Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 37 - toilet

Chapter 37 - toilet

"aku tak mau bayar diantara kalian usahaku yang paling sepi "kata tukang helem

"tak bantu duit tak apa apa pakai tenaga juga boleh" kata om adel.

"aku terserah saja terima beres tinggal bayar, toko ku tak ada yang tunggu "kata Jamal.

"aku pun sama tak bisa bantu repot tak bantu masak" kata tukang nasi Padang

"jadi kalian setuju berapapun biaya yang aku kasih tau nanti" kata om adel

"sanggup kamu menggali lobang sepi tank sendiri Jon "kata om Adel

"kalau sendiri aku tak sanggup paling kalau berdua, tukang helem bantu tenaga juga tak mau "kata om adel.

"bagaimana besok saja" kata ku

malam ketika malam Minggu setelah tutup

" ayok nonton dangdut di Depan balai warga ada acara" kata rombongan beberapa tukang bangunan

"ayok "kata Jamal yang sudah siap siap dari tadi.

"Jon kamu mau ikut ga "kata Jamal padaku

"om adel aku ikut Jamal nonton dangdut" kata ku

"jangan malam malam pulang nya awas saja kalau telat"kata om adel

kemudian aku bergabung dengan berberapa tukang bangunan berjalan kaki menuju tempat orang hajat.

sungguh meriah acara di Cepu kalau hajatan hiburan nya tak kira kira setelah acara wayang habis disambung lagi dengan layar tancap

"ayo bang Jamal kita pulang "kataku

"tanggung sedikit lagi filem bagus belum tentu televisi memutar film ini sekali setahun "

"bagaimana mana kang kita balik sekarang kataku pada salah satu tukang bangunan

"masih sore nanti saja ,kita puas puasin acara ini belum ada tiap hari ini" kata tukang bangunan

sebenarnya tau jalan pulang aku tak enak pergi nya rame rame pulang sendiri .aku takut diatas tebing melewati kuburan kampung yang membuat bulu kuduk ku merinding

jalan bersama Saja aku pilih jalan ditengah tengah apalagi sendiri aku bisa mengambil langkah seribu "kataku

jam setengah tiga pagi kita pulang itu pun aku yang rewel menyuruh .kalau menuruti mereka bisa sampai subuh baru balik

"sijon seperti Nya jarang menonton acara dangdutan acara baru mulai sudah merengek minta pulang "kata Jamal.

"iya seperti anak kecil saja merengek minta pulang,kata kang Asep salah satu buruh bangunan.

"bukan aku Tak suka nonton tak enak saja sama om adel tinggal numpang pergi suka suka nya saja dan tadi dia wanti wanti jangan pulang malam

sesampai didepan tokoh aksesoris kami berpisah

tukang bangunan pulang kerumah gede tempat mereka kerja sedang kan aku langsung pengetuk pintu dari pelan sampai dengan suara keras.

"bagaimana Jon bangun Uda Adel "tanya Jamal tukang foto kopi.

"aku rasa om adel marah tak mau buka pintu dalam masih sayup sayup masih terdengar orang ngobrol" kata ku

"kalau dia tak mau buka kan pintu kamu tidur saja disini "kata kata Jamal menyuruh ku masuk.

dengan kepala pusing dan ngantuk aku masuk ketoko Jamal setelah mengunci pintu

" mari masuk kata Jamal mengajak

dalam kamar aku agak risih dengan kamar Jamal yang bersih dan wangi seperti kamar pengantin

"tempat tidur mu bersih dan lebar sekali seperti tempat tidur orang yang sudah berkeluarga "kataku

"iya kemaren bosku yang tinggal bersama istrinya rumah nya yang di perumahan dikontrakkan pada orang lain setelah aku disini pindah kerumah lagi" kata Jamal

"ada tangga buat apa ini Jamal "kataku

"oh itu untuk membetulkan genteng yang bergeser karena angin .sengaja tak dipindahkan takut sewaktu waktu diperlukan" kata Jamal

"boleh naik, aku mau tahu sama siapa om adel didalam" kataku

"jangan lama-lama sudah malam jangan terlalu ngurusin urusan orang kalau masih penasaran silahkan saja aku tak tanggung jawab kalau kamu jatuh' kata Jamal

