAN LAH ORANG ASING DISINI!! DUKE HAN TELAH MEMPERCAYAI KU BANYAK HAL BAHKAN SEBELUM KAU BERADA DI SINI! DASAR SIALAN!"

"Tenangkan diri anda Tuan West Gurdian, saya memahami kekhawatiran anda." Ucapny bangswan Vicount.

"Aku akan menunggu hingga aku bertemu dengan Duke!" Ucapnya mendorong Pengawal Harry cukup keras.

Dari balik pintu kaca halaman belakang terlihat jelas gelomboran para anak-anak sedang sibuk bermain, dengan sikap waspadanya kedua bangsawan itu melihat Polin dan anak-anak lainnya.

"Sa-saya akan mengantar anda ke ruang tamu" Ucap Pengawal Harry menutupi pintu kaca taman, mengalihkan perhatian mereka "Tuan West Gurdian dan Edberd Okerts."

"Dia.. bukan Tuan Muda Rain?" Tanya Tuan Gurdian menuju ke arah Polin "Selama ini saya kira dia sedang berada di panti asuhan Tuan Verdenrik."

"Ah... Di-Dia." Tuan Harry dilarang Duke untuk memberitahu siapapun mengenai identitas Polin dan anak-anak lain, kerahasian privasi mereka adalah tanggung jawabnya "Oh mari Tuan saya akan mengirimkan surat kedatangan anda pada Duke."

"Saya belum pernah melihat Tuan Muda secara langsung ataupun fotonya, tapi saya dengar dia memiliki sifat yang sangat dominan dan bakat yang luar biasa." Ucap Tuan Okerts merasa curiga dengan keberadaan mereka, raut wajahnya mencerminkan penasaran yang sangat mendalam "Saya merasa tidak sopan bertamu namun tidak memberi hormat pada Tuan Muda."

"Tuan Muda sedang sibuk di luar, saya akan mengantarkan Tuan Muda ke ruang tamu untuk berbincang ringan." Ucap Pengawal Herry memberhentikan langkahnya "Silahkan ikuti saya Tuan."

"Hmm..Ba-baiklah."

Kedua Bangsawan Vicount Politik itu menunggu di ruang tamu dengan pandangan jendela halaman depan, disisi lain Polin dan anak-anak lain sedang berada di kamar tidur Rain untuk berganti baju dan bersandiwara di depan mereka.

"APA KAU GILA INI! TIDAK MUNGKIN!" Ucap Polin yang akan bersandiwara menjadi Rain "Kenapa tidak jujur saja dan bilang aku bukan Tuan Muda di sini?!"

"Tidak, Duke Han melarangku untuk memberi tahu identitas kalian, jika aku memberi tahu namamu mereka akan terus bertanya dan semuanya akan gagal." Pengawal Harry Sibuk berkeliling dan memberikan banyak aksesoris yang sering di gunakan Rain "Dan kalian berdua tetap di sini jangan keluar!"

"Apa maksud mu semuanya akan gagal?"

"Tidak ada waktu sekarang, aku akan mengganti warna rambut, mata dan wajahmu mirip dengan Tuan Muda."

Dengan menggunakan sihir seketika Polin seakan menjadi Tuan Muda di Mansion ini dengan jas biru tua lengkap.

"Apa yang harus ku lakukan?"

"Cukup menjawab pertanyaan mereka, dan jawab lah seakan jawaban apa yang akan dikeluarkan Tuan Muda Rain ketika diajukan pertanyaan tersebut."

"HAH! AKU BAHKAN TIDAK DEKAT DENGANNYA!!!"

Suasana ruang tamu menjadi sangat tenang, makanan manis telah disajikan di atas meja, dua orang laki-laki bangswan itu membungku memberi hormat pada "Tuan Muda Rain" palsu.

"Selamat Siang Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj, saya Viscount Politik West Gurdian bertugas divisi I kota Zafia dari keluarga bangsawan Gurdian." Ucap salah satu Bangsawan Viscount muda itu, sikapnya sangat menggambarkan ketegasan dan arogannya.

"Selamat Siang Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj, saya Viscount Politik Edberd Okerts bertugas divisi I kota Zafia dari keluarga bangsawan Okerts." Bangsawan Viscount satu ini memiliki sikap dan penampilan yang sangat berbeda dengan rekannya, tenang dan sangat hati-hati.

