" gimana ? semoga bee ngak kesepian lagi ya. ada kak suster yang nemenin bee." bunda kembali duduk di kursinya, setelah mempersilahkan suster ana duduk bersama mereka.
" Iyya Bun. bee pasti ngak kesepian. apalagi di temeninnya sama kak suster. bee jadi ngak perlu ke rumah sakit dulu buat ketemu kak suster." bee mengangguk antusias. tak menyangka jika akan ditemani oleh seseorang, dan seseorang itu adalah suster ana. perempuan muda yang ia anggap layaknya kakak.
bunda dan papa saling melempar senyum. begitupun suster ana yang tersenyum hormat.
" setelah habis sarapannya, kita ke bandara ya." ucap sang papa seraya memakai jasnya dengan dibantu bunda.
dengan semangat bee menghabiskan sisa sarapan di piringnya. lalu, dengan dibantu suster ana dan bunda, ia bersiap untuk mengantarkan kedua orangtuanya.
" bee, jaga diri ya, obatnya di minum. kalau ada keluhan atau merasa bagaimana di tubuh kamu, langsung bilang kak suster ya. nanti kalau bunda dan papa senggang,pasti kami akan menghubungi bee." bunda mengecup pipi bee bergantian, tak ketinggalan kening yang tertutup poni itu.
" papa sama bunda pamit yah, doakan kami selamat sampai kembali kesini." kini sang papa yang mengecupi kedua pipinya.
" Iyya bun, pa. hati-hati ya. bee pasti kangen sama bunda dan papa.dadaaaahh" layaknya anak kecil ia melambai-lambaikan tangan melepaskan kepergian dua orang yang amat sangat ia sayangi.
setelah orangtuanya hilang dari pandangan, bee dengan di tuntun suster ana pulang dengan menaiki taksi.
****
" kak suster,. sebenernya aku udah tau kalau misalnya papa dan bunda mau pergi. cuma aku pura-pura ngak tau aja. aku ngak mau mereka terbebani karna aku. kak suster jangan bilang bunda sama papa ya." bee berbicara dengan hati-hati, sebenernya ia merasa berdosa telah berbohong. tapi apa daya, yang ia ucapkan benar. ia tak ingin menjadi beban untuk kedua orangtuanya.
" oh Iyya, tapi aku ngak tau kak, kalau ternyata aku dijagain seseorang.dan ternyata orangnya tuh Kaka. aku seneng banget!" lanjutnya dengan senyum mengembang.
suster ana yang mendengarkan celotehan anak belia itu hanya tersenyum manis. sesekali menanggapi dan memberi saran yang baik untuknya. hingga tak terasa mereka pun telah sampai di kediaman bee.