"belum tidur bang" kata Dito yang ngontrak persis dibawah kontrakan Dodi yang tinggal bersama Parhan Abang nya yang sudah berkeluarga.
"sudah, tadi terbangun gerah diatas tak ada kipas angin" kataku.
"memang nya kenapa kipas angin nya" kata Dito
"sudah di angkutin kedepan ketempat kerja" kataku.
"aku baru mau tidur ,disini Saja tidur nya " ajak Dito sambil membereskan gelas bekas kopi membawanya masuk kedalam.
tanpa menjawab aku langsung masuk kedalam mengikuti Dito.
didalam kontrakan penuh sesak Sama stok dagangan cuma tersisa sedikit tempat buat tidur.
Kakak mu tidur disini juga tanyaku.
dia tidur diatas karung barang kata Dito.
"banyak juga stok dagangannya" kata ku.
"iya da , jualan kalau tidak kita stok.kadang sering kehabisan" kata Dito.
aak Parhan mana" kataku.
"tadi dia bilang mau nginep di rumah teman nya" kata Dito sambil mengelar tempat tidur nya.
"da mari tidur" kata Dito memberikan satu bantal untuk ku.
banyak juga stok film laga mu kataku.
"aku suka film laga setiap aku pulang dari pasar selalu membeli kaset kalau ada yang terbaru,Uda kalau belum ngantuk putar saja filmnya" kata Dito sambil mengambil film terbaru.
ini film siapa kata ku
punya kakak ku kata Dito
"boleh aku putar film ini" kata ku sambil memberikan kaset yang telah tak ada kotak nya.
aku juga suka film Tarzan ini "kata Dito memasukan kaset ke DVD player.
kami pun menonton film biru itu tak sampai habis Dito sudah tertidur pulas.
karena aku penasaran dan belum pernah menonton film Tarzan itu hingga aku menonton nya sampai selesai.
karena terbayang bayang adegan film biru tadi aku nafsu berat.
setelah mematikan televisi dan lampu aku tidur samping Dito karena ingat apa yang dilakukan terhadap Ipul oleh Dodi ditambah adegan syur yang barusan aku pun melakukan hal yang sama terhadap Dito.
Dito tidur pakai celana training warna biru setelah tangan ku bergerilya akhirnya menampakkan hasil juga punya Dito mengeras.
"dajon pikiran burung terus" kata Dito entah dia bangun atau mengigau .
aku kumpulkan keberanian, ku turunkan celana dito tak disangka badan Dito yang kurus burung nya panjangnya dan besar seperti orang barat
setelah itu aku langsung meninggalkan Dito yang belepotan,aku keluar dan menutup pintu naik keatas tidur dikamar Dodi.
besok pagi
"kau tak kerja dajon "kata Dodi sambil bersiap siap berangkat bersama Ipul.
duduk Dimana ada Ipul kataku tak suka.
kok kamu begitu seperti nya kau tak suka aku dekat sama Ipul kata dodi.
"bukan tak suka tapi dimana aku duduk nya" kataku
"kita bonceng tiga" kata dodi.
"tak ada bahaya itu biar aku naik angkot saja kataku sambil menarik selimut lagi dan mengambil hape yang ku letakan diatas meja tv.
"pastikan rumah sudah terkunci kompor sudah mati colokan sudah dicabut "kata dodi meninggal kan aku yang menarik selimut lagi.
karena kejadian semalam badanku rasanya tak enak mungkin karena masuk angin.
setengah sembilan sengaja aku mandi agak siangan bisanya orang orang kontrakan sudah pergi ketempat kerja masing-masing.
setelah selesai mandi.
"dajon "kata Dito.
"apa kataku menghentikan langkah.
Dito menghampiri ku.
" semalaman dajon ngapain" kata Dito setengah berbisik.
"nyamuk banyak aku tidak bisa tidur" kataku.
"besok besok jam begitu lagi" kata Dito
"nikmati saja Dito namanya orang hidup makin jauh berjalan banyak yang dilihat lama hidup makin banyak yang dirasakan" kataku sudah menebak arah pembicaraan Dito yang aku perbuat semalam pada nya.
"ada apa" kata aak Parhan yang sedang ngangi nasi.
"tak ada apa-apa cuma masalah kaset da Jon mau meminjamnya" kata Dito meninggal kan aku.
tak kerja hari ini aak "kataku menghilangkan kecurigaan kakak Parhan.
"libur dulu ada acara keluarga" kata aak Parhan.
"aku keatas dulu mau kerja" kataku melangkah menaiki tangga kayu yang sudah mulai kapuk.
semenjak itu Dito tak mau lagi bertemu dengan ku lagi.
sungguh beruntung yang mendapat kan kamu kelak kataku dalam hati setiap bertemu dengan Dito.
diperumahan pasir putih
"untung kau tak buru buru kesini da Jon" kata Ipul sambil memberikan amplop gaji Minggu ini.
"memang nya kenapa" kataku
"dari tadi kami tak kerja cuma ngopi ngopi saja ini sudah gelas yang ketiga" kata Ipul membuang puntung rokok nya yang sudah sampai gabusnya.
"aku sudah ada feeling hari ini akan libur nanti malam bos Deni akan menikah,kau ikut besanan kelosari "kataku.
"aku rasa tak muat mereka pergi pakai mobil yang sering dibawa bos Deni kesini paling isinya sepuluh atau sebelas orang itu pun sudah di padat padatkan"
"da jon mau kopi" kata Ipul.
