Chereads / MY BLOOD'S DEVIL AND ANGEL ! / Chapter 31 - Bagian Tiga Puluh Satu

Chapter 31 - Bagian Tiga Puluh Satu

PETUALANGAN ANTONIO : LIBURAN 4

Aku membalikkan tubuhku dan terlihat semua ada disana termasuk pastor John, mereka menatapku terkejut tak percaya. Aku hanya tersenyum, tubuh devilku sudah menghilang tapi tidak dengan sayap angelku yang masih menempel di punggungku, Aku menjadi manusia Angel.

Perlahan aku terbang menuju lantai atas rumah itu dan masuk menuju jendela kaca kamar yang terbuka. Aku kini berdiri di samping tempat tidur, kamar yang remang-remang kini bercahaya dari sayap putihku, aku duduk di sebelah perempuan yang terbaring lemah. Dia menatapku dengan mata sayu.

"Kamu selamat !" kataku tersenyum.

"Kamu angel ?" ucapnya lemah.

"Aku hanya menolongmu! yang menyelamatmu bukan aku, tapi ... " aku menunjuk perutnya agak besar yang kemudian bersinar.

"Oh my god !" terdengar teriakan tertahan. Aku dan Sarah perempuan itu melirik dan semua sudah ada di kamar menatap tak berkedip.

"Baik, semua sudah selesai! aku pergi !" kataku.

"Antonio, kamu kah itu ?" tanya pastor John.

"Ya pastor ini aku !" jawabku.

"Oh, ya tuhan! jadi benar ya ?" tanyanya, aku tertegun, tapi aku mengerti semua ucapannya ternyata gereja di seluruh dunia pasti sudah diberi kabar tentangku.

"Betul pastor !" aku kemudian menggerakan tanganku, tak lama semua pingsan, kecuali aku dan pastor John.

"Maafkan aku pastor !" kataku, dia terdiam dan menghela nafas kemudian mengangguk.

"Mereka tak ingat apa yang terjadi! aku percaya kepada anda pastor !" ucapku.

"Aku dengar kamu menghilang !" katanya jujur, dia tahu.

"Aku hanya ingin mencari pengalaman saja! rupanya pihak gereja selama ini selalu mengawasiku melalui gereja di seluruh dunia !" jawabku tersenyum.

"Mereka, hanya ... khawatir !" ucap pastor pelan.

"Jangan khawatir pastor! aku masih mengendalikan devilku! entah itu maksudnya atau hal yang lainnya !" dia tertegun.

"Apa maksudmu? pihak gereja hanya bilang bila seseorang bertemu denganmu cukup memberitahu saja tidak lebih !" jawabnya.

"Anda pasti dengar ucapan mahluk itu bukan pastor? aku mahluk buangan! pasti ada asal usulnya kenapa aku lahir! anda mengerti pastor !" aku menatapnya.

"Jadi kamu ingin mencari kedua orang tuamu ?" tanyanya.

"Begitulah, tapi itu prioritas lainnya selain yang tadi! dan itu membuat para gereja dari Vatikan khawatir dan mengawasiku !" jawabku. Pastor John terdiam.

"Pada awalnya aku tak percaya! tapi setelah melihat tadi, kini aku mengerti! tapi bukan hanya itu, sepertinya mereka tidak mau siapa pun tahu tentangmu! kamu tahu bila sudah ... berurusan dengan pihak pemerintahan! akan sangat sulit !" jelasnya. Aku mengangguk mengerti.

"Betul pastor, tapi bagaimana bila ada pihak gereja bekerja sama dengan pusat kekuasaan ?" tanyaku, pastor John tertegun.

"Itu berarti konspirasi !" jawabnya. Aku tersenyum.

"Baiklah, Antonio! aku tidak akan memberitahu kejadian ini !" jawabnya.

"Terima kasih pastor! aku pergi !" kataku.

"Kemana ?" tanya Paator,

"Ke bawah dan bersikap biasa saja !" jawabku tersenyum. Pastor John hanya menggeleng saja.

"Tunggu, dia hamil ?" tanyanya, aku mengangguk. Dan aku pun pergi.

Tak lama semua siuman, tak ingat apa pun yang terjadi. Tak lama pastor dan lainnya turun ke bawah dan melihat ada aku disana. Akhirnya kami berdua pamit. Di perjalanan tak berbicara lagi.

"Jadi dia dari jalan 66 ?" tanya pastor tak percaya, aku mengangguk.

"Hanya salah satunya pastor! aku tidak tahu tempat apa itu, aku baru kali ini tahu tentang itu !" jawabku. Pastor kemudian menceritakan jalan itu sudah ada sejak tahun 1900 an. Bisa di sebut jalan tertua di daerah itu. Sudah banyak peristiwa yang terjadi di sana. Aku hanya tertegun.

"Wow, masih banyak yang belum aku ketahui! aku juga tidak tahu kekuatanku sampai sejauh mana pastor! jembatan penghubung antara Devil dan Angel adalah darah manusiaku !" kataku, Pastor John terdiam.

