Chereads / MY BLOOD'S DEVIL AND ANGEL ! / Chapter 36 - Bagian Tiga Puluh Enam

Chapter 36 - Bagian Tiga Puluh Enam

PETUALANGAN ANTONIO : PETUALANGAN KE DUNIA LAIN 5

Tiba-tiba datang sebuah serangan dari ke empat menara istana di bawahku ! serangan bola api yang sangat banyak, aku tertegun. Apa mereka tahu keberadaam dan kedatanganku ?

Aku berkelit dari semua serangan itu, begitu pun Amord. Dia memgatakan istana itu adalah kepunyaan salah satu iblis paling besar dan terkuat di tempat ini. Aku mengangguk, karena serangan yang bertubi-tubi membuatku akhirnya tak tinggal diam dan membuat balasan. Sayap ku kini terbentang sangat lebar, sehingga cahaya putih berkilauan dari bulu putih memancar terang.

Bukan itu saja, sebuah pelindung membuat aku aman dari serangan termasuk Amord. Dia terkejut tapi kini dia sudah tidak lagi silau karena buluku, entah karena dia sudah menjadi temanku dan baik tidak jahat lagi. Kini bola api itu seakan tidak ada apa-apanya. Setiap bola api menyentuh dinding pelindung seperti hancur berkeping-keping.

Sehingga dengan mudah aku turun ke bawah, tapi terbangku agak terhenti karena rupanya aku melihat pelindung yang sama menyelubungi istana itu.

"Wow, ini sangat menarik !" kataku, aku justru senang karena akan ada lawan yang sebanding denganku.

"Hati-hati tuan, iblis ini anggota dari Azazel !" ujar Amord, aku tertegun jangan-jangan dia yang berbicara waktu itu ketika ada seseorang menarikku untuk masuk ke jalan 66 ? sudah ku duga, hanya anggota Azazel itu lah yang tahu semua sejarah tentang diriku, dengan menyebut cucu Lucifer ! karena biasanya bila mahluk yang tidak tahu tentangku hanya bisa mencium bauku yang berbeda dengan mereka.

"Aku tahu Amord! kami pernah bertemu !" jawabku dengan senyum seringai, kini Amord yang tertegun.

"Aku akan menyerang balik! untuk membuat dia keluar !" kataku dan kemudian aku merontokan bulu sayapku yang jumlahnya sangat banyak dan kemudian menghujam pelindung istana iblis itu secara bertubi-tubi.

Suara ledakan terdengar, semua orang didalamnya yang awalnya tidak perduli kini berlari ketakutan, seluruh istana di bawahku menjadi bergetar karena seranganku itu. Tak lama ada segerombolan mahluk terbang ke arahku, tapi kemudian segera menghindar karena serangan bulu sayapku yang tidak habis menyerang mereka. Perlahan tapi pasti pelindung musuh menjadi berlubang. Dan dengan mudah masuk tapi tiba-tiba ada yang melesat terbang, aku merasakan aurannya yang kuat seperti waktu itu.

"Ha ... ha ... selamat datang cucu Lucifer !" teriak seseorang. Tak lama terlihat wujud mahluk seperti diriku dengan sayap yang hitam legam. Tubuhnya lebih tinggi dan besar dariku !

"Aku sudah tahu kedatangan dan keinginanmu anak muda !" serunya, serangan buluku tak mempan walau ada yang kena luka itu kemudian menutup lagi di tubuhnya, aku menghentikan seranganku.

"Ya, kamu yang waktu itu memanggilku bukan ?" tanyaku, walau aku terlihat menyeramkan tapi mahuk di depanku lebih dari diriku, aku bisa merasakan kekuatannya selevel denganku atau lebih ? aku tidak tahu.

"Betul, rupanya kamu masih ingat! seranganmu sungguh hebat! tak berlebihan rupanya ada darah raja neraka dan surga dalam dirimu !" katanya sambil menatap ku dan Amord di sebelahku.

"Wow, kamu rupanya sudah punya teman? hebat sekali, padahal yang ku tahu semua mahluk di bumi tidak menerimamu !" katanya sambil tersenyum mengejek.

"Ya, aku tahu! tapi sayangnya tidak semua seperti itu! mereka hanya takut kepadaku termasuk denganmu kan ?" jawabku tenang, raut mukanya berubah.

"Ha ... ha ... ! takut kepadamu? ayolah ... aku sudah berumur 20 ribu tahun! dengan itu kekuatanku sudah tak diragukan lagi! tapi tentu saja perbedaan aku dan dirimu hanya ada tambahan angel dan manusia saja !" dia tertawa mengejekku kembali.

------------------------

"Kalau begitu tunggu apa lagi? kamu serahkan orang itu, setelah itu selesai !" kataku.

