Chereads / THE QUANTUM (Indonesia Ver) / Chapter 23 - KISAH ANAK MORIANA 3 : Ikatan dan Irama/ I^2

Chapter 23 - KISAH ANAK MORIANA 3 : Ikatan dan Irama/ I^2

Aku berjalan memasuki ruangan tamu di lantai satu, suasana di pagi hari yang sangat cerah sinar matahari memasuki ruangan, di sana sudah ada Tuan Fray dan 5 orang peneliti dengan jas khasnya, mereka duduk dan menunggu kehadiran ku.

"Ah Tuan Muda Rain Anda sudah datang," ucap salah satu peneliti laki-laki paling muda terlihat usianya yang masih menginjak remaja dengan tinggi lebih pendek dengan mata dan rambut cokelat berdiri seperti sebuah kuas "Selamat pagi Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj, saya Jack Niarde seorang mahasiswa dari perguruan tinggi sains Zafia dari keluarga bangsawan Niarde."

"Rain kita tidak punya waktu banyak, jadi perkenalkan, Peter Dairen dan Zaky Drawan peneliti dari labor Zafia" Tuan Dairen terlihat mencolok dengan wajah angkuhnya, postur badannya tinggi, rambut dan matanya hitam gelap sedangkan rekannya Tuan Drawan berambut merah bata dengan bintik-bintik di wajahnya..

"Kersia Jurna dan Jian Hardey, dosen dan ahli sihir " Nona Jurna wajahnya sangat lembut, dan selalu tersenyum melihat ku, rambut pirang terikat dengan mata biru langit dan Tuan Hardey kulit putih pucat dengan rambut dan mata gelap, lengkap dengan kaca mata bulatnya.

"Bagaimana kita mulai sekarang, saya akan memeriksa kesehatan Anda Tuan Muda Rain," ucap Nona Jurna dan mengeluarkan sebuah koper bersisi alat-alat kesehatan yang di antaranya sangat familiar denganku "Silakan duduk di sini dan tolong lepas jas Anda Tuan Muda."

Kepala Pelayan membantu ku melepaskan jas ku, dan hanya mengunakan kemeja putih dengan lengannya ter gulung hingga atas, beberapa menit ia memeriksa ku.

"Dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak ada yang salah, semua fungsi organ tubuh berjalan dengan baik, tidak ada gejala serius bada tubuh Tuan Muda Rain." Ucap Nona Jurna dan membereskan kembali alat-alat kesehatannya sedangkan Tuan Fray sibuk dengan buku dan penanya.

"Selanjutnya pengecekan mana sihir Tuan Muda." Ucap Tuan Hardey dengan alat-alat sihirnya, terlihat seperti pengecekan ketika aku di labor, namun Tuan Hardey tidak meminta ku untuk memejamkan mata "Saya dengar Anda sudah pernah melakukan pengecekan mana, alat ini tidak seakurat alat mana labor jadi cukup, menenangkan diri dan mengalirkan mana ke alat sihir ini."

"Iya di labor Zafia." Ucap ku dan menyentuh alat sihir seperti bola kaca yang terhubung ke sebuah monitor transparan yang nantinya akan menampilkan jumlah mana, aura, sihir, ketahanan tubuh yang di miliki.

"Ah..! Kecelakaan di labor Zafia itu Anda, Tuan Muda?" ucap Tuan Niarde terkejut melihat ku.

"Hah... iya" jawabku ragu, ku pikir masalah kejadian itu telah berlalu "Bagaimana kamu mengetahuinya, Tuan Niarde?"

"Hahaha,,,, hanya tembakan permainan kata di koran."

Setelah beberapa menit kemudian semua indikator menunjukkan bar penuh jumlah maksimal mana yang dimiliki menampilkan bar penuh 100%, pada analisis aura mana menampilkan keterangan kosong, pada analisis jenis dan jumlah mana yang di kuasai menampilkan bar penuh 10 dan 100% , pada analisis ketahanan tubuh terhadap benda dan sihir menampilkan 100%

"APA BAGAIMANA BISA?!" Ucap Tuan Dairen dan Drawan terkejut melihat hasil analisis dan seketika semua peneliti mendekati layar monitor.