"nanti kalau aku pengen aku pesan sediri' kataku sambil menghitung duit yang ada dalam amplop.
jumlahnya semua tiga ratus kata Ipul
siapa tau kurang kataku.
setelah magrib Dodi menjemput ku dimarkas pakai motor.
"kamu jadi ikut ga besanan kerumahnya bos Deni "kata dodi.
"Iya "kata ku masuk ke markas markas.
aku pakai baju dua lapis.
celana pendek Hawaii diluar celana pancang.kaos pendek diluar baju batik tangan panjang yang diberikan bos Deni beberapa hari yang lalu.tak lupa gaji Mingguan yang baru aku terima turut serta dibawa.
kami duluan ya "kataku pada tukang tukang yang kebetulan berada dikamar itu.
kemudian kami menuju rumah Deni suasana pesta belum terlalu ramai.kami turun dari motor tak ada satupun anggota keluarga yang kami kenal di pagar betisnya bos Deni.
"assalamualaikum "Kata Dodi.
waalaikum salam Jawab tuan rumah .
aku dan Dodi menyalami semua bapak bapak yang berbaju seragam batik.
deni ada didalam silahkan langsung saja masuk kata salah satu keluarga Deni yang sudah kenal sama Dodi.
Dodi ,da Joni silahkan langsung makan saja ya sebentar lagi kita langsung berangkat "kata bos Deni.
ayok Jon kata Dodi mengajak ku makan.kami pun langsung ke prasmanan menyendok nasi dan lauk yang kami sukai.
baru ini saja lauk malam ini kami baru masak masaknya besok kata Mak Deni yang baru pulang dari luar negeri.
ini lebih dari cukup dirumah hampir tiap-tiap hari makan mie rebus kalau lagi akhir bulan kata dodi menambah lagi nasi dan lauk dipotongnya.
rakus amat Dodi dipiring masih ada kau sudah nambahin lagi kataku.
jarang jarang kita Nemu makan enak begini sayang kalau dilewatkan kata dodi yang tak menghiraukan orang yang memperhatikan nya.
setelah makan habis rokok sebatang rombongan besan sudah menuju mobil .kami membantu membawakan apa apa yang dibutuhkan diruma besan dilosari.
"masih ada barang yang belum diambil kata pak sopir sambil memeriksa Surat kelengkapan mobil.
satu persatu orang yang ikut besanan masuk mobil.
siapa lagi banggku masih kosong dua lagi" kata sopir sambil meriksa angin' keempat roda mobil itu.
"da Jon ,Dodi ayok ikut temani aku selamanya disana "kata Deni.
setelah penuh mobil pun berangkat menuju Losari .
sampai di sana kalau bisa duduk nya jangan terlalu mengahap pintu masuk kata ajo Kirani.
kenapa pak kata bos Deni Deni.
"itu saja sampai ditanya "Kata ajo Kirani.
bapakmu grogi, baca ijam kababul saja sampai berulang ulang dan gagal sampai kua nya bosan dan ditulis diatasi kertas baru lancar" kata bude Vivi.
"sudah latihan ujian kabul belum "kata Dodi.
"waktu pacaran saja aku sudah hafal semua' kata Deni sambil memetik posisi duduknya agak senderan biar tak tegang.
tak boleh takabur begitu nak kalau sudah didepan penghulu kejadian tak terduga sebelumnya bisa saja terjadi kata bude Vivi.
begitu obrolan kami diatas mobil sampai satu persatu terlelap dan bersuara lagi.
sekitar jam sebelas malam mobil berhenti disebuah mini market .
sebagian ada yang turun untuk buang air dan jajan cemilan serta kopi.
"sekarang sudah enak sudah ada jalan tol mau ngopi ngopi tinggal berhenti.
sebelum ada jalan tol ini kalau mau kejawaharus melewati jalan yang panjang dan berliku" kata dodi sesekali menyeruput kopi yang dipesan dikasir mini market.
"kok kamu tahu dod" kata ku sambil makan makan mie dalam gelas.
"ini merupakan jalan ku kalau mau kerumah istri ku dijawa" kata dodi.
kami berdua lebih memilih membeli mie merebus dan wedang jahe untuk menghangatkan badan .
setelah semua penumpang naik perjalanan dilanjutkan.
subuh mobile kami sampai rumah besan yang ada di Losari.
tuan rumah belum melakukan persiapan apa apa untuk menyambut tamu nya karena kami datang terlalu pagi.
keluarga Deni semuanya masuk kedalam rumah besan sebagian lagi ada yang diluar.
aku dan Dodi memilih diluar saja kami merasa tak terlalu berkepentingan dalam acara itu.
bapak bapak yang diluar ngopi diwarung yang tak jauh dari rumah pengantin letaknya tak ditepi lapangan sepak bola tak jauh dari rumah besan.
aktivitas warga Losari pagi itu didominasi sama ana anak sekolah dan petani yang mau pergi Kesawah.
tak salah kota Brebes dan Cirebon penghasil bawang karena mobil pick up yang lewat sebagian besar muatan nya bawng merah semua.
"sepertinya acara nya masih lama, temani aku kekampung istriku" kata Dodi.
"tak kasih tau dulu Deni kita mau pergi kata
nanti mereka mencari cari kita katsku.
tak usah kita tak lama kampung istri ku dekat kok" kata Dodi meyakinkan aku.
kemudian kami naik angkot warna biru yang penuh sama anak sekolah cuma aku dan Dodi saja penumpang umum nya
kamu sepertinya kenal betul daerah sini dod kataku mengamati pemandangan sekeliling terlihat asri sekali.