Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 8 - lanjut pir

Chapter 8 - lanjut pir

mobil bis yang aku tumpangi mulai bergerak meninggalkan dermaga Bakauheni saat azan magrib berkumandang dan malam pun mulai datang.

keriuhan didalam masih berlangsung

ada bocah menangis pengen nyusu sama makmya,ada juga muda mudi yang ngobrol tertawa cekikikan di tambah tingkah lagu Minang yang diputar didvd player rasanya ingin segera sampai dirumah.

sebenarnya bisa saja kita cepat sampai naik pesawat terbang palingan dua jam sudah sampai tapi karena berbagai pertimbangan aku lebih memilih naik bis padahal ongkos nya kalau di pikir pikir tak beda jauh.

pengalaman naik bis tak seseru naik pesawat,aku kalau pulang tak terlalu penting lebih memilih naik mobil.

seperti pulang kampung tahun ini ,mana pernah aku kenal sama mbak Yati dan nenek sopiah kalau naik pesawat.

aku membuka dompet ku yang tertinggal dan ditemukan mbak Yati ada secarik kertas yang tertulis nomor handphone pesan bertuliskan

"WA aku ya kalau sudah balik lagi kerja Karta biar kita biar kita sambung lagi silahturahmi".... isi tulisan nya.

"nenek turun di mana" tanyaku sama nenek sopiah ucap ku mencairkan suasana.

"aku diperbatasan Lampung dan Palembang kemarin anak yang bontot

lahiran.makanya nenek dipesan suruh kejakarta buat bantu lahiran soal nya waktu tenaga masih kuat sering bantu orang lahiran dan memandikan bayi "kata nenek sopiah mengenang waktu jaya nya.

"sekarang masih jadi praji" tanyaku.

"sudah lama gak, sekarang sudah banyak bidan dukun beranak sudah tak laku seperti dulu paling anak dan mantu kalau lahiran aja aku yang bantu lahiran nya " kata nenek sopiah

"anak nenek ada berapa" tanyaku.

sebenarnya kalau jadi ada lima yang kembar meninggal umur dua hari setelah lahir.

yang cowok dikalimantan yang cewek dibandung dan yang bontot dijakarta yang lahiran sekarang.

"cucu nenek sekarang ada berapa" tanyakuku

"yang dikalimanta ada dua yang baru lahir. "satu tapi sayang ....?. nenek Sopiah tak meneruskan ucapannya

"sayang kenapa nek "tanyaku penasaran.

"anakku yang bernama era yang tinggal di Bandung belum bertemu jodoh nya.

suatu ketika nenek sopiah bertanya sama era anaknya.

"kamu sudah punya calon ga kalau belum Mak mau jodoh kamu sama Kairul anak mamak mu"kata nenek sopiah.

"saya sama Khairul sudah saya anggap sebagai saudara apa lagi waktu kecil dia sering mandin saya "kata era

"habis kamu disuruh nyari sendiri tidak bisa ga orang Minang juga ga apa apa yang penting seiman.

Mak sudah malu kamu digosipkan terus sama orang kamu dibilang perawan tua" kata nenek sopiah kepada era anaknya..

"siapa yang mau nikah sama saya orang miskin ini "kata era .

" cuma khairul anak mamakmu mau sama kamu"

kalau kamu bisa nyari sediri mama tidak akan menjodohkan kamu jika tidak.....! mama kasih waktu setahun ter serah tak dapat orang Minang orang suku lain pun boleh yang pentingnya seagama "ancam nenek sopiah pada era anak nya.

akhirnya Khairul sama era menikah , perkawinan era sama Khairul cuma bertahan selama delapan bulan . mereka pisah, Khairule bilang bahwa era setiap diajak hubungan badan selalu ketakutan bagai lihat harimau. ..

"ceritaku hampir sama, seperti kisah hidup era anak nenek" kataku.

"sama bagaimana "kata nenek sopiah bingung.

lama aku berpikir aku ceritakan ga ya ,kalau aku cerita rahasia ku selama ini aku pendam terbongkar, tapi aku pikir lagi tak apalah aku tak kenal dekat sama nenek sopiah. sejurus kemudian.

