aku dan dodi melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki semakin dekat dengan goa siluman ular baunya kian menusuk hidung.
"jangan muntah tahan kalau kau mau pulang dengan selamat "kata dodi memperingatkan aku.
"ini cara jitu untuk menetralisir bau siluman ular" kata dodi mengempit telapak tangan nya ketiak kemudian menciumnya.
apa benar apa yang dilakukan Dodi bermanfaat kemudian aku menirukannya benar saja rasa mual ku berangsur hilang.tapi perasaan itu berubah jadi nafsu yang sering mencium aroma tubuh pria yang maskulin.
"dasar bujang gadis baru mencium aroma ketek saja sudah horny "kata Dodi sambil mendorong badan ku.
"main yuk 'kataku.
"kalau aku mau ngapain jauh jauh kesini dirumah Juga bisa" kata dodi memperlambat langkahnya.
"kau lihat kiri kanan tebing itu puluhan pasang mata memperhatikan gerakan gerik kita sekali terkam habis lah kita sama mereka' kata Dodi bersikap lebih waspada .
"jangan Melakukan gerak gerik yang mencurigakan "kata Dodi.
ketika sampai dimulut goa pengawal NYI cermei menyergap dan menghunuskan tombak tombaknya.aku dan Dodi digiring kerarah nyai cermei yang sedang bermesraan sama budaknya.
NYI cermei berwujud perempuan berparas cantik datang menghampiri kami.
"sepertinya aku mengenal salah satu dari kalian kata NYI cermei mengendus aroma tubuh dari Kami berdua.
"sudah aku kira sebelumnya sekali kalian menginjakkan kaki disini lama lambat pasti kesini lagi"kata nyai cermei sambil mendesis desis menjulurkan lidahnya yang bercabang dua.
ada perlu apa kalian berdua kesini"
'pasti kalian minta pesugihan minta kekayaan pada kami"
aku dengar warga bunian terkenal jago kalau urusan ranjang ,aku jadi penasaran"
permintaan kalian akan terkabul kan asalkan kalian sangup melayani kami mulai terbenam matahari sampai subuh
"setiap malam Jumat kami akan megutus silih berganti pengikut yang ada dikerajaan kami.
seandainya kalian sibuk atau berhalangan kalian bisa cari pengganti.
"yang lebih enak nya lagi kami bisa berubah seperti sosok apa yang kalian pikirkan " kata NYI cermei.
"untuk melepaskan keperjakaan aku dulu yang akan mencoba kalian terlebih dahulu "kata NYI cermei berubah kebentuk asli nya wanita tua yang keriputan.
" kalian ikuti aku kata NYI cermei menuju kamar nya yang bersih dan luas.
"aku tak mau sama yang cantik saja aku menolaknya apalagi sama nenek nenek" kata ku tetap berdiri ditempat semula.
'kurang ajar teman mu berani menghina begitu selama itu belum pernah ada yang berani padaku"kata nyai cermei
menyerang melepaskan tusuk konde beracun padaku.
refleks aku menangkap tusuk konde itu dan melempar balik kearah NYI cermei hingga melukai nya.
melihat tusuk konde bersarang didada kiri NYI Cermai tambah marah.
"tangkap pemuda itu 'perintah NYI pelet sambil memegang dada kiri nya kena tusuk konde beracun yang membuat semua orang yang terkena racunnya tak kaku bagaikan patung.
"cepat lari Jon kamu harus selama" kata dodi berusaha menahan nyai cermei.
'kamu bagaimana" kataku berusaha menghindar dari sergapan prajurit nyai cermei.
mereka tak akan berani menghabisi ku batu permata ular ada dalam tubuh ku"kata Dodi
mendengar Dodi bicara seperti itu aku berusaha menghindar supaya tak Terluka ternyata dengan ilmu Kanuragan yang aku pelajari dari Uda Khairul,aku berhasil keluar dari gua istana nyai cermei.
yang penting aku selamat lebih dahulu ,aku tak tahu nasib Dodi yang sudah berada dalam kamar NYI cermei. aku tak boleh mati konyol ditempat seperti ini.
sesampainya dijalan raya ditempat aku diturunkan sama tukang ojek aku bingung harus lari kemana jalan satu satunya menuju bawah sudah dikepung sama pengawal nyai cermei.
serentak ratusan tombak melayang kearah ku.
aku sudah pasrah mungkin cukup sampai disini ajalku aku terbayangkan kedua orang tua ku yang menuggu aku pulangkan.
