ketika Jam maka siang Ade Eli mengajak ku makan nasi Padang yang ada disebelah warungnya.
"aku sama om mu baru beberapa Minggu ini akur lagi , dia ketahuan selingkuh sama karyawan toko sebelah" kata ande Eli.
" ande punya bukti menuduh om adel begitu tak baik menuduh tanpa bukti" kataku.
dia membelikan jam tangan mahal ke perempuan itu "kata ande Eli
"om adel jualan jam dan yang lainnya siapa tau wanita yang ande curigai beli jam tangan dengan duit sendiri itu bukan bukti yang kuat "kataku.
"yang jelas aku sudah tak nafsu melihat apakmu" kata ande Eli.
"nah gitu Dong ,bilang saja ande pengen ganti laki dan mencari cari kesalahan om Adel" kataku.
"kamu tau apa tentang kehidupan rumah tangga ,ya sudah lah kamu mau makan pakai apa" kata ande Eli.
"pakai timbusu sepertinya enak "kataku.
kemudian ande Eli pesan ayam ,dan usus buat aku.
"mana usus nya ande" kata ku.
"yang dagang bininya bukan Orang Padang jadi dia tak tau cara menyajikan ususnya"kata ande Eli
"kalau dipotong begini Sama saja seperti makan tahu sutera"kataku.
walaupu yang masak orang bukan asli orang Padang tetap saja kami makan dengan lahap . setelah makan ande Eli langsung ketoko.
sedang kan aku lanjut ke pasar untuk mck semenjak datang aku belum buang air begah rasnya perutku.
"lega juga Alhamdulillah , ini duit terakhir ku tinggal dua ribu duit kembalian Kopaja.
ketika aku buka dompet aku terkejut duit kembali utuh sebanyak yang aku bawa sebelum kelosari.ini pasti gara gara duit Dodi yang tadi aku bayar buat makan sudah berubah menjadi duit siluman.
setelah tau aku punya duit siluman kemudian aku belanja semua kebutuhanku dan beli daging buat direndang pendamping sub kaki sapi
"kamu belanja daging lagi Jon' kata ande Eli
"sudah lama aku tak makan masakan asli kampung, lagi pula sub kaki sama rendang beda rasanya "kataku
kemudian om Del mengambil kuali raksasa yang tergantung sudah lama jarang dipakai.
kuali itu dipergunakan setahun sesekali saja kalau lebaran haji kalau tidak dipinjam tetangga buat acara kenduri .
"masak rendang enaknya pakai kayu" kata andeli mengumpulkan kaya bakar Bekas kotak paket dan buah.
sementara ande Eli dan om del sibuk mempersiapkan buat masak rendang aku yang jaga toko aksesoris.
kemudian menelpon dodi ingin menanyakan duit dalam dompetku yang tak habis habis.
"assalamualaikum "kataku ketika telpon sudah diangkat
"waalaikum salam,siapa ya jawab istri Dodi.
"Dodi nya ada mbak saya teman nya Joni yang barengan dari Jakarta" kataku.
"kamu tak tau Dodi telah menumbalkan anak kami satu satunya pada nyai cermay "kata istri Dodi
"maaf mbak kok prasangka jelek begitu "kataku.
"ciri ciri meninggal nya Ujang anak kami sama persis yang dialami korban pesugihan nyai cerme" kata istri Dodi.
"sudah dulu ya seperti saya menelpon bukan waktu yang tepat" kataku kemudian menutup telpon.
gawat aku sudah makan duit dari tumbal tapi kalau aku buang tak punya duit lagi bisa terkurung aku disini pikirku
"rendang sudah hampir matang tu sana bantu ande elimu masak biar apak yang disini kata om adel membuyarkan lamunanku.
kemudian aku kebelakang
adu aduk nya sesekali saja Jon biar dibawah nya tidak hangus saja "kata ande Eli
"sejak tadi saya tak melihat anak ande" kataku
"anak ande hanya dua semua sudah menikah dan ikut sama suami nya "kata ande Eli.
"rumah kosong dong" kataku
"itu lah awal masalah nya karena kami tidur setiap malam pisah dia diwarung dan aku dirumah "kata ande Eli.