"Aku lega, bila gereja merawatmu di sana! itu sebagai bukti bisa meredam semua sifat jahatmu! tapi dari semua yang kulihat, semua yang kamu lakukan adalah perbuatan yang baik yaitu menolong orang! aku khawatir kamu di manfaatkan oleh orang lain bukan dari mahluk astral! kamu tahu manusia itu ..." jelas Pastor John, aku mengangguk mengerti.

"Ya betul, pastor! aku sudah melihat wujud manusia itu seperti apa !" jawabku dan menceritakan peristiwa sebuah kelompok sekte di kampus. Pastor John hanya tertegun. Akhirnya kami pun sampai di rumah. Aku diminta istirahat dan mengangguk, kemudian menuju kamar tidur.

------------------------------

Keesokan harinya aku pamitan untuk pulang, kini berada di stasiun kereta untuk kembali ke kota. Akhirnya kereta pun tiba dan aku menaikinya. Kereta pun berangkat. Waktu terus berlalu liburan kali ini cukup menyenangkan, aku kembali masuk ke kampus kuliah seperti biasa.

Aku masih bekerja di toko barang antik, Mr Thomson tidak bertanya kemapa aku pulang telat. Yang jelas, Nathan sangat senang dengan dua boneka itu, satu Merry dan satunya Peter, dan di bawa ke rumah. Saat ini Nathan memutuskan pindah sekolah dan tinggal bersama mr Thomson, keluarga sana tidak keberatan.

Semester baru, aku rasa sama saja. Suatu hari, ketika istirahat tiba. Aku sedang berada di kantin. Rob datang bersama temannya seorang perempuan namanya Ana.

"Antonio, benarkah kamu bekerja di toko barang antik ?" tanya Ana, perempuan nama lengkapnya bernama Anabella keturunan latin. Aku mengangguk.

"Iya, memang kenapa ?" tanyaku, perempuan itu agak ragu.

"Kamu punya barang antik kah? apa pun itu bisa di jual atau di beli di tokoku !" kataku, seperti tahu apa yang di pikirkankannya.

"Apa pun itu ?" tanyanya tidak percaya. Aku menggangguk.

"Iya, yang jelas itu barang antik! kamu punya barang apa ?" tanyaku.

"Bukan, milikku tapi ... itu peninggalan mendiang nenekku !" jawabnya.

"Oh, boleh aku melihat barangnya ?" tanyaku. Ana terdiam dan mengangguk, dia pun memberitahu tentang tempatnya. Aku tertegun.

"Nenekmu tinggal di kota itu ?" tanyaku tak percaya.

"Iya, betul! memangnya kenapa ?" Ana bertanya heran.

"Ah tidak, baru saja beberapa waktu lalu aku kesana !" Ana dan Rob tertegun, aku menceritakan tentang kota itu. Ana mengangguk membetulkan kota yang di maksud.

"Kalau begitu, bagaimana minggu depan ?" tanya Ana, aku setuju.

Dan hari minggunya kami berangkat ke sana. Aku, Rob dan juga Ana, kita menggunakan kereta api. Di jalan Ana menceritakan siapa neneknya. Ternyata Ana mempunyai keturunan kulit hitam. Padahal gadis itu cantik dan putih tidak terlihat seperti kulit hitam. Ana mengatakan nenek buyutnya itu satu-satunya keluarga kulit hitam yang kaya raya di kota itu. Salah satu putranya menikahi perempuan kulit putih, termasuk mamanya.

Akhirnya aku kembali ke kota ini lagi setelah beberapa waktu lalu kemari. Lebih tepatnya 2 bulan lalu. Tapi kali ini bersama temanku. Kota ini tidak berubah, masih tetap seperti waktu lalu. Tak lama kami tiba di kawasan lain dari kota ini, yang baru aku ketahui. Rumah nenek buyut Ana, yang kemudian di wariskan kepada mendiang neneknya dan kini menjadi milik mamanya. Sementara yang lain sudah mendapatkannya dan tinggal di luar kota. Ketika neneknya masih hidup setiap hari besar selalu berkumpul di sini.

Aku kembali tertegun, rumah besar bergaya klasik terlihat dengan halaman besar. Memang terlihat tua, tapi masih rapi dan bersih, menurut Ana, rumah itu di tinggali oleh paman dan bibinya. Pamannya bernama Arnold, aku tertegun mendengarnya.

"Ksnapa kamu kaget ?" tanya Ana heran.

"Ana ... maaf! aku pernah kesini kan? aku mendengar rumor cerita tentang jalan 66 dan nama pamanmu itu terkait hal itu !" jawabku, Ana terkejut tapi kemudian mengangguk.

"Benar, semua rumor tentsng jalan itu! dan juga pamanku Antonio !" katanya mukanya mendadak seperti ketakutan.

Bersambung ....