"ini duit buat belanja cukup tak cukup harus cukup kapan perlu bersisa "
"sekarang sudah tak ada yang mengatur keuangan lagi kita harus pandai pandai dalam mengelola keuangan "kata om Adel memberikan duit Lima puluhan
kalau aku pribadi tak terlalu pusing masalah keuangan selagi duit siluman masih banyak dalam dompet, hanya perlu sedikit mengerem nafsu belanja biar tak ada yang curiga.
sepulang dari pasar mas Joko sudah ada di kamar mandi sedang mencuci baju om Adel.
"sekarang kita berbagi tugas,urusan masak memasak aku serahkan pada mu selaku istri muda" kata mas Joko.
enak saja bilang istri muda, karena kasihan saja mau bantu masak kalau tidak aku lebih Suka beli nasi bungkus" kataku terus melanjutkan tugasku
"ada apa sih kalian berdua seperti anjing dan kucing saja selalu bertengkar "kata om Adel.
"anak baru tak mau diatur "kata mas Joko bergelayut manjat didada om Adel
"muntah aku melihat kelakuan kalian berdua" kataku
"hati hati kompor nya eror kalau mau nambah minyak tanah matikan dulu kompor nya" kata om Adel tapi tak terlalu aku indahkan karena terlanjur kesal.
belum juga kering ludah om Adel
"kebakaran" kataku
"mas Joko yang ada dalam kamar mandi langsung menyiram kan Air bilasan cucian
"kalian berdua jorok sekali kuah sayur ditambah dengan air daki kalau buka rumah makan alamat kabur pembeli "kata om Adel.
"habis nya aku terlampau panik kalau mendengar kata api tak sempat mengambil air bersih, yang ada diember saja yang dipakai yang penting apinya padam" kata mas Joko.
"tadi om Sudah peringatkan jangan mengisi minyak Tapi tak kau dengar kan "kata om Adel sambil ketawa
aku sangat lemas membayangkan kalau terjadi kebakaran lima deretan toko ini bakal habis terbakar seandainya hal itu terjadi.
"buang saja sayur nya sudah bercampur dengan air sabun dimakan juga bercuma sudah tak ada gizi nya"kata om Adel kembali kedepan melayani pembeli.
"sudah hampir dua puluh tahun baru sekarang lagi aku menginjakan kaki didapur ini lagi" kata mas Joko sambil mengantungkan baju yang selesai dibilas
"posisi perabotan tak berubah masih seperti dahulu aku dan Adel yang menyicil Nya berdua, Mulai dari kompor minyak sampai motor Vega tromol yang dipakai bibimu buat mondar-mandir .
"ketika motor itu mau ditarik diler telat bayar karena jualan lagi sepi,aku yang meminjamkan duit ke rentenir untuk bayar kredit dengan resiko bunga yang tinggi,om mu tak tahu hal itu .
bibi mu kesini langsung enak sudah lengkap semua nya tinggal pakai" kata mas Joko.
setelah selesai masak
" mari makan jangan mondar mandir lagi semuanya sudah ada"kata om Adel sudah mulai soal makan paling dulu
"masakan kamu tak kalah rasa nya sama tukang nasi Padang sebelah "kata mas Joko
"saya itu bisa masak tapi tak mau tiap hari bingung menentukan menunya ujung ujungnya goreng ikan dan sayur kangkung lagi kataku
karena sudah lapar dan masak sendiri membuat selera bertambah dua kali lipat sampai habis tak bersisa.
selesai makan aku memilih ngadem dibangku yang ada dibawah pohon Angsana disamping toko.
"biasa tinggal dimana DA "kata Jamal Tukang foto copy orang plores.
"bunian luar,sudah lama tak bertemu Sama bibi Eli sekali kesini mereka bertengkar hebat" kataku.
"bukan sekarang saja mereka bertengkar waktu pengantin baru mereka sudah mulai berselisih paham ribut ribut tapi tak separah sekarang"Kata Jamal.
"kenapa mas Jamal tak melerai mereka ketika bertengkar kemaren "kataku.
