seperti permintaan bee. mereka pun berangkat ke rumah sakit dengan beberapa bungkus makanan. hari ini wajahnya ceria.yah, walaupun tidak seceria dulu. tetapi itu mampu membuat hati kedua orangtuanya menghangat.
" Bun, kita udah sampe ?" tanya bee seraya bersandar ke pundak sang ibunda.
" sebentar lagi, nah itu dia anak kecilnya. ayok bee, kita samperin." dengan di tuntun sang bunda, bee menghampiri anak lelaki itu.
" hai, kamu inget aku ngak ?" tanyanya.
anak kecil itu mengangguk. " kak bee" ucapnya riang.
" ih hebat, inget aku. kamu apa kabar ? sudah makankah?"
" aku baik ka. Kaka sendiri gimana ? hehe, belum ka, tadi aku kesiangan. jadi buru-buru kesini untuk jualan. hari libur biasanya ramai ka"
" aku baik dong.sama kayak kamu. lain kali sarapan dulu ya , Nanti Perut kamu sakit. punya maag dan asam lambung itu ngak enak lho. oh iyya, kebetulan hari ini bunda aku masak banyak. di makan yah" bee menggamit lengan bundanya, sebagai isyarat untuk memberikan makanan yang mereka bawa. "yaudah, kamu semangat ya ? jangan lupa berdoa sebelum makan.jangan putus asa ya. aku pergi dulu, sampai ketemu nanti."
" makasi banyak kak bee. Kaka juga Semangat ya, aku yakin Kaka pasti sembuh." ucapnya dengan nada meyakinkan.
bee hanya tersenyum. jauh dalam hatinya ia mengaminkan. ia ingin melihat senyum orang-orang yang ia sayangi. walaupun hanya sekali lagi.
****
" halo bee, bagaimana kabarmu ?" tanya seorang perempuan dengan wajah menenangkan. dia adalah perawat yang selama ini menemani bee dalam menjalani check up rutin.
" aku baik kak suster. Kaka gimana ? "
" kak suster baik dong. yasudah, mari kita check up rutin ya, Kak suster bantu."
suster itu bernama seanna. tapi bee lebih suka memanggilnya dengan sebutan 'kakak suster'. ia sangat suka memanggil orang dengan sebutan yang berbeda. katanya agar orang itu selalu ingat dengannya.
seanna atau lebih akrab dipanggil suster ana adalah seorang gadis muda dengan usia tak jauh dengan bee. entah apa alasannya lebih memilih menjadi suster daripada seorang dokter. tapi yang pasti suster ana sangat baik dalam setiap mendampingi pasien-pasien seperti bee.
" hasil check up hari ini sangat bagus. ada banyak kemajuan. di pertahankan ya ? jangan malas makan dan minum obat. oh Iyya, kurangi merenung dan bersedih ya ? harus ceria, kalau bisa pikirkan hal-hal yang membuat kamu senang. itu akan sangat membantu perkembangan kesehatan kamu lho." ujar dokter dengan name tag Vina Amalia kepada bee.
" ngak janji ya Tante dokter kalau buat bersedihnya. tapi bee usahain." demi melihat senyuman orang-orang yang dia sayang. lanjutnya dalam hati.
" anak pintar, ya sudah bee, boleh panggil bunda dan ayah ya." setelah berpamitan dengan dokter Vina, bee diantarkan keluar ruangan oleh suster ana.
tanpa harus di jelaskan, kedua orang tua bee segera masuk ke dalam ruangan. menyisakan bee bersama suster ana.
jangan heran mengapa suster ana menemani bee dan tidak di dalam mendampingi dokter Vina. karena ini adalah titah dari dokter Vina sendiri. bee butuh seseorang yang dapat diacak berbicara, untuk mengalihkan perasaan sedihnya.
" kak suster, coba ya, kalau aku punya kaka.pasti aku ngak kesepian." ucapnya lesu.
dengan mengusap rambut panjang milik bee, suster ana tersenyum, " anggap saja kak suster kakaknya bee. kak suster juga ingin punya adik perempuan."
" ngak papa kak suster ?" tanya bee antusias.
" Iyya ngak papa " jawab suster Ana meyakinkan.
" makasi banyak ya kak. makasi juga udah mau di repotin bee terus. hehe."
sambil menunggu kedua orangtuanya, mereka bercerita ria. hingga gelak tawa pun tak pudar dari wajah pucat bee. walaupun begitu, tak mengurangi kadar kecantikan wajahnya.
" bee, ayok kita pulang, sudah siang, kak sister pasti ingin makan siang dulu." sang bunda membuka suara setelah keluar dari ruangan dokter ana.sedangkan papa bee sedang menebus obat.
" oh Iyya, makanan yang buat kak suster mana Bun? udah bunda kasih?" bee ingat, tadi ketika di rumah ia meminta sang bunda untuk membawa dua bekal. satu untuk Andra, anak kecil penjual masker itu, dan satu lagi untuk suster ana.
" udah kok bee, tadi ketika datang, bunda langsung kasih ke kak suster. terimakasih ya anak manis." ucap suster ana, menjawab lontaran pertanyaan bee.
" sama-sama kak suster .jangan lupa di makan ya. aku pulang dulu, doain aku ya kak suster." layaknya seorang anak kecil, bee melambaikan tangan pada sosok berbaju putih itu. sedangkan bunda tersenyum manis seraya mengucapkan terimakasih.