Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 31 - pesugihan

Chapter 31 - pesugihan

iyalah aku kalau ikut mertuaku,kerja nya sampai kedaerahan disini bahkan sampai ke pelosok pelosok negeri ini "kata Dodi.

satu persatu penumpang anak sekolah turun sampai hanya kita berdua saja yang ada dalam angkot.

"turun dimana mas" kata supir angkot memperhatikan kami lewati kaca yang tergantung depan.

" pangkalan ojek depan" kata dodi.

setelah sampai di pangkalan ojek.

"kemana mas" kata salah satu tukang ojek.

"kepasar ujung gunung berapa berdua tapi boceng tiga "kata dodi .

"empat puluh" kata tukang ojek itu memaki motor nya kemudian aku naik duduk ditengah kemudian menyusul Dodi dibelakang.

kemudian kami bertiga naik ojek melewati jalan besar tapi sayang belum ada trayek angkot nya .cukup lama kami melalui perjalanan melewati sawah yang ditanami bawang merah yang dialiri air mesin diesel.sesekali Abang ojek memotong mobil yang ada didepan kami.

sekitar empat puluh lima menit kami berhenti disebuah pasar yang terakhir.

"istirahat dulu daJon" kata Dodi sambil duduk di bangku kayu penjual kue pukis.

pukis berapa satunya bang" tanya Dodi pada penjual pukis.

"seribuan bang kata penjual pukis nya.

"angkot sudah lama ngetem nya bang" kata dodi.

sebentar lagi sopirnya lagi kedalam menjemput penumpang, sopir disini kalau tak rajin menjemput penumpang tak dapat sewa kata" penjual pukis

tak lama keluar seorang pemuda diikuti tiga orang ibu ibu yang baru belanja kebutuhan sehari hari.

"nah itu orang nya sudah datang "kata penjual pukis.

"habis berapa dajon pukisnya" kata dodi.

"lima" Kata ku.

"lapar juga perut yang diguncang guncang diatas motor' Kata Dodi ngambil satu lagi pukis pas sepuluh bang

"da Jon bayar dulu "kata dodi.

kemudian aku membayar kue pukis yang kami makan.

"mana sih dod sudah hampir sepuluh menit kita disini tak satu pun angkot yang datang" kata ku sambil mengarahkan pandangan ku sekelilingnya tak satupun angkot yang aku lihat.

"ini angkot kita" kata dodi menunjuk sebuah mobil bak yang terparkir didepan kita yang sedang menaikan tiga orang ibu ibu yang dia bawa dari dalam pasar.

"bukan kah mobil pick up buat muat sayur' kataku tak percaya.

"disini memang begini angkot nya" kata dodi.

"ayo kita naik kata dodi ketika sopir sudah menyalakan mesin nya

"pangkalan berapa bang"tanya dodi .

"sepuluh ribu" kata pemilik angkot.

"sedikit penumpang nya ya 'kataku ketika kami sudah diatas angkot.

"biasanya mereka narik biar pulang nya tidak kosong kesini nya tadi bawa sayuran.

lihat saja bekas nya masih belum dibersihkan" kata dodi.

satu persatu ibu ibu tadi turun rupanya rumah mereka tak terlalu jauh dari pasar.

akhirnya tinggal aku berdua sama Dodi ,aku pindah duduk kebelakang. enak juga terombang ambing oleh Lika liku jalanan yang menanjak baru kali ini aku seperti petualang sejati.

akhirnya mobil berhenti disebuah rumah makan disebuah persimpangan.

"sudah Jon turun kita sudah sampai" kata dodi melompat kebawah ,aku pun mengikuti.

"ayo kita masuk kita isi perut dulu sudah keroncong nya"kata dodi.

"silahkan pak mau dibungkus atau mau makan disini" kata pelayan warung nasi.

makan disini saja "kata dodi.

kemudian pelayan mengambilkan nasi.

" pakai apa mas" kata pelayan.

"ayam goreng dan lalapan "kata Dodi.

"kalau mas pakai apa "kata pelayanan warung nasi padaku.

"ikan sama gorengan saja "kataku yang sudah kutandai lauknya ketika pelayanan rumah makan melayani dodi.

dengan meneteng teh manis hangat dan nasi dan lauk nya aku dan Dodi memilih duduk tepat didepan jendela yang view langsung menghadap kesungai berbatu yang sangat besar dan pasir yang melimpah.

"sebenarnya aku kesini bukan kerumahnya istriku tapi mau melakukan ritual pesugihan minta duit siluman sama penunggu gunung ceremai "kata Dodi bicara serius sama aku.

"kenapa kau baru kasih tau sekarang setelah menempuh perjalanan jauh dan berliku begini" kataku kesal.

jika aku beritahu sebelumnya pasti kamu tak mau aku ajak kesini" kata dodi.

"dimana kamu tahu tempat terpencil begini"kataku.

