Chereads / Cinta Diawal Usia / Chapter 20 - 17. Meninggal?

Chapter 20 - 17. Meninggal?

Radit merasa sangat bersalah dan kecewa pada dirinya sendiri karena membuat nyawa Azizah terancam. "Apa kejadian itu akan keulang lagi, kenapa kejadiannya mirip sama yang lalu. Saat gue buat Risa ninggalin gue, dan sekarang gue juga udah buat Azizah hampir ninggalin gue." gumam Radit yang tengah menyendiri di kamarnya. "Semoga putraku tidak salah jalan lagi seperti waktu itu." lirih sang Bunda yang sedang mengintip putra tersayangnya. "Setelah Azizah balik ke Indonesia, gue bakal jujur tentang masa lalu gue." ucap Radit mantap.

Disisi lain, Azizah sedang melaksanakan oprasi nya. "Dokter, jantung pasien melemah. Sepertinya kita tidak bisa menyelamatkannya." ucap salah satu perawat asal Indonesia. "Lakukan yang perlu dilakukan, kita bantu sebisa kita." jawab sang dokter. Tiit..tiiit..ttiiiiiiiiiittt... suara monitor terdengar bersamaan dengan hembusan nafas terakhir Azizah. "Maaf dok, pasien sudah meninggal." ucap salah satu perawat yang membantu menangani oprasi Azizah. "Baiklah, catat jam berapa pasien meninggal dan saya akan mengabari keluarga pasien." jelas sang dokter dan yang lainnya mengangguk paham.

Dokter pun keluar dengan wajah sedihnya. "Dengan keluarga Azizah Khafidz Sakura?" tanya sang dokter. "Kami, gimana keadaan putri saya?" tanya sang Ayah mendekat kearah dokter. "Maaf Pak, Bu. Kami tidak bisa menyelamatkan nyawa putri kalian." ucap sang dokter. Mendengar ucapan dokter, membuat Ibu Azizah jatuh pingsan. Dan sang Ayah menggendongnya dan berusaha membangunkan istrinya. Tak lama kemudian sang istri sadar, dan menyebut nama putrinya. "Azizah, Yah di mana Azizah?" tanya sang istri dengan gemetar. "Ikhlasin anak kita Bu, dia udah tenang disana. Seandainya Ayah nggk izinin dia buat pergi ke rumahnya si Radit itu, pasti anak kita masih bisa ada disisi kita dan kita nggk akan kehilangan putri tersayank kita." ucap sang Ayah menyesal karena mengizinkan putrinya pergi. "Ibu nggk mau kehilangan putri kita Yah, Ibu nggk sanggup." ucap sang istri. "Bentar, aku beliin minum buat kamu biar agak tenang." ucap sang suami. Ayah Azizah pun menuju kantin untuk membelikan air mineral untuk sang istri. Sedangkan Ibu Azizah menghubungi Radit. "Kamu udah buat putri saya meninggal, dan saya tidak akan tinggal diam. Kamu udah buat anak saya meninggal dunia, dan meninggalkan saya. Ini semua salah kamu." ucap Ibu Azizah yang tengah emosi. "Maksud Ibu apa, Azizah nggk mungkin meninggal." jawab Radit tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Diam! saya tidak mau mendengar kamu, sampai mati saya tidak akan memaafkan kamu." setelah mengucapkan itu Ibu Azizah memutus sambungannya dengan sepihak.

Pov Radit :

"Nggk mungkin kalau Azizah ninggalin gue, itu nggk mungkin dia udah janji sama gue kalo dia nggk akan pernah tinggalin gue." ucap Radit frustasi. Karena Radit merasa sangat terpukul, ia melampiaskannya pada barang yang ada disekitarnya. Praangg... suara benda yang pecah akibat menjadi pelampiasan Radit. "Loe nggk boleh mati Zahhh." teriak Radit frustasi dan tetap saja melempar apapun yang bisa ia lempar. "Gue cinta sama loe, loe nggk bisa tinggalin gue kayak gini. Gue cinta sama loe Zaahh." lirih Radit yang kini terduduk dilantai. "Kenapa semuanya keulang lagi, kenapa gue harus kehilangan orang yang gue sayank. Kenapa semuanya ninggalin gue, dan kenapa gue masih hidup kalo semua yang gue sayank ninggalin gue." kini tangis Radit pecah, ia berteriak histeris karena tak bisà menerima kepergia Azizah. Hanya Azizah yang mampu merubahnya, yang mampu membuat hatinya senang setiap hari. Celoteh Azizah yang selalu ia dengar di pagi hari saat menjemputnya, cerewetnya dengan suara khasnya. Radit mengambil bingkai fotonya, dimana ia dan Azizah tengah tertawa bersama menikmati senja yang indah berdua. "Kalau loe mati, gue juga bakal mati. Gue bakal nyusul loe walau ke alam baka." ucap Radit.

