Chereads / MY BLOOD'S DEVIL AND ANGEL ! / Chapter 35 - Bagian Tiga Puluh Lima

Chapter 35 - Bagian Tiga Puluh Lima

PETUALANGAN ANTONIO : PETUALANGAN KE DUNIA LAIN 4

"Pergilah, sebelum waktunya terlambat !" perintahnya aku mengangguk, ternyata dia sangat baik sekali.

"Tunggu, aku akan memberikan sesuatu kepadamu selain kendi itu !" ujarnya, aku tertegun, dia mengambil kalung di lehernya dan mendekatiku.

"Aku berikan kalung ini untukmu anak muda! kalung ini untuk meredam kekuatan dan juga membuat ketiga darahmu bersatu! aku tahu darah manusiamu saat ini masih bisa mengontrol yang lain! tapi ... kamu masih polos anak muda, belum mengenal Bumi ini seperti apa! terutama manusianya dan juga iblis, Jin serta yang lainnya yang mungkin lebih dari dari perkiraan pikiran dan hatimu! saat ini kamu punya bulu angel yang berkilauan! tapi seiring waktu bila hatimu tidak terkontrol akan berubah menjadi hitam seperti Devil! aku tahu kalung ini tidak bisa membendung kekuatan besar di dalam dirimu yang baru sebagian kecil terbuka! tapi setidaknya bisa membuat itu tidak saling tumpang tindih !" jelasnya sambil mengalungkan sebuah kalung di leherku.

"Terima kasih kakek! anda sangat baik sekali !" kataku menunduk hormat.

"Sudahlah, kamu sudah aku anggap cucuku sendiri! aku bisa melihat dan menilai dirimu dan aku tidak berkeberatan berada di pihakmu !" ucapnya tersenyum, tanpa sadar aku memeluknya dan menangis. Selama ini aku merasa kesepian tak punya siapa pun di dunia ini.

"Aku mengerti perasaanmu anak muda! kamu kesepian di dunia ini! karena semua mahluk akan membencimu! semua ini hanya karena kamu berbeda dari yang lainnya! tapi kamu kuat dan percaya, bahwa tidak semua seperti itu !" ucapnya melepas pelukanku dan menyentuh pipiku dari air mata. Aku mengangguk mengerti.

"Ayo pergi dan hati-hati lah! karena akan banyak rintangan di depanmu nanti! hei Amord! kamu sudah berjanji untuk setia kepada dia dan buktikan itu kepadaku dan juga dia !" katanya sambil menatap Amord.

"Tentu saja baginda! aku tidak akan berubah !" jawabnya menunduk hormat.

"Bagus, aku berikan kamu hadiah !" ujar kakek Majo dan memberikan sebuah senjata kepadanya.

"Terima kasih, wow! ini sangat hebat! tunggu kekuatanku bertambah kuat ?" Amord terlihat sangat senang. Aku tersenyum.

"Aku juga punya senjata pedang untukmu anak muda! tapi itu nanti saja! kurasa misi ini cukup dengan kekuatanmu! dan itu kita bisa dibicarakan nanti saja !" aku mengangguk dan pamitan pergi.

Entah kenapa hatiku sangat senang dan bahagia, aku memang punya teman di dunia manusia tapi bertemen dengan mahluk lain itu luar biasa, karena sebagian besar mereka membenciku.

"Kita kemana sekarang Amord ?" tanyaku.

"Kita ke bukit kabut tuan !" sambil menunjuk ke sebuah bukit yang anehnya hijau, berbeda dari lain yang gersang.

"Aku rasa semua jiwa yang tersesat di jalan ini, menuju ke sana! dan itu adalah milik kerajaan iblis ke dua terbesar di sini !" jelasnya.

"Dia seorang wanita! namanya Jo, tak di kenal dari mana dia berasal! biasanya dia yang membuat semua orang kecelakaan atau menggoda mereka masuk hutan bukit! oh iya, julukannya wanita bergaun merah! tapi manusia sering melihatnya wanita bergaun putih !" lanjutnya aku mengerti.

Dan ternyata di sana ada hutan yang sangat lebat banyak pohon di kiri dan kanan, tiba-tiba Amord menghilangkan dirinya, menurutnya takut bila sesama mahluk tahu bila bersamaku, tapi itu sementara saja. Dia akan menampakan diri kepada manusia saja. Dan itu mungkin aku, aku mengerti. Ketika sedang berjalan hawa dingin mulai terasa, kabut pun terlihat lebat mulai menyebar.

-------------------------------

Aku sendiri tidak perduli, mata devilku masih melihat dengan jelas, sampai aku berhenti dan melihat sesosok wanita bergaun putih berdiri tidak jauh. Dari mataku, kakinya tidak terlihat alias melayang. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya dengan wajah pucat dan rambut tergerai panjang.

