Rasa sesak di dadaku seakan jantung ku di tusuk tusuk, lama-kelamaan suara yang kudengar menjadi samar-samar. Semua kembali menjadi gelap.
Aku terbangun dengan kepalaku sangat pusing, seorang pelayan wanita menghampiri ku beberapa menit kemudian para dokter memasuki ruangan.
"Bagaimana keadaanmu Tuan muda?" tanya pelayan itu dengan rasa khawatir.
Para dokter memeriksa lalu memberikan obat yang biasanya aku minum, setelah selesai pemeriksaan para dokter keluar meninggalkan ruangan. Rasa sakit dan sesak di dadaku menghilang, aku tidak mengerti apa yang baru saja terjadi, dilihat dari pelayan yang berbeda pada saat aku pingsan, kemungkinan aku pingsan 6 jam atau bahkan lebih.
"Apa aku sedang sakit? Aku berada di ruangan isolasi kata Tuan Han, lalu Tuan Han siapa ? Apa dia keluargaku?" pikirku, aku melanjutkan aktivitas seperti biasa tidur, bangun, makan, minum obat, dan membaca buku.
Hingga sekarang aku beranggapan bahwa, aku hanya terlahir kembali ke dunia lain dengan tubuh yang lemah dan penyakitan, aku pikir jika Tuan Han merupakan utusan dari keluargaku untuk menjaga ku atau mungkin dia merupakan salah satu keluarga ku.
Beberapa hari kemudian Tuan Han datang menjenguk keadaan ku, dia kelihatan sangat khawatir, pelayan ruangan membungkuk dan memberi hormat ketika Tuan Han berjalan di depannya.
"Rain bagaimana keadaanmu? Sudah merasa baikkan?" tanya Tuan Han berjalan menghampiri.
"Kapan aku akan keluar dari sini aku sangat lelah makan obat ini terus dan berada disini," tanyaku sambil berbaring dan melihat Tuan Han yang berjalan.
"Sebentar lagi kamu akan keluar dari sini saya sedang menyiapkan berkas berkasnya dan kamu akan melakukan tes fisik sebentar lagi." Tuan Han dan mengusap-usap rambut ku.
"Baiklah..." Memalingkan wajahku dari Tuan Han.
Pelayan memberikan sebuah kursi kepada Tuan Han di samping kasur, pertanyaan-pertanyaan yang terus muncul di kepalaku membuatku lelah, aku berencana menanyakan kepada Tuan Han, ketika aku hendak bertanya seorang dokter laki-laki datang.
"Selamat datang Duke Han, saya akan melakukan tes fisik pada Tuan Muda Rain," dokter itu membawa sebuah catatan di tangan kirinya, ia membungkuk memberi hormat lalu melihat ku.
"Baiklah," jawab Tuan Han.
"Silahkan ikut saya, Tuan Muda."
Aku turun dari kasur dan berjalan di belakang mengikuti dokter itu, saat aku keluar ruangan Tuan Han dan pelayan kamar tidak ikut bersamaku, untuk beberapa saat aku merasa takut harus pergi sendirian di tempat yang sangat asing bagiku.
"Apa aku pergi sendirian?" pikirku.
Ketika aku berjalan keluar ruangan muncul sebuah pintu, sebelum pintu itu muncul ada seperti lingkaran sihir kecil berwarna hijau dan pintu hanya dapat dibuka dengan menggunakan sebuah kartu akses yang terdapat di leher dokter tersebut. Saat aku keluar lorong terasa sangat sunyi dinding dan langit-langit didominasi dengan berwarna coklat kebiruan.
Selama berjalan aku belum berpapasan dengan orang atau pasien lain. Letak ruangan uji fisik tidak jauh dari ruangan isolasi kamar. Terdapat tulisan keterangan nama ruangan di atas samping pintu itu, tertulis 'Ruangan Labor Uji Fisik Mana'
Ketika aku masuk, beberapa dokter berada di ruangan tersebut menggunakan pakaian yang berbeda dengan dokter yang biasa yang ku temui mereka memiliki garis ungu di lengan dan jasnya, terdapat logo kecil seperti buku di baju mereka, di dalam ruangan ujian fisik terdapat sebuah monitor transparan, sebuah ruangan tertutup dengan kaca, dan sebuah kursi di dalamnya. Dokter yang mengantar ku membawa ku ke dalam ruangan isolasi, dan menyuruhku untuk duduk di kursi tersebut lalu dokter itu keluar ruangan ujian fisik.
