Aku terbangun di tempat tidur, melihat keadaan tubuhku namun tidak ada berkas luka yang aku lihat dalam mimpi ku.
"A...APA yang terjadi ?? Apa ini mimpi, aku bisa mengingat semua detail kejadian, bunga, taman, lambang naga, semuanya dan.... dan kejadian itu terjadi di rumah ini??" Pikirku penasaran "Aku indigo atau bagaimana sebenarnya."
Aku membuka tirai tidur ku dan melihat sekeliling lampu kamar menyala, terlihat dari jendela langit sore mulai terbenam, Daniel sedang berdiri di samping pintu.
"Tuan Muda Anda sudah bangun? Bagaimana keadaan Anda?, Tuan." Daniel berjalan menghampiri ku.
"Ha.. Aku baik baik saja." terlihat Daniel sangat khawatir.
"Saya sudah menyiapkan air mandi Anda, apa Tuan Muda ingin membersihkan diri?"
"Mungkin aku bisa menyegarkan pikiran ku." pikirku "Baiklah aku ingin mandi dulu.."
Aku berjalan menuju kamar mandi dan memikirkan kejadian yang barusan terjadi, pasti ada kaitannya dengan ku dan Tuan Han.
"Aku tidak merasa ada yang aneh di tubuhku, kejadian itu terjadi secara tiba-tiba, di rumah sakit aku melihat seorang bayangan anak laki-laki pucat apa ada kaitannya denganku juga?, APA! Jangan-jangan dia hantu anak kecil rumah sakitttt!" pikiran ku mencoba menghubungkan semua kejadian yang ku alami, sesampai di depan pintu kamar mandi "Kenapa kamu mengikutiku??!!" kataku pada Daniel dengan raut muka kesal.
"Tentu saja Tuan Muda masih umur 4 tahun, bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" dan menggerakkan tangannya seakan memberi isyarat pada ku.
"Oiya aku lupa jika aku masih berumur 4 tahun.." pikirku menyadarkan ingatan ku sesaat "TIDAK!, aku akan mandi sendirian Daniel, kamu tunggu di depan pintu saja."
"TTAPIII TUU-"
Aku menutup pintu lalu berendam di air panas di bak mandi yang sangat besar.
"Hah ...enaknya dulu aku tidak memiliki bathtub di kamar mandiku, biasanya mandi selalu air dingin dan menggunakan gayung untuk ambil air..." seketika mengingatkan aku kehidupan ku sebelumnya "Bagaimana keadaan di sana setelah aku pergi? Apa semua baik baik saja?"
"HAH! LUPA KAN! sekarang aku disini, pikirkan bagaimana aku bisa bertahan hidup di dunia ini" ucapku menampar pipiku sendiri untuk menyadarkan ku.
"TUANN!! ANDA BAIK BAIK SAJA?" ucap Daniel dari balik pintu.
"Aku baik baik saja sebentar lagi selesai.."
"Dari awal hingga sekarang Tuan Han paling royal kepadaku, Tuan Han juga bilang jika dia menjadi wali sementara untuk ku...berarti dia berencana menjadi wali tetap, menjadi orang tuaku? Atau dia akan mencari keluarga lain untuk ku ya karena rumor peristiwa di gedung penelitian tidak akan hilang semudah itu pihak dengan kekuasaan lebih tinggi akan membayar mahal untuk seorang makhluk eksperimen.."
"Aku belum mengerti kenapa dia membuat penelitian gila ini, bagaimana penelitian ini masih berlangsung sampai ke 99, backup Tuan Han pasti kuat sekali, jika satu makhluk berhasil maka mereka akan mencoba untuk kedua kali nya bukan, berarti ada makhluk eksperimen sama seperti aku atau hanya aku yang paling beruntung dari yang lain..."
"Langkah pertama aku akan mencari tau cara mengendalikan sihir sebagai pertahanan jika terjadi sesuatu dan sejarah dasar keluarga Tuan Han yang pasti ada hubungan dengan peristiwa dalam mimpiku, menurutku keluarga de Kany memiliki hubungan yang dekat dengan Sang Raja negeri ini, ya wilayah Zafia terlihat sangat maju dan modern, ekonomi yang terlihat sangat maju tidak mungkin Raja tidak memberi perhatian lebih ke wilayah Zafia, baiklah!!"
