Hari ini merupakan makan malam pertama ku bersama Tuan Han sekaligus merayakan kedatangan ku ke keluarga ini, para pelayan menyambut ku dengan bahagia, beberapa detik aku merasakan seperti memiliki keluarga baru.
"HAH?!!..." ucapku terkejut dan seketika aku membeku mendengarnya "Se..sebanyak itu, aku masih anak umur 4 tahunnn bahkan nilai lapor ku dulu saja pas-passan."
"HOHO aku akan memberikan jadwal belajar mu dengan Daniel, kamu terlihat menyukainya Rain haha!" kata Tuan Han melihat ku dan memukul pukul bahu ku "Hah iya hari sabtu akan dilaksanakan pengadilan pengadopsian mu, Rain siap siap dirimu ya."
Makan malam selesai jam 9 Tuan Han membuat pesta kecil atas kedatangan ku ke keluarga, di sepanjang makan malam Tuan Han banyak bercerita mengenai berbagai hal, para pelayan ikut menyantap makanan pesta setelah aku dan Tuan Han, Tuan Han mengizinkan Daniel sebagai pelayan pribadi ku, selesai pesta berakhir Tuan Han memberikan aku sebuah hiasan batu Zafir yang terlihat mewah dan sangat indah, setelah itu aku pergi ke kamar dan istirahat.
"Padahal cuman sebentar tapi kenapa sangat melelahkan sekali." Berbaring di atas kasur mengisi tenaga ku sejenak.
"Tuan Muda Anda ingin mengganti baju tidur terlebih dahulu?" tanya Daniel
"Tolong ganti kan ku baju Daniel." Ucapku lalu bangun dari kasur berjalan ke ruang ganti.
"Baiklah Tuan Muda"
Selesai ganti baju aku melihat batu Zafia dari Tuan Han terpajang di lemari perhiasan ku, batu ini berwarna biru tua dan ukiran emas di sekelilingnya, terlihat memancarkan cahaya berkilauan.
"Batu itu hanya satu di dunia ini Tuan Muda, batu itu merupakan batu zafir pertama dari negeri wilayah Zafia de Kany diambil dari pemimpin pertama wilayah Zafia de Kany yaitu Tuan Pangeran Farel Kany de Ekaraj dan di berikan pada ahli waris wilayah Zafir secara turun menurun." Kata Daniel pada ku.
"Kenapa Tuan Han memberikannya pada ku? Bukankah ini sangat berharga" tanyaku penasaran ketika melihat batu mewah itu bersinar di banding hiasan lainnya.
"Mungkin Tuan Besar ingin Tuan Muda jadi penerus-nya?"
"Bukankah seharusnya di berikan pada anaknya, dia masih muda, sangat tampan, kaya raya 7 turunan mana mungkin tidak ada wanita yang tidak menyukainya." Aku berjalan keluar ruangan ganti untuk istirahat.
Aku mengambil buku yang ku pinjam dari perpustakaan lalu membacanya di tempat tidur, sedang Daniel sedang sibuk menyiapkan jadwal pembelajaran dia terlihat sedikit kesulitan karena itu.
"Tidak masalah kalo belajarannya simpel-simpel atau mudah, ya kalo di pikir-pikir jadi anak jenius merupakan tuntutan di keluarga ini." Seketika aku tidak fokus dengan apa yang di ceritakan dalam buku tersebut "Kalo misal aku akan jadi penurusnya, pasti ada aja yang tidak suka dengan ku, lihat Tuan Han sudah penerus darah murni, kemungkinan masuk silsilah calon Raja Agasthya, memiliki dukungan politik dan pemerintahan dari petinggi bangsawan bahkan politik, itu saja Tuan Han masih memiliki musuh bagaimana dengan aku, walaupun aku akan mengatakan memiliki darah murni, mereka pasti tidak akan memandang ku sama seperti Tuan Han, organisasi penghianat itu pasti juga akan menargetkan ku."