Para dokter berjas ungu mulai mempersiapkan alat-alatnya, aku memperhatikan sekeliling ruangan. Alat itu membentuk kotak kayu dengan perak pada pinggiran nya, monitor transparan dan beberapa meja terdapat sebuah botol kecil berisi cairan berwarna biru menyala itu terlihat seperti sebuah ramuan, di atas meja paling tengah terdapat wadah dengan batu hijau yang melayang di dalamnya.
"ini tidak terlihat seperti ujian fisik yang aku bayangkan." Pikirku melihat sekeliling ruangan uji fisik.
"Selamat siang Tuan saya akan memberi instruksi pada uji fisik mana," salah satu dokter laki-laki berbicara dengan sebuah tongkat kayu dan suara dokter tersebut dapat aku dengar di ruangan isolasi seperti alat pengeras suara.
Di ruangan isolasi hanya terdapat kursi dan kaca di depannya, pojok kiri kanan atas ruangan seperti ada kamera CCTV. Kaki dan tangan ku tiba-tiba terikat oleh benang yang bercahaya.
"AA...APA INI ??" aku mencoba melepaskan ikatan tersebut, dengan menggerakkan kaki dan tangan ku.
"Tenang Tuan ini tidak akan menyakitkan mu, cukup ikuti instruksi saya," kata dokter yang berbicara dengan ku "Pejamkan mata Tuan lalu rileks bayangkan tidak ada siapa pun di sini."
Aku mengikuti apa yang di instruksi kan, aku memejamkan mata dan mencoba rileks terasa aneh jika hanya begini kenapa harus diikat.
"Lalu apa yang Anda lihat di sana apakah ada sebuah cahaya kecil di sana? Lalu pegang lah api itu jangan mendengarkan suara yang mencoba mengganggu Anda Tuan jik-"kata kata dokter tersebut lama kelamaan menjadi samar-samar di telinga ku.
Aku memejamkan mataku dan terus fokus, aku mencoba melihat sekelilingku dan menemukan setitik api kecil. Ketika aku berjalan mendekati api itu aku mendengarkan bisikan suara.
"Bagass nak...." kata salah satu bisikan di pikiranku suara itu terdengar sangat tidak asing dengan ku
"Heii gas mau kemana sih?"
"Gass sudah makan ? Mau ikut tak..?aku traktir deh."
"DEK.."
"BAGASS!!"
Aku mencoba berjalan mendekat titik api tersebut, namun bisikan itu terdengar tidak asing bagi ku, lama-kelamaan bisikan bisikan tersebut mulai menumpuk dan saling bertabrakan, semakin aku mencoba mendekati api tersebut bisikan itu mulai membuat jalan ku lambat.
"KKENAPA INI.. SEDIKIT LAGIII." Aku mencoba mengabaikan bisikan itu dan berlari mendekati titik api tersebut.
"GASS ikut tak ??"
"EHHH gas ke mana saja kamu?? Aku cariin juga!!"
"Kamu kan janji dengan aku!! CEPATAN GIH!!"
"Nak bagas bagunnn mama nunguin kamu dek bagass... "
"Dek bangun ya.... mama tidak marah lagi dengan kamu... dek.. "
Ketika aku mendengar bisikan itu aku terhenti dan tanpa sadar air mataku terus mengalir. Ketika menoleh ke sumber suara itu pada saat yang sama tiba tiba muncul tangan tangan hitam pekat, tangan itu menarik dan memegang ku hingga seluruh badan ku, aku terus melawan dan berlari sebisa ku. Api itu seakan terus menjauh dari ku, namun semakin aku melawan bayangan hitam itu terus menyedotku ke dalamnya.
"LEPASKANN AKU INGIN KELUAR..!!" teriakku dengan air mataku terus mengalir.
"KUUMOHONN SESEORANG.."
"T.TOLONGG....."
Bayangan itu menutupi ku hingga semua menjadi gelap kembali, tiba tiba rasa yang sangat panas di dadaku dan menjalar ke seluruh tubuhku.
*****
Pada waktu yang berbeda Tuan Han dan seorang pelayan berada di ruangan Rain, Tuan Han duduk di kursi samping kasur menunggu Rain kembali dari tes uji fisiknya.
"Apa dia baik baik saja ya? tes ini mungkin akan sulit untuknya," ucap Tuan Han dengan rasa khawatir pada Rain "Aku akan melihatnya, ini sudah lewat waktu tes yang seharusnya." Dia pun berdiri dan berjalan menghampiri pintu.