"AH?! Ini tidak mungkin pasti ada kesalahan, apa alatnya rusak?!" ucap Tuan Hardey terkejut dan kembali mengotak-atik alatnya.

"WAH belum pernah aku melihat ini terjadi," ucap Tuan Fray mendekati monitor tersebut "Alatnya pasti rusak, mana ada makhluk hidup dengan mana aura kosong."

"Iya kah?" tanya ku bingung, aku juga tidak mendapatkan hasil uji labor ku yang kemarin.

"AH Iya karena hanya makhluk hidup mati yang tidak memilikinya, Rain kecuali kalo kau sudah mati hahaha.." ucap Tuan Fray dan tertawan dengan candaannya, walaupun seketika ruangan menjadi hening.

Aku hanya diam dan terkejut mengenai fakta yang baru ku dengar, memang benar jika sebenarnya aku sudah mati, bagaimana jika fakta itu di ketahui banyak orang "Hahaha... alatnya pasti rusak."

"Maaf atas masalah kecil ini saya akan mengecek ulang alatnya, lebih baik dari pada membuang-buang waktu kita lanjutkan ke tahap berikutnya saja." Ucap Tuan Hardey terpaku memeriksa alat sihirnya.

Setelah itu Tuan Dairen dan Drawan menanyakan ku beberapa pertanyaan dan mengambil sampel dna ku sebelum melakukan uji fisik, dari rasa yang di alami hingga sihir yang di kuasai, aku menjawab pertanyaan itu sesuai dengan apa yang aku rasakan, terkadang aku tidak menyukai sifat angkuh yang di tujukan Tuan Dairan yang terkadang memandang ku rendah.

Makan siang telah di sajikan, para peneliti beristirahat sejenak sebelum di lanjutkan pada tes fisik di lakukan, aku dan para peneliti makan siang di atas meja yang sama, terkadang Tuan Hardey sering membuka percakapan sehingga suasana tidak terlalu canggung.

Di perjalanan lorong menuju halaman samping rumah tempat biasa aku dan Tuan Fray melakukan latihan.

"Tuan Muda apa benar Anda bisa mengaktifkan Hira?? Aku baru saja membaca koran tadi pagi yang mengatakan Anda bisa mengaktifkan Hira." Ucap Tuan Hardey menanyakannya pada ku, jujur saja terkadang aku merasa ia bersikap seperti anak kecil.

"Iya Hira petir, Tuan Fray yang mengajarkan ku, Tuan Hardey kamu masuk universitas lebih cepat dari orang seusia kamu ya?"

"OHH bagaimana Anda tahu Tuan Muda??" Ucapnya kagum dengan analisis yang ku katakan "Lebih tepatnya 6 tahun lebih awal, sekarang aku masih berusia 14 tahun."

"Seusia itu dia sudah menjadi peneliti ilmuwan, bagaimana bisa aku merasa tersindir seusia itu aku masih kaum rebahan." gumam ku melihat nya dengan rasa iri.

Sesampai disana Tuan Drawan memberikan ku sebuah obat kapsul berwarna putih yang ia keluarkan dari tasnya.

"Tuan Muda obat ini uji coba, Obat Preadium, untuk menghilangkan atau merendahkan atas mana yang menyerang, tenang saja obat ini sudah di pastikan aman, namun efek pasti pada pemilik benturan mana belum di ketahui, Anda cukup memakannya dan efek samping dari obat ini di pastikan tidak berbahaya Tuan Muda, kami akan terus mengembangkan obat ini menjadi lebih sempurna."