"sudah capek jangan kan aku RT saja tak didengar sama mereka.sempat pak RT turun tangan menengahi mereka tapi tak bertahan lama begitu lagi" kata Jamal.
ketika ande Eli sudah pisah sama om Adel aku berniat pergi juga kembali kebumian luar tapi ditahan" kataku
"jangan tinggalkan sendiri orang yang sudah pisah walaupun wajahnya ceria tapi hatinya rapuh ,aku juga menyarankan kamu tinggal dulu disini beberapa Minggu sampai Adel terbiasa hidup sendiri lagi"kata Jamal.
setelah mas Joko keluar
" jaga dulu diluar Jon aku tidur dulu sebentar" kata om Adel kembali kedalam kamar
sesekali aku menanyakan harga pada om Adel jika ada yang beli, tak lupa mencatat barang sudah terjual.
setengah Lima om Adel sudah rapih pakai kaos dan sepatu tak lupa pakai traning.
"ganti baju mu Jon kita joging keperumahan graha Cepu dekat kita beli pecel kemaren" kata om Adel
"tak punya sepatu" kataku
"ini pakai sepatu om sepertinya ukuran kaki kita tak jauh beda" kata om Adel.
kemudian kami berangkat ke graha Cepu yang tidak jauh dari pasar Cepu.
kami menuju ke kawasan yang masih ditumbuhi rumput liar yang dibelum dibangun pengembang.
"kamu olahraga disini saja sembari jagain motor dan dompet ku" kata om Adel kemudian berlari kecil mengitari blok yang sudah beraspal
"sudah lama aku tak kesini belum ada perubahan dari sekarang" kata om Adel.
"om sendiri kesini 'kata ku
"sama Joko siapa lagi hanya dia yang setia padaku" kata om Adel.
"aku ingin badan ku berbentuk lagi seperti dulu lagi " kata om adel.
"kalau mau badan bagus kenapa tak pergi ketempat kebugaran saja" kataku
"aku tak mau badan bagus secara instan "kata om Adel
"lima putaran lagi kita pulang "kata om Adel berlari lagi melintasi jalur semula.
kemudian dia senam senam kecil untuk peregangan.
setelah stretching sebentar kembali ketoko aksesoris
setelah mandi om Adel mengambilkan stagen
"tolong bantu kancing dong "kata Om adel
"om mau kemana jam segini Makai stagen"kataku
"memang nya om tak boleh tampil sempurna" kata om Adel.
aku tak mau lagi berkomentar setelah om bicara seperti itu.
setelah tutup aku langsung pulas seharian tadi aku tak sempat tidur siang terlalu banyak kegiatan ku belakangan ini setelah om dan bibiku pisah.
tengah malam aku dengar pintu dibuka dan ditutup lagi lama aku tunggu om Adel tak muncul muncul lagi
dengan mata yang masih sedikit perih aku melangkah keluar mengintai kemana om Adel perginya.
aku lihat om Adel menggedor gedor pintu salon cantik.
tak lama mas Joko yang berdandan perempuan membuka kan pintu dan dari bersamaan dengan itu keluar seorang pria muda .setelah itu om Adel masuk kedalam salon cantik sekilas aku melihat andeli dan anak nya Juga memantau apa saja kegiatan om Adel malam ini.
aku kembali tidur tanpa mengunci pintu biar om Adel tak membangunkan ketika hendak masuk.
ketika hendak sikat subuh om Adel tidur pulas dikasurnya
"om tak solat subuh "kata ku
" malas mandi nya semalam mimpi basah"kata om Adel meraih tangan ku hendak menempelkan pada kemaluannya
"jangan aku sudah wudu "kataku menahan tangan om Adel.
Setelah mengaji aku langsung menyapu halaman toko dan mencuci piring sangat membantu om Adel mempercepat proses pemajangan dagangan yang sangat banyak macam dan jumlahnya
"coba om bicara sama yang punya rumah boleh tidak kita bikin kamar mandi sendiri aku boros setiap buang air selalu kepasar bolak balik jauh" kataku
setelah selesai memajang om Adel menemui yang punya toko tak lama kembali lagi
"boleh kita bikin WC dibelakang' kataku
"boleh asal tak dipotong kontra"
"kita berdua saja tak mungkin sanggup "kata om Adel.
kemudian om Adel mendatangi satu satu pemilik toko ya yang memungkinan memakai WC itu kelak.
setelah bak DA Zuhur tukang jahit,Tuka nasi Padang, tukang helem
dan fotokopi berkumpul semua
"kawan kawan yang punya kontrakan sudah mengizinkan membangun mck di belakang toko ku apa ada yang mau menyumbang "kata Adel