Chereads / THE QUANTUM (Indonesia Ver) / Chapter 21 - KISAH ANAK MORIANA 1 : Sidang dan Samar/ S^2

Chapter 21 - KISAH ANAK MORIANA 1 : Sidang dan Samar/ S^2

Derik langkah suara Daniel yang sedang sibuk di pagi hari membangunkan ku, langit yang mulai berubah biru laut, Daniel menggantikan baju dengan setelan jas formal.

"Saya akan mengikat rambu Anda, Tuan Muda." Ucap Daniel ketika berada di ruang ganti, ketika Daniel sedang mengikat rambut ku sekilas aku melihat bercak tinta hitam di lengan baju Daniel.

"Baiklah."

"Selesai sidang pengangkatan, Tuan Muda akan resmi menjadi Tuan Muda de Kany."

"Tapi ku rasa persidangan ini akan semakin ribet, tidak semudah yang di bayangkan."

Aku bergegas berjalan menuju ruang makan.

"Selamat pagi Rain, kamu bangun pagi hari ini." ucapnya duduk dengan koran di tangannya, para pelayan dan juru masak sibuk berlalu lalang.

"Hah iya semalam tidur ku sangat nyenyak."

"Makan lah nanti kita akan bertemu jam 10 di persidangan."

Selesai sarapan Tuan Han bergegas pergi dengan kereta kudanya, aku merasa sedikit gugup harus bicara di depan umum yang belum pernah ku lakukan sebelumnya, aku pergi ke perpustakaan untuk menenangkan ku dan membaca beberapa buku, hingga pukul menunjukkan 09.30 kereta kuda ku sudah terpakir di depan pintu.

"Hari ini aku harus keluar sebelum beberapa minggu berada di rumah terus menerus." Aku duduk dengan Daniel di depan ku, di sepanjang jalan terlihat orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, aku dan Daniel berbincang banyak hal walau pikiran ku sangat sibuk "Mungkin jika pengadopsian oleh keluarga biasa, pengadilan akan di lakukan dengan cepat kemungkinan hanya ditanya ekonomi keluarga, latar belakangnya, aset, atau yang lainnya, berhubung pengadopsian dilakukan oleh Duke Han yang ia tidak memiliki keturunan resmi Zafia pasti akan sangat rumit, ini tidak akan berakhir dengan cepat."

Kereta kuda berhenti di sebuah gedung yang sangat megah dengan arsitekturnya, warnanya didominasi warna putih semen, halamannya yang sangat luas dengan air mancur, beberapa gedung di kiri kanannya, terlihat beberapa orang berjas yang sibuk berlalu lalang.

"Aapa?!" ucap ku terkejut melihat para petugas media dengan kamera jadulnya sedang sibuk berfoto "Diluar saja sudah ramai bagaimana di dalamnya, kau juga akan turun kan Daniel? Apa aku harus berhenti atau langsung jalan saja."

"Tenang saja saya akan turun dengan Tuan Muda, Tuan cukup mengikuti saya di belakang."

"Baiklah.." jawab ku ragu harus keluar dari kereta atau tidak.

Kereta kuda berhenti tepat di tangga naik menuju pintu masuk kayu yang cukup besar, ketika turun ramai para media memotret ku sinar flash kamera terkadang mengganggu penglihatan ku walau tidak secepat dengan kamera modern, aku memasuki gedung yang terlihat arsitektur kuno barat, berlantai keramik, dan berdinding semen putih dengan hiasan di sekeliling ruangan, terlihat beberapa lorong dan pintu menuju ruangan lain, sebuah meja administrasi dengan dua wanita berdiri disana menyambut ku

"Selamat siang Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj, Duke Han sudah menunggu Anda di ruang tunggu," ucap salah satu wanita yang menyambut ku, ia memberi hormat lalu mengantar ku ke ruang tunggu.

"Beberapa orang melihat ku, sudah pasti kabar mengenai pengadopsian Tuan Han sudah tersebar luas." Pikir ku mencoba mengacuhkan semua orang yang melihat ku sinis.