"Untuk uji cobanya Tuan Hardey akan menemani Anda." Ucap Nona Jurna

"Hmm jika ini berhasil maka, benturan mana bisa di kendalikan sesuai hipotensis ku, Rain." Tuan Fray yang sibuk dengan dokumen di tangannya.

"Baiklah."

Tuan Fray mengaktifkan dinding pelindung transparan, mungkin kami mulai akan bermain-main dengan sihir, tapi di dalam dinding hanya ada aku dan Tuan Hardey, sedangkan Tuan Fray dan peneliti yang lain berada di luar dinding sedang mencatat semua kejadian yang akan terjadi sesekali mereka mulai berdiskusi.

"Tuan Muda Rain," ucap Tuan Hardey mengangkat tangannya dan memanggil ku "Sepertinya ini akan menjadi pertandingan yang seru haha...rasanya mana ku berbara-bara."

"Baiklah Tuan Hardey bersiap-siap lah." Ucap ku mulai terbiasa dengan tingkahnya yang berbeda dengan kebanyakan orang bertemu dengan ku.

"Jack! Tuan Muda, panggil saja saya Jack haha kuharap kita bisa menjadi teman dekat."

"BOCAH!! Kalian hanya perlu bertahan berapa lama mana dan efek dari obat terhadap ketahanan tubuh pada mana, jangan kelewatan batas," ucap Tuan Fray berada di luar dinding.

Aku meminum obat itu bersamaan di tengah-tengah lapangan, setelah itu di balik dinding Tuan Fray menghitung mundur sebagai tanda di mulainya pertandingan.

"3, 2, 1"

Hanya selang beberapa detik setelah hitungan mundur Jack menyerang ku, aku bahkan tidak melihat geraknya, aku mencoba sebisa ku menghindar serangan darinya, dia tidak mengaktifkan sihir yang rumit hanya teknik sihir dasar.

"Dia bahkan tidak memberi celah untuk ku melawan," gumam ku aku hanya bisa menghindari serangannya, dari api, tanah dan air yang terus bergantian menyerang ku.

"HAHA.. Ini sangat menyenangkan." Ucap Jack menikmati pertandingan ini berlangasung.

"Hah polanya tidak terlalu berubah banyak, pertama dia akan mencoba menyerang ku dengan air agar aku masuk ke jebaannya sihir tanahnya menahan kaki ku dan terakhir menyerang ku dengan api." Ucap ku terus menghindar dan melihat rangkaian pola sihirnya "Selang sihir air ke tanah dia terlihat lebih lamban sedikit, mungkin ia mencoba menebak langkah ku."

Dengan melihat kesempatan untuk melawan serangannya, aku mengaktifkan sihir api bola api kecil yang otomatis mengikuti gerakan lawannya, pola langkah nya menjadi terhambat sehingga aku bisa mencoba menyerangnya dengan mengakaktif-kan sihir tanah yang menjebak kakinya.

"Berhasil?" ucap ku melihat gempbulan asap dari bola api yang sudah mengenai target, ketika aku sedang mengamati gembulan asap yang mulai hilang tiba tiba kaki ku di tarik oleh sebuah tali dari akar tumbuhan "AHH APA INI?!"

Tali Akar tumbuhan itu mulai mengikat kaki ku membuat ku tidak bisa bergerak, gembulan asap itu mulai hilang terlihat Jack yang tidak terluka sama sekali, dia membuat perisai transparan dari sihirnya.

"HAHA... Bagaimana menurut Anda Tuan Muda, bersiap-siaplah." dia mengaktifkan sebuah lingkaran sihir seketika bola air kecil menyerang ku bagaikan sebuah jarum.

"APA DIA GILA?! Dia ingin membunuhku?!" Aku berusaha melepaskan jeratan kaki ku namun gagal "Jarum itu berjalan cepat mengarah ku, bagaimana aku balikan arahnya?"