Aku terus memikirkan tentang pikiran pikiran yang terus mengganggu ku beberapa lama kemudian aku ketiduran di kasur.Pagi harinya, pukul 6 pagi aku terbangun kamar dan langit masih gelap aku terbangun dengan buku yang masih terbuka di samping ku, aku masih mengantuk dan mencoba kembali tidur beberapa menit kemudian Daniel datang lalu bersih-bersih dan mempersiapkan beberapa pakaian.
"Oh Tuan Muda Anda sudah bangun?" ucap Daniel sedang mengikat gorden tempat tidur ku.
"Aku mau tidur lagi jangan ganggu Daniel," ucap ku sambil menutupi kepala ku dengan bantal.
"Tuan Muda bangunn Anda akan terlambat sarapan dan kelas pertama Anda." Daniel berusaha agar aku tetap terbangun dengan menarik tangan ku."Tuan Muda Bangunnnn, Tuannnn"
"AHHHH IYAA!"
Daniel terus mengganggu tidur ku dan akhirnya aku bangun dengan terpaksa dan pergi ke ruang ganti Daniel mengikat rambut ku, memakaikan setelan pakaian jas putih dengan garis hitam di pinggirnya dengan sepatu berwarna hitam, lalu Daniel memberikan hiasan Zafir dari Tuan Han di dasi ku, aku terlihat berbeda ketika mengunakan-nya.
"Hari senin ada kelas Ekonomi, Sejarah, Hukum & Politik, dan kemiliteran jam 12 Anda diizinkan untuk istirahat, Tuan Muda," ucap Daniel dia terlihat tersenyum bahagia hari ini.
"Kenapa jadi begini.. Kukira hanya satu saja Tuan Han berikan, makanya aku mau AHHH " gumam ku kesal dengan apa yang terjadi.
"Saatnya sarapan Tuan Muda"
"Baiklah Daniell.."
Aku berjalan menuju ruang makan, terkadang aku berpapasan dengan para pelayan yang sedang bersih-bersih, sesampai disana Tuan Han sudah berada di sana dan para pelayan dan juru masak sedang menyiapkan sarapan, Tuan Han menyapa ku dan mengatakan bawah dia akan pulang malam, selesai sarapan aku memulai kelas pertama ku.
"Baik Tuan Muda kelas pertama ekonomi saya akan mengantar Tuan ke ruangan-nya," ucap Daniel berjalan di depanku, terlihat jelas berbedaan suasana antara aku dan Daniel.
Daniel mengantar ku ke sebuah ruangan terdapat papantulis cukup besar dan sebuah meja di depannya, terdapat rak buku di sudut ruangan, panjangan hiasan di setiap sudut ruangan, di meja terdapat makanan manis dan beberapa minuman, jendela yang mengarah lapangan depan dengan tirai yang terbuka.
"Ini ruangan belajar ku? Bukan di atas ruang kerjaku?" tanyaku melihat sekeliling lalu duduk di kursi.
"Tuan besar memberi tau saya untuk mengunakan ruangan ini Tuan Muda, saya juga sudah menyiapkan kudapan manis untuk, Tuan" Jawab Daniel terlihat sangat bahagia hari ini, apa mungkin karena aku masuk ke keluarga de Kany, tapi ini baru sementara sidangnya diadakan hari sabtu, 5 hari lagi aku baru resmi jadi keluarga de Kany.
"Ahh baiklah makasih Daniel, hari-hari membosankan akan segera di mulai." Kata ku dan meletakkan kepalaku di meja.
Beberapa menit kemudian guru pembimbing datang, dia terlihat masih muda dan tinggi dengan kaca mata bulat kecil di mata kirinya, membawa setumpuk buku tebal di tangannya, wajahnya terlihat sangat berbeda dengan guru ekonomi ku di sekolah, aku hampir menghabiskan setengah kue selagi menunggunya.
"Selamat pagi Tuan Muda Rain Vanz de Kany Cahaya Negeri Zafia Kerajaan Negeri Agasthya Ira Ekaraj, saya Fery Kenneth seorang Dosen dari keluarga Kenneth saya merasa terhormat dapat mengajar Anda langsung," ucapnya sambil membungkuk pada ku.