"Tidak semudah itu, aku akan memberikan pilihan kepadamu anak muda! maafkan atas sikapku yang mengejekmu! aku tadi hanya menguji saja kok, ternyata kamu anak pemberani !" jawabnya.

"Oke katakan saja !" ujarku sambil menatap mahluk itu.

"Aku teman Azazel! dia adalah pamanmu sendiri, kenapa kamu tidak bergabung dengan kami saja! aku akan melakukan apapun juga sebagai tanda hormat kepadamu !" katanya yang berusaha merayuku, aku sudah tahu sepak terjang Azazel dari kakek Majo.

"Aku tahu dia pamanku, mungkin! tapi sayangnya aku tidak tertarik !" jawabku.

"Kenapa? dia penguasa di bumi ini! dengan begitu kamu akan selamat dari ancaman siapa pun juga !" ujarnya.

"Ya, aku tahu tentang hal itu !"

"Kalau begitu, bergabunglah dengan kami !" dia tersenyum.

"Maaf, aku tidak mau bergabung dengan siapa pun juga termasuk dengan pamanku Azazil! aku sudah tahu niat dia terhadap ayahku dan aku sendiri !" jawabku tegas, mahluk itu terkejut.

"Apa maksudmu ?" tanyanya, aku tersenyum.

"Azazil telah merampas Angel ayahku sehingga darah devilnya tak bisa dia kendalikan! hal itu membuat dia menjadi ancaman di bumi! dan kini di tangkap dan di kurung, semuanya ada perintah dari Azazel sendiri !" kataku mengungkap alasan tidak mau bergabung. Mahluk itu nampak terkejut dan marah kepadaku karena aku tahu semua.

"Kamu tahu, bila menolak bergabung? semua akan membencimu dan memburumu bukan hanya kami tapi juga manusia !" katanya mengancam.

"Aku tahu, tapi tidak semua seperti itu! toh sejak awal aku sudah dibenci jadi aku selalu siap apa pun yang terjadi !" jawabku.

"Sombong !" ucapnya marah.

"Kamu tuh engga ada apa-apanya !" teriaknya marah.

"Terserah! aku belum tahu tentang apapun! tetapi apa yang terjadi kepadaku membuatku selalu berubah dan mengerti !" jawabku.

"Kalau begitu kalahkan aku! bila ingin membawa manusia ini! ha ... ha ...!" katanya mengejek.

"Baik, aku siap dengan segala resikonya !" tantangku.

"Kurang ajar, keturunan iblis Lucifer memang selalu sombong !" teriaknya marah.

"Amord pergilah! dia bukan tandinganmu !" perintahku, Amord hendak berkata tapi aku mengerti dan memberi kode, dia pun menghilang.

Dan kini serangan dari mahluk ini di mulai, aku merasakan tubunku di hujam oleh sesuatu yang tajam dan itu adalah dari bulu hitamnya. Bulu itu berhasil menerobos pelindungku. Aku terpental dan darah bercucuran.

"Aaaarrrgghhhh ... !" teriakku.

"Ha ... ha ... rasakan seranganku !" teriaknya dengan gembira.

"Tak akan bisa menandingi iblis Month !"

Darah mengucur membasahi badan dan buluku, tubuhku tak bisa di gerakan sama sekali, dengan cepat ada sesuatu menghampiriku dan mata ku terbelalak ketika ada benda tajam menghujam dadaku.

"Akan aku ambil jantungmu !" seringai mahluk itu. Aku menatapnya, apa ini akhir hidupku ?

"Ha ... di jantungmu ini terletak kekuatanmu! aku bisa semakin kuat bila memakannya! ha ... ha ... ! ternyata hanya ini kemampuan tiga darah itu ?" tanyanya mengejek.

Jarinya yang runcing seperti merobek dadaku, aku memegang tangannya. Dan menatapnya.

"Asal kamu tahu, tak semudah itu bisa mengambil apapun dalam tubuhku !" jawabku, aku pun tersenyum. Aku merasakan sesuatu dari tubuhku yang meluap-luap hendak keluar.

"Oh ya ?" tanya mahluk itu. Ku tarik tangan yang menusuk dadaku dan ku pukul tubuhnya sehingga terpental, dia terkejut dan berteriak kesakitan. Kalung pemberian kakek Majo bersinar terang menyelubungi tubuhku, darah yang keluar berhenti, bulu sayapku yang tadi bersinar dan putih kini berubah hitam semua wajah dan tubuhku pun sama.

Tandukku memanjang, kini aku dalam kondisi menjadi devil seutuhnya. Aku berteriak keras, aurah hitam pun menyebar kemana-mana, tinggi tubuhku kini sama dengan iblis Mouth ... Dia terkejut dan menatap tak berkedip melihatku berubah.

Bersambung .....