Aku mengakfikan sihir angin yang sangat kuat, sesuai rencana ku senjata makan tuan, jarum-jarum air itu berbalik arah mengarah Jack dia melihatnya sangat terkejut dan mencoba menghindarinya, bahkan sampai membuat jas ku lepas, daun, debu, batu kelikir semuanya berterbangan mengarah-nya.

"AA-APA?!" Ucapnya terkejut, kejadian itu sangat cepat sehingga ia terlihat kesulitan untuk menghindarinya, dan tali akar tumbuhan seketika melepas ikatannya "HAHA... Tuan Muda Anda sangat pintar, TAPI..!."

Dia bergerak secepat angin berada di hadapan ku, dia mengarahkan tangannya di bagian dada ku dan mengaktifkan sihir angin yang membuat ku tidak dapat menghindar dan seketika badan ku hempas hingga cukup jauh.

BRUSAAKSS

"AH!! Apa saya terlalu berlebihan Tuan Muda? Anda baik-baik saja?" ucapnya seketika khawatir pada ku, tentu saja rasanya cukup sakit, baju putih ku berubah menjadi kotor bekas tanah.

"HAHA.. INI BELUM BERAKHIR JACK!" aku mengaktifkan Hira petir yang tanpa sadar mengalirkan mana ku cukup banyak pada lingkaran sihirnya.

"AH?! HIRA PETIR!" Ucapnya terkejut, dia tahu dengan hanya melihat lingkaran sihirnya saja "LUAR BIASA TUAN MUDA!!"

Langit cerah seketika mendung, tak lama kemudian sebuah petir datang menyambar lebih cepat dari pertama kali, Jack terus menghindar dan mengaktifkan sihir pelindungnya, petir itu dengan cepat terus mengikutinya, beberapa api kecil bermunculan di bekas dari petir tadi.

"EH... Apa aku berlebihan tadi ya?!" Ucap ku seketika khawatir dengan Jack, dia kelihatan cukup kesulitan untuk menyeimbangi sambaran petir.

"Tak ku sangkah Anda memiliki sihir sebesar ini Tuan Muda, tapi Anda terlalu banyak cela." Ucap Jack saat sedang menghindari petir yang terus berdatangan, lapangan seketika menjadi gosong ter bakar "Jangan tertipu Tuan muda!"

Tiba-tiba sebuah tali akar tanaman bermunculan di sekitar ku, aku mencoba menghindarinya namun ketika aku berlari ia dengan cepat menarik kaki ku sehingga membuat ku ter jatuh, tersujud di tanah.

"Hah sudah habis kah? Lama juga ternyata." ucapnya dengan langit yang kembali cerah.

Akar tanaman mulai berjalar hingga ke paha atas ku dan dada, akarnya seakan sekeras besi.

"Akar tanamannya berbeda, tanamannya menyerap mana ku??" ucap ku terkejut ketika melihat bunga-bunga bermekaran ketika berhasil menyentuh ku "Hahaha...Jack apa kau kehabisan mana hingga menyerap mana ku?"

"AH tidak juga aku hanya mengambil sedikit untuk mengisi tenaga ku, Tuan Muda." ucapnya, menyilangkan tangannya di dada dan berjalan menghampiri ku "Bukan Anda masih memiliki banyak mana, Anda masih harus belajar taktik ketika pertandingan Tuan Muda, saya dapat melihat banyak cela di sihir Anda, oh apa ini sudah berakhir?."

Tiba-tiba jantung ku terasa sesak dan berdetak lebih kecang, perlihatan ku menjadi bayang-bayang, akar tanaman itu masih terus berjalar hingga hampir setengah badan ku.

"RAIN.." seseorang berbisik di dalam pikiran ku, seketika suara yang masuk di telinga ku menjadi mendenggung, aku hanya menunduk dan memegang dadaku.

"Siapa? apa yang terjadi kepala ku menjadi sangat berat dan dada ku terasa sangat sakit." pikir ku dan memegang dada ku erat erat "Apa ini efek samping obatnya?"