"Lihat! dia anak yang di bicarakan? Kenapa Duka Han ingin mengangkatnya?" seseorang pria berbicara berbisik dengan lawan bicaranya "Aku dengar dia bahkan berasal dari kalangan bawah, melihatnya saja membuat ku mual."

"Dasar, kalo begitu aku akan berdiri di hadapan mu." Gumam ku kesal melihat mereka berbisik dengan suara besar.

"Dia lihat kita, berani sekali dia melihat ku dengan matanya." Ucapnya melihat ku dengan tatapan rendah "Dia saja tidak pantas mengunakan pakaian mewah itu, menjijikkan."

"Anak miskin tanpa status bukan kah dia tidak pantas berada di sini?!"

"Cih!! ku harap sidang ini gagal!! seorang anak kalangan bawah menjadi penerus Duke Han? kenapa Duke selalu memberikan sifat yang sangat baik padanya!"

"Sebaiknya kau menghilang dari dunia!!"

Semua ucapan negatif terdengar di telinga ku dengan jelas, aku mencoba sebisa mungkin menjaga sikap jika aku meladeni mereka akan membuat masalah baru sesampai di depan pintu kayu dua pintu ukirannya sangat rumit, pelayan itu membuka pintu dan mengizinkan aku dan Daniel masuk, di sana Tuan Han sudah duduk bersama 5 orang laki-laki yang 2 diantaranya sangat familiar dengan ku, mereka sepertinya sedang membicarakan hal yang cukup serius terlihat dari beberapa berkas di tangan Tuan Han.

"Hah Rain, kau sudah datang, duduk lah sebentar lagi persidangan akan di mulai," ucap Tuan Han melihat ku memasuki ruangan, aku dapat melihat ekspresi terkejut dari 2 orang yang familiar dengan ku.

"Tuan Edwin Sherian dan Gren Nordian seorang detektif kepolisian dalam kasus Jean, tentu saja aku dapat dengan mudah mengenali mereka." Pikir ku berjalan dan duduk berhadapan dengannya.

"Selamat siang Tuan Muda Rain, kita belum pernah bertemu sebelumnya kan, perkenalkan saya Edwin Sherian seorang detektif kepolisian, dan dia merupakan rekan detektif saya Gren Nordian, saya harap persidangan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai yang di rencanakan," ucap detektif Edwin, dia terlihat sangat tertarik melihat ku sebelumnya, matanya tak pernah berhenti melihat ku.

"Ah Selamat siang Tuan detektif Sherian dan Tuan Nordian," ucap ku membalas salamnya, ku pikir dia langsung mencurigai ku karena kemiripan ku dengan Jean.

"Ini Sekretaris ku Tuan San Febrian, Pengacara Revid Kerd, Penasihat hukum John Lewis, mereka membantu dalam pengadilan nanti, Rain." Ucap Tuan Han mengenalkan 3 orang lainnya, sang sekretaris terlihat seorang pria tua, mengunakan kaca mata dengan setelan jas lengkap, namun gerakan tubuhnya sangat lincah untuk sebagai orang tua, Si Pengacara penampilan rapi dengan rambut hitamnya ke belakang seperti pengacara pada umumnya, membawa koper cokelat di sampingnya, suaranya lantang, terlihat dia sudah pengalaman dalam hal ini, penasihat hukum John dia terlihat sangat muda dengan pekerjaan sebagai pekerjaannya sebagai penasihat hukum, wajahnya tirus, dengan jam saku dan buku kecil di sakunya.

"Selamat siang Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj." ucap Si Penasihat Hukum.

Beberapa makanan manis dan teh di sajikan di meja tamu, namun tidak satu pun makan tersebut di ambil, hal ini terlihat berapa menegangkannya sidang nanti berlangsung, aku bukan anak hukum nilai pkn ku saja pas-pasan tapi setidaknya ku mengetahui hukum hukum dasar yang berlaku di dunia asing ini, Tuan Han hanya mengatakan untuk menjawab pertanyaan mungkin dari Hakim atau si penasehat umum/advokat.