"Kurasa dia mencurigaiku" Gumam Polin memperhatikan Tuan Okerts yang menatapnya dengan tajam.

"Saya sangat senang bisa bertemu dengan anda Tuan Muda, Saya dengar anda berada di panti asuhan Tuan Verdenrik." Ucap Tuan Gurdian tertawa tersenyum melihat Polin tanpa ada kecurigaan sama sekali.

"Ah. Iya.. ak-saya.." Polin merasa ragu dan bingung harus bersikap seperti apa, dia melihat Pengawal Harry untuk sesaat "Duke membuat izin sementara…"

" Saya mendapatkan kabar jika anda memiliki bakat dan sihir yang luar biasa di usia yang sangat muda." Tuan Okerts mengambil secangkir teh "Keberanian yang anda miliki menjadi takdir masa depan Zafia, seratus kali anda akan dipaksa jatuh seribu kali anda akan berdiri."

"Seberapa lautan yang akan membenci Anda karena darah yang tidak seharusnya di sana, saya akan setia pada anda melindungi darah tersebut." Mata Tuan Viscount Okerts seakan menatap tajam ke arah Polin, setiap kata yang dikeluarkan seakan menjadi tombak semangat "Tetaplah menjadi di atas hingga tidak ada satupun orang yang berani menyentuh anda bahkan seorang raja sekalipun."

Polin hanya memandangnya dengan rasa bingung dan takjub.

"Kesetian saya akan selalu bersama anda Tuan Muda Rain." Tuan Viscount Okerts dengan nada yang tegas akan membantu Rain walaupun banyak orang akan membencinya.

"Edberd? Kesetian saya selalu bersama anda, Tuan Muda Rain." Ucap Tuan Gurdian kelihatan bingung dengan rekannya.

"Terimakasih atas kesetiaan yang anda berikan, saya akan melakukan yang terbaik untuk Zafia."

"Ada kah kesibukan anda lakukan Tuan Muda?" tanya Tuan Gurdian.

"Tidak ada, hanya… membaca buku dan latihan sihir…"

"Ah iya Tuan Chaiden yang menjadi guru sihir anda, bagaimana latihan anda?"

"Sangat menyenangkan…"

"Haha.. Benarkah? Tuan Chaiden banyak cerita mengenai anda, keras kepala, sifatnya terkadang sangat mirip dengan Duke ketika dia kecil. Dia banyak cerita mengenai anda hahaha…."

"Ha.. Ha.. Benarkah."

"Tuan Muda saya dengar dari surat kabar anda memiliki penyakit benturan mana, namun saya tidak pernah melihat keberadaan batu Tia di asesoris yang anda kenalan. Saya hanya khawatir atas kesehatan anda, Tuan Muda?" Bangsawan Okerts melihat Polin dengan kecurigaan yang mendalam.

Dengan gugup Polin melihat Pengawal Harry, raut wajah pengawal itu terlihat sangat terkejut dengan pertanyaan Tuan Okerts tersebut, setiap detik yang berlalu dia terus memikirkan sebuah alasan yang masuk akal bagi mereka.

"Bodoh! Bagaimana bisa, batu Tia hanya dimiliki Tuan Muda saja tidak ada salinan selain yg Tuan Muda gunakan." Gumamnya mengalihkan pandangannya.

"I-iyah ka-karena eh.. Batuny-"

"Batunya?" Tanya bingung Tuan Gurdian.

"Eh.. sedang berbaikan hehe… "

"Berbaikan?? Bukankah ini berbahaya! Jika terjadi sesuatu yg fatal nyawa anda akan terancam!" Dengan sangat terkejut Tuan Gurdian memukul meja dan berdiri dengan spontan.

"Ahh tenang saja! Hari ini perbaikannya dan hari ini akan selesainya.. I-yah"

"Batu Tia terkenal sekeras berlian." Melihat Polin dengan alis yang terangkat "Saya harap keselamatan selalu menyertai anda."

