Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

jodoh dari kampung

🇮🇩Jhony_Koto
--
chs / week
--
NOT RATINGS
60.1k
Views
Synopsis
tokoh aku adalah seorang gay sejak kecil dari sebelum sunat dia bertualang sama siapa saja yang kenal sama dia,ga peduli tua atau pun muda,dia baru sadar pas temannya pada menikah semua ,baru dia sibuk cari jodoh untuk menutupi jati dirinya.lima belas tahun akhirnya ada juga wanita yang mau nikah sama dia sampai punya anak cewek yang cantik
VIEW MORE

Chapter 1 - berwirausaha

sore itu menjelang magrib ajo Sahril datang, seperti biasa memang ajo Sahril lah yang sering menengok ku dia kali ini datang bersama Zul teman sekampung ku.

"assalamualaikum "kata ajo Sahril turun dari motor diiringi laki laki tinggi putih tinggi kriting .

"waalaikum salam Kata ku menyalami keduanya.

ada rasa kangen ketika aku berjumpa lagi sama Zulkifli semenjak aku meninggalkan kan kampung.

"bagaimana mana kabar nya aku kira kau melanjutkan sekolah SMA" kataku.

"sehat da Jon tak lama da Jon pergi kejakarta aku menyusul tapi langsung ketempat Mak pekok di Cirebon" kata Zul.

"nanti saja cerita nya ajo sudah lapar beli dulu lah bakso atau mie ayam kami sudah kangen sama mie ayam langganan ku" kata ajo Sahril.

sambil memberikan duit ratusan.tak biasa nya ajo Sahril begitu padahal setiap kesini aku terus yang mentraktir beliau.

"tak usah Jo saya juga punya "kata ku ,aku yakin dia cuma basi saja didepan Zul

tak lama ku pergi tukang mie ayam bakso dan kembali membawa tiga bungkus mie ayam.

kemudian ajo Sahril mengambil beberapa buah minuman gelas dalam jok motor nya.

"ayo kita santap tak enak kalau sudah dingin" kata ku

kemudian kami pun menyantap mie ayam favorit itu.

setelah selesai makan.

"bagaimana mana kabar geng rumah anjuang Jun" kataku.

"semenjak da Jon pergi kejakarta sudah tak ada lagi yang tidur dikandang kuda

satu persatu pergi termasuk aku" kata Zul.

"sudah lama disini "kataku.

"sudah hampir tiga Minggu" kata Zul.

"sekarang aku kesini juga ada maksud menitipkan sizul tinggal disini dia sudah bisa bikin celana dan kalau ada yang kurang kau bisa tunjuk dan ajari dia" kata ajo Sahril.

"ya tidak apa apa lagian saya tak ada temannya,tapi saya ga bisa ngasih gaji, kalau mau sizul ga apa apa" jawabku.

"gimana Zul mau kamu ga di gaji" tanya tanya ajo Sahril kepada sizul.

"gak apa apa dari pada pulang kampung,lebaran masih lama ,malu kalau pulang bulan sekarang tanggung selagi belum dapat akal "kata sizul tanda setuju.

"berarti sudah diel ya , sekarang ajo pulang dulu "kata ajo sahril agak lega .

kemudian ajo Sahril pamit dan aku melanjutkan kembali kerjaan ku yang lagi tanggung.

sambil merokok Zul memperhatikan aku menjahit.

"pita jasnya langsung ya kalau disini" kata Zul.

memecah keheningan diantara kami.

" emang ditempat mu gak begini" jawabku.

"bedamas Jon disini lebih praktis kata da Zul.

'itu lah Zul penting nya kita belajar dari banyak guru macam macam cara nya ,kita bisa memilih yang mana yang gampang kata ku.

"kalau mandi disini kemana " tanya Zul

" nyampur dibelakang sama yang punya kontrakan ,jam segini sudah kosong,dibawah jam enam masih banyak yang mandi "ucapku.

setelah menyelesaikan jahitanku.

"jadi lu mandi Zul "ucapku.kemudian Zul ngambil perlengkapan handuk dan sabun.

kemudian kami berdua menuju pintu dapur bang Uta yang punya kontrakan.

""bang,bang" kataku memanggil manggil.kemudian bang Uta membukakan pintu.

"mandi Jon "kata kak Uta.

"iya kataku

saudara kamu, baru datang dari kampung kata kak Uta.

"ga dari Cirebon, dia tinggal disini mau belajar jait kataku

"moga betah da tinggal disini ucap bang Uta . setelah menyalakan mesin air kemudian bang meninggalkan kami.aku pun mandi gantian sama Zul.

setelah selesai mandi diwarung jait habis solat magrib

aku melanjutkan ngejait sambil ngobrol sama Zul,tak terasa sudah jam sepuluh sudah waktunya tutup .

"jam segini sudah sepi kata Zul.