Selama menunggu persidangan detektif Edwin terus melihat ku dengan tatapan curiga, mereka sibuk membicarakan hal-hal ribet untuk otak ku cerna namun setidaknya aku mengetahui arah pembicaraan mereka diskusikan.

"Hah sepertinya persidangan akan segera di mulai," ucap sang penasihat hukum dengan mengeluarkan jam saku antik-nya.

Benar saja beberapa detik kemudian seorang pelayan memasuki ruangan dan memberi tahu persidangan akan segera di mulai, aku berjalan mengikuti si pelayan itu tunjukkan, sedang kan Daniel dan pengawal itu tidak di izinkan untuk ikut persidangan, lorong menuju persidangan sangat terang namun suasana-nya seakan sangat gelap dengan ku.

Sebuah pintu kayu besar dengan ukiran rumit, dengan sepasang patung antik di kiri kanan pintu, di jaga dengan penjaga berpakaian lengkap mereka kenakan, si penjaga itu membukakan pintu tersebut untuk aku dan Tuan Han.Suasana gedung pengadilan sangat besar dan mewah, terdapat meja dan kursi lebih tinggi dari yang lain, lampu hias keramik bergantungan di tengah ruangan, beberapa kursi yang berada lebih tinggi dan rendah mengelilingi lapangan sidang penuh di isi oleh para media dan pihak dari pakaian yang sangat mewah menandakan seorang bangsawan berada tingkat cukup tinggi hingga yang lebih sederhana berada di bawah, semuanya melihat kehadiran ku degan penasaran, Daniel dan penjaga pribadi Tuan Han juga berada di bangku penonton,.

"Beri hormat kepada Duke Han Vanz de Kany Duke of Zafia de Kany Cahaya Zafir Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj," seorang laki-laki dengan pakaian seperti kepolisian memberi perintah yang di ikuti seluruh orang dalam gedung pengadilan tersebut.

"Duke Han Vanz de Kany Duke of Zafia de Kany Cahaya Zafir Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj."

Aku berjalan menuju sebuah meja dan kursi di kanan ruangan sendirian, sedangkan Tuan Han dan penasehat lainnya berada di tempat berbeda dengan ku, suasana berubah menjadi sangat ribut dan mata-mata jahat seakan melihat ku, bisikan-bisikan yang saling bertabrakan memenuhi seisi gedung, di sudut ruangan dekat pintu seorang laki-laki dengan jas rapi dan sebuah mesin ketik di mejanya seorang Panitera pencatat sidang berlangsung, beberapa menit kemudian seorang Hakim dengan pakaian khasnya yang menurut ku sedikit aneh dengan wing putih ikal dan ikatan di belakangnya, mengunakan jubah merah, sepatu tinggi hitam dan kaus kaki panjangnya, membawa buku tebal di tangannya memasuki ruangan dengan di ikuti para staf persidangan lainnya.

Di samping meja Tuan Han terdapat seorang Penasehat Umum atau advokat, dia mengunakan pakaian resminya dengan sebuah rantai emas di sakunya, badannya kurus tinggi dengan mata hijau tua dan berambut hitam yang mulai memutih, dia melihat ku dengan senyuman menyeramkan, dengan melihatnya saja sudah pasti dia ingin mengagalkan pengadopsian.

"Para hadirin harap tenang, persidangan akan segera di mulai," seorang laki-laki di dekat hakim membunyikan sebuah mengetuk palu yang menandakan persidangan dimulai, pada awalnya berjalan dengan lancar di mulai dengan Pengacara Revid Kerd memberikan pemaparan perizinan untuk pengangkatan ku secara resmi ku secara resmi, ia berjalan ke sebuah.tempat mimbar dan berdiri.

"Baik yang mulia Hakim, izinkan saya membacakan surat permohonan izin pengangkatan anak laki-laki berusia 4 tahun lahir pada tanggal 04 bulan Oktober tahun 1385 bernama Rain, permohonan ini di tulis langsung dengan Duke Han Vanz de Kany Duke of Zafia de Kany.Saya akan membacakan latar belakang pengangkatan ini berlangsung,"

Di selang selesai Pengacara Revid Kerd mengutarakan isi surat permohonan pengangkatan ku, seseorang Penasehat Umum atau advokat angkat tangan dan meminta izin berbicara.

