Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, bel pulang sekolah berbunyi. Azizah keluar kelas meninggalkan teman-temannya pergi menuju toko buah didekat sekolahan, setelah membeli parsel buah akhirnya Azizah naik angkot untuk sampai dirumah Radit.
Sesampainya Azizah didepan pintu rumah Radit, Azizah mengetuk pintu dan mengucap salam. "Assalamu'alaikum." Salam Azizah. "Wa'alaikumussalam." Jawab sang Bunda dari dalam rumah. Setelah pintu terbuka, Azizah pun mencium punggung tangan sang Bunda. "Ouh kamu ternyata, mau jenguk Radit ya.?" Tanya sang Bunda. "Hehee iya Bunda, boleh kan.?" Azizah tanya balik.. "Boleh kok, Radit dikamar ayo masuk." Jawab sang Bunda mempersilahkan Azizah masuk.
Sang Bunda mengantarkan Azizah pergi ke kamar Radit, Azizah terkejut karena masuk ke kamar Radit untuk pertama kalinya. Kamar Radit begitu tampak rapi dan bersih, terlihat beberapa bingkai foto dirinya. "Bunda tinggal dulu ya, kamu bangunin Radit aja nggk papa." Ujar sang Bunda dan Azizah hanya membalasnya dengan anggukan. Setelah sang Bunda keluar kamar, Azizah meletakkan parsel buahnya dimeja dekat ranjang Radit. "Kamu masih mau istirahatkah.?" Ucap Azizah sambil mengusap lembut kepala Radit. Radit merasa terganggu, dan akhirnya membuka matanya. "Eh kamu, dari kapan kamu disini maaf ya aku tadi tidur." Ucap Radit pada Azizah. "Nggk papa kok, kamu sakit apa.?" Tanya Azizah dengan tangan yang masih setia mengusap kepala Radit lembut. "Aku cuma sakit biasa kok, nanti juga sembuh sendiri. Dan maaf ya karena tadi nggk bisa jemput kamu, dan dari kemarin aku nggk kabarin kamu." Ucap Radit merasa bersalah. "It's okey, nggk papa kok aku ngerti." Jawab Azizah.
Azizah membuka parsel buahnya dan mengeluarkan apel, lalu mengupasnya untuk Radit. "Kamu mau apel nggk.?" Tanya Azizah menyodorkan apel yang telah dikupasnya. "Mau kok, apalagi disuapin kamu kayak gini." Jawab Radit. Azizah tersenyum dan menyuapi Radit dengan telaten. "Kamu cepet sembuh ya, nanti kalau kamu nggk sembuh siapa yang mau anter jemput aku." Ucap Azizah sedih. "Besok aku udah bisa sekolah kok, besok aku pasti jemput kamu lagi. Dan juga aku bisa sembuh sekarang juga kok, asal kamu yang ngobatin." Jelas Radit. "Aku harus obatin kamu pakek apa.?" Tanya Azizah polos. "Disini." Ucap Radit seraya memegang pipi dan juga bibirnya. "Nggk ah, nanti kalau Bunda liat gimana.?" Tolak Azizah. "Nggk kok, kan cuma bentar." Jawab Radit enteng. Akhirnya Azizah menuruti kemauan Radit, Azizah mencium kedua pipi dan bibir milik Radit. "Udah sembuh kan sekarang.?" Tanya Azizah. "Udah sembuh total malahan." Jawab Radit seraya menggenggam tangan Azizah.
Setelah beberapa lama sang Bunda keluar dari kamar Radit, akhirnya sang Bunda kembali masuk kamar Radit dengan membawa air minum dan beberapa makanan kecil. "Kamu makan dulu ya sayank, Bunda udah buatin bubur kamu." Ucap sang Bunda pada Radit. "Nanti aja Bun, Radit belum lapar." Tolak Radit dengan lembut. "Nggk, ini waktunya kamu makan dan setelah makan kamu minum obat." Jelas sang Bunda. "Yaudah deh, aku makan." Jawab Radit. "Nah gitu donk, ouh iya Azizah ini kamu makan ya. Maaf cuma ada sedikit cemilan, dan Bunda titip Radit yak arena Bunda ada kepentingan sebentar." Ucap sang Bunda. "Baik Bunda." Jawab Azizah. "Yaudah tunggu bentar, Bunda ambilin bubur sama obat kamu." Pamit sang Bunda. Beberapa menit kemudian sang Bunda kembali dengan membawa semangkuk bubur dan air minum, dan tak lupa juga beberapa obat yang harus dikonsumsi oleh Radit. "Ini kamu makan, dan Bunda pamit bentar ya. Assalamu'alaikum." Ucap sang Bunda. "Wa'alaikumussalam." Balas keduanya.