Radit pun mengambil pisau buah yang ada di mejanya, berniat untuk memotong nadinya. Namun dengan segera sang Bunda menghentikan aksi bodohnya. "Apa yang kamu lakukan nak, kenapa kamu mau bunuh diri." ucap sang Bunda panik karena selain melihat anaknya ingin bunuh diri, ia juga melihat kamar sang putra yang sangat berantakan. "Azizah meningal Bun, dan itu semua gara-gara aku. Coba kalau aku aku anter Azizah, ini semua nggk akan terjadi." lirih Radit yang sudah lemah karena menangis dari tadi.

6 tahun kemudian.

Setelah kabar kematian Azizah, Radit tidak bisa menghubungi orang tua Azizah lagi. "Nggk kerasa ya Zah, udah 6 tahun kamu ninggalin aku. Kamu tau nggk kalo aku kesepian nggk ada kamu, maafin aku ya kalo aku belum bisa nyekar ke kuburan kamu. Karena aku nggk tau kamu dimakamin dimana, tapi aku selalu berdo'a agar kamu tenang disana." ucap Radit pada foto yang tengah ia pandangi.

Hari ini Radit memilih keluar rumah, mungkin pergi ke taman dimana ia dan Azizah dulu menghabiskan waktu mereka berdua. Kini Radit sudah berada di taman, ia memilih duduk dibangku yang biasa ia duduki bersama berdua dengan Azizah. "Biasanya loe akan duduk disini Zah, kadang loe juga tiduran di pangkuan gue. Dan gue akan liat wajah cantik loe sepuas gue, dan jangan lupa kalau waktu itu gue cium bibir loe dan loe malah ngedorong gue sampek jatuh." ucap Radit mengenang kisahnya dengan Azizah 6 tahun silam. Dan sampai sekarang Radit masih belum bisa mengikhlaskan kepergian Azizah. "Loe nggk mau ketemu gue ya, buktinya loe nggk ada dateng dalem mimpi gue. Loe pasti marah sama gue ya, maafin gue ya kalo gue belum bisa ngejaga loe." lirih Radit. Siapapun yang melihat Radit seperti ini pasti sangat sedih. "Cuma loe yang bisa buat gue bahagia." ucap Radit dengan sedikit tersenyum.

Saat Radit ingin berdiri, ada seorang gadis yang menghampirinya. "Loe disini Dit?" tanyanya. "Ouh loe Kenya, gue kirain siapa." balas Radit. "Tenang aja, Azizah udah tenang disana. Nggk ada Azizah masih ada gue kan? gue bisa kok gantiin posisi Azizah." ucap Kenya bangga. "Maksud loe apaan?" tanya Radit heran. "Sebenernya gue suka sama loe Dit, tapi loe malah suka sama Azizah." jelas Kenya. "Maaf ya, tapi nggk akan ada yang bisa gantiin Azizah dihidup gue. Sekalipun itu bidadari, karena Azizah adalah wanita yang gue cinta dari dulu maupun sekarang." tegas Radit. "Nggk usah munafik Dit, gue tau sebelum loe sama Azizah. Loe udah ada cewek lain, tapi loe malah nyantol sama Azizah." ucap Kenya. "Loe nggk tau cerita sebenernya, jadi lebih baik loe diem aja." ujar Radit. "Loe pasti akan nerima gue, karena Azizah udah meninggal. Nggk mungkin dia kembali dan dateng di hidup loe lagi." ucap Kenya yang tak tau diri.