PETUALANGAN ANTONIO : PEMBURU HANTU, RUMAH SAKIT TUA 1
"Apa dia sudah siap ?" tanya seorang lelaki yang sudah berumur tapi masih gagah, kepada seorang perempuan cantik yang baru keluar dari sebuah kamar hotel. Perempuan cantik dan juga seksi itu mengangguk.
"Sudah Tuan, dia ada di dalam !" jawabnya sedikit gugup terlihat rambutnya agak berantakan. Lelaki itu menatapnya tajam tapi kemudian menggeleng kepalanya.
"Permisi, maaf tuan !" perempuan itu pun pergi. Setelah itu lelaki itu pun masuk ke kamar.
Kamarnya berupa suit room khusus, yang harganya sangat mahal permalamnya. Ada ruang tamu, dapur kecil, serta kamar yang luas lengkap dengan kamar mandi di dalam. Suit room ini berada di lantai paling atas di sebuah hotel berbintang lima di Las Vegas.
Ketika masuk kamar, terlihat seorang lelaki gagah dan tampan umurnya seperti tiga puluhan, tapì sebenarnya sudah lebih dari itu. Dia menggunakan jas formal lengkap warna biru muda, kemeja putih di dalamnya dengan dasi merah.
"Diego ?" tanya lelaki itu menyapa pemuda itu yang sedang menghadap ke jendela kamar hotel yang memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit di kota Las Vegas. Dia pun membalik tubuhnya dan menatap lelaki di depannya.
"Oh, tuan Hamilton !" ucapnya tersenyum.
"Sudah siap ?" tanyanya menatap lelaki gagah dan tampan, dengan kumis tipis dan brewok. Dia terlihat berbicara pelan, karena tahu siapa yang berada di hadapannya itu.
"Tentu saja, aku siap mr Hamilton !" jawabnya tetap tersenyum, aura nya sangat kuat, siapa pun yang melihat lelaki atau perempuan pasti akan terpesona.
"Bagus, para wartawan sudah bersiap di bawah! kita akan mengadakan konfrensi pers untuk pencalonanmu secara independent !" jelas lelaki itu dengan wibawa tinggi, tak berlebihan karena dia adalah politikus senior yang sangat di hormati dan juga pernah menjadi pejabat salah satu partai dengan menduduki jabatan yang tinggi.
"Oke, ayo kita pergi !" ada senyum seringai di wajahnya. Membuat lelaki tua itu gemetaran, dia tak menduga akan di beri tugas seberat ini dari seseorang yang berkuasa, bahkan presiden pun tunduk padanya. Lelaki itu mengangguk, untuk saat ini lelaki muda itu bisa menyesuaikan dengan kehidupan barunya nanti.
Hal ini sungguh sangat berbahaya, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Karena taruhan reputasi dan keselamatan keluarganya sendiri. Untuk merubah dia menjadi seperti ini butuh tiga tahun. Ada sebuah rencana besar yang akan terjadi di masa depan.
-------------------------
"Selamat siang permirsa di manapun anda berada! kami dari LVTV sedang berada di lobi hotel bintang lima di Las Vegas! hari ini Mr Hamilton seorang politikus senior sedang mengadakan konfrensi pers tentang pencalonan seseorang yang akan menjadi kandidat presiden untuk tahun depan secara independen ..." begitulah para penyiar menyiarkan secara langsung dari Las Vegas.
"Antonio !" seru seseorang kepada lelaki yang sedang duduk di sebuah cafe, sambil menikmati secangkir kopi di pojokan.
"Hai Rob !" aku melihat temanku datang menghampiriku.
"Aku cari-cari ternyata ada disini !" katanya sambil duduk di depanku. Aku tertegun.
"Memang ada apa ?" tanyaku heran. Dia memberikan ponselnya kepadaku, aku menatapnya.
"Apa ini ?" tanyaku lagi, dia menunjuk sebuah video, sebuah kelompok pemburu hantu.
"Lalu, apa hubungannya denganku ?" tanyaku.
"Kamu tahu kan Ana sudah punya pacar ?" Rob menatapku, aku mengangguk.
"Lalu ?"
"Ternyata pacarnya itu bernama Theo adalah pimpinan pemburu hantu dari kampus kita !" tunjuknya ke seseorang di video.
"Lalu ?"
"Ana, memberitahunya tentang kemampuanmu !" jawabnya, aku menatapnya.
"Maksudku bukan yang sebenarnya, tapi sebagai anak indigo !" katanya cepat.
"Lalu ?"
"Dia mengundangmu, Ana ingin meminta maaf! tapi dia merasa kegiatan pacarnya itu mengkhawatirkan keselamatannya sendiri! kamu tahu kan, coba lihat dia selalu mencari tempat misterius di sekitaran sini! kalau kamu tonton videonya bukan hanya bahaya mahluk astral tapi yang lainnya! dan ternyata pengikutnya sudah ratusan ribu !" jelas Rob, aku terdiam.