Sebagai manusia aku seperti terhipnotis untuk mengikutinya. Dan tanpa sadar aku berjalan, wanita itu berjalan menjauh. Aku ingin tahu kemana aku di bawanya. Secara bergantian mata biasa dan batin melihat perbedaannya. Makin lama makin masuk ke dalam hutan lebat walau siang aku yakin ini akan sama gelapnya karena rimbunnya pepohonan.

"Ayo ... ikut ... aku ... hi ...hi ... !" panggil perempuan itu menggodaku.

Tiba-tiba dia menghilang dan kemudian berada di hadapan ku dengan wajah mengerikan seperti nenek tua, dia membuka mulutnya dan kurasakan dia menghisap energiku.

"Aaaaarrrggghhh ..... panas !" teriaknya kemudian terjatuh seperti terpental. Matanya melotot kepadaku.

"Siapa kamu? kamu bukan manusia, devil? Angel ?" tanyanya marah.

"Terserah, apa yang kamu inginkan !" jawabku tersenyum.

"Rupanya kamu iblis pengambil jiwa manusia! menyedot energi hingga habis !" aku menatapnya.

"Kurang ajar !" katanya marah.

"Kamu belum tahu siapa aku! ha ... ha ... !" matanya berubah merah, begitu pun bajunya merah serta kulitnya sama. Seperi api, makanan utamanya para jiwa atau roh energi manusia, aku melihat tempat itu seperti gua. Banyak tengkorak berserakan dimana-mana.

Kemudian dia menyerangku dengan kuku tajam dan runcingnya, aku berkelit dan tanpa di duga dia menyemburkan api besar ke arahku membuatku terbakar.

"Ha ... ha ... rasakan itu, hai mahluk aneh !" teriaknya tertawa senang.

"Hi ... hi .. kamu kira dengan begitu aku bisa mati ?" aku tertawa dengan tubuh gosong, perlahan aku mulai berubah menjadi diriku yang sebenarnya, mahluk itu terkejut.

"Siapa ... kamu sebenarnya !" dia terlihat marah.

"Aku? tidak tahu !" kataku.

Dia menyerangku dengan membabi buta, dengan mengeluarkan semua kemampuannya dan kesaktiannya tapi sayangnya dia masih di level bawahku.

"Kurang ajar !" makinya, dia pun berubah bentuk menjadi ular raksasa. Aku tertegun karena baru kali ini melihat iblis berbentuk hewan. Lidahnya menjulur sama seperti Amord hanya lebih besar dan panjang.

Tiba-tiba dia meludah menuju arahku aku berkelit dan terkejut ludah itu membuat apa pun menjadi terbakar dan meleleh, dia beberapa kali melakukan itu tapi tidak kena. Akhirnya aku menjadi mahluk Devil sepenuhnya, sayap ku mulai mengembang panjang besar.

Tempat yang tadi gelap kini terang benderang oleh cahaya berkilauan dari sayapku. Mahluk itu merasa silau, aku kini yang mulai menyerang balik bulu ku sengaja ku rontokan dan kemudian menghujamkannya ke tubuhnya.

"AAAAARRRGGGHHHH ..... !"

"Ampun ... tolong ... ampuni aku ..." teriaknya mahluk itu kembali ke wujud asalnya.

"Baik, aku mencari seseorang manusia apa kamu tahu ?" aku menggerakan tanganku dengan asap aku membentuk sesosok manusia. Mahluk itu menatapnya.

"Dia tidak disini! di paling ujung jalan ini! dia disandera di sana sebagai budak! ada mahluk yang mengambil jiwanya !" katanya terengah lemas, aku memang hanya menggores tubuhnya.

"Oke, terima kasih !" jawabku.

"Tunggu, kamu mahluk itu kan ?" tanyanya.

"Apa maksudmu ?" kataku.

"Oh astaga, kamu putranya ?" dia terkejut, aku tersenyum dan pergi dengan terbang. Tak lama Amord menampakan diri, dia memberi info tentang kerajaan iblis terakhir.

Tak lama dia menunjuk sebuah istana yang luar biasa besar dan megah, sekaligus menyeramkan. Karena hitam, kusam dan banyak pohon berduri, ketika hendak mendekat aku tertegun di bawah banyak sekali manusia sedang bekerja baik lelaki atau perempuan ada beberapa mahluk besar raksasa mengawasinya, sesekali memukulkan cambuknya ke arah mereka, terdengar jeritan kesakitan.

Tiba-tiba... aku melihat banyak bola api menyerang kami ....

Bersambung ....