Aku keluar dari bak mandi dan Daniel memakaikan ku pakaian baju yang terlihat lebih sederhana, menggunakan kemeja putih lengan panjang dan celana pendek merah tua, Lalu Daniel mengantar ku ke ruangan makan untuk makan malam, namun Tuan Han belum pulang.
Ruang makan berada di lantai satu, ruang makan ini sangat luas, terdapat jendela yang sangat besar tertutup tirai yang mengarahkan ke taman, di tengah tengah ruangan terdapat meja makan besar dengan berjejer beberapa kursi, di sudut kanan ruangan terdapat pintu yang sepertinya mengarahkan ke dapur utama, dan beberapa hiasan terpajang di setiap sudut ruangan.
Para pelayan menyiapkan makanan di meja makan terdapat ayam bakar, salad, steak daging, sop, dan minuman.
"Sepertinya terlihat enak.." Berjalan menghampiri meja makan.
"Silakan menikmati makan malam nya, Tuan Muda."
Ketika aku sedang makan beberapa pelayan dan juru masak hanya diam dan berdiri di depanku, ini membuatku risih.
"Hah apa ini.. Mengapa mereka berdiri di sana aku tidak bisa memakan makananku dengan tenang..." Pikirku melihat para pelayan dan juru masak berjejer menghadapku "HAH....enak si.. Tapi lama kelamaan rasanya hambar di lidahku apa di sini ga ada bonca*** atau sambel semacamnya."
Di sepanjang makan malam para pelayan dan juru masak hanya berdiri di depan ku, hanya terdengar suara sendok garpu ku ketika makan, ini membuatku tidak nyaman di tambah makanan disini terasa hambar di lidahku, selesai makan malam Daniel mengantar ku kembali ke kamar dan berganti pakaian, tidak ada yang spesial terjadi selanjutnya, bayang bayang setangkai violet dengan darah selalu teringat dengan ku.
"Aah lelahnya, apa yang sebenarnya terjadi denganku?, apa aku anak indihome atau bagaimana. Seorang pelayan, anak kecil, dan wanita dewasa dengan rambut yang terurai tewas terbunuh di tembak dengan seseorang pria, di belakangnya terlihat 2 bayangan yang tidak terlalu jelas di mataku." Aku berbaring di kasur memikirkan kejadian yang sangat menyeramkan, mataku terpaku melihat lukisan ukiran kayu di atas tenda kasur "Kejadian tersebut berada di rumah ini, pasti ada kaitannya dengan Tuan Han, halaman belakang rumah... bunga violet menjadi saksi bisu kejadian.."
"Dan lambang naga di pistol, gelang dan kalungnya terlihat lebih jelas di pikiranku, seperti sebuah organisasi atau kelompok pemberontak, berhubungan dengan kekuasaan keluarga de Kany, itu terlihat jelas mereka tidak menyukai apa yang di lakukan keluarga de Kany " Melihat kejadian yang aku alami dan menghubungi nya menjadi sebuah rantai "Jadi mereka membunuhnya untuk sebagai sebuah peringatan, ku rasa mencari tahu tentang silsilah keluarga de Kany dapat menjawab pertanyaan ku, jika deduksi ku benar kejadian mengenai pembunuhan akan terjawab."
"Sihirku.. " Aku melihat tangan kecil ku "Aku tidak bisa melakukan sesuatu untuk membantunya, entah mengapa aku merasa, sakit, sedih, marah..dan.."
Ke besok paginya, aku terbangun pukul 9 pagi mungkin karena kelelahan pulang dari rumah sakit di tambah obat yang di berikan, hari ini tidak terlalu banyak berubah Tuan Han pergi kerja dan sarapan sebelum aku bangun, aku menghabiskan waktuku di ruang kerja, Daniel mengajak ku berkeliling rumah dan mengenalkan ruangan ruangan di rumah, dari ruang makan, dapur utama, ruang kerja Tuan Han, ruang musik, gudang, dan ruang keluarga.