"Terima kasih atas perhatian nya, dalam berkas pengajuan pengangkatan saya tidak menemukan dokumen kelahiran dari Rain, tidak ada keterangan orang tua kandung maupun keluarga, sebelum saya melanjutkan saya akan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada Tuan Kerd selaku wakil pembicara."

"Tuan Muda Rain dia merupakan korban anak dari peristiwa bencana krisis pangan pada wilayah pembatasan barat Kota Rzedian, Zafia krisis ini berdampak cukup parah dengan cepat di selesaikan secara tanggap oleh Duke Han, oleh karena itu tidak di temukan akte kelahiran secara resmi maupun keluarganya," jawab Tuan Kerd menjelaskan situasi yang terjadi.

"Benarkah aku tidak mengingatnya, ah apakah ini karangan Tuan Han?" pikir ku ketika mendengar penjelasan dari Tuan Kerd.

"Jika demikian, menurut saya mengangkat seorang anak dari kalangan bawah tanpa mengetahui asal usulnya bahkan tanpa persetujuan keluarga sedikit mustahil, yang mulia Hakim." Ucapannya seketika membuat ricuh para audiens "Saya sangat menghormati Duke Han dan mencintai Negeri bagian Zafia de Kany merupakan tanah kelahiran saya, saya sebagai rakyat merasa khawatir jika Duke Han mengangkat seseorang anak tanpa memiliki keturunan resmi untuk Zafia de Kany."

"HARAP TENANG." Ucap hakim dengan, membunyikan palunya.

"Kami sudah mencari dan menghubungi keluarga Rain, orang tua maupun keluarganya merupakan korban dari krisis yang terjadi, sehingga kami kesulitan untuk mencari informasi mengenai keluarganya namun kami dapat persetujuan dari lembaga anak resmi merupakan lembaga resmi perlindungan anak yatim piatu, saya rasa Tuan Joe Hallen sebagai Viscount politik tinggi mengetahui peraturan tersebut, sesuai dasar hukum jika pengangkatan anak tanpa memiliki keluarga, persetujuan dan perwakilan si anak merupakan lembaga anak." Ucap Pengacara Kerd, dengan suara lantang-nya hal ini mematahkan argumen Tuan Hallen yang mukanya berubah menjadi masam.

"Anda benar Tuan Kerd, Duke sendiri yang mendaftarkan-nya kepada pihak lembaga anak beberapa bulan lalu, tahun lahir hingga tempat lahir tercantum dalam dokumen tersebut, Bagaimana Anda mengetahui kelahirannya tanpa sebuah dokumen akte?"

"Tanggal dan tahun merupakan perkiraan hasil data dari penelitian yang dilakukan dengan cara sampel rambut dan kulit pasien, cara penelitian ini sangat akurat hingga hampir 98%, kami juga sudah mengetes DNA pada tiap warga desa Rzedian maupun korban dalam pembantaian terjadi namun tidak ada yang cocok dengan DNA Rain, saya harap Anda membaca ulang dokumen tersebut dengan lebih teliti, Tuan Hallen."

Dari kejauhan aku dapat melihat raut kesal tuan Hallen, ia menggertak giginya dan menatap ku dengan sinis para audiens ketika itu cukup gaduh dan tenang, terlihat mereka terbagi menjadi dua kubu pro dan kontra, seketika Tuan Hallen melihat ku dengan senyuman rendahnya.

"Hah maafkan saya atas ketidak telitian saya, bolehkah saya mengajukan pertanyaan sebagai konfirmasi mengenai data saya."

"Silakan Tuan Hallen," jawab sang Hakim mengizinkan untuk pertanyaannya

"Saya mendapat sebuah laporan dari saksi saya, Rain merupakan anak yang sangat berbakat baik secara akademis maupun non akademis dengan seusianya ia dapat membaca dan menulis dengan mudah, bahkan saya dengar ia mahir dalam bidang sihir dan bela diri."

