Chereads / UPIK ABU DAN PANGERAN TAMPAN / Chapter 9 - Alasan

Chapter 9 - Alasan

Cheng Ling terlihat penuh amarah. Wajahnya memerah sampai di telinganya dan berjalan meninggalkan Jie Rui dan teman-temannya dengan langkah kesal.

Chen Yang tertawa saat melihat hasil dari perbuatannya. Dia berhasil mengusir wanita genit itu dari dekatnya.

"Kamu sudah memiliki kekasih, Rui? Kenapa aku tidak tahu dan malah dia yang tahu?" Tanya Wang Zeming tidak terima.

Chen Yang menggaruk kepalanya yang tidka gatal sambil meringis ke arah Wang Zeming dan Jie Rui bergantian.

"Sorry... aku hanya asal bicara tadi. Aku juga tidak tahu Jie Rui sudah memiliki kekasih atau belum. Aku hanya tidak tahan saja melihat Cheng Ling ada di sini."

Wang Zeming memukul kepala Chen Yang dengan kesal. Dia sudah hampir terkana serangan jantung karena kata-kata Chen Yang dan ternyata semua itu hanyalah kebohongan yang dibuat pria itu sendiri.

Jie Rui tahu kenapa sahabatnya tidak ada yang menyukai Cheng Ling, wanita itu memang hanya datang kepadanya setelah mencampakkan Jie Rui.

Cheng Ling adalah cinta pertama Jie Rui dan karena itulah selama ini Jie Rui tidak pernah menolak keinginan Cheng Ling.

Jie Rui pikir hidup dan kisah cintanya akan kembali berjalan mulus tapi setelah melihat Ara yang ditatap kagum oleh pria lain ada rasa tidak rela di dalam hatinya.

Sikap dinginnya selama ini memang karena dia tidak mau urusan percintaan dan juga dengan siapa dia menikah diatur oleh orang tua.

Jie Rui membuat Ara tidak betah dan memutuskan pertunangan mereka berdua, tetapi setelah Ara benar-benar menyerah sekarang malah Jie Rui yang ingin kembali bersama.

"Rui, kenapa sih kamu masih saja memberikan harapan kepada Cheng Ling? Bukannya sikap kamu itu akan semakin membuat Cheng Ling salah paham? Dia sudah pernah mengkhianati kamu dan kamu masih mau memaafkan dia?" Tanya Wang Zeming heran.

Dari kedua sahabatnya, Wang Zeming lah yang selalu berpikiran bijak. Wang Zeming tidak pernah menilai orang hanya dari penampilan luarnya.

"Aku hanya tidak ingin menyakiti dia. Kamu tahu sendiri kalau dia memiliki penyakit bawaan yang membuatnya tidak bisa terlalu emosi."

"Tapi cara kamu salah. Semua yang kamu lakukan itu akan semakin membuat dia merasa di atas angin. Kamu memiliki semuanya dan kenapa hanya karena seorang Cheng Ling kamu menjadi lemah? Dia akan melakukan hal yang lebih dari ini jika kamu tetap diam saja."

Jie Rui membenarkan apa yang dikatakan oleh Wang Zeming. Dia memang harus tegas kepada Cheng Ling tapi juga tidak membuat Chen Ling emosi.

"Aku masih memikirkan caranya untuk membuat dia pergi dengan sendirinya. Aku juga tidak mau jika suatu saat nanti Cheng Ling menjadi penghalang ku."

Kali ini Wang Zeming dan Chen Yang mengangguk setuju. Mereka juga ingin segera bisa menjauh dari sosok mengerikan Cheng Ling. Perempuan diktaktor yang selalu seenaknya melakukan apapun.

"Kalian setelah ini kemana?" Tanya Chen Yang mengalihkan pembicaraan.

"Aku mau ke kantor. Papa memintaku ke kantor." Jawab Jie Rui datar.

"Aku ada rapat dengan panitia yang mengadakan dance. Aku sudah tidak sabar melihat siapa pemenangnya, dan semoga saja pemenangnya si gadis cantik yang baru saja kita temui. Aku suka dengan gerakan yang dia lakukan. Semua gerakannya seirama dengan dentuman lagu, dan satu lagi. Dia benar-benar menghayati setiap gerakannya sehingga tarian yang dia tunjukkan terlihat bernyawa."