Setelah sang Bunda keluar dari kamar Radit, mereka hanya berdua didalam kamar. "Tolong suapin aku ya." Pinta Radit. "Baiklah, dan juga harus minum obat." Ucap Azizah. Sedangkan Radit hanya mengangguk dan dengan telaten Azizah menyuapi Radit, selesai menyuapi Radit sekarang waktunya Radit untuk minum obat. "Sekarang minum obatnya ya, biar kamu cepet pulih." Ucap Azizah dan menyodorkan beberapa kapsul obat pada Radit. Radit pun meminum obat yang diberikan Azizah padanya. "Kamu pasti capek ya pulang sekolah malah langsung kesini." Ucap Radit. "Nggk kok, aku seneng bisa jenguk kamu." Jawab Azizah. "Sini rebahan samping aku, aku nggk akan macem-macem sama kamu kok." Ucap Radit meyakinkan Azizah. Akhirnya Azizah memutuskan untuk berbaring disamping Radit. "Aku sayank sama kamu, dan nggk mungkin kalau aku sampai ngrusak kamu Cuma karna kebodohanku." Ucap Radit memeluk erat Azizah dari samping.
Mendengar ucapan Radit membuat Azizah semakin percaya akan ketulusan Radit, Azizah semakin mempercayai Radit kalau ia tidak akan pernah merusak masa depan Azizah.
"Aku percaya sama kamu, makasih kamu selalu lindungin aku." Ucap Azizah membalas pelukan Radit dengan sangat erat. "Makasih udah mau percaya sama aku." Ucap Radit. "Ouh ya, apa tadi di sekolah ada yang berani ganggu kamu lagi.?" Tanya Radit pura-pura tidak tau tentang kejadian di kantin. "Nggk ada kok, lagian siapa yang berani ganggu aku kalau aku punya kamu." Jawab Azizah bohong. 'maafin aku, aku harus bohong karena aku nggk mau kamu ikut kena masalah sama Alvi' batin Azizah. "Ouh ya, Nela udah nggk ganggu kamu lagi kan.?" Tanya Radit. "Nggk pernah kok, terakhir kali dia ganggu aku ya waktu dia siram aku." Jawab Azizah. "Aku mau tanya boleh.?" Ucap Azizah. "Boleh kok." Jawab Radit. "Sebenernya dulu kamu sedeket apa sama Nela, kok kayaknya dia nggk rela banget kalo kamu milih aku daripada dia.?" Tanya Azizah. "Emmt, bisa nggk kalau kita nggk bahas itu.? Aku males cerita tentang itu." Jawab Radit. "Okey." Balas Azizah singkat dan bangkit dari tempat tidur Radit. "Kamu ngambek ya.?" Tanya Radit ikut bangkit dari tempat tidurnya. Azizah hanya diam tak menjawab pertanyaan Radit, ia langsung berdiri dan mengambil tasnya dan segera keluar kamar.
Dengan segera Radit menahan tangan Azizah agar berhenti, namun Azizah menepisnya dengan kasar. "Aku nggk marah, aku juga mau pamit pulang udah sore." Ucap Azizah. "Aku anter ya.?" Tawar Radit. "Nggk perlu, kamu dirumah aja. Aku pergi." Pamit Azizah segera berlalu dari hadapan Radit. Radit yang ingin mengejar Azizah pun tak kuat untuk berlari karena kondisinya yang masih lemah. Ting…. Suara handphone Radit. "Besok nggk usah anter jemput aku, aku bisa sendiri karena aku bukan siapa-siapa kamu." Chat dari Azizah. Radit yang membaca pesan itupun langsung merasa kecewa, karena lagi-lagi ia harus membuat Azizah sedih untuk kesekian kalinya. Padahal ia sudah berjanji untuk tidak membuat wanitanya merasa sedih karena perbuatannya, tapi sekarang ia mengingkarinya.