"Apa yang sebenarnya dia ingin katakan? Apa ia memata-matai ku bagaimana ia mengetahuinya." pikir ku melihat Tuan Hallen mencoba mencari perhatian dari para media dan hakim, semua mata tertuju pada nya "Pantas saja ia menjadi Vicount Politik tertinggi ia dapat dengan mudah hanya omongannya saja bisa mempengaruhi orang banyak."

"Saya mendapat laporan dan data, Rain ia pada seusianya sudah menguasai sihir Hira dan semua elemen dasar sihir dan teknik-nya, apa itu benar, Rain?" Dia melihat ku dengan tajam dan menanyakan nya seketika semua mata tertuju pada ku.

"Apa aku harus jujur?" pikir ku dan melihat Tuan Han sebelum menjawab pertanyaan, Tuan Han memberi isyarat jawab saja sejujurnya apa pun yang dia tanyakan "Iya, itu benar."

"Saya sendiri sangat terkejut dengan bakat yang ia miliki tak hayal Duke Han ingin mengangkatnya menjadi bagian keluarga de Kany, sayang di balik semua bakat yang ia miliki dari lahir, ia mengidap sebuah penyakit 'Benturan mana'" Seketika semua orang berbisik dan memandang ku rendah, tak hanya audiens namun para hakim maupun pengacara Kerd dan para pembicara bahkan Tuan Han terkejut melihat dia mengetahuinya, Tuan Hallen membaca sebuah surat dengan tinta hitam, terlihat bekas lipatan di kertas, tulisan dari tinta hitam yang bocor hingga ke kertas belakangnya, aku dapat melihat jelas tulisan yang condong ke kiri atas dan kanan bawah sayangnya Tuan Hallen bukan seorang kidal.

"Dari wajah Tuan Han aku bisa mengetahui dia tidak membayangkan bahwa Tuan Hallen akan mengatakan hal itu, apa pengacara itu juga tidak mengetahuinya?" pikir ku seketika melihat mereka terkejut mendengarnya dan Tuan Hallen sedang membacakan sebuah surat "Kira-kira siapa si penghianat sialan itu ya."

"Benturan Mana merupakan penyakit sebuah mana yang menyerang pemiliknya sendiri, penyakit ini tidak dapat di sembuhkan bahkan hingga sekarang obat mau teknik penyembuhan belum di temukan, seseorang penderita penyakit ini tidak dapat memiliki umur panjang, sesuai peraturan anak-anak yang memiliki sakit serius tidak dapat di adopsi maupun di angkat karena bertentangan dengan undang-undang perlindungan anak yang menjadi aset utama penyembuhan langsung di bawah pemerintah." Suara bisikan-bisikan terus bertabrakan dan bergema di telingaku.

"Wah gila apa anak itu menipu Duke Han? Tidak mungkin Duke Han tidak tahu tentang perundangan ini, dia pasti menipunya, dasar menjijikan." Ucap seseorang audiens yang terdengar di telinga ku

"Harap Tenang!"

"Latar belakangnya saja dari kalang bawah, dasar menjijikan, dia lebih pantas di tempat sampah dari pada di sini."

"Dia pikir dia siapa."

"TOLONG HARAP TENANG!!"

"Melihat dari ekspresi gusar Anda Tuan Kerd, Duke Han tidak menceritakan hal itu kepada Anda?" ucapnya dengan senyuman lebar yang menyeramkan.

Tuan Kerd hanya diam dan tidak membalas argumen lawan bicara-nya kekesalannya terlihat jelas, jika tidak ada hal yang dapat menentang argumen Tuan Hallen maka aku sudah tahu ke arah mana persidangan ini berakhir.

"Kalo begitu izinkan saya menanyakan langsung kepada Tuan Muda Rain..." ia berjalan mendekati ku, rasanya tekanan udara semakin berat.

"Apa itu benar, Tuan Muda Rain?"