"aji Kirani pernah mengajaku kesini dari dia lah aku tau semua kekayaan yang dia dapat dari ritual yang menurut ku tak terlalu berat" kata dodi.

apa ritual nya kataku

"kita tinggal berhubungan badan sama Kodam yang mengikuti kita" kata dodi.

"ritual begitu kamu anggap sepele nafsu Kita sama mereka beda jauh.kalau kau tak kuat bisa gempor badan" kata ku.

kenapa sih kamu Dodi bisa putus asa begini

ingat anak istri dirumah kau kasih makan dengan cara yang tidak halal"kataku.

justru karena istriku aku melakukan hal yang diluar nalar.istriku tak mau merasakan hidup susah dia menyesal kawin dengan ku.

aku selalu dibandingkan bandingkan sama mantannya yang berduit.

apa lagi sekarang dia makin nekad menerima duit yang dikasih sama mantan nya.

belum lama ini mantan nya mengancam ku mau balikan lagi kalau aku tak sanggup memberikan cukup materi" kata dodi.

lemah sekali iman istri mu cuma gara gara materi di berubah

siapa sih yang mengenalkan kalian dua" kataku.

aku bertemu dengannya dipasar malam ketika kami Sama sama belanja dan pingin kaos yang sama. karena body yang padat dan berisi langsung aku suka dan dekati dia. kami pun berkenalan lanjut sampai kami menikah dan punya anak"kata Dodi.

"itu lah salah nya kamu tak melihat perempuan, yang dinilai pertama dari pasangan kita dari agama nya dulu ,kamu cuma melihat kecantikan rupa Saja"

bagaimana kamu masih mau lanjut apa berhenti sampai disini kataku.

sudah kepalang tanggung nasi sudah jadi bubur"kata dodi.

"berapa mbak" kataku.

"enam puluh mas kata pelayan .

kemudian aku mengambil amplop yang berisi duit.

"pakai duitku Saja kalau kurang kau tambah kan aku tunggu diluar"Dodi sambil memberikan duit lima puluh ribuan

" aku ada" kataku mengambilkan duit seratus ribuan.

"bayarnya kita gantian ,tadi duit kau yang terpakai buat sewa angkot dan beli kue pukis kata dodi.

aku tak jadi pakai duit Dodi buat bayar makan.setelah habis rokok sebatang kami keluar mencari ojek

"ojek dua bang "kata Dodi manggil tukang ojek kata biasa mangkal setelah kedua tukang ojek mendekati.

" ongkos ke gunung Cermai berapa bang" kata dodi.

"empat puluh ribu" kata tukang ojek

"mahal sekali dodi tak bisa kurang lagi "kata ku protes

menurut gw harganya sudah murah perjalanan sangat jauh "kata Dodi.

aku tak berkomentar lagi setelah Dodi bicara seperti itu lagi pula aku tak tau Medan yang harus kami lewati .

"mau acara apa kesana mas pesugihan ya" kata salah satu tukang ojek.

" rumah istri saya berada dibelakang bukit itu.tapi saya pernah mengantar teman saya kesana tak lama sekarang dia sudah kaya dan sukses.

kalau tak salah mas mas juga yang jadi tukang ojek nya kata dodi.

yang mana ya kami sudah lupa soalnya banyak penumpang kesana apalagi akhirnya akhir ini kehidupan lagi sulit "

" temannya yang pernah kesini bagaimana kabarnya sekarang tanya tukang ojek.

"pulang dari sana semua duit yang dibawa kesana berubah jadi duit siluman setelah kita belanjakan tak lama duit itu balik lagi ke kotak penyimpanannya" kata dodi.

orang orang dekat di sini jarang melakukan ritual seperti itu duit yang didapat memang banyak resikonya juga besar barang kita harus kuat kalau tidak salah satu dari anggota keluarga kita bisa jadi tumbal.

"prinsipku dapat sedikit tapi halal dari pada banyak kita terus menerus menjadi budak seks makhluk gaib" kata tukang ojek.

kemudian kami melanjutkan perjalanan

rata rata pengojek disini memakai motor tua mungkin karena menempuh perjalanan yang rawan dan menanjak.

motor kami saling berpacu menaiki jalan yang menanjak sampai dekat goa NYI cermei motor yang ditumpangi Dodi berhenti .

motor yang ku tumpangi juga ikut ikutan berhenti.

"kenapa berhenti disini bang" kata kataku.

" goa tempat pesugihan nya sudah deka kami hanya sanggup mengantarkan sampai saja" kata tukang ojek.

"kenapa begitu bang" kata ku.

"semakin mendekati sumber magis hawa negatif nya makin kuat motor dan senter bisa mati tiba-tiba dan menyala lagi tanpa sebab yang jelas "kata tukang ojek.

kami membayar ongkos kedua ojek itu dan mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang.