"Aku tidak mengatakan apapun," ucap Giana sambil tertawa pelan. "Tapi, aku menginginkan bukti perselingkuhan itu juga. Kau pasti memilikinya, bukan?"
Aileen menyipitkan matanya ketika mendengar kalimat terakhir Giana. Dia memang memiliki bukti bahwa dirinya pernah bersama dengan Aidan, siapapun pasti dapat menebak dengan mudah kalau Aileen membuat bukti tersebut untuk memeras Aidan juga sebelumnya.
Tapi, masalahnya bukan itu. Permasalahannya adalah; Aileen tidak mungkin memberikan bukti itu pada Giana, karena biar bagaimana pun juga bukti tersebut akan menjadi boomerang baginya nanti.
Giana bisa saja menggunakannya untuk balik memerasnya. Tapi, kalau Aileen tidak memberikan bukti tersebut…
"Kenapa? Tidak perlu memberiku ekspresi wajah seperti itu. Jangan bilang kalau kau tidak memilikinya," Giana tertawa pelan atas kata- katanya sendiri. "Kau sangat meremehkanku kalau kau berpikir aku akan mempercayainya."
Sial!
Aileen pikir akan lebih mudah untuk bekerja sama dengan Giana, tapi kenyataannya tidak demikian, wanita ini seperti ular yang membelitnya dan membuat dirinya merasa telah mengambil langkah yang salah.
Tapi, pilihan- pilihan yang berada di tangan Aileen sangatlah buruk dan dia harus memilih yang buruk diantara yang terburuk.
"Bagaimana kalau aku menjawab 'tidak'?" Aileen mencoba untuk membuat keadaan menjadi lebih berimbang.
Mendengar penolakan tersebut Giana pura- pura terkejut dan Aileen membencinya. "Kenapa? Kau ingin menyimpan bukti tersebut sebagai kenang- kenangan di antara kalian berdua?" tanyanya dengan nada mencibir. "Dear, aku bahkan tidak peduli dengan siapa dia telah tidur. Bahkan aku tidak peduli kalau dia telah tidur dengan seluruh wanita di kota ini."
"Lalu, untuk apa kau membutuhkan itu?" Aileen menyipitkan matanya, menatap Giana dengan penuh selidik, sementara para tamu undangan masih mengelilingi Hailee dan Ramon, membicarakan hal- hal tidak penting mengenai ini dan itu. "Kau ingin memerasku?"
Giana mengangkat bahunya. "Kita hidup di dunia yang keras, dan aku butuh sesuatu untuk memastikan diriku kalau aku tidak ditusuk dari belakang."
"Kenapa? Kau mempunyai trauma karena suamimu menusukmu dari belakang?" Aileen benar- benar membuka luka yang Giana coba abaikan. "Maka dari itu kau butuh jaminan dariku?"
Walaupun kata- kata tersebut seperti sebuah belati yang menikam Giana, tapi dia berusaha untuk tidak menunjukkannya di ekspresi wajahnya dan lebih memilih untuk bersikap biasa saja, seolah kata- kata tersebut sama sekali tidak mengganggunya.
"Ya, kau bisa bilang begitu. Hanya orang yang tidak memiliki otak yang akan jatuh ke lubang yang sama." Giana meletakkan gelasnya yang kosong, lalu melirik sekilas ke arah Ramon. "Anggap saja bukti kebersamaanmu dan Aidan adalah bagian dari perjanjian ini dan sebagai gantinya aku akan melakukan sesuatu pada Hailee."
"Apa yang akan kau lakukan padanya?" Aileen terlihat waspada ketika Giana kembali menatap Hailee dengan tatapan penuh arti. Wanita dihadapannya tidak sesederhana yang dia pikirkan.
"Kau tidak perlu tahu apa yang akan aku lakukan, tapi karena kita berdua tidak menyukai orang yang sama, maka bisa kukatakan kalau kau akan menyukai ini." Giana lalu merapihkan pakaiannya. "Aku rasa ini saatnya aku pergi."
Setelah mengatakan hal tersebut, tanpa menunggu jawaban dari Aileen, Giana melangkah pergi dari pesta tersebut, meninggalkan Aileen yang masih bertanya- tanya, apa yang sebenarnya terjadi antara Giana dan Hailee. Ada rahasia apa diantara mereka berdua dan kenapa tampaknya Giana begitu membenci Hailee?
==============
Walaupun tidak melihatnya dengan jelas, tapi Hailee dapat merasakan tatapan penuh permusuhan yang dilayangkan oleh Giana dan Aileen pada saat orang- orang menyelamatinya mengenai kehamilannya tersebut.
Dan bila Hailee dapat merasakan hal tersebut, tentu saja detail itu tidak luput dari perhatian Ramon juga.
"Aku harap kau tidak mengunjungi keluargamu terlalu sering," Ramon berkata dalam perjalanan pulang mereka ke kota A. "Mengenai rumahmu aku akan meminta seseorang untuk mengurusnya."
Rumah yang Ramon maksudkan adalah rumah yang sekarang ditempati oleh Aileen yang merupakan warisan dari orang tua Hailee.
Karena Aileen diwariskan rumah lainnya dan juga karena dia telah menikah dengan Theodore, jadi sudah seharusnya dia keluar dari rumah tersebut, tapi tampaknya hingga saat ini Aileen masih belum mengeluarkan barang- barangnya dari rumah itu.
"Aku tidak memikirkan rumah itu," Hailee berkata. Dia lalu mengangkat kepalanya, menegakkan tubuhnya dan menatap Ramon, mengindikasikan kalau dirinya ingin bicara serius. "Aku sama sekali tidak begitu memusingkan mengenai rumah tersebut. Tapi, ada hal lain yang ingin aku tanyakan padamu."
"Apa?" Ramon lebih terbiasa dengan ekspresi jahil yang selalu Hailee tampilkan atau komentar- komentarnya yang tidak terduga, tapi melihat betapa seriusnya Hailee saat ini, tentu saja ini membuat Ramon mengantisipasi mengenai apa yang akan Hailee katakan.
Untuk sesaat, Hailee tampak ragu- ragu untuk mengatakan hal ini, tapi kemudian dia membulatkan tekadnya. "Aku tidak tahu apakah ini benar untuk menanyakan hal ini, tapi aku ingin tahu seberapa jauh progress yang sudah kau dapatkan untuk mendapatkan ingatanmu kembali."
Ramon tidak menyangka Hailee akan menanyakan hal tersebut. "Aku akan memberitahumu, tapi aku ingin tahu kenapa kau tiba- tiba ingin mengetahuinya."
"Aku menyadari kalau kau terus menerus mendapatkan mimpi buruk. Kau tidak tenang dalam tidurmu dan ini membuatku bertanya- tanya kalau ini adalah efek samping dari terapimu. Jadi aku ingin tahu, sudah sejauh mana perkembangan terapimu itu. Adakah hal penting yang kau ingat?"
"Hal penting seperti?" Ramon memainkan rambut Hailee, seolah mereka tengah membicarakan topik bahasan yang ringan.
"Seperti mengapa kau bisa memiliki affair dengan Giana," Hailee berkata, merendahkan suaranya agar Pyro, yang tengah mengendari mobil tersebut tidak dapat mendengarnya. "Hal ini sangat menggangguku."
Walaupun Hailee terlihat tidak begitu peduli, tapi tentu saja ini sangat mengganggunya terutama dengan fakta bahwa Giana sama sekali tidak menyerah dengan hubungan yang dia miliki bersama Ramon di masa lalu.
Dan Hailee tidak tahu seberapa dalam perasaan Ramon terhadap wanita itu karena pria ini sama sekali tidak mengingat apapun mengenai masa lalunya.
Ramon menempelkan keningnya dan memejamkan mata ketika dia mengatakan hal ini. "Aku mendapatkan beberapa potongan ingatan mengenai diriku dan Giana dan juga beberapa ingatan lama yang kupikir telah kulupakan. Tapi, aku tidak merasakan perasaan yang sama ketika aku bersamamu saat aku mengingat potongan- potongan ingatan tersebut. Aku tidak tahu apa yang kulakukan hingga memiliki hubungan semacam itu dengan Giana, tapi aku tidak yakin kalau itu melibatkan perasaan."