Jie Rui mengeraskan rahangnya saat mendengar pujian Wang Zeming kepada Ara. Ingin sekali dia mengatakan wanita yang dipuji oleh sahabatnya itu adalah tunangannya.

"Aku mau ke kantor, kalian bisa pergi kemanapun. Aku aja janji nanti." Ucap Jie Rui sambil berdiri dari tempat duduknya.

Wang Zeming dan Chen Yang mendongak melihat ke arah Jie Rui karena pria itu tiba-tiba saja berdiri dan ijin untuk pergi.

"Kami tunggu kamu nanti malam di K-24!" Teriak Chen Yang saat Jie Rui melangkah keluar.

K-24 adalah Club milik Wang Zeming. Pria itu memiliki Club karena dia suka sekali meracik minuman dan karena kegemarannya itu dia akhirnya membuka Club untuk basecamp mereka bertiga.

"Aku tidak janji. Kalau urusanku selesai, aku ke sana!"

Wang Zeming dan Chen Yang saling bertatapan. Mereka berdua merasa ada yang aneh pada diri Jie Rui. Baru kali ini Jie Rui menolak Cheng Ling padahal selama ini permintaan apapun dari wanita itu selalu menjadi prioritas Jie Rui.

"Dia kenapa? Sepertinya ada sesuatu yang tidak kita ketahui." Ucap Chen Yang curiga.

"Mungkin tapi aku yakin jika ada sesuatu yang belum kita ketahui, tidak berarti dia ingin menyembunyikannya. Semoga yang dia sembunyikan bukan hal buruk."

Chen Yang setuju dengan apa yang dikatakan sahabatnya, Wang Zeming. Semoga yang terjadi bukan hal buruk.

Jie Rui berjalan dengan langkah tegap keluar kampus. Semua mata mengarah ke arahnya, tidak sedikit perempuan yang mengagumi wajah tampannya dan yang terpenting adalah Jie Rui adalah anak pemilik saham terbesar di kampus ini.

Seperti tokoh-tokoh dongeng, Chen Jie Rui adalah putra tunggal pemilik Galaxy Group yang memiliki banyak anak perusahaan yang cukup maju.

Jie Rui adalah pewaris tunggal, sikapnya yang dingin membuat banyak mata semakin terpana dan kagum dengan sosok Jie Rui.

"Rui!"

Jie Rui menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara yang memanggilnya. Dia membalikkan badan untuk melihat siapa yang sudah memanggilnya.

Daniel, pria yang Jie Rui tahu menyukai Ara berjalan mendekat ke arahnya. Senyuman di wajah Daniel membuat Jie Rui ingin sekali menghantamnya dengan keras.

"Ada apa?" Tanya Jie Rui dingin. Jie Rui menatap tajam ke arah Daniel dan pria didepannya itu tahu kalau Jie Rui sedang marah kepadanya.

"Aku mau tanya kemana Ara pergi? Kenapa dia tidak masuk kelasku beberapa hari ini?" Tanya Daniel sedikit takut.

"Aku tidak tahu. Kenapa kamu tanya kepadaku? Kenapa tidak tanya orangnya sendiri? Aku banyak urusan dan jangan membuat aku semakin kesal dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh kamu ini."

Jie Rui langsung kembali bergegas meninggalkan Daniel. Rasa benci Jie Rui kepada Daniel sudah dia tanamkan sejak pria itu tahu siapa Daniel sebenarnya.

Jie Rui curiga saat melihat reaksi Ara yang terlihat senang saat melihat Daniel dan akhirnya Jie Rui mencaritahu siapa Daniel sebenarnya melalui anak buahnya.

"Oh iya, satu lagi. Jangan mencari Ara lagi karena dia sudah ada yang memiliki. Lebih baik kamu melupakan niat kamu itu karena semuanya akan sia-sia." Ucap Jie Rui tanpa berbalik melihat Daniel.

Jie Rui tidak akan terus diam karena Ara yang sekarang semakin terlihat bersinar dan banyak mata lelaki hidung belang yang selalu menatapnya kagum.

"Dulu aku diam karena aku tahu Ara tidak akan menarik di mata pria lain, tapi sekarang? Wanita itu benar-benar menguji kesabaran ku dengan penampilan barunya ini."