"makkkkk "Kataku melindungi kepalaku dengan kedua tanganku.
tapi tiba-tiba sosok putih besar berbulu melindungi aku dengan sayapnya seketika ratusan tombak berjatuhan ketanah.
"ayah selamatkan diri Ayah" kata salah satu burung elang raksasa. aku berlari sekuat tenaga ketika ular besar seukuran pohon kelapa siap menelan ku hidup hidup .secepat kilat elang besar menyambar dan mencengkram pinggang ku dengan jari kaki nya yang kekar.aku dibawa terbang melayang keudara seperti para layang yang sering aku tonton ditv.
"Awas kau Sophia aku tunggu kau sampai kau turun ke daratan" kata NYI cermei kesal karena buruan nya diselamatkan musuh bebuyutan nya Ratu sopiah.
setelah Nenek sopiah menghilangkan terbang tinggi nyai cermei baru sadar satu tawanan harus diuji coba secepatnya kilat ular besar itu merayap ke sarangnya menemui Dodi yang sudah terikat diranjang.
dengan sigap Dodi sudah tak punya sehelai benang pun ada ditubuh nya.
Dodi membayangkan istrinya yang sudah dihaluskan.kemudian dodi membuka mata nyai cermei yang keriput benar benar berubah sesuai yang dipilih.
tanpa disuruh Dodi melayani nyai cermei.
setiap Dodi melepaskannya sari patinya setiap itu pula nyai cermei menyerap ketampanan Dodi hingga Pajar menyingsing percintaan diakhiri.
pas ngaca dikamar mandi Dodi terkejut tubuh nya sudah keriput dan tua.
jangan kaget sekarang kita sudah tak jauh beda lagi sama sama sudah keriput kata nyai cermei menyabuni punggung Dodi yang tak terjangkau tangan.
diudara aku baru sadar bahwa ratu sopiah lah menyelamatkan aku jadi budak nafsu nya nyai cermei.karena batu permata merah Del yang terpasang disalah satu cakar burung rajawali itu.
melihat ratu sopiah masih memakai cincin perkawinan kita batu permata merah delima
aku jadi terharu sampai saat ini berarti dia masih mencintai ku.
setelah menyebrangi sungai Cisadane Ratu sopiah menurunkan aku dan berubah bentuk lagi mewujudkan manusia cantik lagi.
"ayah "kata seorang gadis memeluk ku.
"ini siapa "kataku pada ratu sopiah membiarkan seorang putri kerajaan bunian memeluk ku.
ini ratu eshal anak kita" kata ratu sopiah ikut merangkul kami berpelukan.
ternyata dari jauh kau masih memantau ku
perasaan belum juga sebulan aku keluar dari kerajaan bunian sudah ada yang memanggil b ayah, bukan kah anaku sudah meninggal karenanya keguguran kataku.
"ayah lupa ya warga bunian tak bisa mati dan tua mereka abadi selamanya termasuk ayah"
"jangan tinggalkan aku ayah mari kita pulang Aya keistana "kata eshal.
"tempat ayah bukan dibunian dan ayah tak cocok tinggal di istana yang banyak aturan dan tata Krama yang membuat ayah pusing" kata ku.
"waktu kita tak banyak setidak ayah mu sudah berada wilayah yang aman kata ratu sopiah melepaskan pelukan putri eshal.
jangan lama lama pelukannya tak baik seorang putri istana mengurangi wibawa kita didepan penduduk bunian luar.
ayah mu jangan dipaksa ikut sama kita terserah dia mau kemana dia pergi Nya"kata ratu sopiah.
"jauh juga daerah kekuasaan bunian" kataku
sampai kesini .padahal aku sampai pegal-pegal pantatku diatas kendaraan.
"bicara sama siapa mas" kata kedua tukang ojek .
"dengan "kata ku sambil melirik keliling tak ada seorang pun ada disini.