"maklum jait nya di pelosok tapi sudah masuk kota Bekasi diperbatasan kranggan"kataku.

setelah merasa ngantuk kami menutup pintu.

"kamu tidur dibawah aja Zul "ucapku .

sambil memberikan kasur Palembang warna biru.,kami pun rebahan.

"sudah lama kau dicirebon"kataku.

"sudah dua tahun kata Zul.

"sudah ngambil potongngan kamu sama Mak pekok" kataku.

"sudah" jawab Zul.

"besok aku kasih jaitan aku pengen liat hasil kerjaanmu"

"sudah enak enak kerja sama pamanmu kenapa malah kesini ketempat sepi begini di cirebon kamu tinggal dikota "kataku.

"yang namanya tinggal sama saudara ga seenaknya sama orang lain,ada masalah sedikit sampai kekampung jadi rame . waktu itu sudah keterlaluan kerjaan sudah kelar ditinggalkan sebentar belanja kepasar pulang pulang aku diusir" kata Zul.

kalau ga parah parah amat kamu tak akan diusir pikirku , dalam hati tapi aku tak berani bertanya lebih jauh. kemudian aku mengalihkan pembicaraan sampai kami tertidur.

sekarang aku buka agak pagi habis subuh langsung buka.langsung bikin teh manis dua

beli sarapan nasi uduk Mak nung.

"assalamualaikum Mak" kataku.

"waalaikum salam" kata makmung sambil membereskan daganganya.

"pagi amat Yung kata maknung.

"iya Mak, nasi dua bungkus sama gorengnya" kataku.

"banyak amat "kata maknung.

"sekarang ada yang bantuin jait "kataku.

"wah jadi bos dong sekarang" kata sinung anak nya .

gak juga kataku.

aku sarapan sendirian sambil nonton televisi, sizul sengaja tak aku bangun kan semalam tidur agak larut nonton bola kesukaannya.

yang penting dia bangu sarapan sudah ada.

setelah itu aku memotong bahan yang mau di jait Zul .aku pengen lihat hasil jaitannya.

"bagaimana mas sudah bagus gak jaitan ku kata Zul dengan bangga nya.

"sedikit lagi belum terlalu rapi tergantung jam terbang "ucap ku.

setelah merasa cocok aku ngasih upah sepertiga dari ongkos jait. sebelum Zul dapat gaji aku menangung biaya makannya.

siang dan sore kami beli nasi diwateg langganan ku, setelah beberapa Minggu kami masak nasi buat pengiritan,aku paling suka sama Zul kalau disuruh beli lauk bawa duit sedikit bawa nya banyak, bukan sekali dua kali dia begitu.

"Zul jamu kewarteg bawa duit segitu dapat melebihi duitnya "ujarku.

"makanya mas Jon akal dijalanin" katanya zul.

"kamu pacaran sama anak buah warteg Lusi ya" tebakku.

dia tak menjawab cuma senyum senyum aja.

"pantasan waktu Lusi ngejait kesini kamu tak pernah mintak bayaran"kata ku.

Zul cuma cengengesan.setiap malam Minggu Lusi sering kesini mereka sering ngobrol samping warung jait diatas bale bale.aku tak terlalu memperhatikan mereka pacaran.

kadang melihat kawan dibawah ku sudah punya pacar bikin aku sedih tapi bagaimana lagi begitu keadaan nya.

mas Jo kalau lampu didepan gelap berarti kami lagi ciuman "kata Zul.

aku cuma menahan ludah mendengar cerita Zul.di dinding samping tempat tidur Juga dicoret dengan tulisan i love Lusi pakai cat semprot warna Hitam. dipapan tripleks juga ada tulisan cinta itu sangat indah.

kontrakan ku terletak samping SD, tempat nya satu kamar dan teras panjang tujuh kali tiga tanpa kamar mandi.

kamar ini sebelum aku kontrak merupakan kantor dan sampingnya adalah gudangnya pakan ayam maklumlah dulunya punya juragan ayam.

sebelah kiri ada toko material bangunan diantaranya ada tanah dua meter disitulah aku bikin kamar mandi, waktu pertama ngonrak cuma dibikinin tempat kencing saja .

karena bangunan tua yang beratap genteng dan sederhana makanya bulanannya juga murah.tapi kamar mandinya numpang sama yang punya rumah .

reportnya kalau mau mandi dan mck harus minta izin dulu, untung ada sekolah SD kamar mandinya stabay dua puluh empat jam asal ga takut aja malam malam kesana.

enaknya kalau mandi dikamar mandi kak Uta ada tulisan Diding yang samar hampir ga kelihatan

"duh senangnya dirikan lagi dong"

"

tulisan itu yang selalu aku basahi biar jelas tulisannya aneh setiap kali membacanya pikiran ku selalu mesum.

.