Pada malam harinya selesai makan malam, bayangan bunga violet terus mengikutiku, aku memutuskan untuk mencari tahu dari sihirku dan keluarga de Kany.
"Aku ingin melindungi seseorang yang ku sayang.." Langkah ku terhenti dan mataku memancarkan kesedihan "Seseorang? Siapa?"
"Tuan Muda?"
"Aku ingin pergi ke perpustakaan." Kataku dan mengarahkan pandang ku ke Daniel "Mungkin akan membantu ku."
"Baiklah Tuan Muda." Ucap Daniel dan menuntun ku ke perpustakaan.
Perpustakaan berada di lantai 2 paling ujung cukup jauh dari kamar di sepanjang jalan banyak di hiasan lukisan dan meja hias dan pajangan dekorasi antik yang indah, sesampai di sana ternyata perpustakaan lebih luas dari yang aku bayangkan terdapat lantai dua berisi rak yang di penuhi buku-buku, terdapat meja dan kursi di beberapa sudut ruangan, terdapat seorang pelayan perempuan yang menjaga dan merapikan buku-buku di perpustakaan, di setiap rak buku terdapat pembagian kategori bahasan bahasan isi buku.
"WAAHH luas sekali ternyata...tapi kalo di pikir pikir, di sini tidak ada gugel semua informasi dari buku wajar untuk seorang bangsawan memiliki perpustakaan sebesar ini.." melihat lihat rak buku buku bertingkat tingkat.
"Selamat Datang Tuan Muda," ucap pelayan itu.
"Sekarang mungkin aku akan mencari buku tentang sihir atau sejarah dulu ya? Lebih baik aku mempelajari sihir dahulu, dunia ini bekerja berdasarkan kekuatan bukan?"
Aku berkeliling melihat lihat buku sihir terdapat 2 rak penuh tentang sihir dan beberapa buku memiliki jilid hingga puluhan, aku mengambil beberapa buku tentang sihir dasar kemudian aku duduk di salah satu meja Daniel menunggu berdiri di belakangku.
Dari buku ilmiah yang ku baca di ruang isolasi manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki beberapa aura mana yang berbeda beda tingkatan, aura mana tidak menentukan elemen yang dimiliki.
Di buku ini menjelaskan dasar sihir lebih detail, pada sihir elemen api, air, angin, tanah di fokus pada ketahanan tubuh mengalirkan mana pada satu titik dan melepaskannya pada sasaran.
Melatih elemen sihir hal dasar yang harus di lakukan yaitu mengenal diri sendiri dan membangkitkan 'ZIA mengartikan cahaya yang terang' pada mana merupakan titik pusat mana, semua manusia memiliki titik Zia pada dirinya, dibedakan dengan waktu dan cara membangkitkan titik Zia pada manusia, pada beberapa kejadian seseorang dapat membangkitkan Zia dengan sendirinya dan beberapa kejadian seseorang harus berlatih untuk membangkitkannya.
"Hmm jadi intinya titik Zia merupakan pusat mana, sepertinya kejadian di uji fisik sama dengan titik Zia untuk mengukur berapa banyak mana yang di miliki.. sekarang aku paham maksud uji fisik tersebut."
Rata-rata manusia memiliki 1-2 elemen yang di kuasai, ada beberapa elemen sihir dari penyatuan elemen dasar disebut 'HIRA berarti berlian' salah satu contoh elemen sub sihir es, petir, telepati, gravitasi, pengendali, dan lain lain, untuk sekarang sihir yang teridentifikasi 4 sihir dasar dan 15 Hira.
"Tuan sekarang sudah jam 10 malam sebaik nya Anda istirahat," ucap Daniel pada ku.
"Sebentar lagi.."
Hewan juga memiliki mana seperti manusia hewan yang memiliki mana yang besar melebihi manusia, merupakan tergolong hewan mitologi dan memiliki tubuh raksasa. Hewan-hewan sihir dapat dijinakkan dengan berbagai cara mulai dari perjanjian mana hingga dijinakkan paksa. Hewan yang dijinakkan akan memiliki mana yang terhubung dengan sang pemilik sehingga dapat merasakan keberadaan dan jumlah mana yang ia miliki.