"Ana tahu, kegiatan pacarnya itu demi konten! dan dia memintaku untuk menemuimu !"
"Pemirsa, ini lah calon kandidat presiden .... Diego Armando !" aku tertegun dan menatap ke arah televisi, di sana seorang lelaki menatap ke arah layar. Berwajah tampan dan gagah, aku merasakan desiran aneh, dadaku berdebar keras.
"Antonio ?"
"ANTONIO !" aku terkejut, dan menatap Rob dengan tatapan aneh.
"Ada apa, kok kamu menatapnya seperti itu ?" tanya Rob heran.
"Tidak, kurasa ... bukan ... aku sudah bertemu dengan ayahku !" jawabku. Rob terkejut dan menatap layar televisi.
"Dia ... ayahmu ?" tanyanya sambil menunjuk ke arah televisi dan menatapku.
"Aku bisa merasakan, sesuatu di dalam dirinya !" jawabku.
"Wah, syukurlah! lihat dia menjadi calon presiden loh !" katanya sambil menepuk tanganku.
"Tidak Rob, aku merasakan aura yang jahat !" jawabku Rob tertegun.
"Maksudnya ?" aku terdiam.
"Sudahlah, ayo kita pergi dari sini !" kataku sambil berdiri dari tempat duduk dan beranjak pergi. Rob terkejut tapi dia mengikutiku.
"Tunggu, bukankah harusnya kamu senang ?" tanya Rob ketika berada di luar Cafe, aku menatapnya dan menggeleng.
"Dia sangat berbahaya !" kataku, Rob tertegun.
"Apa maksudmu ?" tanyanya, aku menghela nafas.
"Ada rasa dendam sangat besar dimatanya! sepertinya dia ingin menghancurkan semuanya, yang sudah tersimpan di dalam dirinya! di tambah, ada kelompok besar dan kuat lain yang mendukungnya !' jawabku, Rob terkejut tak percaya.
"Untuk saat ini, aku tak bisa apa-apa !" kataku.
"Tunggu, maksudnya ada yang ingin menghancurkan kita ?" tanya Rob ragu tapi benar adanya, aku mengangguk.
"Mereka tahu tentang ayahku dan juga diriku !" jawabku, Rob berdiri terpaku.
"Rob ... Antonio! syukurlah bertemu kalian !" teriak seseorang kami berpaling dan menatap seorang gadis cantik dan lelaki tampan tapi cuek.
"Ana !" jawab Rob. Dan mereka mendekati kami.
"Kenalkan ini Martin !" Ana memperkenalkan lelaki berambut hitam ikal.
"Martin, ini Rob dan Antonio !" ucapnya. Kami bersalaman. Akhirnya kami mengobrol dan aku setuju ikut dalam petualangan mereka berikutnya.
-------------------
Beberapa hari kemudian, aku dan lainnya berada di salah satu rumah anggota pemburu hantu Martin. Tepatnya di gudang belakang rumahnya. Anggota pemburu hantu terdiri dari lima orang termasuk Martin sendiri. Sedang yang lainnya dua cowok dan dua cewek.
Sebagai pemburu hantu, mereka dengan bangga mempunyai peralatan canggih yang di beli dari on line. Dari kamera, pendeteksi aura mahluk astral, alat komunikasi dengan mahluk lainnya dan sebagainya. Sayangnya mereka amatir tidak ada bacground paranormal atau lainnya, hanya modal nekad saja serta demi konten, supaya terkenal. Semuanya dengan bangga memperlihatkan video hasil penyelusuran mereka ke berbagai tempat angker dan ada beberapa moment beruntung penampakan beberapa mahluk astral.
Gudang tua itu menjadi markas mereka saat ini. Ada foto-foto yang tertempel di dinding kayu gudang, kami bertemu untuk membahas konten mereka yang baru.
"Oke, aku sudah menemukan tempat yang cocok untuk menyelusuran kita yang baru !" ujar Martin, yang waktu itu menemani Ana, sedangkan Theo ada urusan. Theo memang ganteng berambut pirang dan dia sebenarnya seorang atlet American football. Dua cewek, yang satu tomboy bernama Mia sedang satu Rosie berkaca mata teman Rob juga, katanya sih gadis pintar dan pendiam.
"Yaitu .... rumah sakit yang terbengkalai sudah 50 tahun tidak di gunakan! konon rumah sakit ini di bangun tahun 1920! pernah berganti-ganti dari rumah sakit biasa, karantina penyakit menular, serta rumah sakit jiwa !" jelasnya sambil memperlihatkan video di layar laptopnya. Semua terdiam menatap bangunan kosong, besar dan kotor tak terawat, banyak pohon dan ilalang tinggi, dan agak jauh dari pusat keramaian tapi tidak seberapa jauh dari jalan raya yang cukup ramai, bertingkat tiga dan satu basement.
Rumah sakit ini dianggap angker, tidak banyak orang berani ke sana, melihat dari jauh saja segan padahal di siang hari, apa lagi malamnya.
Bersambung ...