"Rain.. Kemari lah." bisik seseorang di kepala ku.

"SI-SIAPA? SIAPA KAMU?!"

Seketika semuanya kembali menjadi gelap, aku melihat bayangan hitam yang pernah ku temui sebelumnya berdiri berada di depan ku, aku berada di tempat yang sama ketika aku baru terbangun dari di rumah sakit, semuanya sangat gelap, aku hanya melihat bayangan hitam tinggi yang mirip dengan ku bermata merah menyala.

"Kita ketemu lagi." Ucapnya melihat ku.

"Apa yang terjadi kenapa aku berada di sini?

"Aku sebagian dari mana mu kau lupa itu, jangan minum obatnya aku sudah berusaha mengatakan itu pada mu tapi kau tidak mendengarnya."

"Kenapa jika aku meminumnya?" Tentu saja obat itu untuk benturan mana ku, apa yang dia maksud untuk tidak meminumnya.

"Jika kau meminumnya, obat itu akan membunuh ku."

"HAH?! Apa maksud mu jika kau mana ku jadi kau yang menyerang ku sehingga terjadi benturan mana, kenapa kau melakukannya?"

"Aku tidak melakukan nya, itu terjadi dengan sendirinya, aku sudah mengatakan pada mu hanya ada 2 pilihan mengendalikannya atau mati, aku kau mengerti apa yang terjadi jika seseorang tidak memiliki mana, dia akan seperti cangkang kosong." Ucap bayangan hitam itu, dia seakan melihat ku dengan wajah sedihnya.

"Jadi pilihan terakhir ku hanya mengendalikannya? Bagaimana aku bisa mengendalikannya?"

"Entahlah, mungkin sebuah ikatan."

"Ikatan?"

"Iya, kau harus membangun sebuah ikatan dengan mana ku."

Seketika ruangan gelap ini menjadi lebih sunyi, aku mencoba memikirkan apa yang terjadi, sedang kan bayang ini hanya berdiri diam dan menatap ku dengan mata merah menyalanya, postur badannya sangat tinggi dari ku, ia mengunakan baju sedikit unik dengan hiasan mahkota di kepalanya dengan rambut sehitam tinta, entah mengapa aku melihatnya lebih jelas dari sebelumnya.

"Apa kau memiliki sebuah nama panggilan? Mungkin menjadi lebih mudah jika aku memanggil mu dengan sebuah nama." Ucap ku padanya, mungkin ini bisa membuat ikatan dengannya.

"Tidak."

"Lividus, warna hitam dan biru yang mengartikan amarah, aku akan memanggil mu Lividus."

Seketika ia merendahkan badannya dan meletakkan tangannya di dada dan membungkuk badannya dengan perkataan formal.

"Baik, Tuan ku perintahkan saya apa pun yang ada perlukan, darah anda akan menjadi darah saya."

Selang beberapa detik setelah itu aku terbangun di atas tempat tidur ku dengan tangan kiri ku yang terluka, terperban dengan kain putih, terlihat langit sudah berubah menjadi gelap dan lampu kamar ku yang redup, tidak ada satu orang pun berada di kamar ku termasuk kepala pelayan.

"Sudah malam? Apa penelitiannya berakhir." aku mencoba duduk di atas kasur ku dan melihat tangan ku yang terluka "Apa yang terjadi, aku tidak mengingatnya."

Jam menujukan pukul 8 malam, aku bangun dari tempat tidur ku dan berkeliling sejenak melihat keadaan yang telah ku lewatkan, lampu lorong rumah masih menyala terang, aku menyusuri lorong dan secara tidak sengaja aku mendengar seseorang sedang berbincang-bincang di ruang kerja Tuan Han utama.

"Tuan Han sudah pulang?" pikir ku dan berjalan mendekati pintu, seketika suara perbincangan pun terdengar lebih jelas " Tuan Fray dan Tuan Han."