Tanda hubungan manusia dengan hewan sihir dengan munculnya sebuah tanda di tubuh manusia maupun hewan tersebut para ahli sihir menyebutnya hewan"AEIN", motif tanda Aein setiap hewan sihir berbeda beda. Hewan sihir "GORD" merupakan hewan sihir mirip seperti kuda paling banyak di miliki manusia terutama para prajurit sebagai transportasi dan dapat bertarung memiliki motif hitam seperti kepala kuda dan tanduk.
Hewan paling terkuat pada saat ini Naga Chairvyd Hara de Agasthya, naga pelindung Kerajaan Agasthya Ira Ekaraj sejak turun menurun ratusan tahun lalu dari raja Edward IV Eknath de Agasthya pada salah satu halaman menampilkan ilustrasi bentuk Naga Chairvyd Hara dan foto raja Edawrd IV.
Naga Chairvyd Hara de Agasthya memiliki bentuk tubuh seperti kadal raksasa dengan sebuah sayap, sisik dan matanya berwarna di dominasi merah api, tubuhnya sebesar sebuah bukit, memiliki sebuah mahkota tanduk, kuku dan lidah yang panjang, gigi yang sangat tajam, mempunyai mana, sihir yang sangat besar, Naga Chairvyd Hara dapat merasa mana setiap manusia dan dapat berbicara bahasa manusia. Naga Cahirvyd Hara sekarang sedang tertidur di Gunung Srindra selama 100 tahun lamanya, Gunung Srindra sebuah gunung di bagian Timur yang di buat khusus dan dilindungi oleh Kerajaan Agasthya Ira Ekaraj untuk Naga Chairvyd Hara.
"Sangat menarik aku sangat penasaran bagaimana bentuk Naga Chairvyd Hara, aku ingin melihatnya langsung." Pikirku dengan raut muka yang bahagia "Daniel, apa kamu perna melihat Naga Chairvyd?"
"Tidak Tuan Muda, tapi katanya Naga Chairvyd bisa menguarkan api dari mulutnya dan mengaktifkan sihir dengan tanduknya, tapi katanya Naga Chairvyd sedang tertidur 100 tahun!" Daniel menceritakan dengan sangat bersemangat "Tuan Mudaa, sekarang sudah jam 12 malam sebaiknya Anda istirahat."
"Sedang tertidur? mungkin aku akan melihatnya langsung, aku belum selesai membaca bukunya tapi sepertinya aku harus melanjutkan besok dia terlihat sangat kelelahan." Pikirku ketika melihat Daniel "Baiklah aku akan lanjut membacanya besok." Ucapku sambil menutup buku.
Aku meletakkan buku itu kembali ke rak dan pergi ke kamar untuk istirahat, sesampai di kamar Daniel menggantikan ku baju tidur dan mematikan lampu.
"Biarkan 1 lampunya menyala, aku tidak dapat tidur dengan gelap gurita Daniel, kamu boleh pergi sekarang." ucapku pada Daniel dan berjalan ke tempat tidur.
"Baik Tuan Muda, Selamat malam." ucap Daniel membungkuk dan berjalan ke luar.
Sebentar lagi pukul 1 malam namun Tuan Han belum pulang aku masih memikirkan mengenai sihir dan buku yang barusan ku baca.
"Hasil uji fisik bagaimana ya? Aku belum mendengarkan atau membaca hasilnya."
Dari luar terdengar suara kereta kuda masuk dan beberapa langkah kaki seseorang, malam hari sangat sunyi bahkan aku dapat mendengar suara langkah kaki Tuan Han sedang melangkah menyusuri lorong hingga suara langkah tersebut menghilang.
"Itu pasti Tuan Han dia pulang sekitar jam 1 dia pasti sangat sibuk, apakah memori di taman tadi merupakan sebagian ingatan Tuan Han masa lalu atau mungkin orang lain? Tapi yang aku yakin sebagian ingatan itu pasti ada hubungannya dengan dia."
Besok paginya aku berencana untuk membaca di perpus dan berkeliling rumah atau mansion ini, hari mulai larut tetapi aku tidak dapat tidur, mataku terus berjaga di dini hari.