BBBBRUKKK
Ketika dia hendak membuka pintu suara ledakan yang cukup besar terdengar dan membuat getaran pada bangunan tersebut seakan gedung penelitian ini akan runtuh, mendengarkan hal tersebut Tuan Han panik dan berlari menghampiri sumber suara tersebut, sumber suara tersebut dari ruangan uji fisik.
Di sepanjang koridor dekat ruangan uji fisik sudah banyak petugas Divisi keamanan dengan baju hingga peralatan yang lengkap. Divisi keamanan dibagi 3 macam kelompok dengan tugas yang berbeda beda terlihat dari pin perak pada baju yang mereka kenakan, hijau sebagai ahli jarak jauh mage. Merah ahli jarak dekat, dan hitam sebagai pelindung dan penangkapan.
Ruangan uji fisik terlihat mengalami kerusakan parah kaca anti mana yang berada di ruangan isolasi hancur, dinding dan beberapa alat sihir rusak, beberapa dokter mengalami luka yang cukup serius, tenaga medis dan petugas keamanan lain nya mencoba mengevakuasi korban yang terluka.
BBRUUSSS
Seketika tekanan udara di ruangan tersebut menjadi sangat berat dan berbeda seperti biasanya. Beberapa dinding koridor dan beberapa ruangan mengalami retak-retak, suara kericuhan itu terdengar hingga di dalam kamar Rain, Tuan Han terus berlari menuju sumber suara, berharap Rain akan baik baik saja, sesampai disana Tuan Han terpaku melihat apa yang terjadi.
"AApa ini tekanan mana yang kuat dan sangat mengerikan, aku belum perna melihat dan merasakan ini, APA YANG TERJADI??!!" Ucapnya dia terdiam dan terpaku untuk beberapa saat.
"TANGKAP DIA..!! DIA KEHILANGAN KENDALII...!!" kata salah satu petugas keamanan "Duke Han sebaiknya jangan berada di dekat sini."
Tuan Han hanya diam tidak menghiraukan ucapan para petugas dan mencoba melihat apa yang terjadi saat dia mendekati sumber mana tersebut.
"R..RAINN?!! A...AAPA.. YANGG TERJADII..?!"
Tuan Han terkejut dengan apa yang dia lihat, saat dia ingin mencoba mendekatinya para staf keamanan menghalangi dia.
Rain berdiri di depan ruangan uji fisik dengan baju yang di penuhi darah, dia mengangkat badan dan mencekik leher salah satu dokter disana menggunakan sihir lalu membantingnya ke dinding hingga dinding itu hancur.
Para keamanan mencoba menangkap Rain menggunakan tali sihir untuk mengikat Rain, petugas lainnya menyerang Rain dengan jarak dekat menggunakan pedang, pisau, dan tombak, namun Rain dapat melawannya dengan mudah.
Kedua mata Rain merah menyala pada mata kiri dan mulutnya mengeluarkan darah, rambut putihnya dipenuhi bercak darah, mana aura berwarna ungu gelap berada di sekelilingnya, dia tersenyum dan tertawa dengan mata kanan mengeluarkan air mata yang terus mengalir.
"HAHAHA MATI.. MATI!! " teriak Rain sambil menyerang para petugas.
"RAINN... !! SADARLAH INI AKU TUAN HANN!! " Tuan Han merasa khawatir pada Rain dan berlari mencoba menerobos keamanan dan ditahan oleh para petugas.
Pada saat yang bersamaan Rain melihat Tuan Han dan kedua mata mereka bertemu, seketika mana dan sihir Rain melemah, tangan Rain memegang dadanya dan merasa kesakitan Para Keamanan melihat cela dan menyerang dan menangkap Rain, kaki, tangan dan badannya diikat dengan tali sihir. Seketika mana sihir Rain berhenti dan beberapa saat kemudian ia terjatuh terbaring pingsan tak sadarkan diri disana.Para petugas mencoba menyerang Rain kembali untuk memastikan jika dia benar-benar pingsan.
"BERHENTI...!!" teriak Tuan Han, semua petugas berhenti menyerang Rain dan membukakan jalan kepada Tuan Han.
Tuan Han berlari dan memeluknya dan mencoba menyadarkan nya.
"RAAINNN!!, KAU BAIK BAIK SAJA?!!" ucap Tuan Han, sambil memegang pipinya dan mencoba menyadarkan dan mengecek kondisi Rain "Dia masih bernafas, tubuhnya masih hangat."
"CEPAT BAWAH DIA MEDIS SEGERA!!"