Aku berdiri di balik pintu, tidak sengaja mendengar suara perbincangan Tuan Fray dan Tuan Han yang terlihat sangat serius, aku berniat untuk menyapanya namun ketika mendengar pembahasan yang mereka bicarakan, aku terhenti terdiam di depan pintu.

"Penelitian ini sedikit sulit jika harus selesai dalam satu minggu Han, aku tidak ingin ke gabah yang akan berakibat fatal, kurasa mengantarkannya ke panti bukan jalan yang buruk."

"Apa kau tahu hubungan ku dengan Tuan Verdenrik tidak harmonis, si tua sialan itu terus mengusik keluarga ku, ini sudah ia rencanakan dia sudah mengincar Rain, dan kenapa aku harus mengirim Rain ke sana yang aku tahu akan menjadi sebuah bencana, aku akan mencoba mengundur waktu hingga penelitian ini selesai."

"Walau itu tidak mungkin, tapi usaha saja dulu hahah.. Rain anak yang sangat menarik perhatian ku dia seperti terlahir dengan kejeniusan-nya dan bakatnya, aku sangat kagum ketika pertama kali melihat mananya."

"Jadi apa ada kemajuan tentang benturan mana, Fray?"

"Tidak terlalu banyak berubahan, aku penasaran bagaimana kamu bisa menemukan anak ini? Aku mengerti kenapa kau ingin mengangkatnya, tapi Rain dengan mana yang ia miliki, dia sangat berbahaya jika dia berpindah jalur dia akan sulit untuk di kendalikan, apa kau tahu itu? Aku masih tidak mengerti bagaimana dia bisa mengaktifkan pengendali pikiran yang memiliki level Hira paling tinggi dengan usianya 4 tahun bahkan aku kesulitan untuk mencegahnya."

"Yah.. aku sudah menduga-nya, karena itu aku tidak mau ia salah jalan, aku menginginkan agar ia bisa hidup lebih baik."

"Tapi apa kau tahu, mengangkatnya apa lagi membuatnya menjadi penerus mu da-"

"Aku paham kekhawatiran mu Fray, aku sudah menyiapkan banyak cara untuk membantunya ke depan jika aku tidak ada dan aku yakin dia bisa mengatasinya, aku akan mengangkat dia menjadi anak ku."

"HAN! Kenapa kau sangat egois, kau tahu berapa menjijikannya dunia para bangsawan, korupsi, menjilat, bermuka dua, ancaman, karena itu lebih dia tidak perlu kau angkat menjadi keluarga mu, jika kau ingin dia di jalan yang baik biar kan saja dia tinggal di rumah mu tanpa sebuah nama bangsawan, kurasa ini jalan yang terbaik berhenti bersikap egois seakan semuanya berjalan dengan kemauan mu, lagian penelitian ini tidak akan berakhir dengan 1 minggu."

"Bagaimana jika dia memang memiliki darah ku? Apa yang akan kau lakukan."

"APA yang kau maksud HAN! Dia anak mu?!"

Tuan Han hanya diam beberapa menit dan tidak menjawab pertanyaan dari Tuan Fray, aku hanya terpaku mendengar perbincangan mereka, tak lama aku mendengar suara langkah kaki seorang pelayan menaiki tangga aku segera berlari kembali ke kamar ku sebelum pelayan itu sampai ke atas.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Tuan Han ingin mengangkat ku sebagai penerusnya?" ucap ku bingung, kepala ku sedikit pusing atas kejadian barusan "Dan apa yang ku lakukan ketika uji fisik, pengendali pikiran? Apa maksudnya aku belum pernah melakukan sihir tersebut sebelumnya."

"Saya akan membantu mengingatnya Tuan ku," sebuah suara terdengar di kepala ku, aku berbalik badan melihat isi ruangan.

"Siapa?! Tidak ada seorang pun dari mana suara ini."

"Ini saya Lividus Tuan."