"I-iyah.." Ekspresi ragu dan gugup sangat terlihat, setiap kata yang dikeluarkan bisa menjadi pemicu kesalah pahaman "Te-terima kasihh…"

"Aneh sekali katakan! siapa yang sedang memperbaikinya Tuan Muda!" Ucap Tuan Gurdian dengan kesalnya "Saya akan datang dan mengecek untuk anda!"

"He?" Polin terlihat panik dengan bertanya an yang menjadi lebih besar "Ti-Tidak apa apa aku akan mengambilnya sendiri ha..ha.."

"Gawat… kapan balasannya akan datang." Gumam Pengawal Harry "Eh Tuan Gurdian saya yang mengawasi pembaikan batu Ti-"

"Tidak! Sa-"

Tok Tok Tok

Seorang pelayan mengantarkan surat balasan dari Duke Han, surat itu menyatakan jika Duke sedang berada di desa Desa Timur Diang, Kota Artur. Dia mengatakan jika ada urusan mendadak disana dan jangan khawatir dia akan segera pulang sebelum festival diadakan. Melihat surat dengan tulisan tangan dan cap Duke Han kehadiran mereka menjadi lebih tenang dan Seketika ada urusan yang mendesak di parlemen para bangawan itu pun izin untuk pulang dengan membawa surat tersebut.

"Eh kau merasa aneh dengan Tuan Muda ga?" Ucap Tuan Gurdian, berada di dalam kereta kuda menuju parlemen "Maksudku untuk apa dia menggunakan sihir pada penampilannya?"

"Entah lah apapun yang ingin dia sembunyikan, aku akan menghargai usaha yang telah dia lakukan." Ucap Tuan Okerts dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Harus nya aku tanya nama si pemandai besi tersebut! Aku akan menjatuhkan hukuman mati padanya jika terjadi sesuatu dengan Tuan Muda Rain!"

"Tenanglah West, itu tidak akan terjadi."

Kantor polisi sedang sibuk wartawan kabar mengejutkan pembunuhan Baron Mirnae. Pembunuhan yang sangat menggemparkan dunia politik.

"KEMATIAN TRAGIS BANGSAWA BARON MIRNAE, Dikabarkan beliau sedang mencari keberadaan putra angkatnya yang menghilang beberapa minggu sebelumnya.Beliau dikenal bangsawan yang murah hati dan jujur pada rakyatnya, kematian yang mengejutkan banyak orang ini menjadi luka yang mendalam, kini kepolisian sedang menyelidiki pelaku pembunuhan." Ucap Detektif Gren dengan surat kabarnya "Kenapa kamu tidak memberi tahu jika tersangka utama Knight Ervan?"

"Karena tujuan utama kita bukanlah mengungkapkan kasus pembunuhan Gren, tapi pengeboman Zafia ditambah mengungkapkan tertangkap dirinya akan membuat para tikus lain sembunyi ke dalam sarangnya."

"Kau benar aku hampir berpikir bodoh,"

"Cepat habiskan makananmu Gren kita akan kembali sibuk hari ini." Setiap waktu yang berlalu bagaikan nyawa yang terus terkikis "Lagi pula, dia selalu berada di buku daftar hitamku, indikasi keterlibatannya pada kasus pembunuhan dan teror malam pesta panen."

"Ha?! maksud mu kasus terror pembunuhan pesta panen Duke Leonard dan Duchess Cellin?!"

"Tenang lah masih dugaan sementara." Detektif Edwin bergegas dengan cepat "Aku sudah menghabiskan bertahun-tahun melihat setiap langkahmu, Knight Ervan."

Kereta kuda sederhana menjadi langganan para kedua detektif ini, suasana jalan menjadi sangat padat dengan besoknya upacara kan segera dimulai, kemeriahan ini berbanding terbalik dengan suramnya di balik layar.

"Apa kau akan memberi tahu anak angkat laki-laki itu? Maksud ku Josep?"

"Tentu saja aku akan memberitahunya, Gren."

"Tapi kita sudah berjanji padanya bukan? Ini akan menjadi masalah kedepannya apalagi kau tahu ambisi anak muda, Edwin?"

"Iyah kau benar, tapi aku bisa melihat ada harap di dirinya. Api yang sangat besar, kita akan mampir ke sana sebelum melanjutkan perjalanan."