"kemana ratu sopiah dan putri eshal tadi' kataku
"mana kami tau dari tadi tak ada seorang pun mas bicara dan tertawa sendiri" kata tukang ojek
"ngomong teman mas Dimana mas cepat amat sampai disini "kata salah satu tukang ojek teman ku itu.
mas mas tak melihat balon besar itu aku menggelinding turun kesini pakai balon itu" kata ku.
"pintar juga mas aku sampai tak kepikiran pakai alat canggih begitu "kata tukang ojek.
"ayo coba nyalakan lagi motor nya "kataku.
dengan sekali engkol saja kedua motor itu sudah nyala nampak lega pemilik kuda pacuan itu.
"benar kan aku bilang sekarang tanpa dibetulkan lagi motor kita bisa nyala lagi" tukang ojek langganan.
kemudian bos Deni menelpon.
"da Jon dimana kami jam sebelas mau balik kejakarta kami tunggu sampai jam dus belas" kata bos Deni.
siapa yang mau mengantarkan aku sampai kebawah kataku.
kami ini satu paket kerja satu ikut dua duanya" kata tukang ojek.
"tapi bayaran satu saja kan" kataku.
"aku mau nitip motor dulu diwarung nasi tempat kita naik tadi" kata tukang ojek.
siapa yang bawa kataku biarkan aku" kata tukang ojek yang lebih muda langsung mengambil alih kemudi.
kami bonceng tiga sungguh tak disangka pemuda kampung ini sangat lihai naik motor nya.
"Abang pembalap ya "kataku samar samar karena terpaan angin.
benar mas berhubung ada virus acara balab ditiadakan untuk sesaat aku ngojek dulu antar jemput menuju goa cermei"Abang ojek.
Abang ga takut sama penunggu gunung Cermai kata ku setengah berteriak.
penunggu gunung ceremai itu asal mulanya dari leluhur kita arwah yang penasaran berkumpulnya digoa itu.
asal orang sini yang rambutnya gimbal pasti anak cucu mereka seperti rambut ku ini kata Abang ojek itu mengibaskan rambut gimbal nya yang asli.
boleh aku pegang kataku sambil menarik rambut gimbal itu.
setahuku anak anak muda yang rambut gimbal rata rata sambungan.dari rambut palsu.
ngojek disana enak irit bensin lima puluh persen.
setiap turun mesin kami selalu dimatikan biar prajurit Cermai tak terlalu curiga, ular ular itu kalau siang hari tak melihat mereka mengandalkan penciumannya dan pendengaran kalau keluar siang hari" kata tukang ojek.
setelah sampai.
"mana rombongannya besan tadi bang "tanyaku pada Abang yang pemilik warung kopi tempat aku tadi sarapan.
"mereka menunggu sampai jam dua belas kau dikejar belum terlalu jauh kata penjual kopi depan rumah besan.
"ayo kejar bang" kataku dengan mengeluarkan kemampuan naik motor yang sering lomba Abang ojek tak begitu lama kami sampai di pintu tol Tapi rombongan besan tak bisa kami temukan.
"bagaimana mau pulang naik bis saja apa kerumahnya mertua Dodi "kata tukang ojek.
kemudian aku menelpon bibiku yang dicepu.
"hallo bi saya sekarang lagi dilosari rencana saya mau kepasir putih"
Losari daerah mana itu kata ande Eli.
sudah masuk Brebes kata ku.
kamu kan jarang kesini sekarang sudah didaerah Jawa sekalian saja kalian main kesini kata ande Eli.
"sudah ya bi nanti saya kabari lagi" kataku mengakhiri percakapan dengan bibiku yang ada di daerah Jawa.
"mas seperti nya saya mau bersambung kecepu terima kasih ya kataku memberikannya ongkos yang setimpal.
"hati hati dijalan arahnya harus keluar tol ,kalau masuk tol kamu akan sampai lagi kepasir putih "kata Abang ojek muda.
kemudian kami salaman setelah itu aku nyebrang dari sebrang jalan keduanya masih berdiri ditempat tadi. setelah aku melambaikan tangan tanda berpisah baru mereka pulang keujung gunung lagi.