"Apa harus ku lakukan? Berdiri dan memberinya salamkah?" pikirku dan melihat Daniel, Daniel memberi isyarat gerakan untuk membalas salamnya dan menyuruh untuk memulai pelajaran.
"HAH.. Se-selamat pagi Tuan Fery senang bisa bertemu dengan Anda, bagaimana kabar mu?..." ucapku seketika Tuan Fery melihat ku heran dan bingung aku langsung melihat Daniel, Daniel terlihat terkejut lalu meletakkan tangannya di kepalanya.
"Apa yang salah? Biasanya balas salam begini kan..." pikir ku heran, seketika suasana terasa sangat canggung dan memintanya segera memulai pelajaran "Hah.. Si silakan mulai pelajarannya"
Pembelajaran pun di mulai Daniel berdiri di belakang ku, hal yang sangat menarik menurutku bawah di dunia ini menulis di papan tulis putih tidak mengunakan tinta melainkan seperti spidol sihir yang memiliki warna tinta yang berbeda beda dalam satu spidol, setelah papan tulis penuh atau selesai tinta itu akan menghilang dengan sendirinya.
"Wah keren bagaimana bisa, aku kudet banget tidak tau hal seperti ini " pikirku
Guru ekonomi ku mengajarkan hal dasar kepadaku seperti untung rugi, nilai uang, harga barang, dan lain lain.
Seperti Mata uang Agastya yang di gunakan,
1 Perunggu 10 tembaga
1 Perak 10 perunggu 100 tembaga
1 Emas 10 perak 100 perunggu 1000 tembaga
Jam pembelajaran selesai pada pukul 10, Setelah selesai pelajaran ekonomi aku istirahat sebelum kelas sejarah di mulai.
"Tuan Anda tidak boleh menanyakan kabar seseorang yang di bawah kasta Anda.." Kata Daniel memberi penjelasan padaku.
"Perbedaan tingkat kasta sangat terasa di dunia ini, tanya kabar saja tidak boleh, begini kah cara dunia ini berputar." pikir ku sedikit kesal dengan berbedaan kasta terlihat jelas.
"Anda ada waktu istirahat 10 menit sebelum kelas sejarah di mulai Tuan Muda," ucap Daniel.
Aku membaca buku sejarah keluarga Kany yang ku pinjam di perpustakaan kemarin, buku membahas prestasi, bangunan sejarah, peristiwa penting keluarga Kany dan juga menjelaskan asal nama "Vanz" yaitu dari penanda keturunan murni dari anak Pangeran Farel yang bernama Grdinan Vanz de Kany, karena pada masa itu Pangeran Farel mengadopsi beberapa anak korban perang.
"Lalu mengapa Tuan Han memberi ku nama Vanz aku bukan keturunan murni kan" pikirku fokus membaca buku tersebut "Apa karena aku memiliki 'DARAH' dna murni dari Tuan Han? bisa jadi."
Pada di tengah halaman buku terdapat silsila keluarga Kany dari Pangeran ke 6 Farel Kany Eknath de Agasthya hingga Han Vanz de Kany, Tuan Han merupakan keturunan ke 8 dari Pangeran Farel Kany Eknanth de Agasthya dan termasuk silsilah calon raja Agasthya ke 7.
"HAHK!! Akhirnya ketemu"
Dibuku tertulis jika Tuan Han memiliki seorang paman kakak dari ayahnya yang seharusnya penerus dari keluarga Kany namun sayangnya dia gugur dalam perang, bernama Trian Vanz de Kany, oleh karena itu Leonard Vanz de Kany ayah dari Tuan Han menjadi penerus keluarga Kany dan Cellin Vanz de Kany merupakan ibu Tuan Han.
"Tunggu ada yang aneh.."
Di buku ini tidak ada tulisan mengenai adik Tuan Han, di tulis Tuan Han merupakan anak tunggal dan penerus dari keluarga Kany, aku melihat di halaman terakhir kapan buku ini di terbitkan sudah 50 tahun buku ini di buat dan tahun terakhir di terbitkan yaitu tahun 1387.
"Daniel tahun berapa sekarang?"
"Tahun 1389 Tuan Muda."