"aku gay nenek "kataku pelan

"apa itu gay "kata nenek sopiah mengulangi lagi.

"kebalikan dari anak nenek kataku.

"ooo "kemudian nenek sopiah berfikir sejenak

.

"orang tua kamu sudah tahu "katanya lagi.

"aku sih tidak pernah ngomong tapi sepertinya ayahku curiga" kataku.

"jangan kecewakan kedua orang tua kamu nak setidak tidaknya kita hidup harus punya keturunan walaupun satu , kamu harus merubah status mu dimasyarakat mendingan jadi duda daripada bujang lapuk "nasehat nenek sopiah pada ku.

"ya nenek saya juga berfikir begitu , aku tak senekat gay yang lain merubah penampilan jadi wanita bahkan ada yang nekat kawin sama orang luar negeri, saya amit amit jangan sampai begitu" kataku.

karena keasyikan ngobrol perhentian mobil dirumah makan bareh Solok kami ga turun terus aja ngobrol.

biasanya aku dirumah makan bareh Solok Selin buang air juga mandi karena kamar mandinya banyak dan bersih air nya selalu ada.

"nak punya botol Aqua bekas ga" kata nenek sopiah pada ku

"ada ni isinya dikit lagi "kataku sambil aku minum buat menghabiskan isinya kemudian aku berikan sama nenek Sopiah.

kemudian dia memasukan botol Aqua tanggung itu kedalam sarungnya dan nenek sopiah kencing di dalam botol.

astaga jorok benar ini nenek pikir ku . Kemudian nenek sopiah membuang botol bekas pipisnya ketempat sampah yang tak jauh dari tempat duduknya.

"sorry ya nak Joni nenek tak sopan kencing sembarangan ,kamu tak tak nafsu kan sama nenek" katanya mulai genit apa lagi dia manggil aku kamu seperti anak muda saja,

idih nafsu? ,geli juga iya pas dia memasukkan mulut botol masuk dalam mis v nya seakan ditelan masuk semua botol Aqua tangung itu.

kemudian nenek sopiah mengambil dua batang rokok cerutu zaman Belanda .satu dibakar sama dia,

dia menyalakan rokok yang ada dibibir ku ku asap rokok cerutu itu bikin kepala ku pusing.

"siap siap nak Joni kita sudah hampir sampai "kata nenek sopiah.

aku heran setelah merokok yang dari nenek sopiah. aku jadi manut saja yang dia suruh.

berkemas kemas barang bawaanku.

"yakin disini rumah nenek "kataku."iya perasaan nya "kata nenek sopiah.

"ko ragu begitu "tanyaku.

"iya bantuin setopin,suara nenek tak kuat berteriak" kata nenek sopiah.

"kiri pir " .mobil tak juga berhenti.

"kiri pir "kataku dengan suara keras sehingga semua penumpang pada bangun .

"sabar ! sabar !kita cari tempat yang agak terang dulu,mau dirampok tempat gelap begini "kata sopir agak ngegas.

tak jauh dari tempat yang gelap tengah hutan bis berhenti didepan rumah warga.

lampu mobil dinyalakan

"siapa yang mau turun" kata kernet.

" nenek sopiah "kataku.

ga ada penumpang yang bernama Sopiah di catatan ku kata sopir.

"dari mulai berangkat tadi tidak ada nenek nenek yang naik mobil ini kata pak sopir.

entah kapan turunnya ,nenek sopiah suda di bawah.apa saat aku bertengkar sama kernet tadi aku mencoba positif thinking. dibawah nenek Sopiah terus-menerus memanggil menyuruh turun.

"saya mau turun disini ga tega nenek sopiah sendirian "kataku memaksa turun.

"bukankah ajo Sahril bilang kamu turun di Pariaman bukan dilampung.

aku terus berontak walaupun sudah dipegang beberapa orang tak kuat menahan ku.

"jangan salah kan kami jika terjadi apa-apa" kata kernet dan bis melanjutkan perjalanan kepariaman.