"kenapa apak tak tidur dirumah Saja "kata ku
"sudah tiga kali warung ini dibongkar orang makanya malam tak bisa kosong" kata ande Eli
"kalau rumah dikontrakkan keorang bagaimana "kataku
pernah dikontrakkan tapi rumah tambah rusak sama yang ngontrak" kata ande Eli
" kalau begitu masalah tak akan selesai selesai dong kalau tak ada yang mengalah " kataku.
" begitulah" kata ande Eli menghela nafas panjang.
"om rendang sudah matang "kataku.
kemudian nasi dihidangkan ketika hendak makan
"aku pulang dulu ya Jon "kata ande Eli.
"begitulah Jon andemu tak pernah mau duduk makan semeja sama sama,dia selalu menuduh ku selingkuh" kata om Adel.
"sama duit ande masih suka ga "kataku
"kalau masalah duit dia nomor satu paling jeli" kata om Del
"berarti dia masih cinta sana om" kata ku
"bisa saja kamu Jon" kata om adel berlalu melayani pembeli.
makin malam pasar Cepu makin semarak apalagi salon cantik yang ada didepan warung Berubah jadi acara karaokean.
"yang pakai baju perempuan itu bukan nya mas Joko pemilik salon itu "kataku
"memang begitu dia,siang jadi laki malam jadi perempuan kamu jangan motong rambut kesitu nanti disedot sama dia " kata om del
"kok om tau" kataku
"om dulu sering cukur rambut disana sekarang saja setelah menikah tak kesitu lagi ande elimu cemburuan" kata om del.
"sama laki ande juga cemburu "kataku
"sama siapa saja" kata om adel
"jangan jangan sama saya ande Eli cemburu juga" kataku
"kecuali kamu" kata om adel.
kemudian obrolan kami terhenti karena ande Eli datang membawa jus jambu untuk kami.
"tadi ande membuat lontong plastik , beli ketupat janur disini mahal dan jarang ada kalau tak dipesan dulu" Kata ande Eli.
makan malam kali pakai lontong dan rendang tadi siang yang sudah dihangatkan.
"solat magribnya dirumah Saja Jon
sudah lama aku tak solat berjamaah" kata om aDel.
kali ini kami berdua bisa Solat berjamaah karena ada ande Eli yang melayani pembeli.
toko aksesoris bibiku makin malam semakin banyak pengunjung nya , kadang aku disuruh melayani pembeli yang mau lihat lihat barang yang mereka cari.sampai mau tutup saja masih ada yang beli.
"aku pulang dulu" kata ande Eli setelah selesai membatu berkemas kemas dagangan dan membawa serta cucian pulang.
sekarang tinggal aku berdua sama om adel ditoko semua tetangga sudah sejak sore tadi tutup.
"bagaimana usaha jahit sekarang" kata ,om Del
"begitu saja ga kurang juga lebih, sederhana pokoknya belum bisa beli rumah" kataku.
tapi kamu seperti nya orang tajir dari segi penampilan duit nya gak habis habis "kata om del.
"karena masih bujangan belum banyak kebutuhan duitnya buat jalan jalan , walaupun tak pulang kampung saya tiap tahun selalu pergi kemana diajak orang makanya saya standby duit terus" kataku.
"kedalam yuk disini malam tak aman" kata om Del membereskan gelas dan teko bekas jus jambu biji warna merah.
ketika Om adel mencuci piring.
"disini boleh mandi gak dipasar mahal mandi ga "kataku
"boleh ,aku kalau kepepet juga mandi disini" kata om adel .
"kalau ada yang lewat bagaimana" kataku.
"gang ini aman kok" kata om adel.
kemudian aku mandi telanjang bulat.
bulu burung kamu lebat juga ya" kata om adel menyemprotkan busa sabun kearah ke kelamin ku.
"nafsu saya tinggi walaupun tak banyak bulu tangan nya " kataku.
"aku seumur kamu juga begitu ,kamu tak pakai sempak dari tadi tak kulihat cucian celana dalam mu" kata om adel.
"saya tak betah om,kata pakar nya sempak juga tak bagus buat perkembangan burung kita "kataku.
"jangan lama lama mandi nya kalau anak buah salon cantik lihat kamu dikejar sampai dapat sama mereka" kata om adel
aku langsung buru-buru mandinya,sebenarnya pengen lama lama telanjang depan om adel karena semakin burungku dikomentari aku makin nafsu.
Om adel senyum tipis melihat tingkah ku.