"Pukul berapa sekarang? Aku tidak bisa tidur apa yang harus ku lakukan, berjalan jalan? Di malam hari ini??!"
Aku memutuskan membaca buku dari ruang kerja dan belajar ku, aku dapat dengan mudah mengetahuinya buku tersebut lebih banyak buku buku cerita, novel, dongeng di banding buku non fiksi di lihat dari warna sampul yang mencolok dan berwarna-warni. Aku berjalan menuju ruang kerjaku dengan membawa sebuah lilin di tangan kiriku, aku membuka pintu kamar menuju kasur ku hingga cahaya memasuki ruangan.
"Kenapa tidak ada stok kontak di sini, bagaimana cara hidupkan lampunya coba, Daniel juga tidak memberi tahu cara menghidupkan lampu." Ungkap ku kesal dan membuka pintu.
Aku melihat lihat selama beberapa menit hingga menemukan buku yang menarik di sana bercerita tentang detektif konsultan memiliki kehebatan di atas rata-rata "SHERLOCK HOLMES 'Penelusuran Benang Merah'", aku membawa buku tersebut dan membaca di meja makan hias bulat tinggi dekat jendela dengan tirai tirai yang tidak tertutup rapat, aku meletakkan lilin di samping kananku dan mulai membaca buku tersebut.
"Semua tembakan ku benar si kurir adalah pembunuhnya, sudah berapa buku yang ku baca hari ini-tiga?, aku menyukai buku yang berbau detektif, otak ku terus bekerja dengan apa yang akan terjadi selanjutnya."
TING TONG GONGG
Aku terkejut dan langsung melihat ke arah jam di kamar menujukan pukul 03.00, karena lilin yang mulai menipis aku mematikan lilin tersebut dan membuka tirai tempat tidur agar cahaya dari lampu sudut ruangan dapat menerangi ku selagi membaca di tempat tidur, buku yang ku baca sangat menarik hingga aku sangat penasaran dengan kelanjutan cerita tersebut, hingga tanpa sadar aku tertidur di kasurku.
Besok paginya aku terbangun pukul 10 pagi, aku melihat Daniel yang sedang berada berdiri di sudut ruangan dan beberapa cemilan di atas meja makan tersebut, Daniel menyapa ku dan menyiapkan pakaian ku.
"Apa Tuan Han sudah pergi?" tanyaku selesai bersiap siap berjalan menuju makanan manis itu berada.
"Tuan Han sudah pergi kerja Tuan Muda." Jawab Daniel dan sedang menyiapkan teh "Tetapi nanti siang Tuan Han ada pertemuan dengan salah satu bangsawan di rumah ini.."
"Kenapa tidak di kantor saja? seperti biasa." Ucap ku sambil memakan makanan ku.
"Kemungkinan merupakan tamu penting."
Aku melanjutkan makan ku dan berencana berjalan menuju perpus namun aku melihat di balik jendela besar sebuah kandang berwarna biru mencolok yang tersembunyi di pepohonan, aku pun mencoba menanyakan ke Daniel.
"Tempat apa itu, Daniel?"
"Itu kandang kuda pribadi Tuan Han."
Perhatian ku teralihkan dengan adanya hal tersebut aku berjalan menuruni tangga dan menuju pintu taman belakang, di dalam berjalan seorang pria tua, terlihat dari kumis dan rambutnya yang memutih, badannya yang sedikit berisi, dia melihatku menuruni tangga, dia bersama Tuan Han terlihat beberapa penjaga dan seorang pria lainnya di belakang mereka, mereka sepertinya berjalan menuju ruang pertemuan.
"Dia yang di bicarakan? Haruskah aku memberi hormat?" pikirku sambil menuruni tangan lebih pelan.
"Siapa anak itu? Dia terlihat sangat terawat," ucap pria berisi tersebut kepada Tuan Han.
Tuan Han terlihat kesal dan marah ketika pria itu menanyakan keberadaan Rain, terlihat jelas di raut wajahnya.
"Jangan hiraukan dia hanya anak kecil yang ku bawa." Jawab Tuan Han ketus pada Pria itu.
"Benarkah, tapi dia tidak terlihat anak kecil biasanya, pakaian, perhiasan, dan mananya menarik perhatian ku."