Tak lama aku sudah diatas ngintip apa yang terjadi didalam kamar om adel lewat loteng bilik bambu dan merekam kejadian dibawah disana

setelah merasa cukup aku turun lagi kebawah aku tidur disampingnya Jamal

"kalau sudah mau tidur matikan lampu nya aku tak bisa tidur kalau lampu menyala" kata Jamal

sebelum tidur aku sempet menguping menempel kan telingaku hanya terdengar desahan yang terdengar setelah itu sunyi

aku usahakan bangunan lebih cepat dari om Adel supaya dia tak kena marah .ketika Jamal masih tidur aku mandi dan sholat subuh dan keluar menyapu halaman toko

setelah selesai beres beres iseng iseng buka lagi video yang semalam aku rekam lewat loteng

dalam video terlihat jelas Om adel bergumul syahwat sama om Joko mereka melakukan didalam sarung sehingga tak bisa melihat jelas apa yang mereka lakukan didalam sarung

"mereka sudah keterlaluan melakukan mesum dalam kontrakan" gumam ku

ketika aku lagi asik menonton video tiba Jamal sudah ada dibelakang ku

"hayo ketahuan pagi pagi sudah mesum' kata Jamal merebut hpku dan membawanya lari kabur kewarungnya

aku sengaja tak mengejar dia biar suasana tak jadi rame

setelah menonton Jamal datang lagi dan mengembalikan hpku

"kamu suka sama Vidio yang sejenis ya Jon" kata Jamal

"itu Vidio yang semalam aku rekam om Adel Sama mas Joko" kata Joni

"menyesal merebut hpmu rasa mau muntah aku melihat kelakuan mereka berdua "kata Jamal

belum sempat melanjutkan kalimatnya

mas Joko keluar dari pintu samping dengan celana kolor tanpa sempak menutupi jendolan membuat jamal dan Joni saling pandang setelah mas Joko berlalu

tak lama setelah itu rolling door toko buka

"aku kedalam dulu Jon ada yang foto copy" kata Jamal meninggalkan Joni sama om adel

"tidur dimana kamu semalam baru sekali dikasih kebebasan sudah melanggar peraturan "kata om adel

"semalam aku pulang cepat om saja yang tak dengar ketika aku ketok pintu kataku

mendengar jawaban itu raut muka om Adel langsung berubah

"sudah lah tak usah dibahas lagi ,sekarang pesan kopi dan gorengan kekedai Depan" kata om adel

"tak usah om aku baru saja sarapan dirumahnya Jamal"kata ku

"seperti nya hari ini kita makan diluar" kata ku

"memang nya kenapa apa kamu sudah tak mau masak nasi lagi"kata om adel

belum sempat Joni menjelaskan

"ayo Jon kita menggali lobang sepi tank ajak

Uda Azmi adik pedagang helem terus kebelakang membawa cangkul dan linggis

"dimana kita yang menggalinya" kata Azmi

"om coba tanya dimana kita bikin lubang sepitank nya "kata ku

kemudian om adel pergi kerumah yang punya kontrakan

"disini saja dekat teras disana tanah nya keras bekas rel kereta api "kata om adel

kemudian aku dan Uda Azmi mulai menggali tanah untuk buat septic tank

setelah cukup dalam Asep datang ketempat kami gali lubang

"ini dia tenaga baru sudah datang 'kataku.

"sudah lanjutan saja dulu sudah tanggung setengah meter lagi cukup "kata kang Asep.

"biar cepat selesai besok lah aku luangkan waktu dua hari membatu kalian" kata kang Asep

keesokan setelah dibantu kang Asep pembuatan WC umum semakin cepat tak sampai setengah hari pengecoran Septi thank selesai

"sekarang tinggal gali pondasi dudukan untuk WC "

"berapa pintu yang mau kita buat" kata kang Asep

"satu kamar buat mck yang satu lagi kamar buat cuci dan mandi biar orang lagi buang air tak menggangu orang lagi nyuci" kata ku

kemudian kang Asep mulai mengerjakan pondasi sesuai gambar.sore dinding dan dudukan wc sudah dipasang

'kalau sudah pasang keramik keren juga kamar mandi ya" kata Azmi

" kalau sudah bagus begini aku tak perlu lagi mandi dipasar" kata ku

"boleh asal jangan melamun jorok saja didalam dan ngocok 'kata kang Asep

"akang bisa aja jadi ada yang merasa "kata Uda Azmi

"tak usah dibahas sudah rahasia umum" kataku