Langit begitu cerahnya, awan biru beriringan seolah mengikuti setiap langkahku. Suara kicauan burung, terdengar begitu merdu di telingaku. Angin bertiup, mengibaskan rambutku yang terurai. Namun, langkah kakiku terhenti di sebuah bangku taman. Dengan wajah frustasiku akan hal yang baru saja terkuak. Padahal, siang ini begitu cerahnya langit, sinar matahari begitu terik dan menyilaukan pandanganku. Aku yang tidak tahu harus melakukan apa dengan selembar kertas yang terbungkus rapi dibalik amplop. Tubuhku bergetar, rasanya tidak kuasa menghadapi kenyataan. Tanpa sadar, buliran air matapun jatuh, membasahi pipiku. Aku mencoba menahan tangisku. Namun, air mata ini begitu sulit ku bendung.
"Apa yang harus aku lakukan?" batinnya bertanya pada diri sendiri. Dengan langkah terseok, akupun pergi menuju sebuah perusahaan besar di kota ini. Menguatkan tekat, dan memberanikan diri. Mengungkap sebuah fakta yang baru saja aku ketahui.